Cairan Serebrospinal (Cairan Otak) • Manusia mempunyai 4 ventrikel (bilik) di dalam otaknya yang saling berhubungan satu sama lain. Bilik no 1 dan no 2 berhubungan dengan bilik no 3 dan no 4, dan bilik no 4 berhubungan dengan tulang belakang. Bilik-bilik tersebut berisi cairan otak. • Cairan sereborspinal adalah cairan tubuh yang ditemukan di otak dan spina. Cairan ini diproduksi oleh pleksus koroideus dan merupakan hasil filtrasi plasma. Komposisi Cairan Serebrospinal • Komposisi cairan serebrospinal yang normal adalah 99% air, sisanya terdiri dari protein, glukosa, sel monoculear, elektrolit (Na, K, bikarbonat), enzim dan sel darah putih. Karena sebagian besarnya adalah air, cairan ini memiliki warna yang jernih atau bening. • Produksi cairan serebrospinal orang dewasa sekitar 500 ml perhari, sedangkan pada anak-anak 4-13 tahun, produksinya sekitar 65-150 ml per hari. Cairan ini akan diserap dan digantikan dengan cairan yang baru setiap 6-8 jam. • Cairan ini memiliki sifat antibakteri yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan bakteri. Fungsi Cairan Serebrospinal 1. Sebagai bantalan pelindung yang melindungi otak dari trauma akibat goncangan yang keras 2. Mempertahankan volume otak dengan jalan mengatur produksi cairan otak 3. Sebagai sarana pengangkut sari makanan dan sisa-sisa metabolisme Cara mendapatkan Cairan Serebrospinal • Cairan otak didapatkan dengan jalan pungsi pada ruang subarakhnoid di daerah lumbal. Pungsi dilakukan di sisterna magna atau langsung pada ventrikel otak pada beberapa keadaan. • Cairan yang diperoleh dengan cara diatas di tampung dalam 3 tabung reaksi steril. Tabung pertama diisi dengan beberapa tetes, dan tabung 2 dan 3 diisi dengan cairan otak yang sama banyaknya. • Tabung pertama jarang dipakai untuk pemeriksaan karena mengandung sedikit darah akibat pungsi. Tujuan Pemeriksaan Cairan Serebrospinal
1. Membantu mendiagnosis penyakit meningitis
2. Mengetahui perjalanan penyakit meningitis 3. Menentukan terapi lanjutan untuk gangguan saraf. • Pemeriksaan Cairan Serebrospinal meliputi pemeriksaan makroskopis, mikorskopis dan kimiawi. Kelainan • Jika terjadi infeksi pada otak atau tulang belakang cairan ini bisa berubah warna dan menjadi keruh. Hal ini dapat menandakan adanya infeksi atau penumpukan sel-sel darah putih dan protein. • Cairan serebrospinal dibuat secara terus menerus, jika penyerapan dan alirannya terhambat cairan ini bisa menumpuk didalam rongga otak dan akhirnya menimbulkan hidrosefalus. Terima Kasih