Dosen Pengampu:
Khumaidi S.Pd
2. Sulistianingsih (1761140121042)
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya,
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Tata Bahasa Indonesia ini tepat pada
waktunya.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Tata Bahasa Indonesia bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna, karena itu
kami dengan senang hati menerima semua kritik dan saran yang bersifat membangun dari
para pembaca.
Terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................2
BAB III....................................................................................................................................10
A. Kesimpulan................................................................................................................10
B. Saran..........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................11
LAMPIRAN............................................................................................................................12
A. Lampiran 1:...............................................................................................................12
B. Lampiran 2:...............................................................................................................19
C. Lampiran 3:...............................................................................................................21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Sementara itu, dalam bahasa Inggris, istilah tata bahasa kerap kita kenal
dengan sebutan grammar. Grammar inilah yang menjadi langkah awal dalam
menguasai bahasa Inggris. Demikian pula dengan bahasa Indonesia, di mana terlebih
dahulu harus memahami tata bahasa yang ada.
Secara umum tata bahasa bersifat normatif umum yaitu tata bahasa tersebut
disusun berdasarkan gejala-gejala bahasa yang umum dipakai dalam suatu
masyarakat. Suatu tata bahasa normatif memberikan uraian atas struktur umum dari
suatu bahasa. Tetapi mengingat bahwa bahasa selalu berkembang setiap saat, maka
selalu ada perubahan yang terjadi atas struktur bahasa, oleh karena itu tata bahasa
normatif harus tetap bersifat deskriptif.
Pada bahasa yang sudah tidak dipakai lagi sudah mati dalam komunikasi
sehari-hari, tata bahasa normarif dari bahasa-bahasa tersebut selalu bersifat preskiptif
yaitu menentukan atau mengatur kaidah-kaidah itu harus diikuti secermat-cermatnya
dan tidak boleh dirubah lagi. Misalnya tata bahasa dari bahasa-bahasa Latin, Yunani,
Sansekerta yang bersifat preskiptif.
2
D. Jenis-Jenis Tata Bahasa
Berdasarkan cara penyusunannya, tata bahasa dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
3
4. Tata Bahasa Generatif
Dalam bahasa Indonesia terdapat 4 bidang tata bahasa modern dalam bahasa
Indonesia yaitu:
1. Fonologi
Dalam istilah Fonologi berasal dari kata Yunani yaitu phone yang berarti
bunyi dan logos berarti ilmu, fonologi disebut juga sebagai tata bunyi. Fonologi
merupakan bagian dari tata bahasa atau bidang ilmu bahasa yang menganalisa
bunyi bahasa secara umum. Fonologi merupakan ilmu tentang perbendaharaan
fonem sebuah bahasa serta distribusinya. Fonologi meliputi dua bagian yaitu:
2. Morfologi
a. Morfem terikat yaitu morfem yang tidak mampu berdiri sendiri, sehingga
harus selalu berikatan dengan morfem bebas melalui proses morfologis atau
proses pembentukan kata.
b. Morfem bebas yaitu morfem yang dapat berdiri sendiri sebagai kata serta
secara gramatikal menduduki satu fungsi pada kalimat.
3. Sintaksis
Sintaksis berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu syn berarti bersama dan
taxis berarti pengaturan. Sintaks yaitu ilmu mengenai prinsip serta peraturan
untuk membuat sebuah kalimat. Selain itu sintaks juga berguna untuk merujuk
langsung pada sebuah peraturan atau prinsip yang mencakup struktur kalimat
pada bahasa apapun.
4. Semantik
Dasar pemerian tata bahasa deskriptif adalah data empiris atau intuisi
yang diperoleh dari seorang penutur bahasa.
7
1. Tata Bahasa Lisan
Tata bahasa tulis menggunakan huruf sebagai unsur dasarnya. Hal ini
berkaitan dengan ejaan, tata bahasa, dan kosa kata. Kelengkapan tata bahasa
seperti bentuk kata atau pun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata,
kebenaran penggunaan ejaan dalam mengungkapkan ide. .
BAB III
PENUTUP
9
A. Kesimpulan
Tata bahasa Indonesia telah diatur dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia (TBBBI). Kualitas penerapan tata bahasa yang benar dan tepat masih sangat
rendah, hal ini terbukti seperti yang dipraktikkan oleh bangsa Indonesia di media
massa maupun saat berkomunikasi di kehidupan nyata dan kehidupan maya.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Alisjahbana, S. Takdir. (1978). Tata bahasa Baru Bahasa Indonesia. Jakarta: Dian Rakyat.
10
Anggraeni, Bea dan Handayani, Dwi. (2002). Kesantunan Imperatif Dalam Bahasa Jawa
Dialek Surabaya: Analisis Pragmatik. Surabaya: Lembaga Penelitian Universitas Airlangga.
Brown, P. dan Levinson, S. (1978). Universals in Language Usage: Politeness
Phenomena. In Goody, Esther N., ed. Questions and Politeness: Strategies in Social
Interaction (Cambridge Papers in Social Anthropology). Cambridge: Cambridge University
Press, 56-310.
Chaer, Abdul dan Agustina, Leoni. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
LAMPIRAN
A. Lampiran 1:
11
Soal Pilihan Ganda
a. Ciri-ciri bahasa
b. Tata bahasa
c. Ragam bahasa
d. Kedudukan bahasa
e. Sikap bahasa
a. Karena disusun berdasarkan gejala bahasa yang umum dipakai dan selalu ada
perubahan
4. Tata bahasa yang disusun berdasarkan percatatan yang nyata atas struktur suatu
bahasa, dan meliputi suatu lingkungan masa yang tertentu disebut
12
c. Tata bahasa generatif
6. Tata bahasa yang didasarkan pada kaidah bahasa lain dan kajiannya bersifat
deskriptif disebut
7. Seorang guru akan mengajar kompetensi dasar 4.8 mengembangkan cerita rakyat
(hikayah) ke dalam bentuk cerpen dengan memperhatikan isi dan nilai-nilai.
Sumber pembelajaran yang paling sesuai dengan kompetensi dasar tersebut
adalah
a. Lingkungan sekolah
13
a. Bersifat menceritakan
e. Tidak jelas
Fungsi imbuhan ke-an pada kalimat di atas sama dengan fungsi akhiran nya
pada kalimat
a. Analisa
b. Ekstrim
c. Adzan
d. Konkrit
e. Sistim
e. Semua benar
14
12. Kamu sangat boong.
a. Semantic
b. Simantik
c. Sintaksis
d. Morfologi
e. Fonologi
13. Tata bahasa yang menggunakan huruf sebagai unsur dasarnya adalah
a. Informasi yang disajikan bisa dipilih untuk dikemas sebagai media yang
menarik
d. A dan B benar
15. Aspek tata bahasa yang menciptakan alat bantu belajar berbahasa agar proses
penguasaan bahasa sasaran berjalan mudah disebut
15
e. Aspek tata bahasa dari lingkup pemakaiannya
16. Bidang linguistik atau tata bahasa yang mengkaji tentang pembentukan kata atau
morfem dalam suatu bahasa disebut
a. Fonologi
b. A dan C benar
c. Semantik
d. Morfologi
e. Sintaksis
c. Baksonya mantap bu
18. Di bawah ini yang termasuk contoh tata bahasa struktural adalah
e. Bu baksonya pahit
19. Suatu istilah yang kerap kali digunakan untuk meringkaskan jajaran sikap dan
metode-metode yang dijumpai pada masa gramatikal sebelum datangnya ilmu
linguistik disebut
16
c. Tata bahasa tradisisonal
20. Bidang tata bahasa yang mempelajari makna yang terkandung pada suatu bahasa,
kode atau jenis representasi lain disebut
a. Fologi
b. Morfologi
c. Sintaksis
d. Fonologi
e. Semantik
21. Bahasa adalah struktur pikiran manusia, merupakan arti dari tata bahasa
a. Transformasi
b. Struktural
c. Generatif
d. Deskriptif
e. Tradisional
22. Afiksasi adalah pembentukan kata dengan cara memberikan imbuhan pada kata
dasar. Dibawah ini yang merupakan contoh afiksasi adalah
a. Menang
b. Mengorbankan
c. Mendatang
d. B dan C benar
e. Medali
23. Pembentukan kata dilihat dari afiksasi dan reduplikasi, merupakan tata bahasa.
a. Ciri-ciri
b. Jenis-jenis
17
c. Sifat
d. Bidang-bidang
e. Pengertian
24. Semantik berasal dari bahasa Yunani yaitu semantikos yang berarti memberikan…
a. Kata
b. Kalimat
c. Tanda
d. Bahasa
e. Tujuan
25. Tata bahasa yang membicarakan perkembangan struktur bahasa dari satu zaman
ke zaman lain, disebut tata bahasa
a. Tradisional
b. Generatif
c. Tagmemik
d. Historis-Komparatif
e. Transformasi
Kunci Jawaban:
B. Lampiran 2:
18
Soal Essay:
Jawaban: Tata bahasa yang membicarakan perkembangan struktur bahasa dari satu
zaman ke zaman lain historis atau diakronis, serta mengadakan perbandingan antara
struktur-struktur bahasa dari bermacam-macam zaman itu atau membandingkannya
dengan bahasa-bahasa lainnya komparatif. Contohnya bahasa Jawa dan bahasa
Madura, bahasa Madura itu menyerap dari bahasa Jawa, misalnya angka 60 dalam
bahasa Jawa disebut Suwidak atau Sewidak, sedangkan dalam bahasa Madura
disebut Sabidhak.
3. Jelaskan apa yang dimaksud sarana dari tingkat leksikal maupun gramatikal!
Jawaban: Sarana adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai alat untuk mencapai
makna dan tujuan, leksikal berarti makna yang terdapat di dalam kamus/diperoleh dari
sebuah kata dasar, gramatikal adalah makna yang diperoleh dari kata yang telah
mendapat afikasi maupun kata yang mengalami proses morfofonemik dan
pemajemukan. Jadi maksudnya, tata bahasa merupakan perantara dari tingkat leksikal
maupun gramatikal untuk menyatakan arti.
Jawaban: Kata merupakan satuan terkecil dalam sintaksis. Satuan yang lebih besar
dari kata, berturut-turut ialah frase, klausa dan kalimat. Jadi maksudnya satuan-satuan
diatas bersifat senyawa(dibentuk oleh dua atau beberapa unsur).
Jawaban:
Jawaban: 1. Pria itu bahagia, 2. Pria bahagia adalah, seorang penutur asli akan
menilai kalimat pertama dapat diterima dan kalimat keduan tidak dapat diterima. Dari
sini, kita dapat membuat asumsi tertentu tentang aturan yang mengatur bagaimana
bagian dari pidato harus diurutkan dalam kalimat bahasa Inggris.
19
Jawaban: Tata bahasa pedagogis mengacu pada konten tata bahasa yang diajarkan
kepada siswa yang belajar bahasa selain bahasa pertamanya atau metode yang
digunakan dalam mengajarkan konten tersebut. Contohnya silabus, peta konsep.
8. Kenapa dan kapan disebut gramatikal? Berikan contoh yang terjadi pada studi
gramatikal!
Jawaban:
Jawaban: Contohnya pada kalimat Bu, bakso satu, yang bermakna Bu, beli
baksonya satu.
10. Apakah tata bahasa tulis hanya digunakan pada orang yang bisu?
Jawaban: Tidak, karena orang yang bisa menulis bukan hanya orang bisu, jadi orang
normal juga dapat menggunakan tata bahasa tulis.
12. Berikan contoh dari bidang tata bahasa morfologi dan fonologi!
16. Apa yang dimaksud dengan kaidah-kaidah penggunaan dalam tata bahasa?
20
Jawaban:
Jawaban: Tidak harus mengusai semua tata bahasa, kita hanya perlu mengerti dan
18. Apakah grammar dan gramatikal berbeda? Jika berbeda, berikan contohnya!
C. Lampiran 3:
21
22