Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA DI MASA


SEKARANG

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen pengampu: Yushinta Eka Farida, M.Pd.

Kelas : 1 SDA 5

Disusun Oleh:

Agdelia Ibda Binafsik 221330001142

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA

TAHUN AKADEMIK 2022/2023

I
MAKALAH

PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA DI MASA


SEKARANG

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen pengampu: Yushinta Eka Farida, M.Pd.

Kelas : 1 SDA 5

Disusun Oleh:

Agdelia Ibda Binafsik 221330001142

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA

TAHUN AKADEMIK 2022/2023

II
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang
Perkembangan Bahasa Indonesia di masa sekarang dengan baik. Karena-Nya
kami mengucapkan syukur sebanyak-banyaknya. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Meskipun dalam pengerjaan
makalah ini, saya menyadari bahwa banyak kesulitan dalam proses
pengerjaannya, maka makalah ini masih belum bisa dikatakan sempurna. Namun
dengan adanya berbagai referensi dan bantuan dari beberapa pihak, maka makalah
ini dapat diselesaikan.

Terima kasih kami ucapkan kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa


2. Ibu Yushinta Eka Farida, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah
Bahasa Indonesia.
3. Pihak-pihak yang terkait dalam proses pembuatan makalah
4. Teman-teman Kelas 1SDA5 yang saya banggakan.

Dikarenakan kesadaran saya tentang kurang sempurnanya makalah ini, maka


saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini dapat menjadi
lebih baik. Sebagai penutup kata pengantar, saya berharap makalah ini dapat
menjadi referensi pembaca dan bermanfaat bagi semuanya.

Jepara, 19 Desember 2022

Agdelia Ibda Binafsik

III
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................III
DAFTAR ISI...................................................................................................................IV
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN...............................................................................................................2
1. Sejarah perkembangan Bahasa Indonesia.........................................................2
2. Perkembangan Bahasa Indonesia pada Zaman Kemerdekaan........................5
3. Perkembangan bahasa Indonesia pada Zaman Reformasi...............................7
BAB II.............................................................................................................................10
PENUTUP.......................................................................................................................10
A. KESIMPULAN...................................................................................................10
B. SARAN................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................12

IV
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap hari pastinya kita menggunakan Bahasa Indonesia, sebagai
bahasa sehari-hari kita. Baik untuk berbicara, menulis, dan kegiatan
sehari-hari lainnya. Tapi sekarang ini telah banyak perubahan yang ada.
Baik dari segi pengaruh luar yaitu perkembangan global dan juga dari
masyarakat Indonesia sendiri. Anak-anak di playgroup sudah diajarkan
bahasa asing seperti bahasa Inggris, Mandarin dan Jepang dan masih
banyak lagi dalam bidang pendidikan. Belum lagi semakin banyak bahasa
asing yang dipelajari setelah SD, SMP, SMA, dll
Sukartha, I Nengah.(2010:23) Meskipun lebih dari 90% orang
Indonesia memahami dan berbicara, bahasa Indonesia bukanlah bahasa
pertama dari sebagian besar penuturnya. Sebagian besar orang Indonesia
berbicara salah satu dari 748 bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama
mereka. Penutur bahasa Indonesia sering menggunakan bahasa lisan atau
mencampurnya dengan dialek Melayu lain atau bahasa ibu mereka.
Namun bahasa Indonesia sangat banyak digunakan di perguruan tinggi,
media tulis, perangkat lunak, korespondensi resmi dan banyak forum
publik lainnya, sehingga dapat dikatakan bahwa bahasa Indonesia
digunakan oleh seluruh warga negara Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Sejarah perkembangan Bahasa Indonesia
2. Bagaimana perkembangan bahasa Indonesia pada zaman
kemerdekaan?
3. Bagaimana perkembangan bahasa Indonesia pada zaman reformasi?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan bahasa Indonesia di masa
sekarang

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. Sejarah perkembangan Bahasa Indonesia


Bahasa merupakan hal terpenting dalam suatu negara karena melalui Bahasa
kita dapat saling berkomunikasi satu sama lain baik secara lisan maupun tulisan
maupun tulisan dan selain itu melalui baas akita dapat menetahui jati diri suatu
bangsa dan beitu pula di Indonesia. Kita memiliki bahasa Indonesia sebagai suatu
jati diri bangsa kita. Dan untuk itulah kita sebaiknya menetaui tentan peristiwa-
peristiwa pentin atau sejara lairnya baasa Indonesia sebagai jati diri bangsa serta
agar kita mampu untuk lebi menarai Bahasa kita sendiri.

Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang digunakan di Negara


Republik Indonesia (NKRI). Pada perkembangannya, dengan semakin pesatnya
arus globalisasi, modernisasi, ilmu pengetahuan, teknologi, Bahasa Indonesia
harus dapat menjadi sebuah instrumen dalam melakukan komunikasi utama di
Indonesia. Melihat keadaan tersebut, berbagai steakholder harus mempunyai
inovasi agar Bahasa Indonesia dapat senantiasa beradaptasi mengikuti
perkembangan zaman agar bahasa Indonesia memiliki kedaulatannya tersendiri di
Negara Indonesia.
Upaya untuk terus menjaga dan mengembangkan Bahasa Indonesia dilakukan
dengan berbagai cara. Salah satu cara untuk terus menjaga dan mengembangkan
bahasa Indonesia yaitu dengan diadakannya beberapa kongres bahasa Indonesia.
Pada dasarnya kongreskongres yang dilaksanakan merupakan wujud dari
eksistensi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang harus tetap berkembang
sesuai dengan perkembangan zaman dari masa ke masa. Dari kongres yang telah
dilaksanakan telah menghasilkan beberapa inovasi yang ditunjukan untuk
eksistensi bahasa Indonesia seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi.
Dalam konteks kedudukannya sebagai bahasa nasional negara Indonesia, bahasa
Indonesia memiliki fungsi:
1. lambang kebanggaan nasional
2. lambang identitas nasional
3. Alat pemersatu berbagai suku bangsa yang berlatar belakang sosial budaya
dan bahasa yang berbeda
4. Alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.
Sebagai sebuah simbol identitas nasional, bahasa Indonesia merupakan cerminan
dari nilai-nilai sosial budaya bangsa yang mendasari rasa nasionalisme bangsa

2
Indonesia. Melalui bahasa Indonesia, bangsa Indonesia berusaha untuk
mengkristalisasikan semangat kebersamaannya dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Dilandasi hal tersebut, sudah sepatutnya bahasa Indonesia di lestarikan
dengan seutuhnya, Begitu pula dengan kebanggan individu untuk ber bahasa
Indonesia agar senantiasa memakai bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari,
sehingga terwujud sikap positif bangsa Indonesia terhadap bahasanya sendri.
Untuk itu kesadaran akan kaidah pemakaian bahasa Indonesia harus selalu
ditingkatkan.

Nasucha,Yakub.(2010:10). Berbagai upaya telah dilakukan untuk melestarikan


bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Upaya pemerintah dan tokoh-tokoh
frase yang berdedikasi pada pelestarian bahasa Indonesia menyelenggarakan
kongres untuk membahas perkembangan bahasa Indonesia. Pertemuan rutin ini
disebut Kongres Bahasa Indonesia. Keberhasilan kongres ini sangat penting bagi
proses perkembangan bahasa Indonesia. Dengan adanya Kongres Bahasa
Indonesia, isi bahasa Indonesia menjadi lebih lengkap dan update. Berikut
Kongres Bahasa Indonesia yang telah berlangsung:
1. Kongres Bahasa Indonesia II
Kongres bahasa Indonesia yang kedua dilaksanakan pada 28 Oktober-1
November 1954 di Kota Medan, Sumatra Utara,. Kongres bahasa
Indonesia ini merupakan sebuah tindakan rasionalisasi dari keinginan yang
kuat dan keras dari bangsa Indonesia untuk selalu menyempurnakan
bahasa Indonesia yang dijadikan bahasa nasional. Pemerintah pada 16
Agustus 1972, meresmikan penggunaan Ejaan yang Disempurnakan
(EYD) yang diperkuat dengan adanya Keputusan Presiden No. 57 Tahun
1972. Mentri Pendidikan dan Kebudayaan pada 31 Agustus 1972,
menetapkan Pedoman Umum Bahasa Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku
di seluruh wilayah Indonesia (Wawasan Nusantara).
2. Kongres Bahasa Indonesia III
Kongres bahasa Indonesia ketiga dilaksanakan pada 28 Oktober-2
November 1978 di Ibukota Jakarta. Hasil yang didapat dari kongres
bahasa Indonesia ketiga ini yaitu memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan,
dan perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun 1928 dan selalu berusaha
dengan optimal untuk memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa
Indonesia.
3. Kongres Bahasa Indonesia IV

3
Kongres bahasa Indonesia keempat diselenggarakan pada tanggal 21-26
November 1983 di Jakarta. Pada pelaksanaan kongres bahasa Indonesia ke
empat bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda yang ke-55 yang
menghasilkan kesepakatan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa
Indonesia harus lebih ditingkatkan sehingga amanat yang tercantum di
dalam GBHN, yang mewajibkan kepada seluruh warga negara Indonesia
untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar tercapai
seoptimal mungkin.
4. Kongres Bahasa Indonesia V
Kongres bahasa Indonesia yang keenam dilaksanakan pada tanggal 28
Oktober-2 November 1993 di Jakarta. Hasil dari kongres bahasa Indonesia
kelim diantaranya yaitu pengusulan Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa Indonesia ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa
Indonesia, di samping mengusulkan disusunnya UndangUndang Bahasa
Indonesia.
5. Kongres Bahasa Indonesia VII
Kongres bahasa Indonesia ketujuh dilaksanakan pada tanggal 26-30
Oktober 1998 di Jakarta. Hasil dari kongres bahasa Indonesia ke tujuh
yaitu mengusulkan dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa Indonesia
6. Kongres Bahasa Indonesia VIII
Kongres bahasa Indonesia kedelapan diselenggarakan pada tanggal 14-17
Oktober 2003 di Jakarta. Pada kongres bahasa Indonesia ke tujuh
menghasilkan kesepakatan pengusulan bulan Oktober dijadikan bulan
bahasa. Agenda pada bulan bahasa adalah berlangsungnya seminar bahasa
Indonesia di berbagai lembaga yang memperhatikan bahasa Indonesia.
7. Kongres Bahasa Indonesia IX
Kongres bahasa Indonesia kesembilan dilaksanakan pada tanggal 28
Oktober-1 November 2008 di Jakarta. Kongres bahasa Indonesia ke lima
membahas lima hal utama, yakni bahasa Indonesia, bahasa daerah,
penggunaan bahasa asing, pengajaran bahasa dan sastra, serta bahasa
media massa. Kongres bahasa ini berskala internasional yang
menghadirkan pembicara-pembicara dari dalam dan luar negeri.
8. Kongres Bahasa Indonesia X
Kongres bahasa Indonesia yang kesepuluh dilaksanakan pada tanggal 28-
31 Oktober 2013 di Jakarta. Hasil dari kongres bahasa Indonesia ke
sepuluh merekomendasikan yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud), merekomendasikan hal-hal yang perlu dilakukan
pemerintah.

4
2. Perkembangan Bahasa Indonesia pada Zaman
Kemerdekaan

Bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus


1945. Keesokan harinya yaitu tanggal 18 Agustus ditetapkan Undang-Undang
Dasar 1945. Dalam pasal 36 bab XV UUD ‘45 berbunyi: “Bahasa negara ialah
bahasa Indonesia”. Pada tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan Ejaan
Republik (Ejaan Soewandi) sebagai pengganti Ejaan van Ophuijsen yang berlaku
sebelumnya. Ciri-ciri ejaan ini yaitu:

a) Huruf oe diganti dengan u pada kata teacher, that, alter, dsb.


b) Bunyi hamzah dan bunyi hentakan ditulis dengan k pada kata tak,
pak, rakjat, dst.
c) Kata yang diulang dapat ditulis dengan angka 2, mis. misalnya
kanak2, kebarat2, kebarat2an.
d) Kata yang diulang dapat ditulis dengan angka 2, mis. misalnya
kanak2, kebarat2, kebarat2an.
Peristiwa-peristiwa penting lainnya yang berkaitan dengan perkembangan
bahasa Indonesia pada zaman kemerdekaan sampai sebelum masa reformasi
antara lain: Kongres Bahasa Indonesia II di Medan pada tanggal 28 Oktober s.d. 2
November 1954 salah satu perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk terus-
menerus menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasa
kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa negara.Pada tanggal 16 Agustus 1972
Presiden Republik Indonesia H. M. Soeharto, meresmikan penggunaan Ejaan
Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) melalui pidato kenegaraan di
hadapan sidang DPR yang dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden No. 57,
tahun 1972.Pada tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan
Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku di seluruh wilayah Indonesia
(Wawasan Nusantara).

5
Kongres Bahasa Indonesia III yang diselenggarakan di Jakarta pada
tanggal 28 Oktober s.d. 2 November 1978 merupakan peristiwa penting bagi
kehidupan bahasa Indonesia. Kongres yang diadakan dalam rangka memperingati
Sumpah Pemuda yang ke-50 ini selain memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan,
dan perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun 1928, juga berusaha
memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.Kongres bahasa Indonesia
IV yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 21-26 November 1983. Kongres
ini diselenggarakan dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke-55.
Dalam putusannya disebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa
Indonesia harus lebih ditingkatkan sehingga amanat yang tercantum di dalam
Garis-Garis Besar Haluan Negara, yang mewajibkan kepada semua warga negara
Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dapat
tercapai semaksimal mungkin. Kongres Bahasa Indonesia V Jakarta 28 Oktober
s.d. Tanggal 3 November 1988. Dihadiri oleh sekitar tujuh ratus ahli Indonesia
dari seluruh nusantara (itulah nama negara Indonesia) dan tamu dari negara
sahabat seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Belanda, Jerman dan
Australia. Kongres diakhiri dengan pemaparan karya terpenting pusat pembinaan
dan pengembangan bahasa bagi pecinta bahasa nusantara, yaitu. H. Kamus Besar
Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Indonesia Baku. ANDA. Kongres Bahasa
Indonesia di Jakarta, 28 Oktober s.d. Tanggal 2 November 1993. Pesertanya
adalah 770 ahli bahasa dari Indonesia dan 53 pengunjung asing termasuk
Australia, Brunei Darussalam, Jerman, Hong Kong, India, Italia, Jepang, Rusia,
Singapura, Korea Selatan dan Amerika Serikat. Kongres mengusulkan untuk
mengubah Pusat Pembinaan dan Pembinaan Bahasa menjadi Lembaga Bahasa
Indonesia dan mengusulkan penyusunan Undang-Undang Bahasa Indonesia.
Pada tahun 1953, Kamus Bahasa Indonesia muncul untuk pertama kalinya
yang disusun oleh Poerwodarminta. Di kamus tersebut tercatat jumlah lema (kata)
dalam bahasa Indonesia mencapai 23.000 kata. Pada tahun 1976, Pusat Bahasa
menerbitkan Kamus Bahasa Indonesia, dan terdapat penambahan 1.000 kata baru.
Pada tahun 1988, terjadi loncatan yang luar bisa dalam Bahasa Indonesia. Dari
23.000 kata, telah berkembang menjadi 62.000 pada tahun 1988. Selain itu,
setelah bekerja sama dengan Dewan Bahasa dan Pustaka Brunei, berhasil dibuat
340.000 istilah baru di berbagai bidang ilmu. Pada tahun 1980-an ketika terjadi
peledakan ekonomi secara luar biasa, saat produk asing berupa properti masuk ke
perkantoran dan pusat perbelanjaan, banyak istilah asing masuk ke Indonesia.
Istilah asing marak digunakan sehingga pemerintah menjadi khawatir. Pada tahun
1995 terjadi pencanangan berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Nama-nama
gedung, perumahan dan pusat perbelanjaan yang berbau asing diganti dengan
nama yang berbahasa Indonesia. Moeliono, M. Anton.(2015:12)

6
3. Perkembangan bahasa Indonesia pada Zaman Reformasi
Perkembangan bahasa Indonesia masa reformasi, diawali dengan Kongres
Bahasa Indonesia VII yang diselenggarakan di Hotel Indonesia, Jakarta pada
tanggal 26-30 Oktober 1998. Kongres itu mengusulkan dibentuknya Badan
Pertimbangan Bahasa dengan ketentuan sebagai berikut Keanggotaannya terdiri
dari tokoh masyarakat dan pakar yang mempunyai kepedulian terhadap bahasa
dan sastra.Tugasnya memberikan nasihat kepada Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa serta mengupayakan peningkatan status kelembagaan
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Selain itu, hingga tahun 2007
Kielikeskus berhasil menambah kurang lebih 250.000 kata baru. Dengan
demikian, sudah ada 590.000 kata dalam berbagai bidang ilmu. Meski terdapat
78.000 kata umum, angin reformasi yang bertiup sejak tahun 1998 telah
membawa perubahan buruk pada bahasa Indonesia. Kesimpangsiuran penggunaan
bahasa Indonesia merebak pada masa reformasi. Penggunaan bahasa asing
kembali marak dan bahasa Indonesia terpinggirkan. Pada masa reformasi, media
massa baik cetak maupun elektronik merupakan salah satu pihak yang
mempengaruhi perkembangan bahasa Indonesia.
Juru bicara pers Djafar Assegaf mengklaim bahwa saat ini kita sedang
mengalami "krisis penggunaan bahasa Indonesia" yang sangat serius. Media
menemukan diri mereka dalam situasi di mana tidak ada "tanggung jawab" untuk
pembangunan Indonesia yang baik dan benar. Media saat ini cenderung
menggunakan bahasa asing, meskipun dapat diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa penghargaan terhadap bahasa Indonesia
mulai menurun. Hal ini disebabkan oleh perubahan zaman, reformasi yang tidak
memiliki konsep yang sempurna, redaktur, redaktur, pemimpin redaksi dan
pemilik perusahaan pers karena cenderung memikirkan pangsa pasar mereka,
persaingan komersial antara media dan preferensi pribadi, antara lain. hal-hal. .
Ada dua kecenderungan pers saat ini yang dapat menimbulkan kekhawatiran
terhadap perkembangan bahasa Indonesia. Pertama, tambah jumlah pintasan.
Kedua, surat kabar banyak menggunakan kata atau bahasa asing. Namun, pers
juga membantu memperkenalkan istilah-istilah baru, kata-kata dan ekspresi baru
seperti KKN (korupsi, konspirasi, nepotisme), nepotisme, kolusi, proaktif, kolusi,
provokator, arogansi, penistaan, pengkhianatan, dll. Meskipun istilah-istilah ini

7
dapat ditemukan dalam kamus, namun tidak umum digunakan atau terbatas pada
kalangan tertentu.
Selain itu, saat ini bahasa Indonesia sudah mulai bergeser menjadi bahasa
kedua setelah bahasa Inggris ataupun bahasa gaul. Di kalangan pelajar dan remaja
sendiri lahir sebuah bahasa baru yang merupakan pencampuran antara bahasa
asing, bahasa Indonesia, dan bahasa daerah. Bahasa tersebut biasa disebut dengan
bahasa gaul. Keterpurukan bahasa Indonesia tersebut umumnya terjadi pada
generasi muda. Bahkan sudah ada beberapa kalangan yang beranggapan dan
meyakini bahwasanya kaum intelek adalah mereka-mereka yang menggunakan
bahasa asing dalam kehidupan sehari-hari mereka, baik yang total memakai
bahasa asing ataupun mencampuradukkan bahasa asing tersebut ke dalam bahasa
Indonesia. Dengan alasan globalisasi, percampuran bahasa Indonesia dengan
bahasa asing justru semakin marak. Kata-kata seperti “new arrival”, “sale”, “best
buy”, “discount”, terpampang dengan jelas di berbagai toko dan pusat
perbelanjaan. Media pun ikut mempengaruhi penggunaan bahasa Indonesia yang
salah. Malahan tidak sedikit media yang memberikan judul acara dengan kata-kata
dalam bahasa asing.
Saat ini penggunaan bahasa Indonesia baik oleh masyarakat umum maupun
pelajar mengalami pasang surut. Perkembangan teknologi terkini memudahkan
Indonesia menyebar ke pelosok dan berkembang pesat. Pengakuan masyarakat
terhadap bahasa Indonesia semakin meningkat. Jika orang Indonesia yang terdiri
dari suku yang berbeda, gen yang berbeda, ras yang berbeda dan agama yang
berbeda, pada awalnya sulit bergaul karena perbedaan bahasa, sekarang dengan
adanya bahasa yang bersatu; yaitu bahasa Indonesia, semua elemen bangsa dapat
saling berkomunikasi. Ini adalah bentuk progresif dalam bahasa Indonesia. Di
samping kemajuan, bahasa Indonesia juga mengalami kemunduran. Akibat
globalisasi dan pengaruh besar negara-negara besar seperti Amerika Serikat,
bahasa Indonesia terpinggirkan. Bahkan dari masyarakat Indonesia dan
mahasiswa itu sendiri. Banyak yang menganggap Indonesia remeh dan lebih
mementingkan bahasa lain seperti bahasa Inggris, Spanyol, Arab, Perancis,
Jerman, Mandarin dan bahasa lainnya. Pelajar dan pemuda juga meremehkan
bahasa Indonesia. Kebanyakan orang menganggap Indonesia terlalu kaku, tidak
bebas dan kurang dikenal. Mereka lebih memilih bahasa baru yang disebut bahasa
gaul, yang merupakan campuran dari bahasa daerah, bahasa asing, dan bahasa
Indonesia.
Keadaan berbalik 180 derajat dari keadaan 78 tahun yang lalu, ketika
mahasiswa dan pemuda dengan semangat cinta tanah air memutuskan bahwa
bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan, bukan bahasa lain seperti bahasa
Belanda atau bahasa daerah. Karena siswa menerima pelajaran bahasa Indonesia

8
begitu saja, banyak siswa yang berprestasi buruk bahkan di kelas bahasa
Indonesia. Lebih buruk lagi, salah satu alasan banyak siswa gagal ujian nasional
adalah karena mereka menganggap pelajaran bahasa Indonesia membosankan.
Ada banyak faktor yang membuat orang Indonesia menyepelekan pembelajaran
bahasa Indonesia. Pertama, karena orang Indonesia merasa tidak perlu lagi belajar
bahasa Indonesia karena sudah berbangsa dan minimal bisa berbahasa Indonesia.
Walaupun belum tentu mereka tahu dan bisa berbahasa Indonesia dengan baik dan
benar. Kedua, akibat kegagalan dan resesi ekonomi Indonesia beberapa tahun
terakhir, masyarakat Indonesia menjadi malu untuk berbicara bahasa Indonesia
dalam hubungan internasional.  Ketiga, sebagai akibat adanya globalisasi yang
membuat timbulnya pengaruh terhadap penggunaan bahasa Indonesia dikalangan
masyarakat Indonesia,sejak zaman reformasi tahun 1998 Bahasa Indonesia
mengalami penurunan minat mempelajarinya di beberapa negara di dunia. Minat
orang asing belajar bahasa Indonesia menurun akibat kondisi pengajaran bahasa
Indonesia belakangan ini menunjukkan gejala penurunan.
Gejala penurunan itu baik dari aspek intensitas penyelenggaraan maupun dari
segi jumlah peminatnya. Penurunan intensitas penyelenggaraan pengajaran bahasa
Indonesia untuk penutur asing ini disebabkan oleh beberapa faktor. Antara lain,
dari dalam negeri menurunnya minat itu akibat penyelenggaraan pengajaran untuk
penutur asing itu sendiri maupun kondisi dari dalam negeri sendiri. Penurunan
minat itu terjadi di negara seperti Australia, Belanda, dan Jerman. Hal itu akibat
politik di negara tersebut, di Jerman bahkan pelajaran bahasa Indonesia di
kampus-kampus peminatnya berkurang. Kalau sampai ditutup program ini,
tertutup juga upaya untuk meningkatkan citra Indonesia di sana. Kurangnya minat
mempelajari Bahasa Indonesia di beberapa negara diantaranya juga karena
kurangnya sumber daya manusia. Namun sejak itu pun ada peningkatan
mempelajari Bahasa Indonesia dari negara seperti China, Jepang, AS, Mesir, dan
negara Arab, serta negara serumpun berkembang pesat.
Salah satu upaya pemerintah Indonesia mengembangkan pengajaran bahasa
Indonesia untuk penutur asing, dengan pemasyarakatan alat uji bahasa Indonesia
yang disebut Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI). Pusat Bahasa juga
mencoba mensosialisasikan setiap programnya kepada instansi lain seperti
membuka pusat-pusat kebudayaan Indonesia di beberapa negara. Pusat
Kebudayaan ini sekaligus sebagai ajang promosi Indonesia pada masyarakat
dunia. Saat ini pusat kebudayaan Indonesia itu sudah diupayakan didirikan di
Canbera Australia, Los Angles AS, dan Washington DC AS.
Dari segi kualifikasi tenaga guru di Indonesia masih jauh dari harapan. Hal ini
ditunjukkan oleh statistic sebagai berikut: dari jumlah guru SD sebanyak
1.141.161 orang, 53% diantaranya berkualifikasi D-II atau statusnya lebih rendah.

9
Dari jumlah guru SLTP sebanyak 441.174 orang, 36% berkualifikasi D-II atau
lebih rendah, 24,9% berijasah D-III kemudian dari 346.783 orang guru sekolah
menengah, sebanyak 32% masih berkualifikasi D-III atau lebih rendah statusnya.
Sementara itu pengangkatan tenaga pendidik yang baru setiap tahunhanya
dipenuhi 25% dari usulan kebutuhan akan tenaga pendidik (Soearni, 2003: 396 –
397).

BAB II

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sejarah bahasa Indonesia pada zaman pra kemerdekaan dibagi menjadi dua
tahapan yaitu pertama masa pra-I928 ditandai dengan penggunaan bahasa Melayu
pada zaman kerajaan Sriwijaya sampai dengan adanya ikrar Sumpah Pemuda.
Kedua, masa pasca-1928 ditandai dengan adanya ikrar Sumpah Pemuda
menunjukkan bahwa bahasa Melayu sudah berubah menjadi bahasa Indonesia
sampai dengan pada tahum 1942 dibentuk Komisi Bahasa Indonesia oleh
Jepang.Perkembangan Bahasa Indonesia pada Zaman Kemerdekaan dimulai dari
tanggal 18 Agustus ditetapkannya Undang-Undang Dasar 1945. Dalam pasal 36
bab XV UUD ‘45 berbunyi: “Bahasa negara ialah bahasa Indonesia”, sampai
dengan diadakannya kongres Bahasa Indonesia kedua sampai ke delapan.Pada
zaman reformasi diawali dengan Kongres Bahasa Indonesia VII di Jakarta tanggal
26-30 Oktober 1998. Hingga sekarang cenderung membawa perubahan buruk
bagi Bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa Melayu yang telah berada di
Indonesia sejak tahun 680 membuat Indonesia menjadi lebih kokoh. Dengan
berkembangnya zaman dan proses akulturasi, bahasa Indonesia tetap menjaga
keutuhannya. Diawali dengan bahasa pemersatu yang menyatukan setiap suku.
Kemudian menjadi bahasa negara yang berpuluh tahun berlangsung dan kini, di
era moderen, bahasa Indonesia mulai dikenal di belahan bumi lain. Dengan
identitas yang berbeda, warga asing mulai mengucapkan bahasa Indoenesia.
Bahasa Indonesia menyatukan, menjadi identitas, dan menjadi kebanggan
Indonesia. Bahasa Indonesia diharapkan terus merekatkan setiap suku bangsa.

Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional dan warisan budaya yang harus
kita jaga karena perkembangan bahasa Indonesia terletak di tangan pemakai
bahasa Indonesia sendiri. Baik buruknya, maju mundurnya, dan tertatur kacaunya

10
bahasa Indonesia merupakan tanggung jawab setiap orang yang mengaku sebagai
warga negara Indonesia yang baik. Terutama setelah kita mengetahui sejarah
perkembangan bahasa Indonesia serta Perkembangan bahasa Indonesia di era
globalisasi ini ada yang berdampak positif dan ada pula yang berdampak negatif
namun sebagai masyarakat yang memiliki jiwa nasionalisme kita sebaiknya
mempertahankan dampak-dampak positif yang ada serta dampak memperbaiki
dampak negatif yang ada demi menjaga eksistensi bahasa Indonesia di mata dunia
saat ini.

B. SARAN
Pada tahapan pembuatan makalah ini diharapkan mampu menarik pembaca
sebagaimana tugas tenaga pendidik (guru ) menciptakan kegiatan pembelajaran
yang menarik,memudahkan pemahaman siswa khusnya pada tingkatan sekolah
dasar. Makalah dengan judul perkembangan Bahasa Indonesia di masa Sekarang.
Makalah diharapkan meningkatkan wawasan pembaca, sebagai upaya
pengembangan strategi,metode serta macam-macam model pembelajaran. Hingga
memunculkan kreatifitas pembaca kedepannya sebagai bekal dalam belajar

Kita sebagai penerus bangsa harus lebih meningkatkan perkembangan bahasa


yang baik dan benar,bahasa Indonesia mempunyai peranan penting dalam
membangun manusia Indonesia seutuhnya.selain itu bahasa Indonesia juga
sebagai jati diri, bangsa Indonesia perlu dibina oleh setiap warga negara Indonesia
terutama dalam era globalisasi ini, Hal ini diperlukan agar bangsa Indonesia tidak
terbawa arus oleh pengaruh dan budaya asing yang jelas-jelas tidak sesuai dengan
bahasa dan budaya bangsa Indonesia.

11
DAFTAR PUSTAKA

Sukartha, I Nengah, dkk. 2010. Bahasa Indonesia Akademik Untuk Perguruan


Tinggi. Bali: Udayana University Press

Nasucha,Yakub.2010.

Kusaeni, Akhmad. 2012. Bahasa Indonesia Jurnalistik di Era


Reformasi.Gorontalo:Rineka Cipta

Moeliono, M. Anton.2015 Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Jakarta:


Djambatan.

Anonym,2013 sejarah perkembangan Indonesia.

Soearni,edy. 2003. Pengembangan Tenaga Kependidikan pada Awal Era


Reformasi (1998- 2001) dalam “Guru di Indonesia, Pendidikan, Pelatihan dan
Perjuangan Sejak Jaman Kolonial Hingga Era Reformasi”.( Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional RI, Dirjen Dikdasmen, Direktorat Tenaga Kependidikan.) h.
58

Depdiknas Terbitkan Peta Bahasa Blog BahasaKita 4 Maret 2009, mirror dari
berita AntaraOnline edisi 22 Oktober 2008.

12
13

Anda mungkin juga menyukai