Anda di halaman 1dari 2

Pembahasan :

Media SDA (Sabouraud Dextrose Agar) merupakan media yang digunakan untuk mengisolasi
jamur. Konsistensi media SDA berbentuk padat (Solid) dan tersusun dari bahan sintesis. Fungsi
dari media SDA yaitu, isolasi mikroorganisme menjadi kultur murni, untuk budidaya jamur
patogen, komensal dan ragi, digunakan dalam evaluasi mikologi makanan, serta secara klinis
membantu dalam diagnosis ragi dan jamur penyebab infeksi
Komposisi media SDA yaitu Mycological peptone 10 g, Glucose 40 g, dan Agar 15 g.
Mycological peptone berfungsi menyediakan nitrogen dan sumber vitamin yang diperlukan
untuk pertumbuhan mikroorganisme dalam media SDA, glukosa sebagai sumber energi dan agar
berfungsi sebagai bahan pemadat. Kebanyakan jamur terdapat di alam dan tumbuh dengan cepat
pada sumber nitrogen dan karbohidrat yang sederhana. Secara tradisional, agar Sabouraud, yang
mengandung glukosa dan pepton modifikasi (pH 7,0), telah dipakai karena tidak cepat
mendorong pertumbuhan bakteri.
Media SDA (Sabouraud Dextrose Agar) digunakan sebagai standar untuk media pertumbuhan
jamur dengan pepton sebagai sumber nutrisi yang berasal dari jaringan hewan, sehinga membuat
harga SDA menjadi relatif mahal.
Tempe merupakan pangan fungsional yang sangat bermanfaat bagi kesehatan karena
mengandung banyak nutrisi dan komponen bioaktif. Banyak penelitian menunjukkan bahwa
nutrisi dan komponen bioaktif pada tempe dihasilkan dari kapang, kamir, dan bakteri asam
laktat, tetapi mikroorganisme utama yang berperan dalam fermentasi kedelai menjadi tempe
yaitu Rhizopus oligosporus (Nout dan Kiers 2005; Nurdini et al., 2015).
Rhizopus oligosporus pada tempe berperan sebagai pengepak butiran kacang kedelai menjadi
bentuk padat dengan anyaman miselium. Selain itu peranan penting dalam proses enzimatik yang
berfungsi dalam mengubah senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga
mudah diserap oleh tubuh, yaitu mengandung semua asam amino esensial, kalsium, asam lemak,
vitamin, isoflavon, serta menurunkan kandungan zat anti gizi asam fitat (Babu et al., 2009
Isolat jamur tempe yang diperoleh dikarakterisasi secara makroskopik pada m e d i u m S D A , d
e n g a n d i l a k u k a n pengamatan terhadap morfologi fungi meliputi bentuk koloni, warna
koloni, warna sebalik koloni (reverse side), ada tidaknya tetes eksudat, garis radial, garis
konsentris dan karakteristik khusus yang dimiliki. Pengamatan mikroskopik yang dilakukan
meliputi ada tidaknya septat pada hifa, warna hifa, percabangan hifa, struktur reproduksi (bentuk
spora, warna spora) serta tangkai penghasil spora atau sporangiofor.
Klasifikasi jamur tempe
Kingdom: Fungi
Subkingdom: Eomycota
Divisi: Zygomycota
Subdivisi: Mucoromycotina
Ordo: Mucorales
Famili: Mucoraceae
Genus: Rhizopus
Spesies: Rhizopus oryzae

(Hidayatullah, 2018; Medda et al., 2015; Peti Virgianti, 2015; Sine & Soetarto, 2021; Sophia et
al., 2021)
Hidayatullah, T. (2018). Identifikasi Jamur Rhizopus sp dan Aspirgillus sp Pada Roti Bakar
Sebelum dan Sesudah Dibakar yang Di Alun-Alun Jombang. Repo.Stikesicme-Jbg.Ac.Id, 5.
https://repo.stikesicme-jbg.ac.id/961/2/151310041 TAUFIK HIDAYATULLAH KTI.pdf
Medda, S., Hajra, A., Dey, U., Bose, P., & Mondal, N. K. (2015). Biosynthesis of silver
nanoparticles from Aloe vera leaf extract and antifungal activity against Rhizopus sp. and
Aspergillus sp. Applied Nanoscience (Switzerland), 5(7), 875–880.
https://doi.org/10.1007/s13204-014-0387-1
Peti Virgianti. (2015). Uji Antagonis Jamur Tempe (Rhizopus Sp) terhadap Bakteri Patogen
Enterik. Biosfera, 32(3), 162–168.
Sine, Y., & Soetarto, E. (2021). Kualitas Tempe Gude (Cajanus cajan (L) Millps.) Berdasarkan
Karakteristik Morfologi Dan Lama Waktu Fermentasi. Indigenous Biologi : Jurnal
Pendidikan Dan Sains Biologi, 3(3), 96–102. https://doi.org/10.33323/indigenous.v3i3.167
Sophia, A., Suraini, & Yogica, R. (2021). Comparison of effectiveness of red beans (Phaseolus
vulgaris L.) and candlenut (Aleurites moluccana (L.) Willd) as a replacement for media
sabouraud dextrose agar for Candida albicans growth. Journal of Physics: Conference
Series, 1940(1), 0–7. https://doi.org/10.1088/1742-6596/1940/1/012068

Anda mungkin juga menyukai