Mesenterium ialah bangunan peritoneal yang berlapis ganda, bentuknya seperti kipas,
pangkalnya melekat pada dinding belakang perut dan ujungnya yang mengembang melekat pada
usus halus. Di antara dua lapisan membran yang membentuk mesenterium terdapat pembuluh
darah, saraf dan bangunan lainnya yang memasok usus. Bagian mesenterium di sekitar usus
besar dinamakan mesokolon. Lapisan ganda peritoneum yang berisi lemak, menggantung seperti
celemek di sebelah atas depan usus bernama olentum majus. Bangunan ini memanjang dari tepi
lambung sebelah bawah ke dalam bagian pelvik abdomen dan kemudian melipat kembali dan
melekat pada colon tranversum. Ada juga membran yang lebih kecil bernama omentum minus
yang terentang antara lambung dan liver. Mesenterium merupakan jaringan halus yang berfungsi
sebagai penggantung organ-organ pencernaan, membentuk pembatas halus sehingga organ
pencernaan tidak saling berlekatan satu sama lain, selain itu berfungsi menjaga kedudukan dan
mempertahankan hubungan organ abdomen.
Mesenterium dapat diamati secara langsung dengan merentangkan jaringan tersebut dan
diamati dengan mikroskop. Pengamatan dengan cara tersebut hanya dapat dilakukan dalam
waktu singkat karena setelah beberapa saat mesenterium tersebut akan busuk. Untuk membuat
preparat meseterium yang tahan lama dan dapat diamati berulang kali, memerlukan metode
khusus dengan menggunakan zat kimia untuk mengawetkan dan memberi warna jaringan.
Sitologi, merupakan salah satu bidang ilmu yang mempelajari tentang morfologi
sel sel secara individual atau sel dari jaringan yang diamati secara mikroskopis.
Histology, merupakan ilmu anatomi mikroskopis ilmu yang mempelajari tentang
struktur jaringan secara detail menggunakan mikroskop pada kesediaan jaringan
yang dipotong tipis.
Sitokimiawi, merupakan metode pewarnaan tertentu.
Alat :
Alcohol 30%,50%,70%,80%,90% sampai absolute
Alcohol: xylol ( 3:1, 1:1,xilol murni I dan II )
Kanada balsam
mikroskop
Tissue
Alat bedah ( pisau, gunting, pinset, jarum, spatula )
Gelas benda
Staining jar
Bahan :
KELEBIHAN
1. Preparat rantang biasa dilakukan pada pengujian secara sitokimia untuk melihat adanya
enzim-enzim misalnya phospatase dan histologi untuk melihat morfologi sel
KEKURANGAN
1. Pembuatan preparat rantang tidak akan bertahan lama apabila tanpa difiksasi dan jaringan
yang diamati akan mudah rusak