Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PRAKTIKUM SITOHISTOTEKNOLOGI II

PEMERIKSAAN PREPARAT SUPRAVITAL

Disusun oleh :

HUTAMI PUTRI ROKHANI 3191014

SARJANA TERAPAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL

SURAKARTA

2021/2022
PEMERIKSAAN PREPARAT SUPRAVITAL

Identitas Sampel: Mukosa pipi bagian dalam

A. TUJUAN

Untuk mengetahui cara pembuatan sediaan preparat supravital

B. DASAR TEORI

Jaringan Epitel manusia terdiri dari jaringan epitelium, jaringan pengikat, jaringan
pengangkut dan jaringan syaraf. Epitel adalah jaringan yang terdiri atas sel-sel yang
sangat rapat tanpa adanya zat antar sel. Epitel tidak memiliki pembuluh darah, namun
semua epitel tumbuh pada jaringan ikat yang mempunyai pembuluh darah. Epitel
dipisahkan dengan jaringan ikat melalui membrana basalis. Jaringan epitel terdiri dari
kumpulan sel-sel yang sangat rapat susunannya sehingga membentuk suatu lembaran,
maka disebut sebagai membran epitel atau disingkat sebagai epitel saja untuk
membedakan dengan epitel kelenjar (Rudyatmi, 2004).

Jaringan epitel mempunyai ciri-ciri umum terdiri atas sel-sel yang saling berdekatan,
yang berbentuk pipih. Hanya ada sedikit material antarsel. Jaringan bersifat avaskular
atau tanpa pembuluh darah. Permukaan atas epithelium bebas, atau terbuka bagi bagian
luar tubuh atau rongga tubuh bagian dalam. Permukaan basal berada pada jaringan ikat.
Pembelahan sel pada epithelium terjadi secara terus menerus untuk menggantikan sel-
sel yang rusak. Ada 2 macam jaringan epithelium, yaitu epithelium permukaan
merupakan epitel pelapis berbaris yang menutupi permukaan tubuh dan organ tubuh
bagian dalam, epitelium kelenjar menyekresi hormon atau produk lain. Untuk membuat
preparat jaringan segar menggunakan metode supravital. Metode supravital merupakan
suatu metode untuk mendapatkan sediaan dari sel atau jaringan yang hidup. Zat warna
yang biasa dipakai untuk pewarnaan supravital adalah janus green, neutral red,
methylene blue, dengan kosentrasi tertentu. Preparat supravital merupakan preparat
yang bersifat sementara sehingga harus segera diamati dengan mikroskop setelah
pembuatan preparat tersebut selesai (Subowo, 2006).

C. ALAT DAN BAHAN

• Cottonbud
• Objek Glass

• Tusuk gigi

• NaCl

• Methylene Blue

• Mikroskop

D. METODE

Swab Mukosa

E. CARA KERJA

1. Alat dan bahan disiapkan

2. Probandus dianjurkan untuk berkumur guna menghilangkan sisa makanan di dalam


mulut

3. Swab dilakukan pada bagian mukosa (pipi bagian dalam) menggunakan tusuk gigi

4. Tusuk gigi digulirkan pada objek glass satu arah

5. Preparat diteteskan atau direndam dengan Methylene blue selama 1 menit, buang sisa
cat

6. Kering anginkan

7. Preparat diamati dibawah mikroskop dengan objektif 100x + emersi

F. HASIL

H. KESIMPULAN

I. PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai