Anda di halaman 1dari 13

BAHASA INDONESIA SEBAGAI JATI DIRI

BANGSA INDONESIA

Disusun oleh ;

Nama : Intan Zuhra

NIM : 4022016007

Jurusan : Ekonomi Syariah

Semester / Unit : II / 1

Pembimbing : Chery Julida Panjaitan, M.Pd.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

IAIN ZAWIYAH COT KALA LANGSA

2016/2017

1
PENGANTAR

Pertama-tama penulis mengucapkan puji syukur atas berkat Allah yang


maha kuasa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah
yang berjudul “Bahasa Indonesia Sebagai Jati Diri Bangsa Indonesia” dapat
terselesaikan. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada nabi kita,
Nabi Muhammad SAW. yang telah mengajarkan kepada kita agama islam yang
sempurna sebagai anugerah terbesar bagi seluruh umat manusia di dunia ini.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia. Dalam makalah ini, penulis mengulas tentang pengertian kedudukan
dan fungsi bahasa Indonesia, kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia, dan bahasa
sebagai jati diri anak bangsa. Penulis mengharapkan agar pembaca menjadikan
bahasa Indonesia sebagai bahasa utama, tanpa mengenyampingkan bahasa asing
pula agar dapat mengikuti tuntutan perkembangan zaman.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Chery Julida Panjaitan


yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Penghargaan
dan apresiasi layak diberikan kepada semua pihak yang telah membantu selama
pembuatan berlangsung sehingga terealisasikanlah makalah ini. Kritik yang
positif dan saran yang konstruktif tentunya diharapkan dapat diberikan oleh dan
dari berbagai kalangan dalam rangka penyempurnaan dan perbaikan makalah ini.
Akhirnya penulis menyerahkan diri kepada Allah SWT. seraya memohon taufiq
dan hidayah-Nya semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.

Langsa, 15 Mei 2017

Penulis

2
DAFTAR ISI

PENGANTAR......................................................................................2

DAFTAR ISI........................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...........................................................4

A. Latar Belakang Masalah..............................................4

B. Rumusan Masalah........................................................5

C. Tujuan Penulisan..........................................................5

D. Manfaat Penulisan........................................................5

BAB II PEMBAHASAN..............................................................6

A. Pengertian Kedudukan dan Fungsi Bahasa..................6

B. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia...................6

C. Bahasa Sebagai Jati Diri Anak Bangsa........................8

BAB III PENUTUP.....................................................................11

A. Kesimpulan................................................................11

B. Saran...........................................................................12

DAFTAR PUSTAKA........................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Era globalisasi ditandai antara lain dengan meningkatnya kontak
budaya dan komunikasi antarbangsa, terutama dengan menggunakan
bahasa internasional seperti bahasa Inggris. Hal tersebut sesuai dalam
buku Kumpulan Putusan Konggres Bahasa Indonesia I-IX Tahun 1938-
2008, bahwa bahasa Indonesia ditempatkan sebagai alat pemersatu,
pembentuk jati diri dan kemandirian bangsa, serta wahana komunikasi ke
arah kehidupan yang lebih modern dan beradab.1
Hal tersebut menunjukkan bahwa era globalisasi menuntut
pentingnya peran bahasa asing dan perlunya pemantapan peran bahasa
Indonesia dengan menggunakan strategi yang tepat untuk meningkatkan
mutu penggunaan bahasa Indonesia. Dengan demikian bahasa Indonesia
diharapkan akan tetap bertahan dan bahkan akan semakin berkembang,
sehingga jati diri bangsa melalui bahasa akan semakin kuat.
Bangsa Indonesia yang dikenal dengan Bhineka Tunggal Ika, maka
bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi antar daerah di Indonesia
mempunyai peran yang sangat penting, sehingga memiliki kedudukan
istimewa. Selain itu, bahasa adalah cermin dari karakter bangsa seperti
kata pepatah “Bahasa Menunjukkan Bangsa”. Alwi sependapat dengan
pernyataan tersebut, bahwa “Bahasa Menunjukkan Bangsa”, merupakan
untaian kata dari kaum cerdik-pandai dan para bijak-bestari zaman dahulu
kala yang selalu kita kaji ulang pada saat-saat yang dianggap tetap penting

1
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kumpulan Putusan Konggres Bahasa Indonesia
I-IX Tahun 1938 - 2008, (Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2011),
hlm.85

4
dan selalu relevan, terutama sehubungan dengan ciri keindonesiaan yang
multietnis, multikultural, dan (yang berakibat pada) multilingual.2
Kutipan tersebut menunjukkan bahwa kata mutiara tersebut tidak
lekang oleh waktu dan memperkuat anggapan bahwa bangsa Indonesia
sejak dahulu kala memang merupakan bangsa yang beradab dengan
ditandai keramahan, budi pekerti yang halus, dan bahasa yang digunakan
bangsa Indonesia, yaitu bahasa Indonesia. Hal tersebut memperjelas
bahwa cara masyarakat menggunakan bahasa menunjukkan cara berfikir
masyarakat tersebut, karena bahasa merupakan hasil dari sebuah pemikiran.
Dari uraian diatas, maka bagaimana usaha pemerintah untuk dapat
menjaga, membina, mengembangkan, dan memelihara bahasa Indonesia
agar bahasa Indonesia dapat mengikuti tuntutan perkembangan zaman.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini meliputi :
1. Apa kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia?
2. Bagaimana pengaruh bahasa Indonesia terhadap jati diri anak
bangsa?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulis dalam pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.
2. Untuk mengetahui pengaruh bahasa Indonesia terhadap jati diri
anak bangsa.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat yang bisa diperoleh dari penulisan makalah ini adalah
untuk menambah pengetahuan pembaca mengenai jati diri bangsa
Indonesia yang dibentuk melalui bahasa Indonesia. Selain itu juga
diharapkan supaya para pembaca menjadikan bahasa Indonesia sebagai

2
Hasan Alwi, Bahasa Indonesia Pemakai dan Pemakaiannya, (Jakarta : Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dana Kebudayaan, 2011), hlm. 39

5
bahasa utama, tanpa mengenyampingkan bahasa asing pula agar dapat
mengikuti tuntutan perkembangan zaman.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kedudukan dan Fungsi Bahasa


Istilah kedudukan dan fungsi tentunya sering kita dengar, bahkan
pernah kita pakai. Misalnya dalam kalimat “Apa kedudukan dia
sekarang?”, “Apa fungsi dibangunnya bangunan ini?”, dan sebagainya.
Jika kita pernah memakai kedua istilah itu, tentunya kita telah mengetahui
apa makna yg terkandung dalam istilah tersebut. Hal ini terbukti bahwa
kita tidak salah dalam menggunakan istilah tersebut. Kalau demikian
halnya, apa sebenarnya pengertian kedudukan dan fungsi bahasa?
Samakah dengan pengertian yang pernah kita pakai?
Kita tahu bahwa bahasa sebagai alat komunikasi lingual manusia,
baik secara terlisan maupun tertulis. Ini adalah fungsi dasar bahasa yang
tidak dihubungkan status dan nilai-nilai sosial. Setelah dihubungkan
dengan kehidupan sehari-hari, yang didalamnya selalu ada nilai-nilai dan
status, bahasa tidak dapat ditinggalkan. Ia selalu mengikuti kehidupan
manusia sehari-hari, baik sebagai manusia anggota suku maupun anggota
bangsa. Karena kondisi dan pentingnya bahasa itulah, maka ia diberi ‘label’
secara eksplisit oleh pemakainya (baca: masyarakat bahasa) berupa
kedudukan dan fungsi tertentu.3

B. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia


Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai
lambang kebanggaan kebangsaan, lambang identitas nasional, alat
pemersatu bangsa, alat komunikasi antardaerah dan antar kebudayaan.

3
Masnur Muslich, Perencanaan Bahasa Pada Era Globalisasi, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2012),
hlm.27

6
Sebagai lambang kebangsaan, bahasa Indonesia mampu mencerminkan
nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebanggaan kita. Sebagai
lambang identitas nasional, bahasa Indonesia harus kita junjung disamping
bendera dan negara kita. Bahasa Indonesia juga harus mampu sebagai alat
pemersatu berbagai suku bangsa yang memiliki latar belakang kebudayaan
dan bahasa yang berbeda-beda. Hal ini tertera dalam Sumpah Pemuda
pada tanggal 28 Oktober 1928 yang berbunyi :
Kami poetera dan poeteri Indonesia
mengakoe bertoempah darah satoe,
Tanah Air Indonesia.
Kami poetera dan poeteri Indonesia
mengakoe berbangsa satoe,
Bangsa Indonesia.
Kami poetera dan poeteri Indonesia
mendjoendjoeng bahasa persatoean ,
Bahasa Indonesia.
Didalam bukunya, Muslich mengatakan bahwa dari ketiga butir
yang tertera dalam Sumpah Pemuda yang paling menjadi perhatian
pengamat (baca: sosiolog) adalah butir ketiga. Butir ketiga itulah yang
dianggap sesuatu yang luar biasa. Dikatakan demikian, sebab negara-
negara lain, khususnya negara tetangga kita, mencoba untuk membuat hal
yang sama selalu mengalami kegagalan yang dibarengi dengan bentrokan
sana-sini. Oleh pemuda kita, kejadian itu dilakukan tanpa hambatan sedikit
pun, sebab semuanya telah mempunyai kebulatan tekad yang sama. Kita
patut bersyukur menjadi bangsa Indonesia.4
Dalam kedudukannya sebagai bahasa resmi, bahasa Indonesia
harus tetap mampu menunjukkan jati dirinya sebagai milik bangsa yang
beradab dan berbudaya di tengah-tengah pergaulan antar bangsa di dunia.
Hal ini sangat penting disadari, sebab modernisasi yang demikian gencar
merasuki sendi-sendi kehidupan bangsa dikhawatirkan akan menggerus

4
Ibid., hlm.29

7
jati diri bangsa yang selama ini kita banggakan. Pada Sumpah Pemuda
1928, tepatnya butir ketiga secara eksplisit para pemuda saat itu tidak
hanya sekedar untuk mengangkat dan menyepakati bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan, tetapi juga untuk menjunjungnya, dimana secara
tersirat mengandung makna yang sangat dalam. Artinya, bahasa Indonesia
digunakan secara cermat dan tetap memeliharanya agar bahasa Indonesia
dapat tumbuh dan berkembang sebagai sarana komunikasi yang mantap
dan sekaligus sebagai lambang jati diri bangsa Indonesia.

C. Bahasa Sebagai Jati Diri Anak Bangsa


Pada saat kita menggunakan bahasa Indonesia, seharusnya bahasa
yang kita gunakan sedemikian rupa, sehingga jati diri kita sebagai bangsa
Indonesia tetap tetap tampak dan terjaga. Dengan perkataan lain, jati diri
kita sebagai bangsa perlu ditampilkan dalam setiap tingkah kita , setiap
pandangan, sikap, dan perbuatan yang salahsatu bentuk pengungkapannya
adalah melalui prilaku bahasa. Masalah yang dihadapi bahasa Indonesia
saat ini adalah merebaknya penggunaan bahasa asing. Penggunaan bahasa
asing yang cukup dominan di negeri ini menyebabkan kita bertanya-tanya,
apa kekurangan bahasa Indonesia sehingga kita harus menggunakan
bahasa asing.
Pembelajaran bahasa ada kaitannya dengan pembentukan jati diri
anak bangsa. Oleh karena itu, agar jati diri anak bangsa terbentuk dengan
baik, maka anak harus diajari bahasa yang paling dekat dengan budayanya
terlebih dahulu. Hal terserbut penting agar anak-anak yang lahir di bumi
Indonesia benar-benar akan tumbuh menjadi anak Indonesia. Menjadi
anak yang menghayati dan memahami bangsanya melalui bahasa
bangsanya, karena dalam bahasa juga tercermin dan terkandung nilai-nilai
keindonesiaannya. Dengan demikian, jati diri anak Indonesia pun akan
terbentuk secara normal. Anak juga akan tahu akar budayanya, sebelum
lebih jauh mengenal budaya global. Anak yang memiliki jati diri Indonesia
adalah anak-anak yang dapat berbahasa Indonesia dengan baik,

8
mencerminkan kepribadian keindonesiaan, serta memiliki kecintaan dan
kebanggaan sebagai orang Indonesia.
Keadaan demikian terjadi bukan kesalahan pemakai bahasa saja,
tetapi juga karena kebijakan pemerintah. Hal tersebut seperti yang
disampaikan Chaer, dalam kebijakan pendidikan di Indonesia ada
perlakuan bahwa bahasa Inggris adalah bahasa asing pertama, mengingat
keinternasionalan dan penggunaannya. Sedangkan bahasa asing yang lain
adalah bahasa Jerman, Perancis, Arab, Jepang, dan lainnya. Oleh karena
itu pengajaran bahasa Inggris memerlukan perhatian dan penanganan yang
lebih khusus daripada yang lain. Sehingga bahasa asing kedudukannya
bisa mengancam bahasa nasional kita.5
Sebagai bangsa Indonesia tentunya kita patut berbangga diri
dengan bahasa kita, bahasa Indonesia. Saat ini, bahasa Indonesia atau
warga negara asing yang tinggal di Indonesia saja, namun beberapa negara
tetangga kita sudah banyak warga negaranya yang mempelajari bahasa
Indonesia dan menjadikannya sebagai salahsatu kurikulum bahasa
Internasional. Bahkan bahasa Indonesia pun saat ini menjadi bahan
pembelajaran di negara-negara asing. Jangan sampai kita akan menyesal
suatu saat bahasa Indonesia akan lebih dikuasai bangsa asing. Sebenarnya
bahasa asing bukanlah sesuatu yang harus kita hindari, bahkan memiliki
kemampuan berbahasa asing merupakan nilai positif bagi seseorang.
Namun, hendaknya penggunaan bahasa asing digunakan secara
proporsional dan kondisional. Indonesia sebagai sebuah bangsa yang
berdaulat dan memiliki bahasa nasional, maka kita wajib bangga dan harus
menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar.
Sehubungan jati diri bangsa lewat bahasa, Purwa menyatakan
bahwa secara teoritis menunjukkan bahasa Inggris mengancam kedudukan
bahasa Indonesia. Jika bagi orang Indonesia bahasa Inggris menjadi
semakin penting, loyalitas orang Indonesia kepada bahasa Indonesia

5
Abdul Chaer dan Agustina, Sosiolingustik: Perkenalan Awal, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995),
hlm.109

9
menjadi berkurang. Menurunnya loyalitas tersebut menyebabkan turunnya
nasionalisme orang Indonesia. Bahkan dikalangan orang Indonesia
terdapat kecenderungan menilai bahasa Inggris lebih bergengsi daripada
bahasa Indonesia. 6 Menurut Rosida, jati diri atau identitas bangsa bisa
luntur karena derasnya arus globalisasi. Globalisasi telah membawa
dampak negatif terhadap keutuhan dan ketahanan bangsa. Bangsa ini
sudah mulai berpaling dan berkiblat kepada budaya luar.7

6
Bambang Kuswanti Purwa, Kajian Serba Linguistik untuk Anton Moeliono Pereksa Bahasa,
(Jakarta: Gunung Mulia, 2000), hlm.71
7
Rosida, Pengajaran Bahasa yang Berkarakter Kebangsaan dan Berperspektif Multibudaya
dalam Era Globalisasidalam Perencanaan Bahasa pada Abad Ke-21: Kendala dan
Tantangan, (Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2011), hlm.272

10
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai
lambang kebanggaan bangsa, lambang identitas nasional, alat pemersatu,
dan alat komunikasi antardaerah dan antarkebudayaan. Sebagai lambang
kebangsaan bahasa Indonesia mampu mencerminkan nilai-nilai sosial
budaya yang mendasari rasa kebanggaan kita. Bahasa juga sebagai sarana
komunikasi antarmanusia yang kita sebut sebagai fungsi komunikatif.
Selanjutnya bahasa yang fungsinya sebagai sarana budaya untuk
mempersatukan kelompok manusia yang menggunakan bahasa, kita sebut
sebagai fungsi kohesif atau intregatif. Bahasa akan tumbuh dan
berkembang seiring pergantian zaman.
Kita menyadari bahwa bahasa asing terutama bahasa Inggris sudah
menjamur dikalangan warga negara Indonesia dari semua kalangan mulai
anak-anak sampai orang dewasa, bahkan orang tua. Demikian juga dari
orang perkotaan bahkan sampai orang-orang di pedesaan walaupun asal
bunyi yang menyalahi tata bahasa. Keinternasionalan bahasa Inggris tidak
dapat dihindari, maka sebagai bangsa Indonesia kita juga perlu menguasai
bahasa asing untuk dapat bersaing di era globalisasi. Bahasa asing tidak
perlu kita khawatirkan akan mengerus bahasa Indonesia, yang perlu
diperhatikan kita harus bisa menjaga sikap dan dapat menggunakan bahasa
asing secara proporsional dan kondisional agar jati diri indonesia tetap
terjaga. Kesadaran itulah yang perlu kita tanamkan kepada warga negara
Indonesia dengan menggalakkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik
dan benar. Kita perlu bangga bahwa negara lain sudah banyak mempelajari
bahasa Indonesia. Seseorang dikatakan berjati diri Indonesia jika dapat
berbahasa Indonesia dengan baik, mencerminkan kepribadian
keindonesiaan, serta memiliki kecintaan dan kebanggaan sebagai orang
Indonesia.

11
B. Saran
Dengan berkembangnya bahasa Indonesia dimasyarakat yang
semakin luas, kita sebagai penerus bangsa harus dapat mengetahui dalam
penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Semoga bahasa
Indonesia semakin digemari dan akan menjadi bahasa yang besar
penuturnya menuju peradaban dan kebudayaan Indonesia modern.

12
DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2011. Bahasa Indonesia Pemakai dan Pemakaiannya. Jakarta:


Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Kumpulan Konggres Bahasa
Indonesia I-IX Tahun 1938-2008. 2011. Jakarta: Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan.
Chaer, Abdul dan Agustina. 1995. Sosiolinguistik : Perkenalan Awal .Jakarta:
Rineka Cipta.
Muslich, Masnur. 2012. Perencanaan Bahasa Pada Era Globalisasi. Jakarta : PT
Bumi Aksara.
Purwa, Bambang Kuswanti. 2000. Kajian Serba Linguistik untuk Anton Moeliono
Pereksa Bahasa. Jakarta: Gunung Mulia.
Rosida. 2011. Pengajaran Bahasa yang Berkarakter Kebangsaan dan Berperspektif
Multibudaya dalam Era Globalisasidalam Perencanaan Bahasa pada Abad Ke-
21: Kendala dan Tantangan. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

13

Anda mungkin juga menyukai