Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH BAHASA INDONESIA

Kedudukan & Fungsi Bahasa

Dosen Pengampu : Khumaidi S.Pd

Disusun Oleh Kelompok 1:


1. Jumina Riski (1761140121016)
2. Wahyu Agung Dinata (1761140121044)

STIKES ARRAHMA MANDIRI INDONESIA PASURUAN


TAHUN AJARAN 2021-2022
JL. CARAT GEMPOL PASURUAN (67153) JAWA TIMUR
Telp/Fax : (0343) 857067
Website : http://akbidarrahma.ac.id
Email: mail@akbidarrahma.ac.id & stikesamipasuruan
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat kepada kita sehingga kami pada hari ini bisa
menyelesaikan makalah yang berjudul “KEDUDUKAN BAHASA
DAN FUNGSI BAHASA “ guna memenuhi tugas kelompok untuk
mata kuliah Bahasa Indonesia.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak lepas dari
baNtuan banyak pihak yang tulus memberikan bantuan doa ,saran
dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari


sempurna dikerenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan
yang kami miliki, oleh karena itu kami mengharapkan segala bentuk
saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfasat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Pasuruan,19 Februari 2022

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................ii
BAB I......................................................................................................7
PENDAHULUAN.....................................................................................7
A. Latar belakang .....................................................................................................10
B. Rumusan Masalah.................................................................................................10
C. Tujuan Pembahasan..............................................................................................10
BAB II................................................................................................11
PEMBAHASAN....................................................................................11
A. Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional......................................................11
B. Bahasa Indonesia Sebagai Alat Pemersatu dan Alat Perhubungan.................14
C. Contoh Bahasa Indonesia Sebagai Alat Pemersatu..........................................15
D. Contoh Bahasa Indonesia Sebagai Alat Penghubung......................................16
BAB III.................................................................................................19
PENUTUP..........................................................................................19
A. Kesimpulan.............................................................................................................19
B. Saran........................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................21

LAMPIRAN……...............................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa indonesia merupakan sebuah dialok bahasa Melayu


yang menjadi bahasa resmi Republik Indonesia. Bahasa indonesia
mempunyai sejarah jauh lebih panjang daripada Republik ini sendiri.
Penamaan “Bahasa Indonesia” diawali sejak di canangkannya Sumpah
Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan “Imperialisme
bahasa” apabila nama bahasa Melayu tetap di gunakan. Proses ini
menyebabkan berbedanya Bahasa indonesia saat ini dari varian bahasa
Melayu yang di gunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Saat
itu bahasa indonesia dinyatakan sebagai bahasa persatuan dan
menggunakan bahasa indonesia sebagai perekat bangsa.

Kedudukan bahasa adalah status relatif bangsa sebagai


sistem lambang nilai budaya yang dirumuskan atas dasar nilai sosial
yang dikaitkan dengan bahasa yang bersangkutan, sedangkan fungsi
bahasa adalah nilai pemakaian atau peranan bahasa yang bersangkutan
dalam masyarakat pemakainya (Halim, 1980; Alwi dan Sugono, 2003)

Status dan nilai selalu ada dalam kehidupan sehari-hari.


Karena bahasa tidak dipisahkan dengan kehidupan, status dan nilai itu
pun selalu melekat padanya. Dengan demikian, pemakai bahasa akan
memperlakukan bahasa sesuai dengan “tabel” (status dan nilai) yang
disandangnya. Kejelasan “tabel” yang diberikan akan mempengaruhi
masa depannya; dan masyarakat dwibahasawan akan memilah - milah
sikap dan pemakaian bahasa-bahasa yang digunakannya, tidak
memakai secara sembarangan, tergantung pada situasi yang dihadapi.
Dengan begitu, perkembangan bahasa itu akan terarah. Demikian juga
halnya dengan bahasa indonesia.

Mengapa kedudukan dan fungsi bahasa indonesia perlu


dirumuskan? Rumusan kedudukan dan fungsi bahasa indonesia
diperlukan karena perumusan itu memungkinkan penutur bahasa
indonesia mengadakan pembedaan antara kedudukan dan fungsi
bahasa indonesia pada satu pihak serta kedudukan dan fungsi bahasa
— bahasa lain (bahasa daerah dan bahasa asing yang digunakan di
Indonesia) pada pihak yang lain. Kekaburan pembedaan kedudukan
dan fungsi bahasa indonesia dengan kedudukan dan fungsi bahasa - di
Indonesia) pada pihak yang lain. Kekaburan pembedaan kedudukan
dan fungsi bahasa indonesia dengan kedudukan dan fungsi bahasa —
bahasa lain itu tidak saja akan merugikan bagi pengembangan dan
pembakuan bahasa indonesia, tetapi juga dapat menyebabkan
terjadinya kekacauan dalam cara berpikir para penutur (terutama
penutur pemula) yang dwibahasawan.

Salah satu akibat yang mungkin ditimbulkan oleh kekaburan


pembedaan kedudukan dan fungsi itu adalah mengalirnya unsur —
unsur bahasa, yang pada dasarnya tidak diperlukan, dari bahasa yang
satu ke bahasa yang lain. Demikianlah, terjadinya pembanjiran bahasa
indonesia oleh unsur — unsur yang tidak diperlukan oleh bahasa —
bahasa lain (baca: asing), terutama bahasa inggris. Dengan
mengalirnya unsur-unsur bahasa dari bahasa- bahasa lain ke dalam
bahasa indonesia, pembakuan bahasa indonesia menjadi lebih sulit
daripada yang semestinya. Pembedaan kedudukan dan fungsi bahasa
memungkinkan mengatur masuknya unsur — unsur baru dari bahasa
— bahasa lain itu sedemikian rupa sehingga hanya unsur — unsur
yang benar — benar dibutuhkan bagi pemerkaya bahasa indonesia
sajalah yang diterima. Meniadakan sama sekali masuknya unsur-unsur
bahasa lain ke dalam bahasa indonesia tentu tidak mungkin dilakukan,
karena adalah suatu kenyataan bahwa apabila dua bahasa atau lebih
dipergunakan dalam masyarakat yang sama, terjadilah kontak bahasa,
yang mau tidak mau, mengakibatkan terjadinya hubungan timbal —
balik yang saling memengaruhi.

Dengan demikian, yang perlu dilakukan adalah pengaturan


hubungan timbal — balik itu sedemikian rupa sehingga tidak perlu
terjadi kepincangan dalam pengembangan bahasa — bahasa yang
bersangkutan, dan setiap bahasa tetap mempertahankan identitasnya
masing — masing. Selain itu, masuknya unsur — unsur bahasa lain ke
dalam bahasa Indonesia tidak perlu dihindarkan sama sekali, asalkan
saja pemasukannya sesuai dengan keperluan dalam upaya
mengembangkan dan membakukan bahasa indonesia. Dengan kata
lain, bahasa indonesia sebagai bahasa modern hendaklah bersifat
terbuka, dengan pengertian memberikan tempat bagi unsur- unsur
bahasa lain yang diperlukannya, yang apabila perlu dipungut dari
bahasa — bahasa lain memalui penyerasian dengan sistem bahasa
indonesia itu sendiri, dan pada saat yang sama, tetap mempertahankan
identitasnya. Untuk hal itu, perlu dirumuskan kedudukan dan fungsi
bahasa indonesia itu dengan secermat — cermatnya. Bahasa indonesia
menyandang dua kedudukan yaitu sebagai bahasa nasional dan
sebagai bahasa negara. Namun kami hanya menjelaskan bahasa
indonesia sebagai bahasa nasional.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:

 Bagaimana bahasa indonesia sebagai bahasa nasional?

 Bagaimana bahasa indonesia sebagai bahasa pemersatu?

 Apa saja contoh bahasa indonesia yang dijadikan sebagai


bahasa pemersatu sesuai dengan isu terkini?

 Bagaimana bahasa indonesia sebagai bahasa penghubung


antardaerah dan antarbudaya?

 Apa saja contoh bahasa indonesia sebagai bahasa penghubung


sesuai dengan isu terkini?

C. Tujuan Pembahasan
 Mengetahui peran bahasa indonesia sebagai bahasa nasional

 Mengetahui peran bahasa indonesia sebagai bahasa pemersatu

 Mampu memberikan contoh bahasa indonesia yang dijadikan


sebagai bahasa pemersatu sesuai dengan isu terkini

 Mengetahui peran bahasa indonesia sebagai bahasa penghubung


antardaerah dan antarbudaya

 Mampu memberikan contoh bahasa indonesia sebagai bahasa


penghubung sesuai dengan isu terkini.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional


Kedudukan sebagai bahasa nasional ini disandang oleh
bahasa indonesia sejak dicetuskannya sumpah pemuda pada 28
Oktober 1928. Sebagaimana diketahui, isi bagian ketiga sumpah itu
berkenaan dengan “menjunjung bahasa persatuan, bahasa
indonesia”. Istilah “Indonesia” yang dicantumkan di belakang kata
“bahasa” pada sumpah itu jelas — jelas berkonotasi politik, sejalan
dengan cita — cita kaum pergerakan bangsa Indonesia pada masa
itu. Sesungguhnyalah, yang dimaksud sebagai “bahasa indonesia”
pada saat itu tidak lain dari pada bahasa melayu. Muncul
pertanyaan, “mengapa bahasa melayu yang “diangkat” menjadi
bahasa persatuan (nasional)?” mengapa bukan bahasa jawa,
misalnya, yang jumlah penduduknya meliputi hampir separuh
jumlah penduduk Indonesia? Atau, mengapa bukan bahasa sunda?
Dan atau yang lainnya?.

Berkaitan dengan pertanyaan itu, sekalipun dalam format


yang berbeda — beda, Slamet mulyana (1965), S. Suharyanto
(1981), J.S. Badudu (1993), dan Anton M. Moelyono (2000)
mengemukakan adanya empat faktor yang menjadi penyebab, yaitu
faktor historis (kesejarahan, bahasa melayu sebagai Lingua fanca),
Faktor psikologis (semangat mengutamakan kepentingan bersama),
faktor demokratisasi (kesederhanaan) bahasa, dan faktor reseptif
(kemudahan bahasa menerima pengaruh untuk pengembangannya).

Apakah ada perbedaan antara bahasa melayu pada 27 Oktober


1928 dan bahasa indonesia pada 28 Oktober 1928? Dari segi
wujud, baik struktur, sistem maupun kosakatanya jelas tidak
berbeda. Kerangkanya sama. Yang berbeda adalah semangat dan
jiwa barunya. Sebelum sumpah pemuda, semangat dan jiwa bahasa
melayu masih bersifat kedaerahan atau kemelayuan. Akan tetapi,
pada saat (dan setelah sumpah pemuda), semangat dan jiwa yang
tadinya kedaerahan itu sudah menjadi bersifat nasional atau
berjiwa keindonesiaan. Pada saat itulah, bahasa melayu yang
berjiwa dan bersemangat baru diganti dengan nama bahasa
indonesia.

Hasil perumusan seminar bahasa nasional (Jakarta, 25 -28


Februari 1975, yang kemudian dikukuhkan dalam seminar politik
bahasa (Cisarua, Bogor, 8 — 12 November 1999), antara lain,
menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional,
bahasa indonesia berfungsi sebagai:

 Lambang kebanggaan nasional

 Lambang identitas nasional

 Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda — beda latar


belakang sosial, budaya dan bahasanya

 Alat perhubungan antar budaya dan antar daerah


Sebagai lambang kebanggaan nasional, bahasa indonesia
mencerminkan sekaligus memancarkan nilai — nilai sosial budaya
luhur bangsa Indonesia. Dengan keluhuran nilai sosial budaya yang
dicerminkan bahasa indonesia, bangsa Indonesia harus bangga
terhadapnya, bangsa Indonesia harus menjunjungnya, memelihara,
mengembangkan, dan mempertahankannya. Kebanggaan pemakainya
senantiasa harus ditumbuh kembangkan dalam diri setiap insan
Indonesia. Sebagai realisasi kebanggaan itu, bangsa Indonesia harus
menggunakannya tanpa rasa rendah diri tanpa rasa malu dan tanpa
rasa acuh tak acuh. Sebagai lambang identitas nasional, bahasa
indonesia merupakan “lambang” Indonesia. Dalam hal ini, bahasa
indonesia dapat dikatakan memiliki kedudukan yang setara dan serasi
dengan lambang kebangsaan yang lain, seperti bendera merah putih,
garuda pancasila, dan lagu kebangsaan Indonesia raya. Ini berarti,
dengan bahasa Indonesia, bahasa indonesia menyatakan jati dirinya,
menyatakan sifat, perangai dan wataknya sebagai bangsa Indonesia.
“Bahasa menunjukkan bangsa”, kata pepatah. Melalui bahasa
indonesia, bangsa Indonesia menyatakan kepribadian dan harga
dirinya. Karena fungsinya yang demikian itu, bangsa Indonesia harus
menjaganya; jangan sampai ciri kepribadian bangsa Indonesia tidak
tercermin di dalamnya; jangan sampai bahasa indonesia tidak
menunjukkan gambaran bangsa Indonesia yang sebenarnya.
Implikasinya adalah bahwa bahasa indonesia harus memiliki
identitasnya sendiri. Identitas itu baru bisa dimiliki hanya jika
masyarakat pemilik dan pemakainya membina dan
mengembangkannya sedemikian rupa sehingga ia bersih dari unsur —
unsur bahasa lain, terutama bahasa asing (seperti bahasa inggris) yang
tidak benar — benar dibutuhkan.

B. Bahasa Indonesia Sebagai Alat Pemersatu dan Alat


Perhubungan
Fungsi bahasa indonesia sebagai lambang kebanggaan dan
identitas nasional berkaitan erat dengan fungsinya yang ketiga, yaitu
sebagai alat yang memungkinkan terlaksananya penyatuan berbagai
suku bangsa yang mempunyai latar belakang sosial, budaya, dan
bahasa daerah yang berbeda — beda ke dalam satu kesatuan
kebangsaan yang bulat, bersatu dalam cita — cita dan rasa nasib yang
sama. Dalam hubungan dengan hal ini, bahasa indonesia
memungkinkan berbagai suku bangsa itu mencapai keserasian hidup
sebagai bangsa yang bersatu dengan tidak perlu meninggalkan
identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai — nilai sosial, budaya,
dan latar belakang bahasa daerah yang bersangkutan. Malahan lebih
daripada itu, dengan bahasa nasional itu, bangsa Indonesia dapat
meletakkan kepentingan nasional jauh di atas kepentingan daerah dan
golongan.

Latar belakang sosial budaya dan latar belakang bahasa


daerah yang berbeda — beda itu tidak pula menghambat adanya
perhubungan antardaerah dan antarbudaya. Berkat adanya bahasa
nasional, mereka (masyarakat yang berbeda — beda latar belakang
etnis, budaya, dan bahasa daerah) dapat berhubungan satu sama lain
sedemikian rupa sehingga kesalahpahaman sebagai akibat perbedaan
latar belakang itu tidak perlu dikhawatirkan. Setiap orang dapat
bepergian dari pelosok yang satu ke pelosok yang lain di tanah air ini
dengan hanya memanfaatkan bahasa Indonesia sebagai satu —
satunya alat komunikasi. Kenyataan ini dan meningkatnya
penyebarluasan pemakaian bahasa Indonesia dalam fungsinya sebagai
alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya telah dimungkinkan
pula oleh peningkatan sarana perhubungan darat, laut, dan udara; oleh
bertambah luasnya penggunaan sarana komunikasi massa seperti
radio, televisi, internet, surat kabar, dan majalah; oleh peningkatan
arus perpindahan penduduk, baik dalam perantauan perseorangan
maupun dalam bentuk transmigrasi yang berencana; oleh peningkatan
jumlah perkawinan antarsuku; serta oleh pemindahan pejabat-pejabat
negara, baik sipil maupun militer, dari satu daerah ke daerah lain.

Sejalan dengan fungsinya sebagai alat perhubungan


antardaerah dan antarbudaya, bahasa indonesia telah berhasil pula
melaksanakan fungsinya sebagai alat pengungkapan perasaan. Jika
pada awalnya, ada yang merasa bahwa seni sastra dan drama — baik
yang dituliskan maupun dilisankan — serta dunia perfilman dan
sinematografi elektronik (sinetron) telah pula berkembang sedemikian
rupa sehingga nuansa perasaan yang betapa pun halusnya dapat
diungkapkan memakai bahasa indonesia. Kenyataan ini tentunya
menambah tebalnya rasa bangga insan Indonesia akan kemampuan
bahasa nasionalnya.

C. Contoh Bahasa Indonesia Sebagai Alat Pemersatu


 Dizaman sekarang ini pernikahan antarsuku sudah sering
terjadi, pola pikir masyarakat juga sudah mulai berubah, yang
dulunya hanya menerima pasangan yang satu suku dengannya
namun sekarang masyarakat sudah mulai menerima dan
membuka diri untuk pasangan dari suku yang berbeda
dengannya. Maka di situlah peran bahasa indonesia sebagai
bahasa pemersatu dibutuhkan, yaitu untuk menyatukan
pasangan yang berbeda suku.

 Dalam kegiatan kemahasiswaan, mahasiswa yang tergabung


dalam Himpunan Mahasiswa tidak semua mahasiswa berasal
dari suku yang sama. Jadi mahasiswa tersebut akan
menggunakan bahasa indonesia dalam acara resmi Hima
tersebut.

 Contoh lainnya dalam kegiatan pentas seni nasional yang


mengundang semua perwakilan suku yang ada di Indonesia,
maka ketika pertemuan ataupun menyampaikan susunan acara
panitia akan menggunakan bahasa indonesia. Dan para
perwakilan tersebut pun akan menggunakan bahasa indonesia
ketika berkomunikasi. Yang mana hal ini dapat menunjukkan
bahwa bahasa indonesia adalah alat pemersatu.

D. Contoh Bahasa Indonesia Sebagai Alat Penghubung


 Sebagai alat penghubung antardaerah dan antarbudaya, bahasa
indonesia kerap kali digunakan dalam transaksi jual beli.
Contohnya seorang konsumen yang berada dan berasal dari
bengkulu ingin membeli barang dari seller yang berlokasi di
Jakarta. Maka untuk menghubungi seller tersebut, si konsumen
akan menggunakan bahasa indonesia sebagai bahasa
penghubung mereka.

 Seorang penjual roti cane yang berasal dari Aceh berjualan di


Bandung, maka ia akan menggunakan bahasa indonesia kepada
pelanggannya. Dan di sinilah terlihat bahasa Indonesia sebagai
bahasa penghubung antardaerah dan antarbudaya.
 Dalam organisasi pun juga akan menggunakan bahasa
indonesia, contohnya ketika Organisasi Anti Narkoba
melakukan sosialisasi ke sekolah — sekolah dan daerah -
daerah maka di sini mereka akan menggunakan bahasa
indonesia sebagai bahasa penghubung mereka.

 Misalnya orang — orang dari Irian Jaya mendapatkan beasiswa


untuk kuliah di Universitas Negeri Bengkulu, di mana orang —
orang bengkulu mayoritas menggunakan bahasa bengkulu.
Maka untuk berkomunikasi baik dalam pergaulan dan pelajaran
maka orang dari Irian tersebut akan menggunakan bahasa
indonesia dan begitu juga sebaliknya orang bengkulu dengan
mereka. (Kisah Kakak tingkat semester IV jurusan
Manajemen).

 Bahasa indonesia sebagai bahasa penghubung khususnya


digunakan untuk transmigran dan imigran. Misalnya imigran
dari China yang datang ke Indonesia, maka mereka akan belajar
bahasa indonesia. Dan bila mereka sudah bisa berbahasa
indonesia mereka akan menggunakannya dan mungkin yang
berbeda hanya logat atau dialeknya saja.

 Dalam pengumuman pun digunakan bahasa indonesia.


Contohnya pengumuman lomba atau pengumuman —
pengumuman penting lainnya. Digunakannya bahasa indonesia
semua pembaca dapat mengerti maksud dan informasi dari
pengumuman tersebut.

 Contoh lainnya dari penggunaan bahasa indonesia sebagai


bahasa penghubung adalah di rumah makan minang. Mayoritas
pekerja di sana mampu berbahasa minang. Namun mereka tetap
menggunakan bahasa indonesia ketika melayani konsumennya.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1) Bahasa - bahasa yang digunakan di Indonesia dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu bahasa indonesia, bahasa
— bahasa daerah dan bahasa — bahasa asing. Penggunaan
ketiga jenis bahasa itu dapat menimbulkan masalah jika
kedudukan dan fungsinya masing — masing tidak
dirumuskan secara jelas. Rumusan kedudukan dan fungsi
bahasa indonesia diperlukan karena perumusan itu
memungkinkan penutur bahasa indonesia mengadakan
pembedaan antara kedudukan dan fungsi bahasa indonesia
pada satu pihak serta kedudukan dan fungsi bahasa — bahasa
lain (bahasa daerah dan bahasa asing yang digunakan di
Indonesia) pada pihak yang lain. Kekaburan pembedaan
kedudukan dan fungsi bahasa indonesia dengan kedudukan
dan fungsi bahasa — bahasa lain itu tidak saja akan
merugikan pengembangan dan pembakuan bahasa indonesia,
tetapi juga dapat menyebabkan terjadinya kekacauan dalam
cara berpikir para penutur (terutama penutur pemula) yang
dwibahasawan.
2) Bahasa indonesia memiliki dua kedudukan, yaitu sebagai
bahasa nasional dan sebagai bahasa negara.

3) Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa


indonesia berfungsi sebagai:

a. Lambang kebanggaan nasional

b. Lambang identitas nasional

c. Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda — beda


latar belakang sosial, budaya dan bahasanya.

d. Alat perhubungan antarbudaya dan antardaerah.

4) Perbedaan antara bahasa indonesia sebagai bahasa nasional


dan bahasa indonesia sebagai bahasa negara, disikapi lewat
fungsinya masin-masing, juga dapat disikapi dari proses
terbentuknya dan dari segi wujudnya.

B. Saran
Jadi seperti yang kita ketahui kedudukan dan fungsi
bahasa indonesia teramat penting tidak hanya untuk kita tapi
juga untuk bangsa ini. Bagaimana jadinya kita dan bangsa ini
bila tidak ada bahasa indonesia bahasa pemersatu? Bahasa
indonesia bahasa penghubung? Maka daripada itu kita harus
menjunjung tinggi bahasa kita bahasa indonesia. Dan harus
melestarikan bahasa indonesia dengan cara senantiasa
menggunakan bahasa indonesia di mana pun kita berada karena
kalau bukan kita siapa lagi yang akan meneruskan dan
menjaganya?
Jawablah pertanyaan dibawah ini

1.Bahasa Indonesia memiliki berbagai fungsi Salah satu fungsi bahasa


Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa negara adalah ...
A. kebanggaan bangsa dan Negara
B. sarana pemersatu bangsa
C. wahana persatuan dan kesatuan
D. pengantar di dunia pendidikan
E. Wahana bangsa negara

Jawaban: D

2. Bahasa Indonesia memiliki berbagai fungsi. Salah satunya, bahasa


Indonesia merupakan sarana perhubungan antarbudaya dan
antardaerah.
Hal tersebut berkaitan dengan fungsi bahasa Indonesia sebagai ...
A. bahasa negara
B. bahasa nasional
C. bahasa budaya
D. bahasa persatuan
E. Bahasa suku
Jawaban: B
3. Kita harus terus berupaya agar bahasa Indonesia memiliki
kedudukan yang kuat baik sebagai bahasa negara maupun bahasa
nasional. Upaya yang menunjukkan kegiatan memperkuat kedudukan
bahasa Indonesia sebagai bahasa negara adalah ...
A. memelihara bahasa Indonesia agar mencerminkan nilai-nilai
budaya bangsa.
B. membina bahasa Indonesia agar bersih dari unsur-unsur bahasa
lain.
C. Berpidato di sidang DPR dan acara-acara resmi.
D. menjaga agar bahasa Indonesia tidak terpengaruh sistem bahasa
Daerah
E. Memelihara budaya Indonesia agar bersih dari unsur -unsur
Budaya bangsa
Jawaban: C
4. Dalam naskah Sumpah Pemuda pada urutan ketiga, bahasa
Indonesia dirumuskan sebagai ....
A. bahasa nasional
B. bahasa Negara
C. lambang kebangsaan
D. identitas nasional
E. bahasa negara
Jawaban: A
5. Cermatilah ilustrasi konsep bahasa berikut ini.
Endah: Tadi pagi saya melihat berita di televisi. Saya ikut prihatin atas
kejadian yang menimpa Kampung Banaran Kabupaten Ponorogo.
Zuhri : Memangnya berita tentang apa?
Farhan: Wah, ketinggalan berita kamu, Zuhri. Itu lho, berita tentang
tanah longsor.
Endah : Bayangkan saja, hujan deras selama tiga jam telah
mengakibatkan banjir dan tanah longsor. Sampai pagi tadi sudah 6
mayat ditemukan.
Ilustrasi di atas termasuk ke dalam konsep ragam bahasa…
A. Ragam bahasa ilmiah
B. Ragam bahasa sastra
C. Ragam bahasa santai
D. Ragam bahasa formal
E. Ragam bahasa nasional
Jawaban: C
6. Sebagai apresiasi atas keberhasilan negara Indonesia dalam
mewujudkan swasembada beras pada tahun 1984, FAO sebagai badan
organisasi PBB yang menangani pangan sedunia, mengundang
Presiden RI, Soeharto, untuk berpidato menyampaikan
pengalamannya dalam mewujudkan swasembada beras. Pada
peristiwa penting tersebut, Presiden Soeharto berpidato dengan
menggunakan bahasa Indonesia. Peristiwa tersebut merefleksikan
perwujudan penggunaan bahasa Indonesia kaitannya dengan
kedudukan bahasa Indonesia sebagai ….
A. bahasa nasional
B. bahasa negara
C. bahasa pemersatu bangsa
D. lambang identitas nasional
E. lambang negara
Jawaban: B
7. Penggunaan bahasa Indonesia yang berdampingan dengan bahasa
Inggris di papan nama lembaga pemerintah atau nonpemerintah,
petunjuk umum, petunjuk arah di berbagai tempat strategis antara lain
di bandara, pelabuhan, parlemen, objek wisata, dan hotel.
Hal itu mencerminkan fungsi bahasa Indonesia sebagai ….
A. lambang kebanggaan kebangsaan
B. lambang identitas nasional
C. alat penghubung antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya
D. alat persatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang
E. alat persatuan kebangsaan
Jawaban: A
8. Banyak warga Indonesia yang tinggal di negara lain, seperti
Amerika Serikat, Inggris, Jerman, dan negara lainnya. Mereka
memilih jauh dari tanah airnya demi pekerjaan, studi, bisnis, karier,
dan alasan lainnya. Meskipun demikian, jauh dari tanah air tidak
berarti terputus silaturahmi dan tidak peduli terhadap permasalahan
bangsanya. Untuk mengobati kerinduan pada tanah air, mereka
memprakarsai acara-acara yang bernuansa Indonesia. Mereka secara
leluasa berbahasa Indonesia, menyajikan makanan khas daerah
masing-masing, dan pertunjukan seni daerahnya. Cerita tersebut
memiliki hubungan dengan perwujudan fungsi bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional, kecuali ….
A. Lambang identitas nasional
B. Lambang kebanggaan kebangsaan
C. Alat penghubung antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya
D. Sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan
E. Bahasa antarwarga, antardaerah,dan antarbudaya
Jawaban: D
9. Bahasa Indonesia dipakai untuk mengungkapkan perasaan melalui
media seni, seperti syair, puisi, prosa, Cerpen dll. kadang-kadang
bahasa yang dipakai juga memiliki makna konotasi dan makna
denotasi.
Fungsi Bahasa Indonesia semacam ini termasuk dalam fungsi...
A. Mewujudkan hubungan dalam Interaksi dalam kehidupan sehari-
hari.
B. Mewujudkan seni (sastra).
C. Mempelajari bahasa-bahasa kuno.
D. Memahami IPTEK
E. Mewujudkan budaya
Jawaban: B
10. Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting
sebagai Bahasa nasional yang tertuang dalam Ikrar Sumpah Pemuda
berbunyi:
A. pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa
kebudayaan
B. pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa
persatuan bangsa Indonesia
C. pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa
perdagangan
D. pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa yang
universal
E.Indonesia merupakan bahasa budaya
Jawaban: B
11. Alasan yang mendorong dijadikannya bahasa Melayu sebagai
cikal bakal bahasa Indonesia adalah....
A. bahasa Melayu mempunyai sistem yang sederhana sehingga relatif
mudah dipelajari
B. bahasa Melayu adalah bahasa para bangsawan
C. bahasa Melayu digunakan di pulau Sumatera yang besar
D. bahasa Melayu adalah bahasa para pejuang kemerdekaan
E. bahasa Melayu bahasa para pulau jawa
Jawaban: A
12. Selama masa perkembangannya sebagai bahasa nasional, bahasa
Indonesia telah mengalami banyak perbedaan dengan bahasa Melayu.
Selain pengaruh dari bahasa lain, penyebabnya….
A. kreativitas pemakainya
B. pengajaran bahasa
C. pemikiran para ahli bahasa
D. pengaruh politik pemerintah
E. Nilai politik
Jawaban: A
13. Usaha sadar, terencana, dan sistematis tentang peningkatan mutu
pemakaian bahasa, peningkatan kegairahan, dan kebanggaan
menggunakannya dinamakan dengan…
A. perencanaan bahasa
B. pengembangan bahasa
C. pemberdayaan bahasa
D. pembinaan bahasa
E. Pengembangan budaya
Jawaban: D
14. Bahasa Melayu sudah berperan sebagai lingua franca pada masa
kerajaan-kerajaan di Nusantara.
Istilah lain dari lingua franca adalah...
A. bahasa resmi
B. bahasa baku
C. bahasa pergaulan
D. bahasa popular
E. bahasa budaya
Jawaban: C
15. Salah satu peristiwa sejarah yang penting berkaitan dengan
bahasa Indonesia adalah ditetepkannya bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan yaitu pada ….
A. 28 Oktober 1928
B. 17 Agustus 1945
C. 18 Agustus 1945
D. 28 Februari 1975
E. 11 Agustus 1965
Jawaban:A
Jawablah pertanyaan dibawah ini

1.Apa bedanya alat penghubung dengan alat pemersatu?


Jawaban:alat penghubu ng adalah misalnya seorang penjual baju berasal dari Aceh
berjualan di Pasuruan maka ia akan menggunakan bahasa Indonesia kepada
pelanggannya dan disinilah bahasa Indonesia terlihat sebagai bahasa
penghubung antardaerah ,antarsuku, antarbudaya dll.

Sedangkan alat pemersatu adalah seperti pernikahan antar suku , suka bali
dengan suku jawa maka disitulah peran bahasa Indonesia sebagai bahasa
pemersatu dibutuhkan, yaitu untuk menyatukan pasangan yang berbeda suku.

2. Apakah orang yang melanggar bahasa Indonesia ada sanksinya jika


ada sebutkan dalam UUD keberapa ?
Jawaban:Pelanggaran terhadap bahasa Indonesia tidak punya upaya paksa.
Artinya tidak ada ancaman hukuman, denda atau pun sanksi administratif, bila
semua kewajiban yang diatur dari Pasal 26 hingga Pasal 39, dilanggar.

3.siapa yang mencetuskan sumpah pemuda yang ketiga?

Jawaban: Soegondo Djojopoespito

4.sebutkan contoh rasa nasib yang sama

Jawaban:kita berjuang bareng -bareng untuk mempertahankan bahasa


Indonesia ,menjaga menjunjung tinggikan maka dari itu kita harus bangga
dengan bahasa Indonesia karna bahasa Indonesia bahasa pemersatu.

5.apakah maksud dari status relatif?

Jawaban:Kedudukan bahasa adalah status relatif bahasa sebagai


sistem lambang nilai budaya yang dirumuskan atas dasar nilai sosial
yang dihubungkan bahasa yang bersangkutan agar mempermudah
untuk berkomunikasi karena Indonesia terdiri dari berbagai suku
bangsa dan bahasa

6.bagaimana rasionalisme bagi orang Indonesia yang hidup diluar


negeri?

Jawaban: menerapkan bahasa Indonesia sejak dini agar tidak goyah meskipun
orang Indonesia marantau di luar negeri

7.apakah seorang murid harus menjunjung tinggi bahasa Indonesia?

Jawaban: harus , karena bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Bangsa


Indonesia. Bahasa Indonesia juga menjadi bahasa persatuan Bangsa Indonesia.
Bahasa Indonesia diresmikan sebagai bahasa nasional setelah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia, 18 Agustus 1945.25 Des 2019

8. Bagaimanakah sejarah munculnya bahasa Indonesia?

Jawaban: Pada 28 Oktober 1928, ketika pergerakan kaum nasionalis di


Indonesia sedang berada pada puncaknya, Kongres Pemuda menghasilkan draf
Sumpah Pemuda. Di sinilah bahasa ini dideklarasikan sebagai bahasa persatuan.
Bunyinya, “Kami, putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan,
bahasa Indonesia

Sejak Sumpah Pemuda, kedudukan bahasa ini terus dikukuhkan. Konstitusi yang
dibuat setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia ditulis menggunakan bahasa
Indonesia dan menyatakan bahwa ini adalah bahasa nasional.

9.bagaimana cara kita menimbulkan rasa bangga berbahasa


Indonesia?
Jawaban:mendalami budaya Indonesia sejarah sumpah pemuda dan dari situ
kita bisa berpikir bagaimana perjuangan mereka yang mempertahankan bangsa
Indonesia maka dari itu bangga menjadi orang Indonesia

10.apakah seorang TKW di luar negeri harus bangga terhadap bahasa


Indonesia?

Jawaban:Iya harus meskipun berada diluar negeri karena bisa dimanfaatkan


untuk hal-hal yang baik misalnya nelpon sama keluarga , dan mungkin ketemu
sesama TKW Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hassan dan Dendy Sugono (ed.). 2003. Politik Bahasa. Jakarta:
Pusat Bahasa.

Badudu,J.S.1993. Pelik-pelik Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka


Prima.

Halim, Amran. 1980. Fungsi dan kedudukan Bahasa Indonesia (dalam


Halim[ed.]). Politik Bahasa Nasional. Jakarta: Balai Pustaka.
Masnur M. Dan Suparno. 1987. Bahasa Indonesia: kedudukan ,fungsi,
pembinaan dan pengembangannya. Bandung: Jemmars.

Kridalaksana, Harimurti. 1978. Fungsi Bahasa dan sikap bahasa.


Ende- Flores: Nusa Indah.

Moelono, Anton M. 2000. Kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia


(dalam Hassan Alwi dan Dendy Sugono [ed.]). Bahasa Indonesia
dalam era Globalisasi. Jakarta: pusat pembinaan dan pengembangan
Bahasa, Depdiknas.

Slametmulyana. 1965. Politik Bahasa Nasional. Jakarta: Jambatan.

Sudiara, 1 Nyoman Seloka . 2006. Pembinaan dan pengembangan


Bahasa Indonesia . Modul (tidak diterbitkan). Singaraja: Universitas
Pendidikan Ganesha.

Suharianto, S. 1981. Kompas Bahasa : Pengantar Berbahasa Indonesia


yang Baik dan Benar. Surakarta: Widya Duta.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai