Disusun oleh :
Semester I/PGMI A
1. Ramadhina Qurrota Ayun (20323002)
2. Ikfa Suci Nashwa Syalia (20323012)
3. Masrurotul Usna (20323037)
ABSTRAK
Sejarah Bahasa Indonesia tidak luput dari peran sumpah pemuda di tahun 1928.
Yang menyatakan bahwa Bahasa Indonesia resmi menjadi bahasa persatuan. Setelah
dinyatakan keresmiannya, Bahasa Indonesia juga mengalami beberapa perubahan serta
keragaman.
BAB I
PENDAHULUAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“SANTUN BAHASA“ ini lancar dan tepat waktu pda mata kuliah Bahasa
Indonesia. Kehidupan yang layak dan sejahtera merupakan hal yang sangat wajar
dan diinginkan oleh setiap masyarakat, mereka selalu berusaha mencarinya dan tak
jarang menggunakan cara-cara yang tidak semestinya dan bisa berakibat buruk.
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya, serta tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW atas petunjuk dan risalah-Nya, yang telah membawa zaman
kegelapan ke zaman terang benderang, dan atas doa restu dan dorongan dari
berbagai pihak-pihak yang telah membantu penulis memberikan referensi dalam
pembuatan makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah bahasa indonesia ?
2. Bagaimana kedudukan bahasa Indonesia?
3. Apa fungsi bahasa Indonesia?
4. Apa saja ragam bahasa indonesia?
C. Tujuan
1. Mengetahui sejarah dan asal usul bahsa indonesia
2. Dapat memahami kedudukan serta fungsi bahasa indonesia
3. Mengetahui ragam bahasa indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
3. Kebutuhan Politik
Indonesia, kaya akan bahasa, budaya, ras, dan suku. Oleh karena itu, bahasa di
setiap daerah berbeda-beda. Memilih salah satu bahasa, di khawatirkan dapat
menimbulkan konflik, perpecahan atau bahkan permusuhan antar suku di
Indonesia. Dan pemilihan bahasa Melayu di anggap sebagai langkah yang tepat
karena bahasa Melayu di gunakan sebagai bahasa perdagangan dan telah
menyebar di Nusantara.
Adapun bahasa Indonesia yang sekarang, adalah bahasa Indonesia yang telah
mengalami perubahan dan perkembangan ejaan. Antara lain :
2. Ejaan Republik
Ejaan ini di cetuskan oleh Soewandi dan diresmikan 19 Maret 1947. Ciri dari
kepenulisan ejaan ini adalah sudah tidak menggunakan penggabungan dua
konsonan.
3. Ejaan Pembaharuan
Terdapat ciri dari ejaan ini adalah penggunaan ai menjadi aw, dan dihilangkannya
tanda hubung untuk dua kata yang sama seperti : Alun-Alun menjadi Alunalun.
Sayangnya, ejaan ini tidak diresmikan dalam undang-undang.
Sampai pada akhirnya penetapan Ejaan Yang Disempurnakan edisi V pada
tahun 2022.1
1
I Gusti Ngurah Ketut Putrayasa, “Sejarah Bahasa Indonesia”,diunggah Januari 2018
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/3c680101ff285bcffdcd4eb7e8862e67.pdf di akses pada
tanggal 22 Agustus 2023.
B. Kedudukan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan negara Indonesia. Dalam
kedudukannya, bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional dan
sebagai bahasa resmi negara.
1). Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan sebagai bahasa nasional sejak
dikumandangkan sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Sumpah atau
ikrar yang jelas-jelas memberikan peran kepada bahasa Indonesia sebagai bahasa
untuk mempersatukan bangsayaitu pada bunyi sumpah pemuda, yaitu : ”kami
poetra-poetri Indonesia mendjoengjoeng bahasa persatoean bahasa Indonesia”
Sejak dikumandangkannya sumpah pemuda oleh bangsa Indonesia, maka
sejak itulah bangsa Indonesia mempunyai bahasa Nasional yaitu bahasa Indonesia
yang diangkat dari bahasa Melayu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
yang melatar belakangi munculnya bahasa Indonesia berkedudukan sebagai
bahasa Nasional adalah adanya peristiwa sumpah pemuda tanggal 28 Oktober
1928.
2) Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara
Secara lingguistik yang dimaksud dengan bahasa resmi ialah bahasa yang
sudah umum pemakaiannya ( common languange), mempunyai setandard dalam
sistem dan strukturnya (standard languange), dan mempunyai sosial prestise yang
tinngibagi pemakainya yang tampak dalam keresmian-keresmian dari suaana
pemakainya. Bahasa Indonesia mempunyai
kedudukan sebagai bahasa resmi Negara terwujud dengan lahirnya Negara
RI pada tanggal 17 Agustus 1945. Pengangkatan bahasa Indonesia sebagai bahasa
resmi dituangkan dalam UUD 1945 Bab XV pasal 36 “ Bahasa Negara ialah
Bahasa Indonesia”. Semua Undang-Undang Dasar yang pernah berlaku di
Indonesia mencantumkan masalah bahasa Indonesia dalam salah satu pasalnya.
UUD 45 pada pasal 36, UUD RIS pada pasa l4, sedangkan UUDS 1950
mencantumkannya pada pasal 4. Dari ketiga macam UUD tersebut, pencantuman
bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara semuanya mempunyai maksud yang
sama, namun redaksionalnya berbeda-beda. Pada pasal 4 UUD RIS berbunyi“
Bahasa resmi Negara Republik Indonesia Serikat adalah bahasa Indonesia”,
sedangkan dalam pasal 4 UUDS 1950 berbunyi “ Bahasa resmi Negara Republik
Indonesia ialah bahasa Indonesia”
Pencantuman kata resmi pada UUD RIS dan UUDS 1950 menjadikan
bahasa
Indonesia hanya mempunyai satu kedudukan dan fungsi saja yaitu sebagai bahasa
resmi Negara, sedangkan dengan tanpa mencantumkan kata resmi makna bahasa
Indonesia mempunyai dua macam kedudukan dan fungsi yaitu sebagai bahasa
nasional dan sebagai bahasa resmi Negara. Selain itu dicantumkannya kata resmi
dalam UUD RIS dan UUDS mengandung kelemaham-kelemahan yang akan
memberi dampak negatif bagi kehidupan bahasa indonesia di negara RI.
2
Tri Karyanti. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia dalam Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara. Culture, 2(01), hal,102-103. (2015)
Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda - beda
menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara.
orang yang dibicarakan. serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990).
Adapun pengertian ragam bahasa menurut beberapa ahli, yaitu sebagai
berikut.
1) Ragam bahasa menurut Bachman (1999) Ragam bahasa adalah variasi bahasa
menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut
hubungan pembicara, kavvan bicara. orang yang dibicarakan, serta menurut
medium pembicara.
2) Ragam bahasa menurut Dendy Sugono (1999) Sehubungan dengan pemakaian
bahasa Indonesia, timbul dua masalah pekok, yaitu masalah penggunaan bahasa
baku dan tidak baku. Dalam situasi resmi. seperti di sekolah, di kantor, atau di
dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya, dalam situasi tidak
resmi, seperti di rumah, di taman, atau di pasar, kita tidak dituntut menggunakan
bahasa baku.
3
I Gusti Ngurah Ketut Putrayasa,” Ragam Bahasa Indonesia”, diunggah Januari 2018
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/d54a798dd7ad3011f11487712ec9573f.pdf diakses
pada tanggal 24 Agustus 2023.
BAB III
KESIMPULAN
Karyanti, T. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia dalam Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara. Culture, 2(01).(2015)
Putrayasa, I Gusti Ngurah Ketut, Sejarah Bahasa Indonesia, diunggah Januari 2018
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/3c680101ff285bcffdcd4eb7e8862e67.pdf di akses pada
tanggal 22 Agustus 2023.
Putrayasa , I Gusti Ngurah Ketut, Ragam Bahasa Indonesia, diunggah Januari 2018
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/d54a798dd7ad3011f11487712ec9573f.pdf diakses pada
tanggal 24 Agustus 2023.