Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH SANTUN BAHASA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok


Mata Kuliah: Bahasa Indonesia
Dosen pengampu: Aisya Rahma F, M.Pd

Disusun oleh :
Semester I/PGMI A
1. Ramadhina Qurrota Ayun (20323002)
2. Ikfa Suci Nashwa Syalia (20323012)
3. Masrurotul Usna (20323037)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH


IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UIN K.H ABDURAHMAN WAHID PEKALONGAN
2023
SANTUN BAHASA
Disusun oleh : 1.Ramadhina Qurrota Ayun (20323002)
2.Ikfa Suci Nashwa S (20323013)
3.Masrurotul Usna (20323037)

ABSTRAK

Makalah yang berjudul “Santun Bahasa” bertujuan untuk mengetahui beberapa


aspek di dalamnya yang meliputi : Sejarah Bahasa Indonesia,Kedudukan dan fungsi
Bahasa Indonesia, dan Ragam Bahasa. Hal lain yang akan kami sampaikan melalui
makalah ini juga meliputi faktor-faktor pendukung serta ciri-ciri yang bersangkutan
dengan materi ini.

Sejarah Bahasa Indonesia tidak luput dari peran sumpah pemuda di tahun 1928.
Yang menyatakan bahwa Bahasa Indonesia resmi menjadi bahasa persatuan. Setelah
dinyatakan keresmiannya, Bahasa Indonesia juga mengalami beberapa perubahan serta
keragaman.
BAB I
PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“SANTUN BAHASA“ ini lancar dan tepat waktu pda mata kuliah Bahasa
Indonesia. Kehidupan yang layak dan sejahtera merupakan hal yang sangat wajar
dan diinginkan oleh setiap masyarakat, mereka selalu berusaha mencarinya dan tak
jarang menggunakan cara-cara yang tidak semestinya dan bisa berakibat buruk.
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya, serta tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW atas petunjuk dan risalah-Nya, yang telah membawa zaman
kegelapan ke zaman terang benderang, dan atas doa restu dan dorongan dari
berbagai pihak-pihak yang telah membantu penulis memberikan referensi dalam
pembuatan makalah ini.

Penulis dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan


makalah ini, oleh karena itu penulis sangat menghargai akan saran dan kritik untuk
membangun makalah ini lebih baik lagi. Demikian yang dapat kami sampaikan,
semoga melalui makalah ini dapat memberikan manfaat dan wawasan bagi kita
semua.

Pekalongan, 22 Agustus 2023


A. Latar Belakang
Bahasa memiliki peran yang sangat penting dalam kehiduoan manusia.
Melalui bahasa, manusia dapat berinteraksi, berkomunikasi, dan
mengembangankan dirinya. Bahasa juga berperan penting dalam pendidikan
karakter. Karena bahasa dapat membentuk karakter manusia. Bahasa merupakan
refleksi kepribadian. Baik atau buruknya karakter seseorang tercermin dari cara
orang tersebut ketika berbahasa. Jika mamou menggunakn bahasa secara baik,
maka juga akan berpengaruh dalam kepriadian, watak, atau karakter yang baik
pula. Bahasa yang santun mencerminkan karakter bangsa Indonesia. Untuk
mewujudkan karakter bangsa, para generasi penerus bangsa perlu diberikan
pembelajaran bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik secara lisan maupun
tertulis.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah bahasa indonesia ?
2. Bagaimana kedudukan bahasa Indonesia?
3. Apa fungsi bahasa Indonesia?
4. Apa saja ragam bahasa indonesia?

C. Tujuan
1. Mengetahui sejarah dan asal usul bahsa indonesia
2. Dapat memahami kedudukan serta fungsi bahasa indonesia
3. Mengetahui ragam bahasa indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah bahasa indonesia


Bahasa adalah alat komunikasi sosial yang berwujud bunyi dan dihasilkan dari
suara manusia. Terciptanya Bahasa Indonesia tidak lepas dari eksistensi melayu
kuno pada abad ke-7. Salah satu kerajaan yang memakai Bahasa Melayu kuno
adalah Kerajaan Sriwijaya untuk kebutuhan perdagangan dan kebudayaan yang
saat itu menjadi bahasa resmi kerajaan.
Setelah abad ke-7, bahasa Melayu kuno mulai menyebar ke berbagai daerah
Nusantara dan membuat bahasa ini menjadi lingua franca atau bahasa pengantar
serta mudah diterima di seluruh nusantara.

Faktor yang mempengaruhi bahasa Melayu diterima oleh masyarakat Indonesia :


1. Bahasa Melayu sebagai lingua franka atau bahasa pengantar
Sebagai bahasa pengantar, tentu saja bahasa Melayu dapat di pahami sehingga
cepat menyebar di Nusantara

2. Praktis dan Sederhana


Bahasa Melayu berbeda dengan yang lainnya. Dilihat dari strukturnya, tidak
memandang kasta dan tatanan bahasa berdasarkan usia. Seperti bahasa jawa. Oleh
karena itu bahasa Melayu mudah diterima di Indonesia

3. Kebutuhan Politik
Indonesia, kaya akan bahasa, budaya, ras, dan suku. Oleh karena itu, bahasa di
setiap daerah berbeda-beda. Memilih salah satu bahasa, di khawatirkan dapat
menimbulkan konflik, perpecahan atau bahkan permusuhan antar suku di
Indonesia. Dan pemilihan bahasa Melayu di anggap sebagai langkah yang tepat
karena bahasa Melayu di gunakan sebagai bahasa perdagangan dan telah
menyebar di Nusantara.

Adapun bahasa Indonesia yang sekarang, adalah bahasa Indonesia yang telah
mengalami perubahan dan perkembangan ejaan. Antara lain :

1. Ejaan Van Ophuisjen


Ejaan ini disusun oleh Charles A Van Ophuisjen dari Belanda. Ciri khas dari
ejaan ini adalah penggabungan dua konsonan untuk menjadikan satu huruf yang
utuh.

2. Ejaan Republik
Ejaan ini di cetuskan oleh Soewandi dan diresmikan 19 Maret 1947. Ciri dari
kepenulisan ejaan ini adalah sudah tidak menggunakan penggabungan dua
konsonan.

3. Ejaan Pembaharuan
Terdapat ciri dari ejaan ini adalah penggunaan ai menjadi aw, dan dihilangkannya
tanda hubung untuk dua kata yang sama seperti : Alun-Alun menjadi Alunalun.
Sayangnya, ejaan ini tidak diresmikan dalam undang-undang.
Sampai pada akhirnya penetapan Ejaan Yang Disempurnakan edisi V pada
tahun 2022.1

1
I Gusti Ngurah Ketut Putrayasa, “Sejarah Bahasa Indonesia”,diunggah Januari 2018
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/3c680101ff285bcffdcd4eb7e8862e67.pdf di akses pada
tanggal 22 Agustus 2023.
B. Kedudukan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan negara Indonesia. Dalam
kedudukannya, bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional dan
sebagai bahasa resmi negara.
1). Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan sebagai bahasa nasional sejak
dikumandangkan sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Sumpah atau
ikrar yang jelas-jelas memberikan peran kepada bahasa Indonesia sebagai bahasa
untuk mempersatukan bangsayaitu pada bunyi sumpah pemuda, yaitu : ”kami
poetra-poetri Indonesia mendjoengjoeng bahasa persatoean bahasa Indonesia”
Sejak dikumandangkannya sumpah pemuda oleh bangsa Indonesia, maka
sejak itulah bangsa Indonesia mempunyai bahasa Nasional yaitu bahasa Indonesia
yang diangkat dari bahasa Melayu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
yang melatar belakangi munculnya bahasa Indonesia berkedudukan sebagai
bahasa Nasional adalah adanya peristiwa sumpah pemuda tanggal 28 Oktober
1928.
2) Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara
Secara lingguistik yang dimaksud dengan bahasa resmi ialah bahasa yang
sudah umum pemakaiannya ( common languange), mempunyai setandard dalam
sistem dan strukturnya (standard languange), dan mempunyai sosial prestise yang
tinngibagi pemakainya yang tampak dalam keresmian-keresmian dari suaana
pemakainya. Bahasa Indonesia mempunyai
kedudukan sebagai bahasa resmi Negara terwujud dengan lahirnya Negara
RI pada tanggal 17 Agustus 1945. Pengangkatan bahasa Indonesia sebagai bahasa
resmi dituangkan dalam UUD 1945 Bab XV pasal 36 “ Bahasa Negara ialah
Bahasa Indonesia”. Semua Undang-Undang Dasar yang pernah berlaku di
Indonesia mencantumkan masalah bahasa Indonesia dalam salah satu pasalnya.
UUD 45 pada pasal 36, UUD RIS pada pasa l4, sedangkan UUDS 1950
mencantumkannya pada pasal 4. Dari ketiga macam UUD tersebut, pencantuman
bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara semuanya mempunyai maksud yang
sama, namun redaksionalnya berbeda-beda. Pada pasal 4 UUD RIS berbunyi“
Bahasa resmi Negara Republik Indonesia Serikat adalah bahasa Indonesia”,
sedangkan dalam pasal 4 UUDS 1950 berbunyi “ Bahasa resmi Negara Republik
Indonesia ialah bahasa Indonesia”
Pencantuman kata resmi pada UUD RIS dan UUDS 1950 menjadikan
bahasa
Indonesia hanya mempunyai satu kedudukan dan fungsi saja yaitu sebagai bahasa
resmi Negara, sedangkan dengan tanpa mencantumkan kata resmi makna bahasa
Indonesia mempunyai dua macam kedudukan dan fungsi yaitu sebagai bahasa
nasional dan sebagai bahasa resmi Negara. Selain itu dicantumkannya kata resmi
dalam UUD RIS dan UUDS mengandung kelemaham-kelemahan yang akan
memberi dampak negatif bagi kehidupan bahasa indonesia di negara RI.

C. Fungsi Bahasa Indonesia


Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia
mempunyai beberapa fungsi. Beberapa fungsi ini disimpulkan dari rumusan
Seminar Politik Bahasa Nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 28
Februari 1975. Hasil rumusan tersebut menegaskanbahwa dalam kedudukannya
sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia mempunyai empat fungsi, yaitu:
1) Lambang kebangsaan nasional
Sebagai lambang kebangsaan nasional bahasa Indonesia mencerminkan
nilai-nilai sosial budaya bangsa Indonesia yang mendasari rasa kebanggaan kita.
Melalui bahasa Indonesia ini bangsa Indonesia menyatakan harga diri dengan
nilai-nilai budaya yang dijadikan pengaya sebagai realisasi rasa kebangsaan tanpa
ada rasa rendah diri, malu dan acuh takacuh. Kita harus bangga memakainya
dengan memelihara dan mengembangkanya.
2) Lambang identitas nasional
sebagai lambang identitas nasional bahasa Indonesia merupaka “lambang‟
bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, dengan bahasa Indonesia akan dapat diketahui
siapa kita, yaitu ciri-ciri kebahasaanya atau sifat, perangai dan watak kita sebagai
bangsa. Karena fungsinya yang
demikian itu, maka kita harus menjaganya agar ciri kepribadian kita tetap
tercermin di dalamya. Jangan sampai bahasa Indonesia tidak menunjukkan bangsa
Indonesia.
3) Alat pemersatu bangsa yang berbeda-beda latar belakang sosial budaya dan
bahasanya. sebagai alat pemersatu bangsa , bahasa Indonesia memungkinkan
masyarakat Indonesia yang beragam latar belakang sosial budaya dan berbeda-
beda bahasanya dapat menyatu dan bersatu dalam kebangsaan, cita-cita, dan nasib
yang sama.
4) Alat perhubungan antar budaya dan antar daerah
Bahasa Indonesia mampu menghilangkan jarak antara suku yang satu
dengan suku lainya, baik yang disebabkan oleh faktor geografi maupun latar
belakang sosial budaya dan bahasa daerah yang berbeda-beda.

Seperti halnya dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, dalam


kedudukannya sebagai bahasa resmi negara,bahasa Indonesia juga mempunyai
beberapa fungsi, seperti yang dirumuskan dalam Seminar Politik Bahasa Nasional
yang diselengarakan di Jakarta pada tanggal 25 sampai 28 Februari 1975 sebagai
berikut:
1) Bahasa resmi kenegaraan
Dalam hubungannya dengan fungsi ini, bahasa Indonesia dipakai dalam
segala peristiwa,upacara,dan kegiatan kenegaraan baik secara lisan maupun
bentuk tulisan. Dokumen-dokumen dan keputusan serta surat-surat yang
dikeluarkan oleh pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya yang ditulis
dalam bahasa Indonesia. Pidato kenegaraan dan penjelasan-penjelasan pemerintah
kepada masyarakat disampaikan dalam bahasa Indonesia.
2) Bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan
Sebagai bahasa pengantar resmi dilembaga-lembaga pendidikan,maka
bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa pengantar dalam kegiatan pendidikan
dari taman kanak-kanak sampai sampai dengan perguruan tinngi.
3) Alat penghubung pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan
Dalam hubungannya dengan fungsi ini, bahasa Indonesia dipakai salam
hubungan antar badan pemerintah dan penyebarluasan informasi kepada
masyarakat.
4) Alat pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan
teknologi modern.2

D. Ragam Bahasa Indonesia

2
Tri Karyanti. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia dalam Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara. Culture, 2(01), hal,102-103. (2015)
Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda - beda
menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara.
orang yang dibicarakan. serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990).
Adapun pengertian ragam bahasa menurut beberapa ahli, yaitu sebagai
berikut.
1) Ragam bahasa menurut Bachman (1999) Ragam bahasa adalah variasi bahasa
menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut
hubungan pembicara, kavvan bicara. orang yang dibicarakan, serta menurut
medium pembicara.
2) Ragam bahasa menurut Dendy Sugono (1999) Sehubungan dengan pemakaian
bahasa Indonesia, timbul dua masalah pekok, yaitu masalah penggunaan bahasa
baku dan tidak baku. Dalam situasi resmi. seperti di sekolah, di kantor, atau di
dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya, dalam situasi tidak
resmi, seperti di rumah, di taman, atau di pasar, kita tidak dituntut menggunakan
bahasa baku.

3) Ragam bahasa menurut Fishmaned (1968) Suatu ragam bahasa, terutama


ragam bahasa jurnalistik dan hukum, tidak tertutup kemungkinan untuk
menggunakan bentuk kosakata ragam bahasa baku agar dapat menjadi anutan bagi
masyarakat pengguna bahasa Indonesia.
Faktor terjadinya Ragam Bahasa:
1) Faktor Budaya
Setiap daerah mempunyai perbedaan kultur atau daerah hidup yang berbeda,
seperti di wilayah Jawa dan Papua serta beberapa wilayah Indonesia lainnya.
2) Faktor Sejarah
Setiap daerah mempunyai kebiasaan (adat istiadat) dan bahasa nenek
moyang sendiri-sendiri dan berbeda-beda, antara daerah satu dengan daerah
lainnya.
3. Faktor Perbedaan Demografi
Setiap daerah memiliki dataran yang berbeda, seperti wilayah di daerah
pantai, pegunungan yang biasanya cenderung menggunakan bahasa yang singkat
jelas dan dengan intonasi volume suara yang besar dan tinggi.
Ragam Bahasa memiliki beberapa jenis, dan dapat dilihat dari cara
Penuturan Berdasarkan cara pandang penutur, ragam bahasa dibagi menjadi
empat. yaitu, sebagai berikut
1) Ragam Dialek Ragam dialek/daerah adalah variasi bahasa yang dipakai
oleh kelompok bangsawan di tempat tertentu atau biasa disebut logat. Logat yang
paling menonjol yang mudah diamati ialah lafal. Logat bahasa Indonesia orang
Jawa tampak dalam pelafalan pada posisi awal nama-nama kota, seperti
mBandung, mBayuwangi, atau realisai pelafalan kata seperti pendidi’an, tabra'an,
kenai’an, gera'an. Logat daerah yang paling kentara, yakni dari segi tata bunyinya.
2) Ragam Terpelajar
Tingkat pendidikan penutur bahasa Indonesia juga mewamai penggunaan
bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur
berpendidikan tampak jelas perbedaannya dengan yang digunakan oleh
kelompok penutur yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata.
3) Ragam Resmi
Ragam resmi adalah bahasa yang digunakan dalam situasi resmi. seperti
pertemuan – pertemuan, peraturan – peraturan, dan perundangan – undangan.

Ciri-ciri ragam bahasa resmi adalah sebagai berikut


 Menggunakan kata baku.
 Menggunakan EYD.
 Menghindari unsur kedaerahan.
4) RagamTidak Resmi
Ragam tidak resmi adalah ragam bahasa yang digunakan dalam situasi
tidak resmi, seperti dalam pergaulan, atau percakapan pribadi. Ciri-ciri ragam
bahasa tidak resmi kebaiikan dari ragam bahasa resmi.
Ragam bahasa resmi atau tidak resmi ditentukan oleh tingkat keformalan
bahasa yang digunakan. Semakin tinggi tingkat kebakuan suatu bahasa, berarti
semakin resmi bahasa yang digunakan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat
keformalannya, semakin rendah tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.3

3
I Gusti Ngurah Ketut Putrayasa,” Ragam Bahasa Indonesia”, diunggah Januari 2018
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/d54a798dd7ad3011f11487712ec9573f.pdf diakses
pada tanggal 24 Agustus 2023.
BAB III
KESIMPULAN

Bahasa Indonesia merupakan perkembangan dari Bahasa Melayu yang


menjadi lingua franka dan disahkan pada tanggal 28 Oktober 1928 saat
dikumandangannya sumpah pemuda. Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai
bahasa nasional serta bahasa resmi negara. Bahasa Indonesia juga mempunyai
fungsi sebagai bahasa persatuan negara republik Indonesia. Di lain itu juga
mempunyai keaneka ragaman bahasa.
DAFTAR PUSTAKA

Karyanti, T. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia dalam Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara. Culture, 2(01).(2015)

Putrayasa, I Gusti Ngurah Ketut, Sejarah Bahasa Indonesia, diunggah Januari 2018
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/3c680101ff285bcffdcd4eb7e8862e67.pdf di akses pada
tanggal 22 Agustus 2023.

Putrayasa , I Gusti Ngurah Ketut, Ragam Bahasa Indonesia, diunggah Januari 2018
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/d54a798dd7ad3011f11487712ec9573f.pdf diakses pada
tanggal 24 Agustus 2023.

Anda mungkin juga menyukai