Anda di halaman 1dari 8

A.

TINJAUAN PUSTAKA
Makhluk hidup dicirikan oleh kemampuan melakukan metabolisme yang
sempurna dan kemampuan bereproduksi. Metabolisme ialah suatu rangkaian reaksi
kimia yang berfungsi membentuk senyawa-senyawa yang diperlukan untuk
mendukung kehidupan. Reproduksi ialah pembentukan makhluk baru yang sama
dengan dirinya atau perbanyakan dirinya. Reproduksi akan dimulai dengan
memperbanyak bahan genetik, yang mengendalikan sifat makhluk hidup tersebut,
yang kemudian diikuti dengan perbanyakan organel-organel yang lainnya. Proses
kehidupan berlangsung pada berbagai tingkat. (Fadhilla,2018)

Metabolisme dan reproduksi dapat berlangsung hanya di dalam sel. Dalam


proses metabolisme dilibatkan berbagai jenis enzim, yang berfungsi mengkatalisis
setiap tahapan reaksi tersebut. Dalam sel terdapat bahan genetik yang disebut dengan
kromosom. Pada kromosom ini terdapat gen yang mengendalikan pembentukan enzim
yang berperan dalam mengkatalisis proses metabolisme. Kromosom ini akan
bereplikasi menggandakan diri pada awal produksi sel, dan setelah penggandaan
kromosom akan terjadi pembelahan sel memisahkan dua kelompok kromosom yang
telah digunakan tersebut. (Fadhilla,2018)

Reproduksi sel umumnya terjadi ketika ukuran sel telah mencapai ukuran dan
volume tertentu, yang biasanya mengurangi efektivitas proses transportasi nutrisinya
dan, dengan demikian, pembagian individu jauh lebih efektif. Pembagian Reproduksi
Sel (Pembelahan Sel), terdiri dari:
 Pembelahan Secara Langsung (Amitosis) – Pada proses pembelahan sel secara
langsung tidak terjadi fase-fase pembelahan, sehingga setiap sel akan langsung
membelah menjadi 2 sel anak. Pembelahan secara langsung ini dapat terjadi pada
bakteri maupun berbagai organisme uniseluller lainnya.
 Pembelahan Secara Tidak Langsung – Pada proses pembelahan sel secara tidak
langsung terjadi fase-fase pembelahan sel didalamnya, sehingga setiap sel akan
langsung membelah menjadi 2 sel anak (Santoso,2016).
Terdapat 2 jenis reproduksi sel secara tidak langsung, yaitu:
o Mitosis
Mitosis adalah bentuk pembelahan sel yang paling umum dari sel eukariotik.
Dalam proses ini, sel mereplikasi bahan genetiknya sepenuhnya, yang
kemudian membelah menjadi dua, menghasilkan dua kembar identik. Sisa sel
kemudian mulai menggandakan dan perlahan-lahan membelah sitoplasma,
sampai membran plasma akhirnya membagi dua sel anak baru menjadi dua.
Mitosis dapat terjadi ketika area tubuh berkembang, ketika sel-sel tua diganti
(Santoso,2016).
Fase/tahapan pembelahan mitosis terbagi menjadi 4, diantaranya:

PROFASE:
1. Kromatin menebal, memendek  kromosom
2. Nukleolus melebur
3. Sentriol memisah – benang-benang gelendong mulai terbentuk
4. Dinding inti mulai melebur tapi belum seluruhnya
5. Kromosom menduplikasi  kromatid
METAFASE:
1. Dinding inti benar-benar melebur, benang gelendong meluas
2. Terdapat bidang pembelahan (ekuator)
3. Kromatid menuju bidang pembelahan berkumpul / berderet pada bidang
pembelahan
4. Terbentuk benang antar kromatid / benang interkromosom ( interzonal )

ANAFASE:
1. Dimulai dengan pemisahan kromatid pada sentromernya
2. Sentromer dari masing-masing kromatid membelah menjadi dua 3.
Kromatid memisah dari bidang pembelahan kromoson
4. Kromosom bergerak ke kutub yang berlawanan ( pergerakan ini dibantu
oleh kontraksi benang kromosom dan dorongan benang interkromosomal )

TELOFASE:
1. Kromosom yang telah sampai di kutubnya mulai memanjang kembali
kromatin
2. Anak inti dibentuk kembali
3. Dinding inti dibentuk kembali
4. Benang-benang gelendong hilang

o Meiosis
1. Pembelahan miosis pertama : Replikasi DNA kromosom (2n-4n),
membentuk pasangan homolog, kemudian mengadakan cross-over kromatid,
pemisahan membentuk kiasma, terjadi pertukaran gen interkromosom
homolog. Jumlah akhir kromosom pada pembelahan miosis pertama :
kromosom sel anak = kromosom sel induk = 2n = 23 ganda.
2. Pembelahan miosis kedua : Nonreplikasi, pembelahan pada sentromer,
Jumlah akhir kromosom pada pembelahan miosis kedua: kromosom sel anak =
½
kromosom sel induk = n = 23 tunggal.
pembelahan meiosis terjadi hanya pada sel-sel reproduksi.
Pada pembelahan meiosis komposisi kromosom mengalami
reduksi menjadi setengah dari jumlah kromosom pada sel
induknya. Reduksi jumlah kromosom terjadi oleh karena
pembelahan terjadi sampai dua kali, sedangkan replikasi atau
penggandaan kromosom hanya terjadi sekali.(Suryati,2012)

Tujuan pembelahan sel secara tidak langsung


1. mitosis : regenerasi
2. miosis : mengurangi kromosom (2n 46xx/xy diploid menjadi 1n 23x/y
haploid) (Kusnadi,2012).
B. TUJUAN
1. Mengetahui macam- macam proses pembelahan sel.
2. Mengetahui karakteristik pada masing-masing fase pembelahan sel.
3. Mengetahui dan mengamati Fase mitosis yang teramati pada sel akar bawang
merah.
4. Mengetahui alasan digunakannya bagian ujung akar bawang merah.

C. ALAT DAN BAHAN


Alat: Bahan:
1. Mikroskop 1. Biakan akar bawang merah
2. Gelas objek 2. Larutan aceto-carmin
3. Gelas penutup
4. Cutter
5. Pinset
6. Tisu
7. Pipet tetes
8. Cawan petri
9. Pensil yang halus permukaannya
10. Kaki tiga
11. Lampu spiritus
12. Kasa asbes

D. PROSEDUR
1. Dibuat biakkan akar bawang merah dengan cara direndam cakram
siung bawang merah di dalam segelas air.
2. Diletakkan biakkan tersebut di tempat gelap selama beberapa hari
hingga tumbuh akar dengan panjang 2-3 cm.
3. Dipotong akar bawang yang tumbuh tadi sepanjang 5 mm dari ujung
akar dan diletakkan potongan-potongan akar di dalam cawan petri lalu
diberi larutan aceto-carmin hingga seluruh potongan akar terendam.
4. Dipanaskan rendaman potongan akar hingga ujung akar tampak
berwarna paling merah. Dijaga agar larutan aceto-carmin tidak
mengering.
5. Diletakkan satu potongan akar di atas gelas objek dan diberi 1 tetes
larutan aceto-carmin, ditutup dengan gelas penutup, lalu ditekan dengan
pensil hingga memipih. Serap kelebihan larutan yang berada di sebelah
luar gelas penutup dengan tisu.
6. Diamati di bawah mikroskop.

E. HASIL DAN PEMBAHASAN

pembesaran 100x
pada pembesaran 100x fase tidak nampak jelas hanya terlihat titik buram dan
tidak bisa ditentukan terdapat fase apa saja.

Pembesaran 1000x
Pada pembesaran 1000x fase fase dalam sel sangat jelas dan dapat ditentukan
jenis fase apa saja.fase tersebut diantaranya:
Jenis fase Perjelas gambar Keterangan
Pada pembesaran
Pembahasan
Praktikum pengamatan pembelahan mitosis dilakukan pada tudung akar bawang
merah yang telah dibuat biakan nya selama 2 hari. Pemotongan tudung akar
dilakuakan pada hari sabtu 22 oktober 2022.
Penggunaan akar pada praktikum kali ini adalah antara lain karena akar
merupakan salah satu jaringan yang sel-sel penyusunnya adalah sel-
sel somatik, khusus pada ujung akar bersifat meristematik.Mitosis merupakan
pembelahan sel yang umumnya terjadi pada sel-sel yang hidup terutama sel-sel
yang sedang tumbuh, dan dan sel-sel ini umumnya terdapat pada ujung akar dan
ujung batang tumbuhan.()
Hal inilah yang melatarbelakangi digunakannya akar dalam praktikum
mitosis ini.
Menurut hal ini dikarenakan pada ujung akar bawang merah banyak sel yang
mengalami aktifitas pembelahan dengan rentangan 5 menit sebelum dan
sesudah pukul 24 malam.Sehingga tahap-tahap mitosis dapat diamati.
Tahap pertama yang dilakukan untu pengamatan adalah memotong akar pada
bawang merah dengan Panjang ± 5 mm lalu diletakan dalam cawa petri dan
diteteskan aceto carmin sampai cukup terendam.
Penggunaan aceto carmin
Setelah itu dipanaskan selama ± 10 detik sampai warna aceto carmin menyerap
sempurna pada sel akar. Lalu sel akar yang telah dipanaskan dipindahkan keatas
object glaas dan diberi lagi setetes aceto carmin agar mempermudah proses
pengamatan pada saat diamati dibawah mikroskop dan ditutup cover glass dan
ditekan perlahan menggunakan ujung pensil yang bagiannya halus untuk
menghentikan fase yang terjadi pada sel.
Preparat sel akar diamati dibawah lensa mikroskop dengan percobaan pertama
menggunakan pembesaran lensa okuler 10x dan lensa objektih 4x hasilnya,
tidak nampak fase yang terjadi didalam sel hanya terlihat gambar bayang dari
sel akar yang menyebabkan analitik tidak dapat menjelaskan fase fase yang
terjadi.
Lalu pada percobaan kedua analitik mencoba untuk merubah pembesaran
menjadi lensa okuler 10x dan lensa objektik 10x hasilnya, didapatkan gambae
bulat bulat sel namun gambar tampak buram dan masih belum bisa ditentukan
fase fase nya.
Kemudian analitik mencoba membuat ulang preparate karena preparate
sebelumnya telah mongering, pembuatan preparat dilakukan dengan tahap yang
sama pada sebelumnya.
Pada percoban ketiga analitik mencoba menggunakan pembesaran lensa okuler
10x dan lensa objektif 100x dan didapatkan hasil yang jelas dan bisa ditentukan
fase fasenya.
Pada percobaan ketiga ditemukan berbgai fase diantaranya:
Profase,metaphase,anafase,telophase dan didapatkan bahwa didalam sel, fase
yang paling banyak ditemukan adalah profase.
Fase fase tersebut dapat dibedakan dari bentuk dan definisi nya yaitu pada
profase, sel
Dan pada metafse, sel mengalami
Lalu pada anafase, sel mengalami
Kemudian pada telophase, sel mengalami

Anda mungkin juga menyukai