Anda di halaman 1dari 20

SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

MAKALAH

Ditulis untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Oleh

KELOMPOK 1

1.Yesi Elida (2216010119)


2.Ira Wati (2216010124)
3.Putri Suci Ramadhani (2216010113)
Kelas: Ekonomi Syariah C

Dosen Pengampu

Idal, M. Pd.

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UIN IMAM BONJOL PADANG

2022/1444H

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah
SAW berserta keluarganya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang
berjudul “Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia”. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang topik makalah yang dibahas bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.

Dalam penulisan makalah ini kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen
pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia Bapak Idal, M. Pd. yang telah membimbing kami
dalam penulisan makalah ini.

Padang, 06 September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………. ....................................... ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 4

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 5


B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 5
D. Manfaat Penulisan ................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 6

A. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia ............................................................... 6


B. Kedudukan Dan Fungsi bahasa Indonesia ............................................................. 8
C. Ragam Bahasa ........................................................................................................ 11

BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 17

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 17
B. Saran ....................................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 18

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bahasa adalah sarana untuk berkomunikasi yang di sampaikan oleh seseorang
agar orang lain dapat mengerti apa yang ingin disampaikan, dalam kehidupan sehari-
hari bahasa mengambil peran untuk hubungan social.Agar manusia dapat mengerti
satu sama lain.Manusia juga dapat mengungkapkan apa yang ada di benak mereka.
Setiap hari pastinya kita menggunakan Bahasa Indonesia, sebagai bahasa
sehari-hari kita. Baik untuk berbicara, menulis, dan kegiatan sehari-hari lainnya. Tapi
sekarang ini telah banyak perubahan yang ada. baik dari segi pengaruh luar yaitu
perkembangan global dan juga dari masyarakat Indonesia sendiri.
Sekarang ini pun dari bidang pendidikan, anak-anak playgroup sudah
diajarkan menggunakan bahasa luar negeri seperti Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin
dan Bahasa Jepang dan masih banyak yang lainnya. Belum lagi setelah tingkat SD,
SMP, SMA dan seterusnya, makin banyak bahasa-bahasa asing yang dipelajari.
Ini dianggap sebagai kebutuhan modal, juga sebagai tolak ukur kemajuan
individu-individu di masa depan. Tapi ini mempunyai pengaruh secara langsung dan
tak langsung, yaitu bahasa asing menjadi bahasa sehari-hari agar terbiasa dan juga
sebagai alat latih untuk memperlancar pengucapan, pendengaran dan penulisan.
Cukup memprihatinkan, karena fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu
dari Warga Negara Indonesia menjadi tergeser. Karena bahasa asing, menjadi bahasa
pergaulan, menjadi jembatan dalam persaingan global dan juga salah satu syarat
dalam dunia pekerjaan.
Tak dipungkiri pentingnya mempelajari bahasa asing, tapi alangkah jauh lebih
baik bila kita tetap menjaga, melestarikan dan membudayakan Bahasa Indonesia.
Maka dari itu untuk memperdalam mengenai Bahasa Indonesia, kita perlu mengetahui
bagaimana perkembangannya sampai saat ini sehingga kita tahu mengenai bahasa
pemersatu dari berbagai suku dan adat-istiadat yang beranekaragam yang ada di
Indonesia, yang termasuk kita didalamnya.
Asal mula Bahasa Indonesia dari segi bahasa yang digunakan Bahasa
Indonesia adalah Bahasa Melayu, sebuah Bahasa Austronesia yang digunakan sebagai
lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern,
paling tidak dalam bentuk informalnya. Bentuk bahasa sehari-hari ini sering dinamai
dengan istilah Melayu Pasar. Jenis ini sangat lentur sebab sangat mudah dimengerti
dan ekspresif, dengan toleransi kesalahan sangat besar dan mudah menyerap istilah-
istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya.
Dengan memilih Bahasa Melayu Riau, para pejuang kemerdekaan bersatu lagi
seperti pada masa Islam berkembang di Indonesia, namun kali ini dengan tujuan
persatuan dan kebangsaan. Bahasa Indonesia yang sudah dipilih ini kemudian
distandardisasi (dibakukan) lagi dengan nahu (tata bahasa), dan kamus baku juga
diciptakan. Hal ini sudah dilakukan pada zaman Penjajahan Jepang.

4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia?
2. Apa Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia?
3. Apa Saja Ragam Bahasa?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui asal mula munculnya bahasa indonesia.
2. Untuk mengetahui proses disahkannya bahasa indonesia sebagai bahasa
persatuan indonesia.
3. Untuk mengetahui perkembangan ejaan bahasa indonesia.
4. Agar mengetahui fungsi kedudukan dan fungsi bahasa indonesia.

D. Manfaat Penulisan
1. Agar kita dapat memahami sejarah perkembangan bahasa Indonesia.
2. Kita mengetahui fungsi bahasa dalam kehidupan sehari-hari.
3. Supaya kita biasa mengaplikasikan macam-macam ragam bahasa.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia


Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi bangsa Indonesia dalam setiap peradaban
manusia, bahasa selalu hadir di tengah-tengah mereka. Bahasa dan manusia merupakan
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana bahasa
bertindak sebagai suatu media yang membantu manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Bahasa yang hadir dalam suatu kelompok masyarakat merupakan hasil dari interaksi
antarsesama manusia yang ada di tempat tersebut. Hal ini juga berlaku bagi bahasa
Indonesia yang telah tercipta berpuluh tahun lalu dan mengalami perkembangan yang
begitu signifkan hingga kini.
Perkembangan bahasa Indonesia selalu memiliki keunikan tersendiri. Kosakata asing
yang diserap ke dalam bahasa Indonesia bertujuan untuk memperkaya perbendaharaan
dan varietas bahasa Indonesia. Walaupun mengalami beberapa tahapan perkembangan
dan penyerapan, kemurnian bahasa Indonesia tetaplah sama dulu dan kini. Adapun
perkembangan bahasa Indonesia dapat dikelompokan menjadi tiga bagian utama yang
perlu diperhatikan. Ketiga bagian tersebut adalah bahasa Indonesia sebagai bahasa
pemersatu, bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara, dan bahasa Indonesia sebagai
bahasa internasional. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang arbiter, digunakan
oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi
diri. Bahasa Indonesia juga memiliki fungsi yang sama, yaitu sebagai media yang
membantu manusia. Secara spesifik bahasa Indonesia adalah salah satu bahasa yang
dalam pembentukannya memiliki sejarah yang panjang. Bahasa yang telah ada di
Indonesia bahkan sejak zaman kerajaan-kerajaan ini memiliki kajian pembentukan yang
cukup rumit.
Perkembangan bahasa Indonesia lisan maupun tulisan berkembang mulai pada saat
terbentuknya, yaitu pada 28 Oktober 1928, bersamaan dengan momen Sumpah Pemuda.
Setelah terbentuk, bahasa Indonesia terus berkembang seiring berlakunya ejaan Van
Ophuijsen, Soewandi, Melindo bahkan hingga ke Ejaan yang Disempurnakan (EYD). Ini
adalah beberapa contoh sederhana bagaimana bahasa Indonesia dengan pesat mengalami
perkembangan. Bahasa Indonesia yang telah dikenal oleh khalayak umum merupakan
bahasa Melayu yang menjadi lingua franca atau bahasa perhubungan di Nusantara kala
itu. Bahasa Melayu telah ada dan digunakan terlebih dahulu. Keberadaan bahasa Melayu
pun dapat ditilik dalam saat persiapan Kongres Pemuda tahun 1926, para pemuda masih
mempermasalahkan tentang sebutan bahasa persatuan Indonesia. Kemudian M. Tabrani
mengusulkan bahasa Melayu diganti dengan istilah bahasa Indonesia dan hal ini pun
disetujui bersama pada 2 Mei 1926.Selanjutnya, untuk sejarah perkembangan bahasa
Indonesia dapat disoroti melalui zaman Sriwijaya yang menggunakan bahasa Melayu
untuk menjadi bahasa pembelajaran kebudayaan dan hingga pada saat penyebaran agama
Kristen oleh para pendeta-pendeta dan orang Belanda pada saat masih berada di
Indonesia. Bahasa Melayu yang merupakan cikal bakal bahasa Indonesia telah

6
berkembang dengan sangat pesat di Indonesia, bahkan sebelum bahasa Indonesia
pertama kali resmi di umumkan pada sumpah pemuda. Bahasa Indonesia sejak dahulu
telah membentuk bangsa dan mempersatukan keberagaman yang ada di Indonesia yang
memiliki tingkat kemajemukan yang sangat tinggi. Bahasa pada dasarnya adalah media
untuk berkomunikasi ternyata memiliki eksistensi yang lebih lagi. Bahasa mencakup
hampir seluruh lapisan masyarakat, bahkan kebudyaan itu sendiri. Banyak sumber yang
mengupas fungsi bahasa Indonesia, salah satunya Arifin.
Adapun kedudukan bahasa Indonesia memiliki fungsi berikut:
a. Lambang kebanggaan bangsa, Bahasa Indonesia mencerminkan setiap nilai-
nilai yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
b. Lambang identitas nasional. Bahasa Indonesia merupakan identitas ataupun
jati diri dari orang-orang ataupun penduduk Indonesia.
c. Alat perhubungan antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya.
d. Alat pemersatu suku budaya dan bahasanya

Bahasa Indonesia mempersatukan setiap suku-suku di Indonesia yang memiliki


bahasa dan kebudayaan yang berbeda dengan total tujuh ratusan bahasa daerah,
bahasa Indonesia pun menyatukan.Berawal dari bahasa Melayu, kontak dengan
budaya asing yang kemudian menggunakan bahasa Melayu dan menjadi bahasa yang
akhirnya diganti dengan istilah bahasa Indonesia pada tahun 1926.

Bahasa Indonesia kemudian masuk ke dalam tiga kategori perkembangan, yaitu


sbb:

1) Bahasa pemersatu. Bahasa Indonesia pada awalnya diikarkan oleh para pemuda
kembali pada tahun 1928 pada tanggal 28 Oktober dalam sumpah pemuda yang
berbunyi:
a) Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe bertoempah darah jang satoe,
tanah Indonesia
b) Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa
Indonesia
c) Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa
Indonesia.

Diterimanya bahasa Indonesia juga dapat tercermin dari diadakannya Kongres


Bahasa Indonesia (KBI) pada tanggal 25 —28 Juni 1938 di Solo.

2) Bahasa resmi negara. Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi yang digunakan
selama 54 sejak ditetapkan dalam pasal 36 UUD 1945 pada tanggal 18 Agustus.
Hal ini ditandai dengan pembacaan teks proklamasi oleh Ir. Soekarno dan Drs.
Moh. Hatta yang membuat fase awal bahasa Indonesi sebagai bahasa pemersatu
menjadi bahasa resmi negara. Adapun pergantian ejaan dari ejaan Van Ophuijsen
(dari masa jajahan Belanda) menjadi ejaan Suwandi karena dianggap lebih
menunjukan rasa nasionalisme yang tinggi.

7
3) Bahasa internasional. Bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional merupkan
fase lanjutan dari dua fase yang ada. Hal ini telah dicanangkan dan dilakukan
terbukti dengan adanya Kongres Internasional IX Bahasa Indonesia yang
mengambil tempat di Jakarta pada tanggan 28 Oktober hingga 1 November 2018.
Undang-undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang
Negara, serta Lagu Kebangsaan juga ikut mendukung bahasa Indonesia menjadi
bahasa internasional, khususnya pasal 44 ayat 1. Salah satu bukti dari tindak lanjut
untuk fase ini adalah adanya tenaga dan buku-buku Bahasa Indonesia bagi
Penutur Asing.Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa Melayu yang telah
berada di Indonesia sejak tahun 680 membuat Indonesia menjadi lebih kokoh.
Dengan berkembangnya zaman dan proses akulturasi, bahasa Indonesia tetap
menjaga keutuhannya.

Diawali dengan bahasa pemersatu yang menyatukan setiap suku. Kemudian


menjadi bahasa negara yang berpuluh tahun berlangsung dan kini, di era modern,
bahasa Indonesia mulai dikenal di belahan bumi lain. Dengan identitas yang berbeda,
warga asing mulai mengucapkan bahasa Indoenesia. Bahasa Indonesia menyatukan,
menjadi identitas, dan menjadi kebanggan Indonesia. Bahasa Indonesia diharapkan
terus merekatkan setiap suku bangsa.

B. Kedudukan dan Fungsi bahasa Indonesia


1. Kedudukan Bahasa
a. Kedudukan Bahasa Indonesia Dari Segi Bahasa Nasional.
Bahasa Indonesia Sebagai Lambang Kebanggaan Nasional.Bahasa Indonesia
selaku lambang kebanggaan nasional memiliki nilai-nilai budaya luhur dan sosial.
Nilai-nilai ini pula yang dijadikan cermin bangsa, sehingga semestinya warga
Indonesia bersedia menjunjung tinggi dan mempertahankannya. Dalam hal ini,
pemakaian bahasa Indonesia di berbagai lingkungan dan keinginan
mempelajarinya menjadi langkah-langkah yang dapat dilakukan.

b. Bahasa Indonesia Sebagai Lambang Identitas Nasional


Menggunakan bahasa Indonesiabaik dalam bentuk lisan maupun tulisandapat
dijadikan sebagai identitas. Terutama saat Anda sedang berada di negara lain.
Selain itu, pemakaian bahasa Indonesia yang tepat secara tak langsung akan
memperlihatkan watak, karakter, dan kepribadian warga Indonesia di mata bangsa
asing.Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Persatuan.Sejarah bahasa Indonesia
memang cukup panjang dan dalam salah satu fase, bahasa ini digunakan sebagai
pemersatu bangsa. Bahkan fungsi ini masih dijalankan sampai sekarang
mengingat Indonesia dikenal sebagai salah satu negara multikultural. Mempelajari
atau mengajarkan bahasa Indonesia akan menghapus jarak maupun kesenjangan
antar suku maupun strata sosial di Indonesia.

c. Sebagai Alat Penghubung antar budaya.

8
Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, bahasa Indonesia mampu
meleburkan perbedaan di berbagai daerah. Bahasa Indonesia memudahkan banyak
pihak untuk berkomunikasi, entah itu dari sektor warga di pedesaan hingga yang
tertinggi di pemerintahan.Selain itu, pertumbuhan komunikasi akan menunjang
peningkatan wawasan dan pengetahuan, sehingga bangsa Indonesia pun akan
lebih maju Kedudukan Bahasa Indonesia dari segi Bahasa negara sebagai Bahasa
Resmi Kenegaraan Fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia sudah tertuang dalam
naskah proklamasi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada 17
Agustus 1945. Setelah pembacaan proklamasi, secara otomatis bahasa Indonesia
wajib digunakan dalam sejumlah aspek seperti upacara hingga peristiwa penting.

Tak hanya itu, kegiatan negara seperti pidato dan penulisan surat penting juga
dilakukan dengan bahasa ini.

d. Sebagai Alat Pengantar di Dunia Pendidikan.

Tak banyak yang menyadari kalau pemakaian bahasa Indonesia di sekolah


termasuk dalam fungsi dan kedudukan berdasarkan bahasa kenegaraan.
Penggunaannya diterapkan dari jenjang taman kanak-kanak hingga SMA. Hal ini
juga mencakup bahasa pengantar yang dipakai para guru dan buku-buku cetak
yang memuat materi belajar-mengajar.

e. Sebagai Alat Penghubung di Tingkat Nasional

Pemahaman bahasa Indonesia di tingkat tertinggi sangat krusial, sebab bahasa


ini digunakan sebagai alat penghubung. Sebut saja untuk tata cara perencanaan
hingga pelaksanaan pembangunan nasional. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut,
penyeragaman pada sistem informasi dan media komunikasi pun harus dilakukan
secara menyeluruh supaya tidak menimbulkan kesalahpahaman.Sebagai
Pengembangan Kebudayaan, Ilmu dan TeknologiIlmu dan Teknologi atau IPTEK
adalah hal penting yang harus terus dikembangkan dan disampaikan. Dalam hal
ini, bahasa jelas jadi alat krusial yang akan membantu penyaluran ilmu
pengetahuan.Maka media-media cetak seperti buku, majalah, koran hingga audio-
visual seperti video harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
untuk mengurangi kekeliruan pada masyarakat luas.

f. Kedudukan bahasa daerah dan bahasa asing di Indonesia

Bahasa daerah adalah suatu bahasa yang secara tradisional dituturkan di suatu
wilayah yang secara numerik membentuk kelompok yang kecil dari populasi
lainnya dan berbeda dari bahasa resmi dari Negara tersebut. Bangsa Indonesia
memiliki beragam etnis yang mempunyai bahasa masing-masing. Bahasa tersebut
hanya digunakan dalam berkomunikasi antar etnis atau sesama suku. Bahasa
daerah merupakan sebagai pendukung bahasa Indonesia yang keberadaannya
diakui Negara yang tercantum dalam UUD 1945 pasal 32 ayat 2 dan sesuai
Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954. Di dalam dunia pendidikan tingkat

9
sekolah dasar bahasa daerah boleh dipakai sebagai bahasa pengantar selama tiga
tahun atau kelas tiga.

Sedangkan bahasa asing adalah bahasa Negara lain yang tidak digunakan
dalam interaksi sosial dalam suatu Negara tetapi hanya digunakan kepada warga
Negara lain. Meskipun jarang digunakan namun kenyataannya bahasa asing
tersebut tetap diajarkan dalam dunia pendidikan tingkat tertentu. Bahasa asing
sangat penting sebagai penghung antar bangsa untuk pemanfaatan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

2. Fungsi Bahasa
a. Fungsi bahasa indonesia dari segi ekspresi

Fungsi ini, pernyataan ekspresi diri, menyatakan sesuatu yang akan


disampaikan oleh penulis atau pembicara sebagai eksistensi diri dengan
maksud :

1) Menarik perhatian orang lain (persuasif dan provokatif),


2) Membebaskan diri dari semua tekanan dalam diri seperti emosi,
3) Melatih diri untuk menyampaikan suatu ide dengan baik,
4) Menunjukkan keberanian (convidence) penyampaikan ide.

Fungsi ekspresi diri itu saling terkait dalam aktifitas dan interaktif
keseharian individu, prosesnya berkembang dari masa anak-anak, remaja,
mahasiswa, dan dewasa.

b. Fungsi bahasa indonesia dari segi komunikasi

Fungsi komunikasi merupakan fungsi bahasa yang kedua setelah fungsi


ekspresi diri. Maksudnya, komunikasi tidak akan terwujud tanpa dimulai dengan
ekspresi diri. Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi, yaitu
komunikasi tidak akan sempurna jika ekspresi diri tidak diterima oleh orang lain.
Oleh karena itu,komunikasi tercapai dengan baik bila ekspresi berterima,
dengan kata lain, komunikasi berprasyarat pada ekspresi diri.

c. Fungsi bahasa Indonesia dari segi integrasi dan adaptasi sosial

Fungsi peningkatan (integrasi) dan penyesuaian (adaptasi) diri dalam suatu


lingkungan merupakan kekhususan dalam bersosialisasi baik dalam
lingkungan sendiri maupun dalam lingkungan baru. Hal itu menunjukkan
bahwa bahasa yang digunakan sebagai sarana mampu menyatakan hidup bersama
dalam suatu ikatan (masyarakat).Dengan demikian, bahasa itu merupakan suatu
kekuatan yang berkorelasi dengan kekuatan orang lain dalam integritas
sosial. Korelasi melalui bahasa itu memanfaatkan aturan-aturan bahasa yang
disepakati sehingga manusia berhasil membaurkan diri dan menyesuaikan diri
sebagai anggota suatu masyarakat.

d. Fungsi bahasa Indonesia dari segi kontrol sosial

10
Kontrol sosial sebagai fungsi bahasa bermaksud memengaruhi perilaku dan
tindakan orang dalam masyarakat, sehingga seseorang itu terlibat dalam
komunikasi dan dapat saling memahami.Perilaku dan tindakan itu berkembang ke
arah positif dalam masyarakat. Hal positif itu terlihat
melalui kontribusi dan masukan yang positif. Bahkan, kritikan yang tajam
dapat berterima dengan hati yang lapang jika kata-kata dan sikap
baik memberikan kesan yang tulus tanpa prasangka. Dengan kontrol
sosial, bahasa mempunyai relasi dengan proses sosial suatu
masyarakat seperti keahlian bicara, penerus tradisi atau kebudayaan,
pengindentifikasi diri, dan penanam rasa keterlibatan (sense of belonging)
pada masyarakat bahasanya.

Ada pula empat fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional

1) Bahasa indonesia berfungsi sebagai lambang kebanggaan nasional.


2) Bahasa indonesia berfungsi sebagai lambang identitas nasional.
3) Bahasa indonesia berfungsi sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa.
4) Bahasa indonesia berfungsi sebagai alat penghubung antar negara dan antar
budaya.

Dan empat fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa negara

1) Bahasa indonesia berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan.


2) Bahasa indonesia berfungsi sebagai bahasa pengantar di dalam dunia
pendidikan.
3) Bahasa indonesia berfungsi sebagai alat penghubung pada tingkat nasional
untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional.
4) Bahasa indonesia berfungsi sebangai alat pengembangan kebudayaan,ilmu
pengetahuan,dan teknologi.
5)
C. Ragam Bahasa
1. Pengertian Ragam Bahasa

Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda


menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang
yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara.

Bahasa yang di hasilkan menggunakan alat ucap (organ of speech) dengan fonem
sebagai unsur dasar dinamakan ragam bahasa lisan sedangkan bahasa yang dihasilkan
dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai dasarnya, dinamakan ragam
bahasa tulisan. Jadi dalam ragam bahasa lisan kita berurusan dengan lafal, dalam
ragam bahasa tulisan kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan). Selain itu
aspek tata bahasa dan kosa kata dalam kedua ragam tersebut memiliki hubungan yang
erat. Ragam bahasa tulis yang unsur dasarnya ragam bahasa lisan. Oleh karena itu
sering timbul kesan antara ragam bahasa lisan dan tulisan itu sama. Padahal, kedua
jenis ragam bahasa itu berkembang menjadi sistem bahasa yang memiliki sistem
seperangkat kaidah yang berbeda satu dengan yang lainnya.

11
2. Pentingnya Belajar Ragam Bahasa

Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa ibu dari bangsa Indonesia yang sudah
dipakai oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu jauh sebelum Belanda menjajah
Indonesia, namun tidak semua orang menggunakan tata cara atau aturan-aturan yang
benar, salah satunya pada penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri yang tidak sesuai
dengan Ejaan maupun Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh karena itu pengetahuan
tentang ragam bahasa cukup penting untuk mempelajari bahasa Indonesia secara
menyeluruh yang akhirnya bisa diterapkan dan dapat digunakan dengan baik dan
benar sehingga identitas kita sebagai bangsa Indonesia tidak akan hilang.

3. Sebab Terjadinya Ragam Bahasa

Ragam bahasa timbul seiring dengan perubahan masyarakat. Perubahan itu berupa
variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluannya. Agar banyaknya variasi tidak
mengurangi fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang efisien, dalam bahasa timbul
mekanisme untuk memilih variasi tertentu yang cocok untuk keperluan tertentu yang
disebut ragam standar (Subarianto, 2000).

4. Fungsi Bahasa
Fungsi bahasa dalam kehidupan sehari-hari :
a) Alat untuk Ekspresi Diri
b) Alat untuk Komunikasi
c) Alat untuk Adaptasi Sosial
d) Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia
e) Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia
f) Alat untuk mengidentifikasi diri
g) Alat control sosial dan integrasi (penyatuan)
h) Alat ekspresi
i) Macam-macam Ragam Bahasa

Yaitu bisa dibagi 3 berdasarkan media,cara pandang penutur, dan topik pembicaraan.

a. Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan media

Di dalam bahasa Indonesia disamping dikenal kosa kata baku Indonesia dikenal pula
kosa kata bahasa Indonesia ragam baku, yang sering disebut sebagai kosa kata baku
bahasa Indonesia baku. Kosa kata baku bahasa Indonesia, memiliki ciri kaidah bahasa
Indonesia ragam baku, yang dijadikan tolak ukur yang ditetapkan berdasarkan
kesepakatan penutur bahasa Indonesia, bukan otoritas lembaga atau instansi didalam
menggunakan bahasa Indonesia ragam baku. Jadi, kosa kata itu digunakan di dalam
ragam baku bukan ragam santai atau ragam akrab. Walaupun demikian, tidak menutup
kemungkinan digunakannya kosa kata ragam baku di dalam pemakian ragam-ragam yang
lain asal tidak mengganggu makna dan rasa bahasa ragam yang bersangkutan.Suatu
ragam bahasa, terutama ragam bahasa jurnalistik dan hukum, tidak menutup
kemungkinan untuk menggunakan bentuk kosakata ragam bahasa baku agar dapat

12
menjadi panutan bagi masyarakat pengguna bahasa Indonesia. Perlu diperhatikan ialah
kaidah tentang norma yang berlaku yang berkaitan dengan latar belakang pembicaraan
(situasi pembicaraan), pelaku bicara, dan topik pembicaraan (Fishman ed., 1968;
Spradley, 1980). Ragam bahasa Indonesia berdasarkan media dibagi menjadi dua yaitu :

 Ragam bahasa lisan

Adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang
dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman. Ragam
bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian. Namun, hal itu tidak mengurangi
ciri kebakuannya. Walaupun demikian, ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata
serta kelengkapan unsur-unsur di dalam kelengkapan unsur-unsur di dalam struktur
kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena situasi dan
kondisi pembicaraan menjadi pendukung di dalam memahami makna gagasan yang
disampaikan secara lisan.

Pembicaraan lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya


dengan pembicaraan lisan dalam situasi tidak formal atau santai. Jika ragam bahasa
lisan dituliskan, ragam bahasa itu tidak dapat disebut sebagai ragam tulis, tetapi tetap
disebut sebagai ragam lisan, hanya saja diwujudkan dalam bentuk tulis. Oleh karena
itu, bahasa yang dilihat dari ciri-cirinya tidak menunjukkan ciri-ciri ragam tulis,
walaupun direalisasikan dalam bentuk tulis, ragam bahasa serupa itu tidak dapat
dikatakan sebagai ragam tulis.

Ciri-ciri ragam lisan:

1)Memerlukan orang kedua atau teman bicara

2)Tergantung kondisi, ruang, dan waktu .

3)Berlangsung cepat.

4)Tidak harus memperhatikan gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh.

5)Kesalahan dapat langsung dikoreksi

Contohnya; “Sudah saya baca buku itu”

Yang termasuk dalam ragam lisan diantaranya pidato, ceramah, sambutan,


berbincang-bincang, dan masih banyak lagi. Semua itu sering digunakan kebanyakan
orang dalam kehidupan sehari-hari, terutama ngobrol atau berbincang-bincang, karena
tidak diikat oleh aturan-aturan atau cara penyampaian seperti halnya pidato ataupun
ceramah.

13
 Ragam bahasa tulis

Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan
dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata
cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain
dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti
bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan
ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.

Contoh dari ragam bahasa tulis adalah surat, karya ilmiah, surat kabar, dll. Dalam
ragam bahsa tulis perlu memperhatikan ejaan bahasa indonesia yang baik dan benar.
Terutama dalam pembuatan karya-karya ilmiah.

Ciri Ragam Bahasa Tulis :

1)Tidak memerlukan kehadiran orang lain.

2)Tidak terikat ruang dan waktu

3)Kosa kata yang digunakan dipilih secara cermat

4)Pembentukan kata dilakukan secara sempurna,

5)Kalimat dibentuk dengan struktur yang lengkap

6)Paragraf dikembangkan secara lengkap dan padu.

7)Berlangsung lambat

8)Memerlukan alat bantu

Contohnya: “Saya sudah membaca buku itu”.

Perbedaan antara ragam lisan dan tulisan (berdasarkan tata bahasa dan kosa kata ) :

 Tata Bahasa :

a. Ragam Bahasa lisan

1) Nia sedang baca surat kabar.

2) Ari mau nulis surat

3) Tapi kau tak boleh menolak lamaran itu.

b. Ragam bahasa tulisan.

1) Nia sedang membaca surat kabar.

2) Ari mau menulis surat.

3) Namun, engkau tidak boleh menolak lamaran itu.

14
 Kosa kata :

a. Ragam bahasa lisan

1) Ariani bilang kalau kita harus belajar.


2) Kita harus bikin karya tulis.
3) Rasanya masih terlalu pagi buat saya, Pak

b. Ragam bahasa tulisan

1) Ariani mengatakan bahwa kita harus belajar.

2) Kita harus membuat karya tulis.

3) Rasanya masih telalu muda bagi saya, Pak.

b. Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur


1) Ragam Bahasa Berdasarkan Daerah (logat/diolek)

Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa.


Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan
bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli.
Masing-masing memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Misalnya logat bahasa
Indonesia orang Jawa Tengah tampak pada pelafalan “b” pada posisi awal saat
melafalkan nama-nama kota seperti Bogor, Bandung, Banyuwangi, dan lain-lain.
Logat bahasa Indonesia orang Bali tampak pada pelafalan “t” seperti pada kata ithu,
kitha, canthik, dll.

2) Ragam Bahasa berdasarkan Pendidikan Penutur

Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan


berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal
dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video, film, fakultas. Penutur
yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin,
pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa, misalnya
mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam
kalimat pun sering menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai.

c. Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur

Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan)
atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi, akrab,
dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga
mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan

15
atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan
kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa
baku. Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi
tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat
keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.

Contoh Ragam bahasa Indonesia dari cara pandang penutur

Ragam dialek : “Gue udah baca itu buku ”

Ragam terpelajaran : “Saya sudah membaca buku itu”

Ragam resmi : “Saya sudah mmbaca buku itu”

Ragam tak resmi : “Saya sudah baca buku itu”

d. Ragam Bahasa Menurut Pokok Pesoalan Atau Bidang Pemakaian

Dalam kehidupan sehari-hari banyak pokok persoalan yang dibicarakan. Dalam


membicarakan pokok persoalan yang berbeda-beda ini kita pun menggunakan ragam
bahasa yang berbeda. Ragam bahasa yang digunakan dalam lingkungan agama berbeda
dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan kedokteran, hukum, atau pers. Bahasa
yang di gunakan dalam lingkungan politik, berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam
lingkungan ekonomi atau perdagangan, seni, olah raga dan teknologi. Ragam bahasa yang
digunakan menurut pokok persoalan atau bidang pemakaian ini dikenal pula dengan
istilah laras bahasa.Perbedaan itu tampak dalam pilihan atau penggunaan sejumlah kata
peristilahan atau ungkapan yang khusus digunakan dalam bidang tersebut, misalnya
masjid, gereja, vihara adalah kata-kata yang digunakan dalam bidang agama. Koroner,
hipertensi, anemia, digunakan dalam bidang kedokteran. Improvisasi, maestro,
kontemporer banyak digunakan dalam lingkungan seni. Kalimat yang digunakan pun
berbeda sesuai dengan pokok persoalan yang dikemukakan. Kalimat dalam undang-
undang berbeda dengan kalimat-kalimat dalam sastra, kalimat-kalimat dalam karya
ilmiah, kalimat-kalimat dalam koran atau majalah dan lain-lain.

e. Ragam Bahasa Indonesia Menurut Topik Pembicaraan

Berdasarkan topik pembicaraan, ragam bahasa terdiri dari ragam bahasa ilmiah,
ragam hukum, ragam bisnis, ragam agama, ragam sosial, ragam kedokteran dan ragam
sastra.

Ragam hukum : Dia dihukum karena melakukan tindak pidana.

Ragam bisnis : Setiap pembelian diatas nilai tertentu akan diberikan diskon

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dapat disimpullkan dari makalah ini, bahwa bahasa Indonesia berasal dari
bahasamelayu. Bahasa melayu dipilih sebagai bahasa pemersatu (bahasa Indonesia)
karena:

1. Bahasa melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa perhubungan


danbahasa perdangangan.
2. Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dielajari karena dalam bahasa melayu
tidakdikenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus).
3. Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa kebudayaan
dalam arti yang luas. Bahasa indonesia juga merupakan bahasa resmi negara kesatuan
republik indonesia dan bahasa persatuan bangsa indonesia. Sampai saat ini, bahasa
indonesia merupakan bahasa yang terus berkembang
B. Saran

Suatu Bahasa Indonesia yang kita ketahui sebagai mana dari penjelasan terdahulu
memilik banyak rintangan dan kendala untuk mewujudkan menjadi bangsa pemersatu,
bahasa nasional, bahasa indonesia. Sehingga kita sebagai generasi penerus mampu
membina ,mempertahankan bahasa indonesia ini,agar tidak mengalami kemerosotan dan
dipergunakan dengan baik oleh pembaca.

17
DAFTAR PUSTAKA

Buku bahasa Indonesia ermanto emidar 2018


Emi.413312988.15032612568?gclid=Cj0KCQjw39uYBhCLARIsAD_SzMRW8n8m0sk6op
pYKb98fw6ckxzcO7utULSaaOvnnnm63_7Xot9GMoMaAmzGEALw_wcB.

https://kumparan.com/nina-abidah-ardelia/pentingkah-belajar-bahasa-indonesia-bagi-
mahasiswa-1wt3QkmaLNR

https://www.google.co.id/amp/s/amp.kompas.com/skola/read/2019/12/25/150000269/bahasa

https://www.academia.edu/42466770/Makalah_Bahasa_Indonesia_Kedudukan_dan_Fungsi_
Bahasa_Indonesia

18
19
20

Anda mungkin juga menyukai