Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

BAHASA INDONESIA
“BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR”

Dosen Pembimbing :
I Made Darma Sucipta, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:
Kelompok 2
1. Ahmad Dzul Raihan (NIM : 2115354004)
2. Ida Bagus Pratama Surya (NIM : 2115354016)
3. Ni Luh Putu Jeni Andini (NIM : 2115354028)
4. Dewa Putu Krisna Adi Setiawan (NIM : 2115354049)
5. Muhammad Haidar Joe Satriani (NIM : 2115354073)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA PERANGKAT LUNAK
POLITEKNIK NEGERI BALI
BADUNG
2021
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.....................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................... 1
1.4 Manfaat..................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................1

2.1 Sejarah Bahasa Indonesia......................................................... 1

2.2 Pengertian Tentang Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar...1

2.3 Tata Cara Berbahasa Indonesia Yang Baik dan Benar............. 1

2.4 Landasan Hukum Bagaimana Penggunaan Bahasa Indonesia


Yang Baik Dan Benar...............................................................1
2.5 Implementasi Mengenai Berbahasa Indonesia Yang Baik Dan
Benar Dalam Kehidupan Bermasyarakat................................. 1
2.6 Upaya Dalam Meningkatkan Penggunaan Bahasa Indonesia
Yang Baik dan Benar................................................................1

BAB III PENUTUP......................................................................................1

3.1 Kesimpulan............................................................................... 1

3.2 Saran......................................................................................... 1

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa adalah kunci pokok bagi kehidupan manusia di atas dunia


ini, karena dengan bahasa orang bisa berinteraksi dengan sesamanya dan
bahasa merupakan sumber daya bagi kehidupan bermasyarakat.Adapun
bahasa dapat digunakan apabila saling memahami atau saling mengerti erat
hubungannya dengan penggunaan sumber daya bahasa yang kita miliki. Kita
dapat memahami maksud dan tujuan orang lain berbahasa/berbicara apabila
kita mendengarkan dengan baik apa yang diakatakan. Untuk itu keseragaman
berbahasa sangatlah penting, supaya komunikasi berjalan lancar.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa bahasa indonesia
merupakan bahasa yang digunakan rakyat Indonesia dalam berkomunikasi.
Sebelum resmi menjadi bahasa nasional, bahasa Indonesia dikenal sebagai
bahasa Melayu. Pada tanggal 28 Oktober 1928, bahasa Indonesia dipakai
resmi oleh bangsa Indonesia sebagai bahasa nasional.
Maka daripada itu bangsa Indonesia pada tahun 1945 menetapkan
bahasa Indonesia sebagai bahasa negara yang dituangkan dalam Undang-
Undang Dasar 1945, dan sampai sekarang pemakaian bahasa Indonesia makin
meluas dan menyangkut berbagai bidang kehidupan.Kita sebagai generasi
muda, marilah kita pelihara bahasa Indonesia ini, memgingat akan arti
pentingya bahasa untuk mengarungi kehidupan masa globalisasi, yang
menuntuk akan kecerdasan berbahasa, berbicara, keterampilan menggunakan
bahasa dan memegang teguh bahasa Indonesia, demi memajukan bangsa ini,
supaya bangasa kita tidak dipandang sebelah mata oleh bangsa lain. Maka
dari itu disini penulis akan mencoba menguraikan tentang “Bahasa Indonesia
Yang Baik Dan Benar”.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Sejarah Bahasa Indonesia?
2. Apa yang dimaksud dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar?
3. Bagaimana cara berbahasa Indonesia yang baik dan benar?
4. Apa landasan hukum yang melandasi bagaimana penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar?
5. Bagaimana pengimplementasian mengenai berbahasa Indonesia yang baik
dan benar dalam masyarakat?
6. Apa saja upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan penggunaan
bahasa indonesia yang baik dan benar?

1.3 Tujuan

1.4 Manfaat

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Bahasa Indonesia

Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu pada zaman
Sriwijaya. Bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa penghubung antarsuku
Nusantara untuk perdagangan dari dalam maupun luar Nusantara. Seiring
perkembangan zaman kemudian bahasa Melayu tumbuh dan berkembang di
wilayah kota-kota besar yang ada di Nusantara. Penyebaran bahasa Melayu yang
demikian luas juga dibuktikan oleh adanya berbagai dialek bahaya Melayu yang
daerahnya terpencar, Melayu Ambon, Melayu Larantuka, Melayu Kupang,
Melayu Manado, dan sebagainya.

Bukan baru sekarang bahasa Indonesia atau bahasa Melayu itu digunakan
sebagai bahasa penghubung di beberapa negara Asia Tenggara. Sudah sejak dulu
kala, bahasa Indonesia atau bahasa Melayu itu dikenal oleh penduduk daerah
yang bahasa sehari-harinya bukan bahasa Indonesia atau Melayu. Hal tersebut
dibuktikan oleh adanya beberapa prasasti yang ditemukan di daerah-daerah yang
bahasa sehari-hari penduduknya bukan bahasa Indonesia atau Melayu. Tentu saja
ada juga ditemukan di daerah yang bahasa sehari-hari penduduknya sudah
menggunakan bahasa Indonesia atau Melayu. Sejarah perkembangan bahasa ini
dapat dibuktikan dengan adanya prasasti Kedukan Bukit (683 M), Talang Tuo
(684 M), Kota Kapur (686 M), Karah Barahi (686 M).
Seperti kita ketahui bersama bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa yang
digunakan oleh rakyat Indonesia dalam berkomunikasi. Bahasa Indonesia
menjadi identitas bangsa di tengah-tengah bangsa lain di dunia. Sebelum
resmi menjadi bahasa nasional, bahasa Indonesia dikenal sebagai bahasa
Melayu. Sejak tanggal 28 Oktober 1928, bahasa Indonesia dipakai resmi oleh
bangsa Indonesia sebagai bahasa nasional.
Apa sebab justru bahasa melayu yang dijadikan bahasa nasional?
Mengapa bukan bahasa Jawa atau bahasa Sunda yang jumlah pemakaiannya
meliputi hampir seluruh penduduk Indonesia. Juga bahasa yang
kesusastraannya sudah maju dibandingkan dengan bahasa Melayu dan
bahasa-bahasa daerah lainnya? Prof. Dr. Slametmulyana mengemukakan
faktor-faktor yang menjadi penyebabnya, sebagai berikut.
1. Sejarah telah membantu penyebaran bahasa melayu. Bahasa Melayu
merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa perhubungan atau bahasa
perdagangan. Dengan bantuan para pedagang, bahasa Melayu
disebarkan ke seluruh pantai Nusantara terutama di kota-kota
pelabuhan. Bahasa Melayu menjadi bahasa penghubung antara
individu.
2. Bahasa Melayu mempunyai sistem yang sederhana, mudah dipelajari.
Tak dikenal tingkatan bahasa seperti dalam bahasa Jawa atau bahasa
Bali, atau perbedaan pemakaian bahasa kasar dan halus seperti dalam
bahasa Sunda atau bahasa Jawa.
3. Faktor psikologis, yaitu suku bangsa Jawa dan Sunda telah dengan
sukarela menerima bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional,
sematamata didasarkan pada keinsafan akan manfaatnya ada keikhlasan
mengabaikan semangat dan rasa kesukuan karena sadar akan perlunya
kesatuan dan persatuan.
4. Kesanggupan bahasa itu sendiri juga menjadi salah satu faktor penentu.
Jika bahasa itu tidak mempunyai kesanggupan untuk dapat dipakai
menjadi bahasa kebudayaan dalam arti yang luas, tentulah bahasa itu
tidak akan dapat berkembang menjadi bahasa yang sempurna. Pada
kenyataannya dapat dibuktikan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa
yang dapat dipakai untuk merumuskan pendapat secara tepat dan
mengutarakan perasaan secara jelas.

2.2 Pengertian Tentang Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar

Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa yang digunakan sesuai


norma kemasyarakatan yang berlaku, di mana bahasa Indonesia yang baik
adalah bahasa yang mempunyai nilai rasa yang tepat dan sesuai dengan
situasi pemakaiannya. Bahasa Indonesia yang baik dapat diterapkan dalam
situasi santai dan akrab seperti di rumah, di warung kopi, warung rujak, di
kantin, bahkan di pasar yang penggunaan bahasa Indonesianya yang santai
dan akrab pula. Jadi dapat disimpulkan bahwa bahasa Indonesia yang baik ini
adalah pemakaian bahasa Indonesia dengan pemanfaatan ragam yang tepat
dan serasi dengan kebutuhan komunikasi. Sedangkan bahasa Indonesia yang
benar adalah pemakaian bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia yang berlaku, mengacu pada penggunaan bahasa pada situasi
formal yang menuntut penggunaan bahasa Indonesia yang baku. Bahasa
Indonesia yang benar adalah pandangan yang diarahkan dari segi kaidah
bahasa. Sebuah kalimat atau sebuah pembentukan kata dianggap benar
apabila bentuk itu mematuhi kaidah-kaidah yang berlaku. Berdasarkan hal
tersebut, kita memeroleh suatu kejelasan bahwa yang dimaksud dengan
bahasa Indonesia yang baik belum tentu merupakan bahasa Indonesia yang
benar, sebaliknya bahasa Indonesia yang benar belum tentu juga merupakan
bahasa Indonesia yang baik karena semua hal itu bergantung pada situasi
pemakaian dan kaidah-kaidah yang berlaku. Maka, bahasa Indonesia yang
baik dan benar adalah bahasa Indonesia yang penggunaannya sesuai dengan
situasi pemakaiannya dan sesuai dengan kaidah yang berlaku.
Tahun 2019, Presiden menerbitkan Peraturan Presiden nomor 63
tahun 2019 tentang Penggunaan Bahasa Indonesia. Apa kiranya yang diatur
dan apa imbasnya kepada komunikasi kita dalam kehidupan sehari-hari? Inti
peraturan tersebut ada pada Bab II, Bagian 1, Pasal 2, tentang “Ketentuan
Penggunaan Bahasa Indonesia”. Dicantumkan dalam Bab II, Bagian 1, bahwa
“Penggunaan Bahasa Indonesia harus memenuhi kriteria Bahasa Indonesia
yang baik dan benar”. Berikut akan dibahas kriteria bahasa Indonesia yang
baik dan benar.

2.3 Tata Cara Berbahasa Indonesia Yang Baik dan Benar

2.4 Landasan Hukum Bagaimana Penggunaan Bahasa Indonesia Yang Baik


Dan Benar
Dalam tata berbahasa sudah tentu terdapat pedoman pedoman yang telah
menjadi dasar utama dalam kita berbahasa khsususnya penggunaan Bahasa
Indonesia yang menjadi komponen utama warga Indonesia dalam
berkomunikasi sehari hari. Bahasa Indonesia sendiri telah mengalami
perjalanan sejarah yang sangat panjang dari masa sebelum kemerdekaan
hingga saat ini untuk itu Bahasa Indonesia sendiri adalah faktor penting bagi
masyarakat Indonesia, Bahasa Indonesia sendiri telah ditetapkan sebagai
Bahasa Nasional yang tertuang pada UUD 1945 bab 15 pasal 36 yang
menetapkan bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dan Undang-
Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang
Negara, serta Lagu Kebangsaan disamping pasal tadi penggunaan Bahasa
Indonesia juga diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 63 tahun 2019 tentang
penggunaan Bahasa Indonesia secara umum yang mana dimaksud dengan :

1. Bahasa Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya


disebut Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi nasional yang
digunakan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Bahasa Daerah adalah bahasa yang digunakan secara turun-temurun
oleh warga negara Indonesia di daerah-daerah di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
3. Bahasa Asing adalah bahasa selain Bahasa Indonesia dan Bahasa
Daerah.
4. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia yang
memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia yang
dibantu oleh Wakil Presiden dan menteri sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
5. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.
6. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pendidikan.

Yang mana kemudian dilanjutkan pada Pasal 2 mengenai Ketentuan


Penggunaan Bahasa Indonesia sebagai berikut:

1. Penggunaan Bahasa Indonesia harus memenuhi kriteria Bahasa


Indonesia yang baik dan benar.
2. Bahasa Indonesia yang baik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan Bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan konteks
berbahasa dan selaras dengan nilai sosial masyarakat.
3. Bahasa Indonesia yang benar sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan Bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan kaidah
Bahasa Indonesia.
4. Kaidah Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
meliputi kaidah tata bahasa, kaidah ejaan, dan kaidah pembentukan
istilah.
5. Ketentuan mengenai kaidah Bahasa Indonesia sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) diatur dengan Peraturan Menteri.
Landasan-Landasan inilah yang menjadi pelindung dan pedoman dalam
meningkatkan pemahaman masyarakat dalam menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Dalam kaidahnya Bahasa Indonesia yang
sebagai ibu untuk masyarakat Indonesia yang menjadi awal terbangunnya
negara yang menjadi komponen yang tidak bisa dianggap remeh karena
seperti yang disebutkan tadi Bahasa adalah ibu bagi masyarakat Indonesia
karena Bahasa Indonesia adalah cikal bakal terciptanya karya karya sastra
baik itu pantun maupun puisi yang memiliki arti dalam bagi masyarakat
Indonesia , bukan hanya bidang sastra namun termasuk juga karya-karya
dibidang lainnya seperti: bidang musik, bidang jurnalistik, bidang konten
kreator dan masih banyak lagi. Selain pada bidang karya Bahasa Indonesia
sendiri sebagai Bahasa utama juga sebagai media kita dalam menyampaikan
aspirasi, maupun kita berorasi dalam penyampaian pendapat kita yang juga
diatur dalam UUD 1945 Pasal 28 Ayat 3 yang menyebutkan bahwa “Setiap
orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan
pendapat.”

Penggunaan Bahasa Indonesia sendiri sudah cukup banyak tergerus


akan masuknya Bahasa Bahasa milenial anak muda yang dapat menjadi
ancaman serius akan pemahaman dan penggunaan khsususnya generasi muda
dalam mengehtahui arti Bahasa Indonesia yang baik itu seperti apa dan
pengucapannya maupun tulisannya seperti apa?. Maka dari itu pentingnya
masyarakat Indonesia mengehtahui landasan landasan hukum Penggunaan
Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar bertujuan untuk meningkatan rasa
kepedulian kita akan Bahasa negara kita sendiri yang bahkan penggunaan
Bahasa kita sudah terkenal di kanca internasional yang bahkan hingga
dipelajari oleh banyak banyak Negara seperti: Jepang, Australia, Korea
Selatan, Amerika Serikat, Inggris dan masih banyak lagi. Hal inilah yang
harusnya membuat kita bangga dengan Bahasa Nasional kita sendiri yang
bahkan sudah diakui oleh banyak negara untuk itu perlunya kita sebagai
warga asli masyarakat Indonesia yang setiap harinya menggunakan Bahasa
Indonesia sebagai Bahasa pokok sudah sepatutnya kita menjaga dan
melestarikan tata cara berbahasa yang baik dan juga benar dalam
melaksankan kegiatan maupun aktifitas kita sehari hari dimanapun dan juga
kapanpun itu, karena Bahasa adalah tonggak utama dalam hidup kita sebagai
alat komunikasi dan interaksi kita dalam hidup berbangsa dan juga bernegara.

2.5 Implementasi Mengenai Berbahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar


Dalam Kehidupan Bermasyarakat
Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dengan
manusia yang lain. Ia selalu berhubungan dengan orang lain dalam memenuhi
kebutuhannya. Hubungan ini dapat terlaksana dengan bahasa sebagai media
perantaranya. Bahasa dalam hal ini berfungsi sebagai alat komunikasi dan
interaksi sehingga dapat terjalin hubungan yang baik dan saling dimengerti
oleh kedua belah pihak.

Bahasa sebagai gejala sosial, pemakainnya jelas ditemukan oleh


banyak faktor. Pendidikan, tingkat ekonomi, dan jenis kelamin turut
menentukan pemakaian bahasa. Demikian pula faktor situasi, siapa
pembicaranya, siapa pendengarnya, kapan dan dimana bahasa itu digunakan,
juga menjadi faktor dalam penentuan pemakaian kata, frase, atau kalimat
yang digunakan. Bahasa tidak dapat terpisahkan dari manusia dan akan
mengikuti di dalam setiap pekerjaanya, pada waktu manusia kelihatan tidak
berbicara pada hakikatnya ia masih juga memakai bahasa karena bahasa ialah
alat yang dipakainya untuk membentuk pikiran, perasaan keinginan,
perbuatan-perbuatan, serta mempengaruhi dan dipengaruhi, bahasa adalah
dasar dan paling bersyarat, berakar dari masyarakat.

Pentingnya Bahasa dalam ruang lingkup kita bermasyarakat yang


tidak jauh dari apa yang disebut dengan interaksi sosial adalah hal yang
sangat penting yang menjadi tali penghubung kedua belah pihak dalam
mengerti apa yang disampaikan oleh satu sama lain. Seperti yang diketahui
juga Bahasa Indonesia selaku Bahasa nasional dan umum dipergunakan oleh
seluruh masyarakat ini ikut serta dalam mendampingi dan memfasilitasi kita
dalam kegiatan interaksi di masyarakat. Untuk itu pengehtahuan kita dalam
berbahasa indonesia yang baik dan juga benar sangat perlu dipahami untuk
mengurangi maksud-maksud yang nantinya dapat menyinggung orang lain
yang dapat berdampak buruh pula dalam kita berkehidupan di masyarakat.
Kita sebagai makhluk sosial yang sangat erat kaitannya dengan orang lain
pastinya tidak ingin jika kedepannya memiliki musuh ataupun memiliki sikap
yang anti sosial, untuk itu peranan implementasi kita dalam berbahasa
Indonesia di masyarakat sangat perlu untuk dilakukan dengan tujuan
terciptanya keharmonisan dalam berinteraksi dengan sesama untuk
menghindari kesalahpahaman yang tidak perlu nantinya.

Implementasi berbahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kita


berkehidupan di masyarakat dapat menjadi acuan kita untuk selalu mengerti
maksud maksud yang disampaikan oleh orang lain kepada kita. Masyarakat
dalam hal ini juga perlu diikutsertakan dalam mengimplementasikan
berbahasa Indonesia yang baik dan juga benar kepada keluarga mereka sejak
dini agar terciptanya komunikasi yang baik dapat terjadi khsususnya pada
lingkungan keluarga yang sebagai komponen awal pada masyarakat. Nilai-
nilai berbahasa yang kadang dianggap sepele justru memiliki hal yang diluar
jangkauan ekspetasi kita kedepan nantinya terlebih Bahasa Indonesia sebagai
Bahasa nasional yang rutin dipergunakan oleh masyarakat sehari hari. Jika
seandainya kita sendiri saja dalam berinteraksi bermasyarakat tidak mengerti
akan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dan kepada siapa
kita sedang berkomunikasi maka kedepannya akan sulit juga kita dapat
menjalani kehidupan khsususnya pada bidang lapangan kerja yang sangat
dijaga akan etika dalam khusususnya kita berbicara dan juga beprilaku
ditempat kita kerja. Maka dari itu, sebelum melangkah terlalu jauh kita
diharapkan dapat mengerti dan memahami bagaimana berbicara ataupun
berbahasa Indonesia secara baik dan juga benar yang kemudian dapat kita
implementasikan dari komponen masyarakat yang menjadi komponen kita
sehari hari dalam kita malaksanakan aktifitas ataupun berinteraksi dengan
orang lain.
2.6 Upaya Dalam Meningkatkan Penggunaan Bahasa Indonesia Yang Baik
dan Benar

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang berfungsi sebagai alat


komunikasi mempunyai peran sebagai penyampai informasi. Kebenaran
berbahasa akan berpengaruh terhadap kebenaran informasi yang disampaikan.
Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal penggunaan bahasa Indonesia
yang benar menjadi prioritas utama. Kendala yang harus dihindari dalam
pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya bahasa gaul. Hal
ini mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi tidak baik. Dewasa ini
pemakaian bahasa Indonesia baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia
film mulai bergeser digantikan dengan pemakaian bahasa anak remaja yang
dikenal dengan bahasa gaul.

Seiring dengan perkembangan zaman ke zaman khususnya di Negara


Indonesia semakin terlihat pengaruh yang diberikan oleh bahasa gaul
terhadap bahasa Indonesia dalam penggunaan tata bahasanya. Penggunaan
bahasa gaul oleh masyarakat luas menimbulkan dampak negatif terhadap
perkembangan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa pada saat sekarang
dan masa yang akan datang. Dewasa ini, masyarakat sudah banyak yang
memakai bahasa gaul dan parahnya lagi generasi muda Indonesia juga tidak
terlepas dari pemakaian bahasa gaul ini. Bahkan generasi muda inilah yang
banyak memakai bahasa gaul daripada pemakaian bahasa Indonesia. Untuk
menghindari pemakaian bahasa gaul yang sangat luas di masyrakat,
seharusnya kita menanamkan kecintaan dalam diri generasi bangsa terhadap
bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Seiring dengan munculnya bahasa
gaul dalam masyarakat, banyak sekali dampak atau pengaruh yang
ditimbulkan oleh bahasa gaul terhadap perkembangan bahasa Indonesia
sebagai identitas bangsa diantaranya sebagai berikut:

1. Eksistensi Bahasa Indonesia Terancam Terpinggirkan Oleh Bahasa Gaul

Berbahasa sangat erat kaitannya dengan budaya sebuah generasi.


Kalau generasi negeri ini kian tenggelam dalam pudarnya bahasa
Indonesia yang lebih dalam, mungkin bahasa Indonesia akan semakin
sempoyongan dalam memanggul bebannya sebagai bahasa nasional dan
identitas bangsa. Dalam kondisi demikian, diperlukan pembinaan dan
pemupukan sejak dini kepada generasi muda agar mereka tidak mengikuti
pembusukan itu. Pengaruh arus globalisasi dalam identitas bangsa
tercermin pada perilaku masyarakat yang mulai meninggalkan bahasa
Indonesia dan terbiasa menggunakan bahasa gaul. Saat ini jelas di
masyarakat sudah banyak adanya penggunaan bahasa gaul dan hal ini
diperparah lagi dengan generasi muda Indonesia juga tidak terlepas dari
pemakaian bahasa gaul. Bahkan, generasi muda inilah yang paling banyak
menggunakan dan menciptakan bahasa gaul di masyarakat.

2. Menurunnya Derajat Bahasa Indonesia

Karena bahasa gaul yang begitu mudah untuk digunakan


berkomunikasi dan hanya orang tertentu yang mengerti arti dari bahasa
gaul, maka remaja lebih memilih untuk menggunakan bahasa gaul sebagai
bahasa sehari-hari. Sehingga bahasa Indonesia semakin pudar bahkan
dianggap kuno di mata remaja dan juga menyebabkan turunnya derajat
bahasa indonesia.

3. Menyebabkan punahnya Bahasa Indonesia

Penggunaan bahasa gaul yang semakin marak di kalangan remaja


merupakan sinyal ancaman yang sangat serius terhadap bahasa indonesia
dan pertanda semakin buruknya kemampuan berbahasa generasi muda
zaman sekarang. Sehingga tidak dapat dipungkiri suatu saat bahasa
Indonesia bisa hilang karena tergeser oleh bahasa gaul di masa yang akan
datang.

4. Dampak Positif dan Negatif dari Penggunaan Bahasa Gaul

Segala sesuatu pasti mempunyai dampak positif dan negatif.


Begitu pula dengan bahasa gaul yang juga mempunyai dampak positif dan
negatif terhadap penggunanya dan orang lain.

a. Dampak Positif
Dampak positif dengan digunakannya bahasa gaul adalah
remaja menjadi lebih kreatif. Terlepas dari menganggu atau tidaknya
bahasa gaul ini, tidak ada salahnya kita menikmati tiap perubahan atau
inovasi bahasa yang muncul. Asalkan dipakai pada situasi yang tepat,
media yang tepat dan komunikan yang tepat juga.

b. Dampak Negatif

 Penggunaan bahasa gaul dapat mempersulit penggunanya untuk


berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Padahal di sekolah atau
di tempat kerja, kita diharuskan untuk selalu menggunakan bahasa
yang baik dan benar. Tidak mungkin jika pekerjaan rumah, ulangan
atau tugas sekolah dikerjakan dengan menggunakan bahasa gaul.
Karena, bahasa gaul tidak masuk ke dalam tatanan bahasa akademis.
Begitu juga di kantor, laporan yang kita buat tidak diperkanakan
menggunakan bahasa gaul. Jadi, ketika situasi kita dalam situasi
yang formal jangan menggunakan bahasa gaul sebagai komunikasi.
 Bahasa gaul dapat mengganggu siapapun yang membaca dan
mendengar kata-kata yang termaksud di dalamnya. Karena, tidak
semua orang mengerti akan maksud dari kata-kata gaul tersebut.
Terlebih lagi dalam bentuk tulisan, sangat memusingkan dan
memerlukan waktu yang lebih banyak untuk memahaminya.
 Bahasa gaul dapat mempersulit penggunanya dalam berkomunikasi
dengan orang lain dalam acara yang formal. Misalnya ketika sedang
presentasi di depan kelas.
 Bahasa gaul dapat menyulitkan orang lain yang mendengar kata-kata
yang termaksud gaul untuk mengerti maksud dari apa yang
dibicarakannya.
 Bagi masyarakat lain yang merasa terganggu dengan bahasa Gaul,
menganggap bahasa Gaul sangat sulit dipahami demikian juga
penulisan dengan huruf Gaul sangat menyulitkan bagi beberapa
orang untuk membacanya.
 Bahasa Gaul dapat mengganggu siapapun yang membaca dan
mendengar kata-kata yang termaksud di dalamnya. Karena, tidak
semua orang mengerti akan maksud dari kata-kata Gaul tersebut.
Terlebih lagi dalam bentuk tulisan, sangat memusingkan dan
memerlukan waktu lebih banyak untuk memahaminya.

Upaya Mempertahankan Bahasa Indonesia agar tidak Tergeser oleh


Bahasa Gaul. Agar Bahasa Indonesia tidak tergeser oleh bahasa gaul, maka
kita sebagai warga Indonesia yang baik hendaknya melakukan langkah-
langkah pencegahan dan penanggulangan sebelum Bahasa Indonesia benar-
benar punah. Langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai berikut :

Langkah-langkah pencegahan :

a) Menjadikan Lembaga Pendidikan Sebagai Basis Pembinaan Bahasa

Bahasa baku sebagai simbol masyarakat akademis dapat dijadikan


sarana pembinaan bahasa yang dilakukan oleh para pendidik. Para pakar
kebahasaan, misalnya Keraf, Badudu, Kridalaksana, Sugono, Sabariyanto,
Finoza, serta Arifin dan Amran memberikan batasan bahwa bahasa
Indonesia baku merupakan ragam bahasa yang digunakan dalam dunia
pendidikan berupa buku pelajaran, buku-buku ilmiah, dalam pertemuan
resmi, administrasi negara, perundang-undangan, dan wacana teknis yang
harus digunakan sesuai dengan kaidah bahasa yang meliputi kaidah
fonologis, morfologis, sintaktis, kewacanaan, dan semantis.

b) Perlunya Pemahaman Terhadap Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa yang digunakan sesuai


dengan norma kemasyarakatan yang berlaku. Misalnya, dalam situasi
santai dan akrab, seperti di warung kopi, pasar, di tempat arisan, dan di
lapangan sepak bola hendaklah digunakan bahasa Indonesia yang tidak
terlalu terikat pada patokan. Dalam situasi formal seperti kuliah, seminar,
dan pidato kenegaraan hendaklah digunakan bahasa Indonesia yang resmi
dan formal yang selalu memperhatikan norma bahasa.
Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa Indonesia yang
digunakan sesuai dengan aturan atau kaidah bahasa Indonesia yang
berlaku. Kaidah bahasa itu meliputi kaidah ejaan, kaidah pembentukan
kata, kaidah penyusunan kalimat, kaidah penyusunan paragraf, dan kaidah
penataan penalaran. Jika kaidah ejaan digunakan dengan cermat, kaidah
pembentukan kata ditaati secara konsisten, pemakaian bahasa dikatakan
benar. Sebaliknya jika kaidah-kaidah bahasa kurang ditaati, pemakaian
bahasa tersebut dianggap tidak benar atau tidak baku.

c) Diperlukan Adanya Undang-Undang Kebahasaan

Dengan adanya undang-undang penggunaan bahasa diarapkan


masyarakat Indonesia mampu menaati kaidahnya agar tidak mencintai
bahasa gaul di negeri sendiri. Sebagai contoh nyata, banyak orang asing
yang belajar bahasa Indonesia merasa bingung saat mereka berbicara
langsung dengan orang Indonesia asli, karena Bahasa yang mereka pakai
adalah formal, sedangkan kebanyakan orang Indonesia berbicara dengan
bahasa informal dan gaul.

d) Peran Variasi Bahasa dan Penggunaannya

Variasi bahasa terjadi akibat adanya keberagaman penutur dalam


wilayah yang sangat luas. Penggunaan variasi bahasa harus disesuaikan
dengan tempatnya (diglosia), yaitu antara bahasa resmi atau bahasa tidak
resmi.

 Variasi bahasa tinggi (resmi) digunakan dalam situasi resmi seperti,


pidato kenegaraan, bahasa pengantar pendidikan, khotbah, suat
menyurat resmi, dan buku pelajaran. Variasi bahasa tinggi harus
dipelajari melalui pendidikan formal di sekolah-sekolah.
 Variasi bahasa rendah digunakan dalam situasi yang tidak formal,
seperti di rumah, di warung, di jalan, dalam surat-surat pribadi dan
catatan untuk dirinya sendiri. Variasi bahasa ini dipelajari secara
langsung dalam masyarakat umum, dan tidak pernah dalam pendidikan
formal.
e) Menjunjung Tinggi Bahasa Indonesia di Negeri Sendiri

Sebenarnya apabila kita mendalami bahasa menurut fungsinya


yaitu sebagai bahasa nasional dan bahasa negara, maka bahasa Indonesia
merupakan bahasa pertama dan utama di negara Republik Indonesia.
Bahasa daerah yang berada dalam wilayah republik bertugas sebagai
penunjang bahasa nasional, sumber bahan pengembangan bahasa nasional,
dan bahasa pengantar pembantu pada tingkat permulaan di sekolah dasar
di daerah tertentu untuk memperlancar pengajaran bahasa Indonesia dan
mata pelajaran lain. Jadi, bahasa-bahasa daerah ini secara sosial politik
merupakan bahasa kedua.

Langkah-langkah penanggulangan :

a) Untuk menghindari pemakaian bahasa gaul yang sangat luas di


masyarakat pada masa depan, perlu adanya usaha pada saat ini
menanamkan dan menumbuhkembangkan pemahaman dan kecintaan
dalam diri generasi bangsa terhadap Bahasa Indonesia sebagai Bahasa
Nasional. Para orangtua, guru dan pemrintah sangat dituntut kinerja
mereka dalam menanamkan dan menumbuhkembangkan pemahaman
dan kecintaan anak-anak Indonesia terhadap Bahasa Indonesia. Dengan
demikian, pemakaian Bahasa Indonesia secara baik dan benar pada saat
ini dan pada masa depan dapat meningkat.

b) Perlu adanya tindakan nyata dari semua pihak yang peduli terhadap
eksistensi bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional, bahasa
persatuan dan bahasa pengantar dalam dunia pendidikan.

c) Menyadarkan masyarakat Indonesia terutama para generasi penerus


bangsa ini, Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional harus diutamakan
penggunaannya. Dengan demikian, mereka lebih mengutamakan
penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar daripada bahasa
gaul. Penyadaran ini dapat dilakukan oleh para orang tua di rumah
kepada anak-anak mereka. Dapat pula dilakukan oleh para guru kepada
para siswa mereka. Selain itu, pihak pemerintah dapat bertindak secara
bijak dalam menyadarkan masyarakat untuk mengutamakan
penggunaan Bahasa Indonesia di negara kita.

d) Menanamkan semangat persatuan dan kesatuan dalam diri generasi


bangsa dan juga masyarakat luas untuk memperkukuh Bangsa
Indonesia dengan penggunaan Bahasa Indonesia. Sebagaimana kita
ketahui, Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan yang dapat kita
gunakan untuk merekatkan persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.
Dengan menanamkan semangat, masyarakat Indonesia akan lebih
mengutamakan Bahasa Indonesia daripada menggunakan bahasa gaul.
Cara menanamkannya dapat dilakukan di rumah, sekolah dan di
masyarakat.

e) Pemerintah Indonesia harus menekankan penggunaan Bahasa Indonesia


dalam film-film produksi Indonesia. Baik film layar lebar maupun
sinetron. Dengan penggunaan Bahasa Indonesia secara benar oleh para
pelaku dalam film nasional yang diperankan aktor dan aktris idola
masyarakat, masyarakat luas juga akan mengunakan Bahasa Indonesia
seperti para idola mereka.

f) Meningkatkan pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah dan di perguruan


tinggi. Para siswa dan mahasiswa dapat diberikan tugas praktik
berbahasa Indonesia dalam bentuk dialog dan monolog pada kegiatan
bermain drama, dalam bentuk diskusi kelompok, penulisan artikel dan
makalah dan juga dalam bentuk penulisan sastra seperti cerita pendek
dan puisi. Dengan praktik-praktik berbahasa Indonesia, dapat
mengembangkan kreativitas berbahasa Indonesia mereka dan juga dapat
membiasakan mereka berbahasa Indonesia secar baik dan benar.

g) Upaya untuk membina sikap positif terhadap bahasa Indonesia


dilakukan dengan jalur media masssa dan jalur kepemimpinan.
Pembinaan bahasa Indonesia dilakukan melalui jalur media massa
karena jangkauannya sangat luas. Kemudian, jalur kepemimpinan dapat
pula dilakukan sebagai salah satu alternatif membina sikap positif
terhadap bahasa Indonesia karena pemimpin merupakan panutan
masyarakat.

Dapat kita simpulkan banyaknya kalangan remaja menggunakan bahasa


gaul adakah akibat dari perkembangan zamanyang kian mengalami kamjuan
baik dari dunia pendidikan sampai teknologi.

Gejala bahasa yang dapat menghambat pertumbuhan dan


perkembangan bahasa Indonesia dianggap sebagai penyimpangan terhadap
bahasa. Kurangnya kesadaran untuk mencintai bahasa di negeri sendiri
berdampak pada tergilasnya atau lunturnya bahasa Indonesia dalam
pemakaiannya dalam masyarakat terutama dikalangan remaja.

Apalagi dengan maraknya dunia kalangan artis menggunakan bahasa


gaul di media massa dan elektronik, membuat remaja semakin sering
menirukannya di kehidupan sehari-hari hal ini sudah menjadi wajar karena
remaja suka meniru hal-hal yang baru.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

Sucipta, I Made Darma. 2021. Bahasa Indonesia (Buku Ajar Bahasa Indonesia).
Bali: Politeknik Negeri Bali.
Pramukti, B. Esti. 2014. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia. Tanggerang
Selatan: Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai