Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cairan Serebrospinal (LCS) merupakan cairan yang bersirkulasi di
sekitar susunan saraf pusat (SSP). Peran LCS berfungsi untuk menjaga
keseimbangan kimia pada SSP dan juga sebagai bantalan untuk menjaga
SSP dari trauma mekanis.
Komposisi cairan serebrospinal yang normal adalah 99% air,
sisanya terdiri dari protein, glukosa sel mononuclear, elektrolit, enzim, dan
sel darah putih (leukosit). Karena sebagian besarnya adalah air, cairan ini
memiliki warna yang jernih atau bening.
Asal LCS adalah dari plasma yang mengalami ultra-filtrasi. Ultra-
filtrasi (UF) merupakan proses pemisahan menggunakan membran dengan
ukuran pori-pori berkisar antara 0,1-0,001 µm (mikron). Makalah ini akan
membahas tentang fungsi dan kelainan apa saja yang disebabkan oleh
infeksi pada cairan serebrospinal.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja fungsi cairan serebrospinal?


2. Sebutkan kelainan yang dapat terjadi pada cairan serebrospinal!

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui fungsi cairan serebrospinal.


2. Agar dapat menyebutkan kelainan yang dapat terjadi pada cairan
serebrospinal.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Fungsi Cairan Serebrospinal


Cairan serebrospinal mengalir dalam ventrikel otak, batang otak,
dan sekitar saraf tulang belakang. Cairan ini memiliki sifat anti bakteri
yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan bakteri.

Cairan serebrospinal memiliki tiga fungsi utama, yaitu:


1. Menjaga jaringan otak tetap berada di posisinya dan sebagai
bantalan untuk melindungi otak dari cedera.
2. Sebagai media untuk mengantar nutrisi ke jaringan otak dan
membuang zat sisa.
3. Menjaga keseimbangan tekanan intrakranial, bersama dengan
darah dan jaringan otak.

Produksi cairan serebrospinal orang dewasa sekitar 500 ml/hari.


Sedangkan pada anak-anak berusia 4-13 tahun, produksinya sekitar
65-150 ml/hari. Cairan ini akan diserap dan digantikan dengan cairan
yang baru setiap 6-8jam.

B. Kelainan Dan Penanganan Pada Cairan Serebrospinal


1. Kelainan cairan serebrospinal
Jika terjadi infeksi pada otak atau tulang belakang, cairan
serebrospinal bisa berubah warna dan menjadi keruh. Hal ini dapat
menandakan adanya infeksi atau penumpukan sel-sel darah putih
dan protein.
Selain kandungan didalamnya, keseimbangan antara produksi
dan penyerapan cairan serebrospinal merupakan hal yang penting.
Karena cairan serebrospinal dibuat secara terus-menerus, jika
penyerapan dan alirannya terhambat, cairan ini bisa menumpuk
didalam rongga otak dan akhirnya menimbulkan hidrosefalus.
Pada bayi dan anak-anak, hidrosefalus biasanya ditandai
dengan pembesaran ukuran lingkar kepala.

Terdapat 7 Warna Cairan Serebrospinal Yaitu:

a. Cairan normal tidak berwarna


b. Xantrokorom (kekuningan) : pendarahan subarakhnioid,
miningitis tuberkulosis, dan neonatus normal.
c. Kuning : hiperbilirubinemia, hemolisis.
d. Orange : hiperkarotenemia, hemolisis.
e. Merah muda : hemolisis.
f. Hijau : hiperbilirubinemia, mrningitis bakterial.
g. Coklat : meningitis, melanomatosis.
2. Penanganan kelainan cairan serebrospinal
Kelainan cairan serebrospinal akan ditangani sesuai dengan
penyebabnya. Jika penyebabnya adalah infeksi, dokter akan
memberikan pengobatan yang sesuai jenis infeksinya. Untuk
mencegah infeksi, Anda bisa melakukan vaksinasi.
Jika kelainan cairan serebrospinal berupa gangguan produksi
dan aliran, seperti yang terjadi pada hidrosefalus, mungkin
diperlukan tindakan pembedahan. Dua metode operasi yang
biasanya dilakukan adalah operasi pemasangan shunt dan
endoscopic third ventriculostomy (ETV).
Cairan serebrospinal memiliki fungsi yang sangat penting bagi
kerja otak. Oleh karena itu, jika ada keluhan yang bisa menandakan
gangguan pada cairan ini, sepertinya nyeri kepala yang makin lama
makin berat, muntah, dan penurunan kesadaran, segeralah
periksakan ke dokter untuk mendapat penangan yang tepat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari deskripsi di atas penulis menyimpulkan bahwa fungsi serebrospinal
Untuk menjaga jaringan otak tetap berada di posisinya dan sebagai
bantalan untuk melindungi otak dari cedera.
Sebagai media untuk mengantar nutrisi ke jaringan otak dan membuang
zat sisa.Serta menjaga keseimbangan tekanan intrakranial, bersama dengan
darah dan jaringan otak.

B. Saran
Penulis menyarankan pembaca mencari lebih dalam tentang
patofisiologi cairan serebrospinal
DAFTAR PUSTAKA

Oleh dr.Merry Dame Cristy Pane,2 november


2019,Alodokter,Jakarta.

Oleh Dosen Pendidikan 2,01 juli 2021,Cairan Seresbrospinal,Bogor.

Anda mungkin juga menyukai