Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ILMU PENDIDIKAN ISLAM

EVALUASI DALAM PENDIDIKAN ISLAM

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu:
Bustomi S.Ag., M.Pd

Disusun Oleh: Kelompok 1

Muhamad Sidqi Mujahid 1232010108

Syakila Azka Nurfaiza 1232010070


1232010088
Siti Shopiah

Azwali Salbi Dzikrillah 1232010102

FAKULTAS TARBIYAH & KEGURUAN

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG


2023

KATA PENGANTAR

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬


Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “kedudukan dan Fungsi Bahasa
Indonesia” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Bustomi
S.Ag., M.Pd pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bustomi S.Ag., M.Pd yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni.

Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini tentunya tidak terlepas dari kekurangan,
terutama disebabkan oleh kurang spesifiknya informasi dan sumber yang penulis dapatkan, untuk
itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat penulis perlukan untuk
perbaikan penulisan makalah ini.

ii
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
BAB 1.........................................................................................................................................................1
Pendahuluan............................................................................................................................................1
A.Latar Belakang Masalah..................................................................................................................1
B.Rumusan Masalah............................................................................................................................1
C.Tujuan Penulisan..............................................................................................................................1
BAB II.........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................................................3
A.DEFINI BAHASA INDONESIA…………………………………………………………………. 3
B.SEJARAH SINGKAT BAHASA INDONESIA..............................................................................3
C.KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA…………………………………………………………..5
D. FUNGSI BAHASA INDONESIA…………………………………………………………………6
KESIMPULAN dan SARAN......................................................................................................................7

iii
iv
BAB 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Bahasa adalah Yang paling baik dalam menunjukan identitas bangsa, bisa disebut bahwa bahasa
itu menunjukkan bangsa. Bahasa juga merupakan suatu alat komunikasi Yang di sampaikan kepada
orang Iain agar bisa mengetahui apa yang menjadi maksud dan tujuannya.

Bahasa Indonesia adalah salah satu bahasa yang memiliki sejarah cukup panjang dalam
pembentukannya, baik lisan maupun dalam bahasa tulisnya. Bahasa Indonesia merupakan bahasa
melayu yang sudah berada di Nusantara sejak zaman krajaan-krajaan di Nusantara. Menurut Arifin
(2008:5) bukti bahasa melayu digunakan dinusantara, dengan ditemukanya berbagai batu tulis kuno
di nusantara, seperti prasasti kedukan di Palembang, prasasti talang tuo di Palembang, prasasti kota
kapur di Banka Barat dan masih banyak lainya.

Bahasa Indonesia mempunyai sejarah jauh lebih panjang daripada republik Indonesia ini sendiri
Bahasa Indonesia telah dinyatakan sebagai bahasa nasional sejak tahun 1928, jauh sebelum Indonesia
merdeka. Saat itu bahasa Indonesia dinyatakan sebagai bahasa persatuan dan pada saat itu bahasa
Indonesia menjadi bahasa pergaulan antar etnis (Jingua Trunea) yang mampu merekutknn suku-suku
di Indonesia. Deklarasi Sumpah Pemuda membuat sernangat menggunakan bahasa Indonesia semakin
menggelora. Semangat nasionalisme yang tinggi membunt perkembangan bahasa Indonesia sangat
pesat karena semua orang ingin memmjukkan jati dirinya

Sebagai bahasa yang hidup, bahasa Indonesia telah dan terus mengalarni perubahan sejalan
dengan perkembangan masyarakat pemakainya. Luasnya Wilayah pemakaian bahasa Indonesia dan
keanekaragaman penuturnya serta tempatnya perkembangan masyaraknt telah mendorong
berkembangnya berbagai ragam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mempunyai sebuah aturan Yang
baku dalam penggunaunnya, namun dalam prakteknya sering terjadi penyimpangan dari aturan yang
baku tersebut„ Kata-kata yang menyimpang disebut kata non baku. Hal ini terjadi salah satu
penyebabnya adalah faktor lingkungan. Faktor ini mengakibatkan daerah yang satu berbeda dengan
didaerah yang Iain, walaupun Bahasa yang digunakan terhadap Bahasa Indonesia.

Anjuran pemerintah untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar harus kita

1
lakukan dengan sungguh-sungguh, sebab kelangsungan hidup bahasa Indonesia ada ditangan kita.
Kita sebagai para penerus bangsa harus senantiasa selalu melestarikan budaya berbahasa Indonesia.
bahasa lbu kita.

B.Rumusan Masalah
Penulis sudah Menyusun Sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam makalah ini. Adapun
permasalahan yang akan dibahas dalam karya tulis ini antara lain :
1. Apa pengertian Bahasa ?
2. Apa saja peristiwa penting dalam lahirnya bahasa Indonesia ?
3. Apa saja faktor penentu bahasa indonesia ?
4. Apa fungsi dan kedudukan Bahasa indonesia ?

C.Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan permasalahan yang telah disusun oleh penulis di atas , tujuan dalam penyusunan
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menyimpulkan konsep bahasa
2. Mengetahui sejarah lahirnya Bahasa Indonesia
3. Mengetahui apa saja prinstiwa penting dalam lahirnya bahasa indonesia
4. Menjelaskan fungsi dan kedudukan bahasa indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI BAHASA INDONESIA
Secara sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang
terlintas di dalam hati. Namun, lebih jauh bahasa bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat
untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan.
Dalam studi sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai sebuah sistem lambang, berupa bunyi, bersifat
arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi.

Definisi Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional dan resmi di seluruh wilayah Indonesia. Bahasa
ini merupakan bahasa komunikasi resmi, diajarkan di sekolah-sekolah, dan digunakan untuk penyiaran di
media elektronik dan digital. Sebagai negara dengan tingkat multilingual (terutama trilingual) teratas di
dunia, mayoritas orang Indonesia juga mampu bertutur dalam bahasa daerah atau bahasa suku mereka
sendiri, dengan yang paling banyak dituturkan adalah bahasa Jawa dan Sunda yang juga memberikan
pengaruh besar ke dalam elemen bahasa Indonesia itu sendiri.

Dengan penutur bahasa yang besar di seantero negeri beserta dengan diaspora yang tinggal di luar
negeri, bahasa Indonesia masuk sebagai salah satu bahasa yang paling banyak digunakan atau dituturkan
di seluruh dunia. Selain dalam skala nasional, bahasa Indonesia juga diakui sebagai salah satu bahasa
resmi di negara lain seperti Timor Leste. Bahasa Indonesia juga secara resmi diajarkan dan digunakan di
sekolah, universitas maupun institusi di seluruh dunia, terutama di Australia, Belanda, Jepang, Korea
Selatan, Timor Leste, Vietnam, Taiwan, Amerika Serikat, Inggris, dll. Karena sifat arbitrernya, maka
setiap kelompok masyarakat bisa membuat kata atau simbol sendiri sesuai kesepatakan mereka masing-
masing. Itu pula sebabnya setiap kelompok masyarakat, suku atau bangsa memiliki bahasa mereka sendiri
sehingga kehidupan ini menjadi demikian indah.

B. SEJARAH SINGKAT KELAHIRAN BAHASA INDONESIA


Keputusan ketiga dari naskah Sumpah Pemuda menyatakan bahwa Bahasa Indonesia menjadi
bahasa persatuan bagi bangsa Indonesia.

Bahasa Indonesia mendapatkan pengakuan sebagai "bahasa persatuan bangsa" pada saat Kongres
Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928 yang menghasilkan Sumpah Pemuda. Penggunaan bahasa
Melayu sebagai bahasa nasional berdasarkan usulan Muhammad Yamin. Dalam pidatonya pada
kongres tersebut, Yamin mengatakan, "Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di
Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa
persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Akan tetapi, dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang
lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau bahasa persatuan."

Penggantian nama dari bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia mengikut usulan dari
Mohammad Tabrani pada Kongres Pemuda I yang beranggapan bahwa jika tumpah darah dan bangsa
tersebut dinamakan Indonesia, maka bahasanya pun harus disebut bahasa Indonesia. Kata "bahasa
Indonesia" sendiri telah muncul dalam tulisan-tulisan Tabrani sebelum Sumpah Pemuda
diselenggarakan. Kata "bahasa Indonesia" pertama kali muncul dalam harian Hindia Baroe pada
tanggal 10 Januari 1926. Pada 11 Februari 1926 di koran yang sama, tulisan Tabrani muncul dengan

3
judul "Bahasa Indonesia" yang membahas tentang pentingnya nama bahasa Indonesia dalam konteks
perjuangan bangsa. Tabrani menutup tulisan tersebut dengan:

"Bangsa dan pembaca kita sekalian! Bangsa Indonesia belum ada. Terbitkanlah bangsa Indonesia itu.
Bahasa Indonesia belum ada. Terbitkanlah bahasa Indonesia itu. Karena menurut keyakinan kita
kemerdekaan bangsa dan tanah air kita Indonesia ini terutama akan tercapai dengan jalan persatuan anak-
Indonesia yang antara lain-lain terikat oleh bahasa Indonesia."

Selanjutnya, perkembangan bahasa dan kesusastraan Indonesia banyak dipengaruhi oleh


sastrawan Minangkabau, seperti Marah Rusli, Abdul Muis, Nur Sutan Iskandar, Sutan Takdir
Alisyahbana, Hamka, Roestam Effendi, Idrus, dan Chairil Anwar. Sastrawan tersebut banyak mengisi
dan menambah perbendaharaan kata, sintaksis, maupun morfologi bahasa Indonesia. Pada tahun
1933, berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya sebagai Pujangga Baru yang
dipimpin oleh Sutan Takdir Alisjahbana. Pada tahun 1936, Sutan Takdir Alisjahbana menyusun Tata
Bahasa Baru Bahasa Indonesia. Meskipun Pujangga Baru membawa pembaruan bagi bahasa dan
sastra Indonesia, tetapi bahasa yang dipakai masihlah bahasa Melayu Tinggi yang "murni".
Perbedaan bahasa Melayu Tinggi dan Melayu Rendah baru mulai pudar setelah munculnya Chairil
Anwar.

Pada tanggal 25-28 Juni 1938, dilangsungkan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. Dari hasil
kongres itu, dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah
dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu. Kongres Bahasa
Indonesia kemudian rutin digelar lima tahunan untuk membahas perkembangan bahasa Indonesia.
Meskipun menyandang nama bahasa persatuan, bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa ibu hanya
oleh sebagian kecil saja dari penduduk Indonesia (terutama orang-orang yang tinggal di sekitar Jakarta
dan kota-kota besar lainnya yang sebagian besar berbahasa Indonesia seperti Medan dan Balikpapan),
sedangkan lebih dari 200 juta orang lainnya menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua,
dengan berbagai tingkat kemahiran. Sensus tahun 2010 menunjukkan hanya 19,94% orang berusia di atas
lima tahun yang menggunakan bahasa Indonesia di rumah. Di negara yang memiliki lebih dari 700 bahasa
daerah dan beragam kelompok suku, bahasa Indonesia memainkan peran penting dalam mempersatukan
keberagaman budaya di seluruh Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa utama di media, badan
pemerintah, sekolah, universitas, tempat kerja, dll.

Bahasa Indonesia baku digunakan untuk keperluan penulisan buku dan surat kabar, serta
untuk siaran berita televisi/radio. Bahasa Indonesia baku jarang digunakan dalam percakapan sehari-
hari, sebagian besar terbatas pada keperluan formal saja. Meskipun hal ini merupakan gejala yang
umum terjadi pada kebanyakan bahasa di dunia (misalnya, bahasa Inggris lisan tidak selalu sesuai
dengan standar bahasa tulis), bahasa Indonesia lisan cukup berbeda/jauh dari bahasa Indonesia baku,
baik dalam hal tata bahasa maupun kosa kata. Hal itu utamanya disebabkan karena orang Indonesia
cenderung menggabungkan aspek bahasa daerahnya sendiri (misalnya, Jawa, Sunda, dan Bali)
dengan bahasa Indonesia. Hal ini menghasilkan berbagai dialek bahasa Indonesia yang kedaerahan,
jenis inilah yang paling mungkin didengar oleh orang asing saat tiba di sebuah kota di
Indonesia.Fenomena ini diperkuat dengan penggunaan bahasa gaul Indonesia, khususnya di
perkotaan. Tidak seperti varietas baku yang relatif seragam, Bahasa Indonesia daerah menunjukkan
tingkat variasi geografis yang tinggi, meskipun bahasa Indonesia gaul ala Jakarta berfungsi sebagai
norma de facto bahasa informal dan merupakan sumber pengaruh yang populer di seluruh Indonesia.
Pemisahan bahasa Indonesia baku dan bahasa gaul Jakarta ini, oleh Benedict Anderson, disebut
sebagai gejala kramanisasi.
Kemudin pada tanggal 17 Agustus 1945 bahasa Indonesia dikukuhkan sebagai bahasa negara yang
memiliki kedudukan dan fungsi yang tinggi. Hingga kini bahasa Indonesia menjadi bahasa yang

4
digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia dan pemerintah memberi perhatian dengan membentuk
Lembaga Pusat Bahasa dan Penyelenggara Kongres Bahasa Indonesia.

C. FUNGSI BAHASA INDONESIA


1. Alat Komunikasi
Ekspresi diri dapat berakibat pada terjadinya komunikasi. Sebab ketika ekspresi diri yang ada dalam
diri tidak diterima dan dipahami oleh yang lainnya, maka komunikasi tidak akan sempurna.
Berkomunikasi kita dapat mengetahui pencapaian nenek moyang kita, serta pencapaian yang
telah dilakukan orang sezaman kita. Alat komunikasi sebagai fungsi bahasa, tentu bahasa itu
merupakan saluran dari maksud kita, tujuan kita, perasaan kita, dan akan
dimungkinkan adanya kerjasama dengan orang lain. Bahasa yang digunakan dalam komunikasi, pasti
ada tujuan yang diharapkan. Sehingga penyampaian komunikasi perlu adanya timbal balik, baik
langsung ataupun tidak langsung. Sebab, komunikasi merupakan hal pokok dalam kehidupan
manusia.

2. Alat Control Social


Fungsi bahasa ini dapat dilakukan secara efektif. Artinya kontrol sosial dilakukan secara pribadi
ataupun kepada masyarakat yang lainnya. Ada beberapa hal disampaikan melalui bahasa,
misalnya dalam penerangan, pendidikan, informasi dan lain sebagainya. Bahkan, salah satu
contoh dalam menggunakan bahasa sebagai alat kontrol sosial.Contoh lain, yaitu dakwah, orasi
politik dan ilmiah. Semuanya itu alat kontrol sosial dalam masyarakat. Bahkan, di televisi dan
radio seringkali diadakannya diskusi-diskusi dan perbincangan yang mengupas berbagai hal
yang ada disekitar kita.

3. Bahasa Resmi dalam Sejarah


 Bahasa resmi kenegaraan seluruh kegiatan kenegaraan dan penyelenggaraan harus
menggunakan bahasa indonesia sebagai Indonesia seperti : seperti acara kenangan, dan lain
sebagainya
 Bahasa pengantar di dunia pendidikan kegiatan belajar mengajar di dunia pendidikan baik
sekolah ataupun perguruan tinggi dan gunakan bahasa indonesia sebagai bahasa pengantar
 Alat perhubungan pada tingkat Bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan untuk
kepentingan perencanaan dan pembangunan serta kepentingan pemerintah.
 Alat pengembangan kebudayaan dan IPTEK Indonesia kaya akan kebudayaan yang sesuai
dengan sukunya, sehingga kebudayaan itu perlu dikembangkan dan dikomunikasikan
kepada sebagai suku bangsa.

4. Bahasa Resmi Negara


Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa negara dikukuhkan sehari setelah kemerdekaan RI
dikumandangkan atau seiring dengan diberlakukannya Undang-Undang Dasar UUD 1945 Bab
XV Pasar 36 dalam UUD 1945 menegaskan bahwa bahasa negara ialah Bahasa Indoneaia

5. Alat Ekspresi Jiwa


Fungsi bahasa sebagai alat ekspresi jiwa maka bahasa memiliki fungsi yang menyalurkan suatu
gagasan, emosi jiwa, perasaan, dan tekanan perasaan melalui lisan ataupun tulisan.

6. Bahasa Resmi didalam Mengembangkan dan Memanfaatkan Ilmu Pengetahuan


Bahasa Indonesia dalam kemajuan ilmu pengetahuan yaitu sebagai bahasa pendukung untuk
kepentingan pembangunan nasiaonal. Selain itu, Bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai

5
wahana transformasi ilmu pengetahuan mampu menyesuaikan diri dengan berbagai
perkembangan ilmu pengetahuan yang terjadi di dunia luar.

7. Bahasa Pengantar di Lembaga pendidikan


Bahasa Indonesia merupakan Bahasa dalan dunia pendidikan nasional. Tersebut telah di atur dalan
UU No.24 Tahun 2009 Pasal 29, tepatnya pada ayat 1. Bunyi ayat 1dari pasal tersebut, yaitu
“Bahasa Indonesia wajib digunakan sebagai bahasa Bahasa pengantar dalam pendidikan
nasional.

D. KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA


1. Sebagai Lambang Identitas Nasional
Bahasa indonesia mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan telah
ditetapkan bahasa nasional sekaligus bahasa negara dalam Undang-Undang dasar 1945 Pasal 36.

2. Sebagai Lambang Kebangaan Nasional


Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas Indonesia. Pasalnya bahasa Indonesia menjadi
bahasa pemersatu bangsa dengan beragam budaya . Dengan begitu, kedudukan dari bahasa
Indonesia adalah sebagai bahasa indonesia, fungsi bahasa Indonesia adalah sebagai lambang
kebangaan kebangsaan, identitas nasional, alat perhubungan antar warga, antar daerah dan antar
budaya, serta alat pemersatu suku, budaya dan bahasa di Nusantara.

3. Sebagai Alat Pemersatu Berbagai Masyarakat yang Berbeda-Beda


Bahasa Indonesia menjadi pemersatu suku, ras, dan antargolongan (SARA) bagi seluruh
masyarat, mulai dari sabang dapai merauke. Dengan menggunakan bahasa Indonesia, rasa
kesatuan pasti terpupuk, sehingga tidak memberi kesan negatif.

4. Sebagai Alat Penghubungan Antar Budaya dan Daerah


Fungsi terakhir yang di miliki oleh bahasa Indonesia sebagai bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional adalah sebagai alat penghubung antar budaya dan antar daerah. Artinya, bahwa dengan
adanya bahasa Indonesia dan pengguna bahasa Indonesia bangsa Indonesia mendahulukan
kepentingan nasional ketimbang kepentingan daerah, suku ataupun golongan.

6
KESIMPULAN
Berdasarkan yang telah di ketahui bahwa kedudukan dan fungsi bahasa Indonosia yang teramat penting
di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini, sehingga memerlukan perjuangan yang tidak mudah untuk
kita sebagai kaum muda dan pelajari memertahankan dan mengembangkannya. Bahasa Indonesia
memiliki fungsi dalam segala bidang, baik sosial, budaya, pendidikan dan Ilmu Pengetahuan. Peranan
bahasa Indonosia sebagai pengatar dan penghubung di masyarakat sangat penting. sehingga masyarakat
kita mampu mengembangkan pemikiran dan ide-ide dengan baik. Bahasa Indonosia dalam kenyataannya
sekarang ini mulai redup di dalann jiwa kaum muda dan pelajar, Hal ini terlihat kenyataan di masyarakat.
dimana mereka lebih bangga dan senang apa bila mampu berbahasa asing ketimbang menggunakan
bahasa Indonesia. Bahasa di campur-campur sehingga tatanan atau Ejaan Yang Disempurnakan tidak
diindahkan íagi, yang mengarah tidak sesuainya lagi tatanan itu. Di lingkungan keluarga, orang tua sudah
membiasakan anak-anak untuk menggunakan bahasa asing karena bahasa asing dianggap penting di dunia
pendidikan nantinya, sehingga tidak jarang remaja sekarang engan lagi berbahasa Indonesia. Jadi dapat
disimpuikan sekarang Indonesia mengalami darurat darurat atau krisisnya.

SARAN
Sebagai mahasiswa/i yang akan meneruskan cita-cita bangsa. sudah seharusnya kita selalu menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari dan berupaya untuk melestarikan
bahwa Indonesia itu sendiri. Meskipun adanya bahasa asing yang masuk ke dalam bangsa dan negara
Indonesia seiring dengan berjalannya waktu. kita tetap harus menggunakan bahasa Indonesia agar tidak
pudar atau tergantikan karena banyaknya bahasa asing yang Selain itu alangkah Iebih baik jika
mahasiwa/I mengetahui bagaimana sejarah bahasa Indonesia itu diciptakan, mengenai fungsi kedudukan
bahasa Indonesia sebagai Bahasa nasional.

7
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai