Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BAHASA INDONESIA

Sejarah, Perkembangan, Ragam, Fungsi, dan Kedudukan Bahasa


Indonesia

Disusun Oleh:
KELOMPOK 1
Adini Aflaha Fidhata 215060707111031
Ayu Purwaningsih 215060700111010
Anis Qurrata Aini 215060701111006

Departemen Teknik Industri


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sejarah,
Perkembangan, Ragam, Fungsi, dan Kedudukan Bahasa Indonesia.”
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
yang diampu oleh Bapak Rendra Yuriananta, M.Pd. Makalah ini berisikan
penjelasan mengenai Bahasa Indonesia sejak awal mula keberadaanya hingga saat
ini.
Tak lupa penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bapak Rendra
Yuriananta, M.Pd, selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah
memberikan arahan dalam pembuatan makalah ini. Ucapan terimakasih juga
penulis sampaikan untuk anggota kelompok yang telah berkontribusi dalam
penyusunan dan kelancaran pembuatan makalah ini.
Terlepas dari itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun dari segi tata bahasa. Oleh
karena itu penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis
dapat memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik kedepannya.

Malang, 22 Februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
1.1 Latar Belakang...........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................5
1.3 Tujuan........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6
2.1 Sejarah dan Perkembangan Bahasa Indonesia...........................................6
2.2 Ragam Bahasa Indonesia...........................................................................7
2.3 Fungsi Bahasa Indonesia...........................................................................7
2.4 Kedudukan Bahasa Indonesia....................................................................9
BAB III PENUTUP..............................................................................................10
3.1 Kesimpulan..............................................................................................10
3.2 Saran........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahasa merupakan pesan yang disampaikan dalam bentuk ekspresi sebagai
alat komunikasi pada situasi tertentu dalam berbagai aktivitas. Dalam hal ini
ekspresi berkaitan dengan unsur segmental dan suprasegmental baik itu lisan atau
kinesik sehingga sebuah kalimat akan bisa berfungsi sebagai alat komunikasi
dengan pesan yang berbeda apabila disampaikan dengan ekspresi yang berbeda
(Noermanzah, 2017). Di dunia ini terdapat ribuan bahasa, salah satunya bahasa
Indonesia yang kita pakai untuk berkomunikasi sehari-hari.
Menurut Nugroho (2015), bahasa Indonesia adalah salah satu bahasa yang
memiliki sejarah cukup panjang dalam pembentukannya, baik lisan maupun
dalam bahasa tulisnya. Bahasa Indonesia merupakan bahasa melayu yang sudah
berada di Nusantara sejak zaman kerajaan-kerajaan di Nusantara. Arifin (2008:5)
mengatakan bahwa bukti bahasa melayu digunakan di nusantara, dengan
ditemukanya berbagai batu tulis kuno, seperti prasasti talang tuo di Palembang,
prasasti kota kapur di Banka Barat, dan masih banyak lainya.
Bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat baik dalam
bentuk lisan maupun tulis sejak zaman penjajahan sampai zaman globalisasi pada
saat ini. Kemudian, kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan bahasa Indonesia
terus ditingkatkan seperti penelitian bahasa, seminar bahasa sampai dengan
kongres bahasa Indonesia yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali, hal ini
membuktikan batapa pentingnya kedudukan dan fungsi bahasa di mata
pemerintahan dan masyarakat Republik Indonesia (Nugroho, 2015).
Seiring berjalannya zaman, pemggunaan bahasa Indonesia sedikit tergeser
oleh penggunaan bahasa asing ataupun prilaku menyelipkan istilah asing padahal
padanan dalam bahasa Indonesianya ada. Mirisnya lagi, hal tersebut bukan
dianggap sebagai tanda-tanda menurunnya eksistensi bahasa Indonesia, justru
dianggap keren dan lebih mengikuti zaman.
Berdasarkan paparan tersebut, penulis akan sedikit memaparkan sejarah,
perkembangan, ragam, fungsi, dan kedudukan Bahasa Indonesia. Dengan makalah
ini, diharapkan dapat menjadi dorongan dan motivasi untuk menggunakan Bahasa
Indonesia dengan baik dan benar. Selain itu, penggunaan Bahasa Indonesia yang
baik dan benar juga merupakan salah satu cara meningkatkan jiwa nasionalisme.

1.2 Rumusan Masalah.


1. Bagaimanakah sejarah dan perkembangan Bahasa Indonesia?
2. Bagaimanakah ragam Bahasa Indonesia?
3. Bagaimanakah fungsi Bahasa Indonesia?
4. Bagaimanakah kedudukan Bahasa Indonesia?

1.3 Tujuan
a. Mengetahui sejarah dan perkembangan bahasa Indonesia.
b. Mengetahui ragam bahasa Indonesia.
c. Mengetahui fungsi bahasa Indonesia.
d. Mengetahui kedudukan bahasa Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah dan Perkembangan Bahasa Indonesia


Perkembangan bahasa Indonesia lisan maupun tulisan berkembang mulai
pada saat terbentuknya, yaitu pada 28 Oktober 1928, bersamaan dengan momen
Sumpah Pemuda. Setelah terbentuk, bahasa Indonesia terus berkembang seiring
berlakunya ejaan Van Ophuijsen, Soewandi, Melindo bahkan hingga ke Ejaan
yang Disempurnakan (EYD). Bahasa Indonesia yang telah dikenal oleh khalayak
umum merupakan bahasa Melayu yang menjadi lingua franca atau bahasa
perhubungan di Nusantara kala itu. Bahasa Melayu telah ada dan digunakan
terlebih dahulu. Keberadaan bahasa Melayu pun dapat ditilik dalam saat persiapan
Kongres Pemuda tahun 1926, para pemuda masih mempermasalahkan tentang
sebutan bahasa persatuan Indonesia. Kemudian M. Tabrani mengusulkan bahasa
Melayu diganti dengan istilah bahasa Indonesia dan hal ini pun disetujui bersama
pada 2 Mei 1926.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam laman resminya telah mencantumkan
bahwa bahasa Melayu telah berada di kawasan Asia dan khususnya Asia tenggara
sejak abad ketujuh. Pernyataan ini juga tentu didukung oleh adanya beberapa
prasasti seperti prasasti Talang Tuo di Palembang, bahkan prasasti Karang Brahi
di Jambi. Keberadaan prasasti-prasasti ini telah ada sejak tahun 680-an.
Selanjutnya, untuk sejarah perkembangan bahasa Indonesia dapat disoroti
melalui zaman Sriwijaya yang menggunakan bahasa Melayu untuk menjadi
bahasa pembelajaran kebudayaan dan hingga pada saat penyebaran agama Kristen
oleh para pendeta-pendeta dan orang Belanda pada saat masih berada di
Indonesia. Bahasa Melayu yang merupakan cikal bakal bahasa Indonesia telah
berkembang dengan sangat pesat di Indonesia, bahkan sebelum bahasa Indonesia
pertama kali resmi diumumkan pada sumpah pemuda. Bahasa Indonesia sejak
dahulu telah membentuk bangsa dan mempersatukan keberagaman yang ada di
Indonesia yang memiliki tingkat kemajemukan yang sangat tinggi.
Dengan berkembangnya zaman dan proses akulturasi, bahasa Indonesia tetap
menjaga keutuhannya. Diawali dengan bahasa pemersatu yang menyatukan setiap
suku. Kemudian menjadi bahasa negara yang berpuluh tahun berlangsung dan
kini, di era modern, bahasa Indonesia mulai dikenal di belahan bumi lain. Dengan
identitas yang berbeda, warga asing mulai mengucapkan bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia menyatukan, menjadi identitas, dan menjadi kebanggan
Indonesia.

2.2 Ragam Bahasa Indonesia


Ragam bahasa merupakan variasi bahasa yang pemakaiannya berbeda beda
menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara,
orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa ini
muncul karena latar belakang budaya, sejarah, ataupun letak geografis. Akibatnya
muncul berbagai variasi bahasa Indonesia.
Ragam bahasa dalam bahasa Indonesia memiliki berbagai macam jenis yang
dibedakan berdasarkan tiga hal yaitu cara berkomunikasi, cara penuturan, dan
topik pembicaraan. Dilihat dari cara berkomunikasi, ragam bahasa dibedakan
menjadi dua yaitu lisan dan tulis. Dalam hal ini penggunaan ragam lisan lebih
baik karena seseorang dapat langsung mengekspresikan apa yang ingin
diungkapkan daripada menggunakan tulisan. Dilihat dari cara penuturan, ragam
bahasa dibedakan menjadi ragam dialek, terpelajar, resmi, dan tidak resmi. Dilihat
dari topik pembicaraan, ragam bahasa dibedakan menjadi ragam sosial. ragam
fungsional, ragam jurnalistik. ragam sastra, ragam politik dan hukum.

2.3 Fungsi Bahasa Indonesia

Menurut Arifin dan Tasai (2008), bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Lambang Kebanggaan Kebangsaan
Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan kebangsaan mencerminkan
nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan sehingga atas dasar
kebanggaan, bahasa Indonesia harus terus dijaga, dipelihara, dan dikembangkan
dengan rasa bangga yang harus senantiasa kita bina.
2. Lambang Identitas Nasional
Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional yang mengarah pada
simbol penghargaan terhadap bahasa Indonesia seperti halnya bendera Indonesia
dan lambang negara Indonesia. Dalam fungsinya, bahasa Indonesia harus
memiliki identitasnya sendiri yang bisa didapat apabila masyarakat Indonesia
dapat menjaga sedemikian rupa bahasa Indonesia agar bersih dari unsur-unsur
bahasa lain.
3. Alat Penghubung antar Warga, Budaya, dan Daerah
Bahasa Indonesia sebagai alat penghubung berguna bagi masyarakat untuk
berhubungan antar masyarakat yang membebaskan masyarakat dari
kesalahpahaman akibat perbedaan latar belakang sosial budaya dan bahasa dimana
masyarakat bisa menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dengan
masyarakat lainnya yang mungkin berbeda daerah dan budayanya.
4. Alat Pemersatu Suku, Budaya, dan Bahasanya
Bahasa Indonesia sebagai pemersatu suku, budaya, dan bahasa
memungkinkan adanya keserasian di antara suku-suku, budaya, dan bahasa yang
berbeda-beda di Nusantara tanpa harus menghilangkan identitas suku, budaya, dan
bahasa daerah. Dengan bahasa Indonesia pula, masyarakat dapat meletakkan
kepentingan nasional diatas kepentingan daerah maupun golongan.
Tidak hanya sebagai bahasa nasional, namun bahasa Indonesia juga memiliki
fungsi sebagai bahasa negara dimana fungsinya adalah sebagai berikut:
1. Bahasa Resmi Kenegaraan
Bahasa Indonesia digunakan dalam kegiatan-kegiatan resmi kenegaraan yaitu
peristiwa dan kegiatan kenegaraan baik secara lisan maupun tertulis dimana
contoh kegiatan tersebut adalah penulisan dokumen dan surat yang dikeluarkan
oleh pemerintah maupun badan-badan kenegaraan serta pidato kenegaraan.
2. Bahasa Pengantar dalam Pendidikan
Bahasa Indonesia memiliki fungsi vital dalam dunia pendidikan yang
digunakan sejak taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi sebagai pengantar
walaupun masih terdapat daerah-daerah tertentu di Indonesia yang menggunakan
bahasa daerahnya.
3. Alat Perhubungan pada Tingkat Nasional
Bahasa Indonesia tidak hanya digunakan sebagai alat komunikasi timbal balik
sebagai alat penghubung masyarakat antar suku atau daerah, namun juga bahasa
Indonesia dipakai untuk alat komunikasi atau penghubung masyarakat dengan
latar belakang sosial budaya dan bahasa yang sama.
4. Alat Pengembangan Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat yang memungkinkan kita untuk
mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga bahasa
Indonesia memiliki identitasnya sendiri yang akan membedakannya dengan
kebudayaan daerah.

2.4 Kedudukan Bahasa Indonesia

Kedudukan bahasa Indonesia sangatlah penting. Kedudukan bahasa Indonesia


dapat dilihat pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda yang berbunyi “Kami putra dan
putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”. Dalam ikrar
tersebut terdapat kata menjunjung yang berarti memuliakan, menghargai, ataupun
menaati yang menegaskan bahwa para pemuda bertekad untuk memuliakan
bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. Hal tersebut berarti bahwa bahasa
Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional yang kedudukannya berada di
atas bahasa-bahasa daerah yang ada.
Menurut Arifin dan Tasai (2008), bahasa Indonesia tidak hanya
berkedudukan sebagai bahasa nasional saja, namun bahasa Indonesia juga
berkedudukan sebagai bahasa negara. Hal tersebut tercantum dalam Undang-
Undang Dasar 1945 pasal khusus yaitu Bab XV pasal 36 yang menegaskan bahwa
bahasa negara ialah bahasa Indonesia. Bahasa negara ini akan berfungsi dalam
penyelenggaraan administrasi negara dan juga dalam penyelenggaraan pendidikan
di Indonesia.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bahasa Indonesia merupakan bahasa melayu yang sudah berada di Nusantara
sejak zaman kerajaan-kerajaan di Nusantara yang diawali dengan bahasa
pemersatu yang menyatukan setiap suku. Kemudian menjadi bahasa negara yang
berpuluh tahun berlangsung dan kini, di era modern, bahasa Indonesia mulai
dikenal di belahan bumi lain.
Bahasa Indonesia memiliki beragam jenis dan ciri khas yang muncul karena
latar belakang budaya, sejarah, ataupun letak geografis. Selain itu, sebagai bahasa
nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi sebagai lambang kebanggaan
kebangsaan, lambang identitas nasional, alat penghubung antar warga, budaya,
maupun daerah. Bahasa Indonesia juga dapat digunakan sebagai alat pemersatu
suku dan budaya Indonesia. Tidak hanya sebagai bahasa nasional, bahasa
Indonesia juga dapat berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa
pengantar pendidikan, alat penghubung tingkat nasional, serta alat pengembangan
kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
yang kedudukannya berada di atas bahasa-bahasa daerah yang ada. Hal tersebut
tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945.

3.2 Saran

Saran
1. Masyarakat Indonesia khususnya pemuda dan pelajar harus membekali
dirinya dengan kemampuan-kemampuan yang bermanfaat khususnya di
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Masyarakat Indonesia harus bangga ketika menggunakan bahasa Indonesia
karena dengan kebanggan ini termasuk dalam peran untuk mengembangkan
dan mempertahankan salah satu identitas NKRI.
3. Masyarakat juga harus menjaga, mengembangkan, dan mempertahankan
bahasa Indonesia dengan segenap jiwa dan raga.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin & Tasai. (2008). Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta: Akademika Pressindo.
Noermanzah, N. (2017). Struktur Kalimat Tunggal Bahasa Sindang di Kota
Lubuklinggau dan Pengaruhnya dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.
AKSIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 1(1), 2. Dikutip
dari http://doi:10.21009/aksis.010101
Nugroho, Agung. (2015). Pemahaman Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
sebagai Dasar Jiwa Nasionalisme. Prosiding Seminar Nasional Bulan
Bahasa, 285-286. Dikutip dari https://repository.unib.ac.id/11134/
Pristiwati & Purwanto. (2006). Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai
Bahasa Negara. Universitas Pancasakti Tegal. Dikutip dari
http://repository.upstegal.ac.id
Putrayasa, I. G. N. K. (2018). Ragam Bahasa Indonesia. Denpasar: Universitas
Udayana. Dikutip dari
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/d54a798dd7ad3011f1
1487712ec9573f.pdf

Anda mungkin juga menyukai