Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA

INDONESIA SERTA RAGAM DAN LARAS BAHASA

KELOMPOK 1 :

Anita Rahmah (213110233)


Ardi Naltami (213110795)
Dilvianda A. Nugroho (213110742)
Efebrino Elvan (213110423)
Julianti Puspa Hidayati (213110646)
M.Farastio Arlen (213110334)
Muhammad Rozi Ramadhan (213110109)
Ronald Febrian (213110823)

DOSEN PENGAMPU:

Sri Rahayu, S.Pd,. M.Pd

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah swt. karena dengan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis diberi kesempatan untuk menyelesaikan
makalah ini. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
kelompok mata kuliah Bahasa Indonesia. Adapun judul yang diberikan kepada
kelompok penulis untuk dibahas yaitu “Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
serta Ragam dan Laras Bahasa”.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Sri Rahayu, S.Pd,. M.Pd


sebagai pembimbing yang telah memberikan arahan dalam penulisan makalah ini.
Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang tulus memberi doa, saran, dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.

Penulis mohon maaf jika dalam makalah ini masih terdapat kesalahan kata
ataupun ejaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan dalam rangka menyempurnakan penulisan makalah ini kedepannya.
Terakhir, penulis harap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.

Pekanbaru, 25 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah............................................................................1
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................1
1.3. Tujuan........................................................................................................1
BAB II ISI................................................................................................................2
2.1. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia.................................................2
2.2. Ragam dan Laras Bahasa...........................................................................7
BAB III PENUTUP...............................................................................................12
3.1 Kesimpulan..............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahasa indonesia adalah bahasa nasional, pemersatu
keanekaramagam bahasa yang ada di Indonesia. Bahasa Indonesia sering
dipakai dalam kehidupan sehari hari masyarakat indonesia, baik itu dalam
kegiatan formal, informal, ataupun hanya untuk bercakap-cakap saja. Lalu
bagaimanakah bahasa indonesia itu ada?
Sebagai masyarakat indonesia terutama pelajar, tentunya harus
mengetahui asal muasal bahasa kebhinekaan bangsa kita ini. Mulai dari
sejarah terciptanya bahasa indonesia, penetapannya sebagai bahasa
nasional, juga perkembangannya hingga saat ini. Dengan mempelajari hal
ini nantinya akan menumbuhkan kecintaan terhadap bahasa indonesia
karena mengetahui makna dibalik sejarahnya.
Setelah mengetahui sejarah perkembangan bahasa indonesia, kita
juga harus tau penggunaan dari bahasa itu sendiri. Karena bahasa memiliki
ragam nya sendiri terlepas dari keanekaragaman bahasa. Contohnya seperti
bahasa baku, bahasa non baku, bahasa verbal, bahasa nonverbal, dan lain
sebagainya. Kemudian dari sinilah lahir kaidah penulisan dan penggunaan
bahasa indonesia yang nantinya akan dimasukkan kedalam laras bahasa.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa sejarah dari perkembangan Bahasa Indonesia?


2. Apa itu ragam dan laras Bahasa?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui apa sejarah dari perkembangan Bahasa Indonesia


2. Mengetahui apa itu ragam dan laras Bahasa

1
BAB II

ISI

2.1 Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia

Setiap suku di Indonesia memiliki bahasa daerah masing-masing


yang digunakan untuk berkomunikasi. Saat berbagai suku saling
berinteraksi, mereka menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional. Pada tanggal 18 Agustus 1945, bahasa Indonesia dikukuhkan
sebagai bahasa Negara Indonesia. Momen bersejarah tersebut terjadi tepat
setelah diproklamasikannya kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Pengukuhan tersebut tercatat dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 36.

Perkembangan bahasa Indonesia lisan maupun tulisan berkembang


mulai pada saat terbentuknya, yaitu pada 28 Oktober 1928, bersamaan
dengan momen Sumpah Pemuda. Setelah terbentuk, bahasa Indonesia
terus berkembang seiring berlakunya ejaan Van Ophuijsen, Soewandi,
Melindo bahkan hingga ke Ejaan yang Disempurnakan (EYD).

1. Perkembangan Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia yang kini kita gunakan sebagai bahasa resmi di


negara kita berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Melayu yang kita gunakan
tersebut merupakan bahasa Melayu tua yang sampai sekarang masih dapat
kita selidiki sebagai peninggalan masa lampau. Sejarah perkembangan
bahasa ini dapat dibuktikan dengan adanya prasasti Kedukan Bukit (683
M), Talang Tuo (684 M), Kota Kapur (686 M), Karah Barahi (686 M).

Pada tanggal 28 Oktober 1928, bahasa Indonesia resmi menjadi


bahasa persatuan atau bahasa nasional. Nama bahasa Indonesia tersebut

2
sifatnya adalah politis, karena setujuan dengan nama negara yang diidam-
idamkan yaitu Bangsa Indonesia. Sifat politik ditimbulkan karena
keinginan agar bangsa Indonesia mempunyai semangat juang bersama-
sama dalam memperoleh kemerdekaan agar lebih merasa terikat dalam
satu ikatan: Satu Tanah Air, Satu Bangsa, Satu Bahasa. Persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia diikrarkan melalui butir-butir Sumpah Pemuda

Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan diartikan sebagai


bahasa yang digunakan di dalam kegiatan berkomunikasi yang melibatkan
banyak tokoh atau masyarakat yang berasal dari berbagai daerah di
Indonesia. Itulah sebabnya bahasa Indonesia memiliki fungsi dan
kedudukan sebagai bahasa persatuan.

Apa sebab justru bahasa melayu yang dijadikan bahasa nasional?


Mengapa bukan bahasa Jawa atau bahasa Sunda yang jumlah
pemakaiannya meliputi hampir seluruh penduduk Indonesia. Juga bahasa
yang kesusastraannya sudah maju dibandingkan dengan bahasa Melayu
dan bahasa-bahasa daerah lainnya? Prof. Dr. Slametmulyana
mengemukakan faktor-faktor yang menjadi penyebabnya, sebagai berikut:

a) Sejarah telah membantu penyebaran bahasa melayu. Bahasa Melayu


merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa perhubungan atau bahasa
perdagangan. Dengan bantuan para pedagang, bahasa Melayu disebarkan
ke seluruh pantai Nusantara terutama di kota-kota pelabuhan. Bahasa
Melayu menjadi bahasa penghubung antara individu.
b) Bahasa Melayu mempunyai sistem yang sederhana, mudah dipelajari. Tak
dikenal tingkatan bahasa seperti dalam bahasa Jawa atau bahasa Bali, atau
perbedaan pemakaian bahasa kasar dan halus seperti dalam bahasa Sunda
atau bahasa Jawa.
c) Faktor psikologis, yaitu suku bangsa Jawa dan Sunda telah dengan
sukarela menerima bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, semata-mata
didasarkan pada keinsafan akan manfaatnya ada keikhlasan mengabaikan
semangat dan rasa kesukuan karena sadar akan perlunya kesatuan dan
persatuan.

3
d) Kesanggupan bahasa itu sendiri juga menjadi salah satu faktor penentu.
Jika bahasa itu tidak mempunyai kesanggupan untuk dapat dipakai
menjadi bahasa kebudayaan dalam arti yang luas, tentulah bahasa itu tidak
akan dapat berkembang menjadi bahasa yang sempurna. Pada
kenyataannya dapat dibuktikan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa
yang dapat dipakai untuk merumuskan pendapat secara tepat dan
mengutarakan perasaan secara jelas.

Prof. Soedjito menjelaskan secara sederhana alasan mengapa


bahasa Melayu yang dijadikan landasan lahirnya bahasa Indonesia sebagai
berikut.

1) Bahasa Melayu telah digunakan sebagai lingua franca (bahasa


perhubungan) selama berabad-abad sebelumnya di seluruh kawasan tanah
air kita (Nusantara). Hal tersebut tidak terjadi pada bahasa Jawa, Sunda,
ataupun bahasa daerah lainnya.
2) Bahasa Melayu memiliki daerah persebaran yang paling luas dan
melampaui batas-batas wilayah bahasa lain meskipun penutur aslinya tidak
sebanyak penutur asli bahasa Jawa, Sunda, Madura, ataupun bahasa daerah
lainnya.
3) Bahasa Melayu masih berkerabat dengan bahasa-bahasa Nusantara lainnya
sehingga tidak dianggap sebagai bahasa asing.
4) Bahasa melayu bersifat sederhana, tidak mengenal tingkat-tingkat bahasa
sehingga mudah dipelajari. Berbeda dengan bahasa Jawa, Sunda, Madura
yang mengenal tingkat-tingkat bahasa.
5) Bahasa melayu mampu mengatasi perbedaan-perbedaan bahasa
antarpenutur yang berasal dari berbagai daerah. Dipilihnya bahasa Melayu
menjadi bahasa persatuan tidak menimbulkan perasaan kalah terhadap
golongan yang lebih kuat dan tidak ada persaingan antarbahasa daerah.

Pada zaman Belanda ketika Dewan Rakyat dibentuk, yakni pada 18


Mei 1918 bahasa Melayu memperoleh pengakuan sebagai bahasa resmi

4
kedua di samping bahasa Belanda yang berkedudukan sebagai bahasa
resmi pertama di dalam sidang Dewan rakyat. Sayangnya, anggota
bumiputra tidak banyak yang memanfaatkannya.

Masalah bahasa resmi muncul lagi dalam Kongres Bahasa


Indonesia pertama di Solo pada tahun 1938. Pada kongres itu ada dua hal
hasil keputusan penting yaitu bahasa Indonesia menjadi (1) bahasa resmi
dan (2) bahasa pengantar dalam badan-badan perwakilan dan perundang-
undangan.

Demikianlah ”lahir”nya bahasa Indonesia bukan sebagai sesuatu


yang tiba-tiba jatuh dari langit, tetapi melalui perjuangan panjang disertai
keinsafan, kebulatan tekad, dan semangat untuk bersatu. Api perjuangan
itu berkobar terus untuk mencapai Indonesia merdeka yang sebelum itu
harus berjuang melawan penjajah.

2. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia

Kedudukan diartikan sebagai status relatif bahasa sebagai sistem


lambang nilai budaya yang dirumuskan atas dasar nilai sosial bahasa yang
bersangkutan. Sedangkan fungsi adalah nilai pemakaian bahasa yang
dirumuskan sebagai tugas pemakaian bahasa itu dalam kedudukan yang
diberikan kepadanya. Bahasa Indonesia memiliki kedudukan sebagai
bahasa nasional dan sebagai bahasa negara. Kedudukan bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional dimiliki sejak diikrarkan Sumpah Pemuda pada
tanggal 28 Oktober 1928, sedangkan kedudukan sebagai bahasa negara
dimiliki sejak diresmikan Undang-Undang Dasar 1945 (18 Agustus 1945).
Dalam UUD 1945, Bab XV, Pasal 36 tercantum ”Bahasa negara ialah
Bahasa Indonesia”.

5
. Banyak sumber yang mengupas fungsi bahasa Indonesia, salah
satunya Arifin (2008:12) kedudukan bahasa Indonesia memiliki fungsi
berikut :

1) Lambang kebanggaan bangsa. Bahasa Indonesia mencerminkan setiap


nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
2) Lambang identitas nasional. Bahasa Indonesia merupakan identitas
ataupun jati diri dari orang-orang ataupun penduduk Indonesia.
3) Alat perhubungan antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya. Bahasa
Indonesia menghindarkan segala aktifitas yang dapat menimbulkan
kesalahpahaman di tengah masyarakat yang majemuk.
4) Alat pemersatu suku budaya dan bahasanya. Bahasa Indonesia
mempersatukan setiap suku-suku di Indonesia yang memiliki bahasa dan
kebudayaan yang berbeda dengan total tujuh ratusan bahasa daerah,
bahasa Indonesia pun menyatukan. Dengan demikian, peranan bahasa
Indonesia adalah krusial dalam menunjang bangsa dan negara serta setiap
dari pada rakyat Indonesia.

 Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional


Salah satu kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa
nasional. Kedudukan sebagai bahasa nasional tersebut dimiliki oleh bahasa
Indonesia sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober
1928. kedudukan ini dimungkinkan oleh kenyataan bahwa bahasa Melayu,
yang mendasari bahasa Indonesia, telah dipakai sebagai lingua franca
selama berabad-abad sebelumnya di seluruh kawasan tanah air kita. Dan
ternyata di dalam masyarakat kita tidak terjadi persaingan bahasa, yaitu
persaingan di antara bahasa daerah yang satu dan bahasa daerah yang lain
untuk mencapai kedudukan sebagai bahasa nasional.
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia
berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan nasional, (2) lambang identitas
nasional, (3) alat pemersatu berbagai suku bangsa yang berlatar belakang

6
sosial budaya dan bahasa yang berbeda, dan (4) alat perhubungan
antardaerah dan antarbudaya.

 Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara


Selain kedudukan sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia juga
berkedudukan sebagai bahasa negara, sesuai dengan ketentuan yang tertera
di dalam Undang-Undang Dasar 1945, Bab XV, Pasal 36. Di dalam
kedudukan sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai: (1)
bahasa resmi negara; (2) bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan; (3)
alat perhubungan dalam tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan
dan pelaksanaan pembangunan nasional serta kepentingan pemerintah; dan
(4) alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bahasa Indonesia
merupakan bahasa terpenting di kawasan republik kita ini. Penting
tidaknya suatu bahasa didasari oleh tiga faktor, yaitu (1) jumlah
penuturnya, (2) luas penyebarannya, dan (3) peranannya sebagai sarana
ilmu, susastra, dan ungkapan budaya yang bernilai tinggi.

2.2 Ragam dan Laras Bahasa

Ketika bahasa itu berada pada tataran fungsi bahasa ekspresi diri
dan fungsi bahasa komunikasi, bahasa yang digunakan masuk ke dalam
ragam bahasa dan laras bahasa. Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang
terbentuk karena pemakaian bahasa. Pemakaian bahasa itu dibedakan
berdasarkan media yang digunakan topik pembicaraan, dan sikap
pembicaranya. Di pihak lain, laras bahasa dimaksudnya kesesuaian antara
bahasa dan fungsi pemakaiannya. Fungsi pemakaian bahasa lebih
diutamakan dalam laras bahasa dari pada aspek lain dalam ragam bahasa.
Selain itu, konsepsi antara ragam bahasa dan laras bahasa saling terkait
dalam perwujudan aspek komunikasi bahasa. Laras bahasa apa pun akan
memanfaatkan ragam bahasanya. Misalnya, laras bahasa lisan dan ragam
bahasa tulis.

7
1. RAGAM BAHASA

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ragam bahasa


diartikan variasi bahasa menurut pemakaiannya, topic yang dibicarakan
hubungan pembicara dan teman bicara, dan medium pembicaraannya.
(2005:920). Pengertian ragam bahasa ini dalam berkomunikasi perlu
memperhatikan aspek (1) situasi yang dihadapi, (2) permasalahan yang
hendak disampaikan, (3) latar belakang pendengar atau pembaca yang
dituju, dan (4) medium atau sarana bahasa yang digunakan. Keempat
aspek dalam ragam bahasa tersebut lebih mengutamakan aspek situasi
yang dihadapi dan aspek medium bahasa yang digunakan dibandingkan
kedua aspek yang lain.

1.1 Ragam Bahasa Berdasarkan Situasi Pemakaianannya

Berdasarkan situasi pemakaiannya, ragam bahasa terdiri atas tiga


bagian, yaitu ragam bahasa formal, ragam bahasa semiformal, dan ragam
bahasa nonformal. Setiap ragam bahasa dari sudut pandang yang lain dan
berbagai jenis laras bahasa diidentifikasikan ke dalam situasi pemakaiannya.
Misalnya, ragam bahsa lisan diidentifikasikan sebagai ragam bahasa formal,
semiformal, atau nonformal. Begitu juga laras bahasa manjemen
diidentifikasikan sebagi ragam bahasa formal, semiformal, atau nonformal.
Ragam bahasa formal memperhatikan kriteria berikut agar bahasanya menjadi
resmi.

 Kemantapan dinamis dalam pemakaian kaidah sehingga tidak kaku tetapi


tetap lebih luwes dan dimungkinkan ada perubahan kosa kata dan istilah
dengan benar.
 Penggunaan fungsi-fungsi gramatikal secara konsisten dan eksplisit.
 Penggunaan bentukan kata secara lengkap dan tidak disingkat.
 Penggunaan imbuhan (afiksasi) secara eksplisit dan konsisten.
 Penggunaan ejaan yang baku pada ragam bahasa tulis dan lafal yang baku
pada ragam bahasa lisan.

8
Berdasarkan kriteria ragam bahasa formal di atas, pembedaan antara ragam
formal, ragam semiformal, dan ragam nonformal diamati dari hal berikut:

1. Pokok masalah yang sedang dibahas,


Menyapa -- apaan
Mengopi -- ngopi
Laporan -- laporin
Marahi -- marahin
Menemukan -- nemuin
Menyerahkan -- nyerahin
Kesalahan -- nyalahin
Pembetulan -- betulin
2. Hubungan antara pembicara dan pendengar,
3. Medium bahasa yang digunakan lisan atau tulis,
4. Area atau lingkungan pembicaraan terjadi, dan
5. Situasi ketika pembicaraan berlangsung.

Kelima pembedaan ragam bahasa di atas, dipertegas lagi pembedaan antara


ragam bahasa formal dan ragam bahasa nonformal yang paling mencolok adalah
sebagai berikut:
1) Penggunaan kata sapaan dan kata ganti, misalnya:
 Saya dan gue/ogut
 Anda dan lu/situ/ente
2) Penggunaan imbuhan (afiksasi), awalan (prefix), akhiran (sufiks),
gabungan awalan dan akhiran (simulfiks), dan imbuhan terpisah
(konfiks).
3) Penggunaan unsur fatik (persuasi) lebih sering muncul dalam ragam
bahasa nonformal, seperti sih, deh, dong,kok,lho, ya kale, gitu ya.
4) Penghilangan unsur atau fungsi kalimat (S-P-O-Pel-Ket) dalam ragam
bahasa nonformal yang menganggu penyampaian suatu pesan.
Misalnya :
 Penghilangan subjek: Kepada hadirin harap berdiri.

9
 Penghilangan predikat: Laporan itu untuk pimpinan.
 Penghilangan objek : RCTI melaporkan dari Medan.
 Penghilangan pelengkap: Mereka berdiskusi dilantai II.

1.2. Ragam Bahasa Berdasarkan Mediumnya

Berdasarkan mediumnya ragam bahasa terdiri atas dua ragam bahasa,


yaitu:
 ragam bahasa lisan.
 ragam bahasa tulis.

Ragam bahasa lisan adalah bahasa yang dilafalkan langsung oleh


penuturnya kepada pendengar atau teman bicaranya. Ragam bahasa lisan ini
ditentukan oleh intonasi dalam pemahaman maknanya. Misalnya,

 Kucing/ makan tikus mati.


 Kucing makan//tikus mati.
 Kucing makan tikus/mati.

Ragam bahasa tulis adalah ragam bahasa yang ditulis atau dicetak dengan
memerhatikan penempatan tanda baca dan ejaan secara benar. Ragam bahasa tulis
dapat bersifat formal,semiformal, dan nonformal. Dalam penulisan makalah
seminar dan skripsi,penulis harus menggunakan ragam bahasa formal
sedangkan ragam bahasa semiformal digunakan dalam perkuliahan dan ragam
bahasa nonformal digunakan keseharian secara informal.

Penggunaan ragam bahasa dan laras bahasa dalam penulisan karangan


ilmiah harus berupaya pada ragam bahasa formal, ragam bahasa tulis, ragam
bahasa lisan , laras bahasa ilmiah, dan berbahasa Indonesia dengan baik dan
benar.

2. LARAS BAHASA

10
Laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa dan fungsi pemakaiannya.
Laras bahasa terkait langsung dengan selingkung bidang (home style) dan
keilmuan, sehingga dikenallah laras bahasa ilmiah dengan bagian sub-
sublarasnya. Pembedaan diantara sub-sublaras bahasa seperti dalam laras ilmiah
itu dapat diamati dari :

 penggunaan kosakata dan bentukan kata,


 penyusunan frasa, klausa, dan kalimat,
 penggunaan istilah
 pembentukan paragraph,
 penampilan halteknis,
 penampilan kekhasan dalam wacana.

Berdasarkan konsepsi laras bahasa tersebut,laras bahasa ekonomi


mempunyai sub-sublaras bahasa manajemen, sublaras akuntansi,sublaras asuransi,
sublaras perpajakan, dan lain lain.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Setiap suku di Indonesia memiliki bahasa daerah masing-masing yang


digunakan untuk berkomunikasi. Saat berbagai suku saling berinteraksi, mereka
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Bahasa pada dasarnya
adalah media untuk berkomunikasi ternyata memiliki eksistensi yang lebih lagi.
Bahasa mencakup hampir seluruh lapisan masyarakat, bahkan kebudayaan itu
sendiri. Bahasa Indonesia memilik kedudukan sebagai berikut : 1) Lambang
kebanggaan bangsa. Bahasa Indonesia mencerminkan setiap nilai-nilai yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia. 2) Lambang identitas nasional. Bahasa Indonesia
merupakan identitas ataupun jati diri dari orang-orang ataupun penduduk
Indonesia. . 3) Alat perhubungan antar warga, antar daerah, dan antar budaya.
Bahasa Indonesia menghindarkan segala aktifitas yang dapat menimbulkan
kesalahpahaman di tengah masyarakat yang majemuk. 4) Alat pemersatu suku
budaya dan bahasanya. Dengan demikian, peranan bahasa Indonesia adalah
krusial dalam menunjang bangsa dan negara serta setiap dari pada rakyat
Indonesia .

12
DAFTAR PUSTAKA

Pramuki, B. Esti.Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia. Diakses dari


http://repository.ut.ac.id/4059/1/MKDU4110-M1.pdf pada 23 Maret 2022.

Supriyadi.2017.RAGAM DAN LARAS BAHASA.Diakses dari http://dosen.stie-


alanwar.ac.id/read/supriyadi/2017/09/15/36/RAGAM_DAN_LARAS_BAHASA#
:~:text=Ragam%20bahasa%20adalah%20variasi%20bahasa,antara%20bahasa
%20dan%20fungsi%20pemakaiannya pada 24 Maret 2022.

13
14

Anda mungkin juga menyukai