BANGSA INDONESIA
Disusun oleh ;
NIM : 4022016007
Semester / Unit : II / 1
2016/2017
1
PENGANTAR
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia. Dalam makalah ini, penulis mengulas tentang pengertian kedudukan
dan fungsi bahasa Indonesia, kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia, dan bahasa
sebagai jati diri anak bangsa. Penulis mengharapkan agar pembaca menjadikan
bahasa Indonesia sebagai bahasa utama, tanpa mengenyampingkan bahasa asing
pula agar dapat mengikuti tuntutan perkembangan zaman.
Penulis
2
DAFTAR ISI
PENGANTAR......................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...........................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................5
C. Tujuan Penulisan..........................................................5
D. Manfaat Penulisan........................................................5
BAB II PEMBAHASAN..............................................................6
A. Kesimpulan................................................................11
B. Saran...........................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
1
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kumpulan Putusan Konggres Bahasa Indonesia
I-IX Tahun 1938 - 2008, (Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2011),
hlm.85
4
dan selalu relevan, terutama sehubungan dengan ciri keindonesiaan yang
multietnis, multikultural, dan (yang berakibat pada) multilingual.2
Kutipan tersebut menunjukkan bahwa kata mutiara tersebut tidak
lekang oleh waktu dan memperkuat anggapan bahwa bangsa Indonesia
sejak dahulu kala memang merupakan bangsa yang beradab dengan
ditandai keramahan, budi pekerti yang halus, dan bahasa yang digunakan
bangsa Indonesia, yaitu bahasa Indonesia. Hal tersebut memperjelas
bahwa cara masyarakat menggunakan bahasa menunjukkan cara berfikir
masyarakat tersebut, karena bahasa merupakan hasil dari sebuah pemikiran.
Dari uraian diatas, maka bagaimana usaha pemerintah untuk dapat
menjaga, membina, mengembangkan, dan memelihara bahasa Indonesia
agar bahasa Indonesia dapat mengikuti tuntutan perkembangan zaman.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini meliputi :
1. Apa kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia?
2. Bagaimana pengaruh bahasa Indonesia terhadap jati diri anak
bangsa?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulis dalam pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.
2. Untuk mengetahui pengaruh bahasa Indonesia terhadap jati diri
anak bangsa.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat yang bisa diperoleh dari penulisan makalah ini adalah
untuk menambah pengetahuan pembaca mengenai jati diri bangsa
Indonesia yang dibentuk melalui bahasa Indonesia. Selain itu juga
diharapkan supaya para pembaca menjadikan bahasa Indonesia sebagai
2
Hasan Alwi, Bahasa Indonesia Pemakai dan Pemakaiannya, (Jakarta : Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dana Kebudayaan, 2011), hlm. 39
5
bahasa utama, tanpa mengenyampingkan bahasa asing pula agar dapat
mengikuti tuntutan perkembangan zaman.
BAB II
PEMBAHASAN
3
Masnur Muslich, Perencanaan Bahasa Pada Era Globalisasi, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2012),
hlm.27
6
Sebagai lambang kebangsaan, bahasa Indonesia mampu mencerminkan
nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebanggaan kita. Sebagai
lambang identitas nasional, bahasa Indonesia harus kita junjung disamping
bendera dan negara kita. Bahasa Indonesia juga harus mampu sebagai alat
pemersatu berbagai suku bangsa yang memiliki latar belakang kebudayaan
dan bahasa yang berbeda-beda. Hal ini tertera dalam Sumpah Pemuda
pada tanggal 28 Oktober 1928 yang berbunyi :
Kami poetera dan poeteri Indonesia
mengakoe bertoempah darah satoe,
Tanah Air Indonesia.
Kami poetera dan poeteri Indonesia
mengakoe berbangsa satoe,
Bangsa Indonesia.
Kami poetera dan poeteri Indonesia
mendjoendjoeng bahasa persatoean ,
Bahasa Indonesia.
Didalam bukunya, Muslich mengatakan bahwa dari ketiga butir
yang tertera dalam Sumpah Pemuda yang paling menjadi perhatian
pengamat (baca: sosiolog) adalah butir ketiga. Butir ketiga itulah yang
dianggap sesuatu yang luar biasa. Dikatakan demikian, sebab negara-
negara lain, khususnya negara tetangga kita, mencoba untuk membuat hal
yang sama selalu mengalami kegagalan yang dibarengi dengan bentrokan
sana-sini. Oleh pemuda kita, kejadian itu dilakukan tanpa hambatan sedikit
pun, sebab semuanya telah mempunyai kebulatan tekad yang sama. Kita
patut bersyukur menjadi bangsa Indonesia.4
Dalam kedudukannya sebagai bahasa resmi, bahasa Indonesia
harus tetap mampu menunjukkan jati dirinya sebagai milik bangsa yang
beradab dan berbudaya di tengah-tengah pergaulan antar bangsa di dunia.
Hal ini sangat penting disadari, sebab modernisasi yang demikian gencar
merasuki sendi-sendi kehidupan bangsa dikhawatirkan akan menggerus
4
Ibid., hlm.29
7
jati diri bangsa yang selama ini kita banggakan. Pada Sumpah Pemuda
1928, tepatnya butir ketiga secara eksplisit para pemuda saat itu tidak
hanya sekedar untuk mengangkat dan menyepakati bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan, tetapi juga untuk menjunjungnya, dimana secara
tersirat mengandung makna yang sangat dalam. Artinya, bahasa Indonesia
digunakan secara cermat dan tetap memeliharanya agar bahasa Indonesia
dapat tumbuh dan berkembang sebagai sarana komunikasi yang mantap
dan sekaligus sebagai lambang jati diri bangsa Indonesia.
8
mencerminkan kepribadian keindonesiaan, serta memiliki kecintaan dan
kebanggaan sebagai orang Indonesia.
Keadaan demikian terjadi bukan kesalahan pemakai bahasa saja,
tetapi juga karena kebijakan pemerintah. Hal tersebut seperti yang
disampaikan Chaer, dalam kebijakan pendidikan di Indonesia ada
perlakuan bahwa bahasa Inggris adalah bahasa asing pertama, mengingat
keinternasionalan dan penggunaannya. Sedangkan bahasa asing yang lain
adalah bahasa Jerman, Perancis, Arab, Jepang, dan lainnya. Oleh karena
itu pengajaran bahasa Inggris memerlukan perhatian dan penanganan yang
lebih khusus daripada yang lain. Sehingga bahasa asing kedudukannya
bisa mengancam bahasa nasional kita.5
Sebagai bangsa Indonesia tentunya kita patut berbangga diri
dengan bahasa kita, bahasa Indonesia. Saat ini, bahasa Indonesia atau
warga negara asing yang tinggal di Indonesia saja, namun beberapa negara
tetangga kita sudah banyak warga negaranya yang mempelajari bahasa
Indonesia dan menjadikannya sebagai salahsatu kurikulum bahasa
Internasional. Bahkan bahasa Indonesia pun saat ini menjadi bahan
pembelajaran di negara-negara asing. Jangan sampai kita akan menyesal
suatu saat bahasa Indonesia akan lebih dikuasai bangsa asing. Sebenarnya
bahasa asing bukanlah sesuatu yang harus kita hindari, bahkan memiliki
kemampuan berbahasa asing merupakan nilai positif bagi seseorang.
Namun, hendaknya penggunaan bahasa asing digunakan secara
proporsional dan kondisional. Indonesia sebagai sebuah bangsa yang
berdaulat dan memiliki bahasa nasional, maka kita wajib bangga dan harus
menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar.
Sehubungan jati diri bangsa lewat bahasa, Purwa menyatakan
bahwa secara teoritis menunjukkan bahasa Inggris mengancam kedudukan
bahasa Indonesia. Jika bagi orang Indonesia bahasa Inggris menjadi
semakin penting, loyalitas orang Indonesia kepada bahasa Indonesia
5
Abdul Chaer dan Agustina, Sosiolingustik: Perkenalan Awal, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995),
hlm.109
9
menjadi berkurang. Menurunnya loyalitas tersebut menyebabkan turunnya
nasionalisme orang Indonesia. Bahkan dikalangan orang Indonesia
terdapat kecenderungan menilai bahasa Inggris lebih bergengsi daripada
bahasa Indonesia. 6 Menurut Rosida, jati diri atau identitas bangsa bisa
luntur karena derasnya arus globalisasi. Globalisasi telah membawa
dampak negatif terhadap keutuhan dan ketahanan bangsa. Bangsa ini
sudah mulai berpaling dan berkiblat kepada budaya luar.7
6
Bambang Kuswanti Purwa, Kajian Serba Linguistik untuk Anton Moeliono Pereksa Bahasa,
(Jakarta: Gunung Mulia, 2000), hlm.71
7
Rosida, Pengajaran Bahasa yang Berkarakter Kebangsaan dan Berperspektif Multibudaya
dalam Era Globalisasidalam Perencanaan Bahasa pada Abad Ke-21: Kendala dan
Tantangan, (Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2011), hlm.272
10
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai
lambang kebanggaan bangsa, lambang identitas nasional, alat pemersatu,
dan alat komunikasi antardaerah dan antarkebudayaan. Sebagai lambang
kebangsaan bahasa Indonesia mampu mencerminkan nilai-nilai sosial
budaya yang mendasari rasa kebanggaan kita. Bahasa juga sebagai sarana
komunikasi antarmanusia yang kita sebut sebagai fungsi komunikatif.
Selanjutnya bahasa yang fungsinya sebagai sarana budaya untuk
mempersatukan kelompok manusia yang menggunakan bahasa, kita sebut
sebagai fungsi kohesif atau intregatif. Bahasa akan tumbuh dan
berkembang seiring pergantian zaman.
Kita menyadari bahwa bahasa asing terutama bahasa Inggris sudah
menjamur dikalangan warga negara Indonesia dari semua kalangan mulai
anak-anak sampai orang dewasa, bahkan orang tua. Demikian juga dari
orang perkotaan bahkan sampai orang-orang di pedesaan walaupun asal
bunyi yang menyalahi tata bahasa. Keinternasionalan bahasa Inggris tidak
dapat dihindari, maka sebagai bangsa Indonesia kita juga perlu menguasai
bahasa asing untuk dapat bersaing di era globalisasi. Bahasa asing tidak
perlu kita khawatirkan akan mengerus bahasa Indonesia, yang perlu
diperhatikan kita harus bisa menjaga sikap dan dapat menggunakan bahasa
asing secara proporsional dan kondisional agar jati diri indonesia tetap
terjaga. Kesadaran itulah yang perlu kita tanamkan kepada warga negara
Indonesia dengan menggalakkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik
dan benar. Kita perlu bangga bahwa negara lain sudah banyak mempelajari
bahasa Indonesia. Seseorang dikatakan berjati diri Indonesia jika dapat
berbahasa Indonesia dengan baik, mencerminkan kepribadian
keindonesiaan, serta memiliki kecintaan dan kebanggaan sebagai orang
Indonesia.
11
B. Saran
Dengan berkembangnya bahasa Indonesia dimasyarakat yang
semakin luas, kita sebagai penerus bangsa harus dapat mengetahui dalam
penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Semoga bahasa
Indonesia semakin digemari dan akan menjadi bahasa yang besar
penuturnya menuju peradaban dan kebudayaan Indonesia modern.
12
DAFTAR PUSTAKA
13