RAGAM, KARAKTERISTIK,
DAN CARA MEMBANGUN KETERAMPILAN BERBICARA DI DEPAN PUBLIK
Dosen Pengampu : Wevi Lutfitasari, M.Pd.
Disusun Oleh :
1. Intan Seffia Nuraini (210621100048)
2. Hidayatul Chasanah (210621100065)
3. Saski Kirana Nabila Putri (210621100077)
4. Muhammad Anugerah Syadda Saffa (21062110084)
5. Vina Nairurrohmah (210621100088)
6. Indah Dwi Khoiroh (210621100049)
Dalam penulisan makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada:
Dosen Pengampu mata kuliah Retorika yaitu, Ibu Wevi Lutfitasari, M.Pd. Selaku dosen
pengampu mata kuliah Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia yang telah memberikan
ilmu yang bermanfaat, bimbingan, saran dan ide yang sangat membantu kami dalam
penulisan makalah ini. Teman-teman kelas 6B yang telah memberikan dukungannya
sehingga makalah ini bisa diselesaikan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan yang masih perlu
disempurnakan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran beserta kritik yang
membangun demi mengembangkan makalah ini menjadi lebih baik lagi. Harapan
penulis, kiranya makalah ini bisa memberi manfaat yang berguna bagi para pembaca
dan penulis.
ttd
Penulis
DAFTAR ISI
A. LATAR BELAKANG
Berbicara adalah kemampuan mental dan motorik. Ketika kita berbicara, tidak hanya organ
bicara kita yang bekerja sama secara harmonis untuk menghasilkan suara, tetapi aspek mental
juga terlibat dalam ucapan. Bagaimana bunyi suatu bahasa berhubungan dengan gagasan yang
dimaksudkan oleh pembicara merupakan suatu keterampilan tersendiri. Secara logika berbicara
memiliki arti lebih dari sekadar pengucapan suara atau kata-kata belaka. Berbicara adalah suatu
alat untuk menyampaikan suatu gagasan yang dirangkai serta dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan sang pendengar atau penyimak. Ujaran yang dimaksud adalah bunyi-bunyi bahasa
yang bermakna. Kebermaknaan menjadi satu keharusan jika bunyi bahasa tersebut ingin
dikategorikan sebagai kegiatan berbicara. Secara umum, berbicara merupakan proses
penuangan gagasan dalam bentuk ujaran-ujaran. Ujaran-ujaran yang muncul merupakan
perwujudan dari gagasan yang sebelumnya berada pada tataran ide.
Kemampuan berbicara merupakan sesuatu yang hakiki dalam hidup manusia. Kemampuan
berbicara dengan baik mutlak diperlukan oleh seorang komunikator. Salah satu ukuran
kesuksesan seorang komunikator adalah keberhasilannya dalam mempengaruhi publik yang
dilakukan melalui komunikasi lisan maupun tulisan. Komunikasi lisan sama pentingnya
dengan komunikasi tulis. Dalam hal ini kemampuan bertutur memiliki daya tarik dan
kelebihannya tersendiri. Daya tariknya tentu saja terletak pada figur itu sendiri, konten atau isi
pembicaraan, gaya bicara atau bahasa, dan tentunya bahasa tubuh.
Banyak orang mengakui bahwa berbicara di muka umum merupakan sebuah keterampilan
yang penting dalam hidup sehari-hari maupun dalam kerja. Namun banyak orang yang merasa
kurang percaya diri untuk berbicara di muka umum. Padahal sebenarnya public speaking sama
seperti pelajaran lainnya, bisadipelajari dan dilatih, karena public speaking adalah
keterampilan. Semakin sering kita melakukannya maka kita semakin terampil dan percaya diri.
Kesadaran akan pentingnya public speaking sendiri telah dikenali dalam peradaban manusia
sejak berabad-abad lampau. Sejarah mencatat bahwa kegiatan public speaking telah dilakukan
di Yunani dan Romawi Kuno dalam bentuk retorika, terutama saat sistem politik demokratis
diterapkan di sana. Keterampilan public speaking diajarkan di sekolah-sekolah karena
dibutuhkan saat rapat politik dan proses pengadilan pada masa itu.
Menurut Hariyadi dan Zamzami (1996/1997:13) mengatakan bahwa berbicara pada
hakekatnya adalah proses komunikasi, karena di dalamnya terjadi interaksi antara pembicara
dan pendengar dalam menyampaikan pesan-pesan yang berasal dari satu sumber ke sumber
lainnya. Oleh sebab itu, berbicara dapat dikatakan sebagai suatu proses mengungkapkan,
menyatakan, dan menyampaikan gagasan, pikiran, atau perasaan kepada orang lain dengan
menggunakan bahasa lisan yang dapat dipahami oleh orang lain.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana ragam berbicara di depan publik memengaruhi interaksi dan persepsi
audiens?
2. Apa saja karakteristik yang memengaruhi kemampuan berbicara di depan publik?
3. Bagaimana cara yang efektif dalam membangun kemampuan berbicara di depan publik
bagi individu yang memiliki tantangan dalam hal tersebut?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui ragam berbicara di depan publik memengaruhi interaksi dan persepsi
audiens
2. Untuk mengetahui karakteristik yang memengaruhi kemampuan berbicara di depan
publik
3. Untuk mengetahui cara yang efektif dalam membangun kemampuan berbicara di depan
publik bagi individu yang memiliki tantangan dalam hal tersebut
BAB II
PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN
Berbicara merupakan proses penuangan gagasan dalam bentuk ujaran-ujaran. Ujaran-
ujaran yang muncul merupakan perwujudan dari gagasan yang sebelumnya berada pada
tataran ide. Kemampuan berbicara merupakan sesuatu yang hakiki dalam hidup manusia.
Kemampuan berbicara dengan baik mutlak diperlukan oleh seorang komunikator. Namun
banyak orang yang merasa kurang percaya diri untuk berbicara di muka umum. Padahal
sebenarnya public speaking sama seperti pelajaran lainnya, bias dipelajari dan dilatih,
karena public speaking adalah keterampilan. Ketika berbicara di depan publik terdapat
ragam yang dapat memengaruhi interaksi dan persepsi audiens antara lain: presentasi,
pidato, MC (master of ceremony), dan moderator. Adapun karakteristik dari kemampuan
berbicara di depan public yaitu bersifat formal, selalu direncanakan, digunakan untuk
menyampaikan ide tertentu, dan terdapat audiens tertentu yang menjadi sasaran. Selain itu,
ada cara yang dapat membangun kemampuan berbicara di depan public menurut Mudjia
Rahardjo ada 8 cara untuk mengatasi rasa takut dan supaya lebih percaya diri saat menjadi
pembicara yaitu: kuasai topic yang akan disampaikan, kenali siapa pendengarnya, sebelum
memulai tatap mata dan sapa para pendengar, pandai-pandai menggunakan bahasa tubuh
dan penampilan secara tepat, jangan merendahkan diri sendiri, hindari pembicaraan berbau
SARA (suku, agama, dan ras), jangan membuat humor tentang seks, dan jangan
menyudutkan seseorang dalam pembicaraan.
B. SARAN
Berkaitan dengan paparan makalah ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang
mendalam tentang pentingnya kemampuan berbicara di depan publik, dapat memberikan
panduan praktis bagi pembaca untuk meningkatkan keahlian berbicara mereka. Selain itu,
cara membangun kemampuan berbicara di depan publik setidaknya harus dikuasai, agar
tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Agha, Aba, M. 2022. Cepat dan Mudah Lancar Public Speaking. Yogyakarta: Checklist.
Coopman, Stephanie J & Lull, James. 2012. Public Speaking: The Evolving Art. Wadsworth
Cengage Learning: Boston, USA.
Dewi, Fitriana Utami. 2018. Public Speaking: Kunci Sukses Berbicara di Depan
Publik.Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Guntur, T. H. (2015). Berbicara sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.
Hyang, O.S. 2018. Bicara Itu Ada Seninya: Rahasia Komunikasi yang Efektif. Jakarta:
Bhuana Ilmu Populer.
Susanti, Evi. 2020. Keterampilan Berbicara. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Tarigan, Henry Guntur. 2015. Berbicara: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.