2. Pembahasan
Pada Gambar 1 merupakan hasil dari pewarnaan Jaringan yang baik, karena
Sitoplasma dan inti sel terwarnai sempurna. Untuk Inti sel pada Jaringan
berwarna ungu kebiruan dan warna merah muda untuk sitoplasma.
Pada Gambar 2 dan 3 merupakan hasil dari pewarnaan yang baik dimana sudah
terlihat perbedaan antara Inti Sel dan Sitoplasma hanya saja kurang mengikat nya
zat warna sehingga warna terlihat memudar.
Pada Gambar 4 merupakan hasil yang kurang baik dimana inti sel tidak terlihat
salah satu penyebab kemungkinan nya adalah pada saat deparafinisasi kurang
lama sehingga paraffin masih tersisa pada jaringan dan menyebabkan zat warna
tidak mengikat inti sel maupun sitoplasma dengan baik.
Pada Gambar 5 merupakan hasil yang kurang baik dimana struktur jaringan yang
tidak teratur salah satu penyebab nya adalah pada saat proses sectioning atau
pemotongan jaringan yang terlalu tipis sehingga jaringan menjadi sobek.
Pada Gambar 6 merupakan hasil yang kurang baik kerena jaringan yang terlipat
sehingga pada tahap selanjutnya tidak bekerja dengan sempurna.
E. Kesimpulan
Hasil pembacaan atau standar pengecatan hematoxylin eosin (HE) yang baik
menunjukan warna biru terang pada inti sel, warna merah (eosin) pada sitoplasma
dan jaringan ikat serta warna pada preparat seragam (ariyadi et al.2017).
F. Daftar Pustaka
Ariyadi, T., & Suryono, H. (2017). Kualitas Sediaan Jaringan Kulit Metode
Microwave Dan Convetional Histoprocessing Pewarnaan Hematoxylin Eosin.
Jurnal Labora Medika, 1(1), 7–11.
Hamny, Mulyani, S., Masyitha, D., Wahyuni, S., & Jalaluddin, M. (2015).
Morfologi Anatomi dan Histologi Usus Biawak Air ( Varanus salvator ).
Jurnal Veteriner, 16(15), 152–158.
Hughes, R. (2008). Junqueira’s Basic Histology. In Journal of Chemical
Information and Modeling (Vol. 53, Issue 9).
Lau, S. K. (2019). Basic and advanced laboratory techniques in histopathology and
cytology. In Journal of Histotechnology (Vol. 42, Issue 1).
https://doi.org/10.1080/01478885.2019.1559501