Anda di halaman 1dari 8

Cairan Serebrospinal

Oleh : Risma istiqana, Amd.AK


Cairan Serebrospinal (Cairan Otak)
• Manusia mempunyai 4 ventrikel (bilik) di dalam
otaknya yang saling berhubungan satu sama lain.
Bilik no 1 dan no 2 berhubungan dengan bilik no 3
dan no 4, dan bilik no 4 berhubungan dengan tulang
belakang. Bilik-bilik tersebut berisi cairan otak.
• Cairan sereborspinal adalah cairan tubuh yang
ditemukan di otak dan spina. Cairan ini diproduksi
oleh pleksus koroideus dan merupakan hasil filtrasi
plasma.
Komposisi Cairan Serebrospinal
• Komposisi cairan serebrospinal yang normal adalah 99% air,
sisanya terdiri dari protein, glukosa, sel monoculear,
elektrolit (Na, K, bikarbonat), enzim dan sel darah putih.
Karena sebagian besarnya adalah air, cairan ini memiliki
warna yang jernih atau bening.
• Produksi cairan serebrospinal orang dewasa sekitar 500 ml
perhari, sedangkan pada anak-anak 4-13 tahun, produksinya
sekitar 65-150 ml per hari. Cairan ini akan diserap dan
digantikan dengan cairan yang baru setiap 6-8 jam.
• Cairan ini memiliki sifat antibakteri yang menghambat
pertumbuhan dan perkembangan bakteri.
Fungsi Cairan Serebrospinal
1. Sebagai bantalan pelindung yang melindungi
otak dari trauma akibat goncangan yang
keras
2. Mempertahankan volume otak dengan jalan
mengatur produksi cairan otak
3. Sebagai sarana pengangkut sari makanan dan
sisa-sisa metabolisme
Cara mendapatkan Cairan Serebrospinal
• Cairan otak didapatkan dengan jalan pungsi pada
ruang subarakhnoid di daerah lumbal. Pungsi
dilakukan di sisterna magna atau langsung pada
ventrikel otak pada beberapa keadaan.
• Cairan yang diperoleh dengan cara diatas di tampung
dalam 3 tabung reaksi steril. Tabung pertama diisi
dengan beberapa tetes, dan tabung 2 dan 3 diisi
dengan cairan otak yang sama banyaknya.
• Tabung pertama jarang dipakai untuk pemeriksaan
karena mengandung sedikit darah akibat pungsi.
Tujuan Pemeriksaan Cairan Serebrospinal

1. Membantu mendiagnosis penyakit meningitis


2. Mengetahui perjalanan penyakit meningitis
3. Menentukan terapi lanjutan untuk gangguan
saraf.
• Pemeriksaan Cairan Serebrospinal meliputi
pemeriksaan makroskopis, mikorskopis dan
kimiawi.
Kelainan
• Jika terjadi infeksi pada otak atau tulang belakang
cairan ini bisa berubah warna dan menjadi keruh.
Hal ini dapat menandakan adanya infeksi atau
penumpukan sel-sel darah putih dan protein.
• Cairan serebrospinal dibuat secara terus
menerus, jika penyerapan dan alirannya
terhambat cairan ini bisa menumpuk didalam
rongga otak dan akhirnya menimbulkan
hidrosefalus.
Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai