Anda di halaman 1dari 15

PEMBELAHAN MITOSIS DAN MEIOSIS

(Laporan Praktikum Mikroteknin Biologi)

Oleh

Diana Salsabila

2017021073

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teori sel menyatakan bahwa setiap sel penyusun makhluk hidup berasal dari sel
sebelumnya. Proses terjadinya sel baru dari sel induknya disebut dengan pembelahan
sel, yang berdasarkan beberapa perbedaan pokoknya dikelompokkan menjadi mitosis
dan meiosis.

Mitosis adalah peristiwa pembelahan sel yang terjadi pada sel-sel somatis (sangat
aktif pada jaringan meristem) yang menghasilkan dua sel anak dengan komponen
yang sama dan identik dengan komponen induknya.

Pada saat sel aktif membelah, kromosom akan relative mudah diamati dengan hanya
memperlakukan sel-sel tersebut dengan metode fiksasi dan pewarnaan yang
sederhana.

Bahan standar yang biasa digunakan dalam pengamatan mitosis adalah sel-sel ujung
bawang merah (Allium ascalonicum), sedangkan untuk pengamatan meiosis
seringkali digunakan kotak sari atau bakal biji tanaman Lily. Kelebihan dari bahan-
bahan tersebut adalah selain komposisi dinding selnya yang tersusun atas lapisan
senyawa-senyawa yang relatif mudah ditembus oleh larutan fiksatif dan pewarna juga
jumlah kromosomnya tidak terlalu banyak, sehingga pengamatan terhadap masing-
masing fase yang sedang berlangsung relatif mudah dilakukan.

B. Tujuan

Tujuan dari dilakukannya praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat memahami
teknik dalam pengamatan pembelahan sel sehingga dapat memperkaya pengetahuan
dan wawasan.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Pembuatan sediaan kromosom pada proses pembelahan sel agar dapat dipelajari
salah satunya dengan menggunakan metode pencet atau squash. Metode squash
adalah metode yang dipakai untuk mendapatkan suatu sediaaan dengan cara
memencet suatu irisan jaringan sehingga kromosom dapat menyebar dan dapat
diamati menggunakan mikroskop. (Iriani, et al., 2019)

Mitosis merupakan proses pembelahan sel tubuh yang menghasilkan sel anak yang
identik dengan sel induknya. Mitosis terdiri dari beberapa fase yaitu, profase,
metafase, anafase, dan telofase. Bahan yangdigunakan dalam pembuatan preparat
pengamatan mitosis adalah sel yang sedang aktif membelah, sel ini dapat
ditemumkan pada bagian yang aktif bertumbuh contohnya pada ujung-ujung akar.
(Abdullah, et al., 2017)

Setiap jenis tanaman memiliki waktu pembelahan sel yang berbeda-beda dan setiap
tumbuhan mmeiliki jam biologis yang mengatur waktu optimum pembelahan
mitosis. (Aipokpodion & Willie, 2015).

Pengamatan pembelahan mitosis sel lebih mudah bila pemotongan akar dilakukan
pada pagi hari dengan waktu paling optimumnya adalah pukul 09.00 WIB. (Abidin,
et al., 2014).

Mitosis membutuhkan energi yang besar sehingga prose smitosis terjadi ketika
penyerapan energi berlangsungs secara maksimal. (Adesoye & Nnadin, 2011)

Sentomer merupakan daerah kontriksi (lekukan) primer di bagian tengah


kromosom yang bersifat khusus dan tetap, berfungsi sebagai titik perlekatan spindel
mikrotubul yang bertanggung jawab dalam pergerakan kromosom saat pembelahan
sel. Sentromer juga digunakan sebagai tempat melekatnya sister kromatid. Peranan
sentromer merupakan komponen kunci dalam proses segregasi kromosom.
Sentromer ditandai oleh adanya DNA repetitif (sekuen nukleotida yang berulang-
ulang). Dalam pembelahan sel, DNA repetitif pada sentromer berperan
memisahkan kohesi antar sister kromatid dan mengatur kromatin pada nukleus saat
interfase. (Aziz & Rasdianah, 2019)
III. METODE

A. Judul Pengamatan

Pengamatan Mitosis pada akar Bawang dengan Metode Squash

B. Alat dan Bahan

Adapun bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah Larutan Carnoy (tanpa
chloroform) 70 %, ethanol Hydrochloric acid (18 %), Larutan Carnoy (dengan
chloroform), Toluidine Blue Fuchsin. Sedangkan alat yang digunakan adalah Gelas
benda, Gelas penutup, Cangkir kecil, Scalpel, Forceps.

C. Prosedur Kerja

Penumbuhan akar bawang

Tusukkan beberapa lidi pada bagian dekat pangkal umbi bawang dan letakkan di
mulut botol selai, usahakan bagian bawah umbi terkena air pada botol tersebut.
Tunggu 1 – 2 hari sampai akar tumbuh sepanjang 1 – 2 cm. Ujung akar dipotong
kemudian dimasukkan ke dalam larutan Carnoy (tanpa chloroform) untuk dimatikan
dan difiksasi. Setelah 4 jam ujung akar dapat digunakan (seharusnya 48 jam).
Apabila lebih dari 48 jam, sebaiknya dipindah ke larutan 70 % ethanol. Ujung akar
ini bisa disimpan selama 3 – 4 bulan sebelum dibuat preparat squash mitosis.

Pembuatan squash mitosis


1. Sediakan 2 cangkir kecil. Satu cangkir diberi label ‘HCl” dan diisi HCl 18 %
secukupnya, dan cangkir satunya diberi label “Carnoy” dan diisi larutan Carnoy
dengan chloroform secukupnya.
2. Gunakan forceps untuk memindahkan ujung akar ke dalam cangkir HCl. Setelah
4 menit pindahkan akar tersebut ke dalam larutan Carnoy selama 4 menit. Ambil
ujung akar tersebut dan letakkan pada kaca preparat.
3. Potong akar tersebut 1 – 2 mm dari ujungnya dan buang sisanya.
4. Tetesi ujung akar dengan beberapa tetes toluidine blue (atau fuchsin atau
acetocarmin), biarkan selama 2 menit. Kemudian serap cairan pewarna tersebut
dengan kertas penghisap/tissue, jaga jangan sampai menyentuh ujung akarnya.
5. Tetesi ujung akar dengan 1 – 2 tetes air, kemudian tutup perlahan-lahan
menggunakan kaca penutup. Pencet perlahan-lahan kaca penutupnya dengan
menggunakan ibu jari.
6. Amati di bawah mikroskop.
7. Untuk preparat semi permanen, setelah larutan pewarna dihisap kemudian
ditetesi gliserin. Setelah itu ditutup dengan kaca penutup, kemudian dipencet
perlahan. Bagian tepi kaca penutup ditetesi kutek.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

( Tahap profase)

(Tahap Metafase)
(Tahap Anafase)

(Tahap Telofase)

B. Pembahasan

Dalam mengamati proses mitosis digunakan sel akar bawang karena sel bawang
merupakan sel yang bersifat meristematis yakni sel yang aktif membelah maka
dari itu akan terlihat proses mitosis pada bagian ini.
Sebelum mengamati sel yang mengalami pembelahan mitosis, ada beberapa
perlakuan yang dilakukan pada akar bawang merah. Pertama akar bawang merah
di rendam dalam larutan Carnoy selama 4 jam (sehaursnya 48 jam). Perendaman
dengan larutan Carnoy juga berfungsi untuk melunakkan dinding sel agar
mempermudah masuknya zat pewarna dan memperamudah saat pemotongan.
Selain itu pemberian larutan Carnoy bisa membuat preparat ini bisa disimpan
selama 3-4 bulan sebelum di squash.
Perlakuan berikutnya pemberian acetocarmin, acetocarmin adalah pewarna yang
fungsinya untuk memberi pigmen kepada sel-sel akar bawang sehingga mudah
untuk diamati dan kemudian di lanjutkan dengan pembakaran menggunakan
lampu spritus.
Dalam pengamatan yang dilakukan tampak jelas proses pembelahan mitosis yang
terjadi, mulai dari profase sampai telofase. Beriku adalah penjelasan setiap tahap
mitosis:
1. Profase : Tahap ini merupakan fase pembelahan mitosis yang paling lama dan
paling banyak memerlukan energi.

2. Metafase : Pada tahap ini kromosom terletak berjajar pada bidang ekuator.

3. Anafase : Saat anafase sentromer membelah, lalu benang spindel menarik


kromosom menuju kutub sel yang berlawanan.

4. Telofase : Pada tahap ini terjadi peristiwa sebagai berikut:

 Kromosom berubah menjadi benang kromatin


 Membran inti dan nukleolus terbentuk kembali
 Terjadi sitokinesis (pembagian sitoplasma) sehingga dihasilkan dua sel
yang identik dengan sel semula

Ciri-ciri Pembelahan Mitosis


Pembelahan ini memiliki ciri sebagai berikut:
1. Terjadi pada pembelahan sel tubuh (somatis)
2. Bertujuan untuk pertumbuhan dan regenerasi
3. Menghasilkan dua sel anak yang identik dengan sel induk semula (diploid
menjadi diploid/haploid menjadi haploid)

Ciri-Ciri Tahapan Mitosis


1. Profase ditandai dengan menghilangnya membran inti, dan terbentuknya
benang-benang kromatin (pemadatan kromosom).
2. Metafase ditandai dengan kromosom yang berderet di bidang equator (saat
yang mudah mengamati kromosom).
3. Anafase ditandai dengan kromosom mulai bergerakkearah kutub yang
berlawanan ditarik oleh benang-benang spindel/mikrotubul.
4.Telofase sel terbagi menjadi 2 sel anakan

Berikut adalah tahapan- tahapan pada proses meiosis :

a. Tahap Profase 1

Tahap profase pada meiosis berbeda dengan mitosis, yaitu bahwa kromosom-
kromosom homolog membentuk pasangan, yang dinamakan bivalen. Proses
berpasangannya kromosom homolog dinamakan sinapsis. Kemudian setiap
anggota bivalen membelah memanjang, sehingga terbentuklah 4 kromatid. Ke
empat kromatid padad satu bivalen dinamakan tetrad. Selama sinapsis, dapat
terjadi pindah silang (crossing over), yaitu peristiwa penukaran segmen dari
kromatid-kromatid dalam sebuah tetrad.

b. Tahap Metafase I

Pada tahap metafase terjadi proses-proses berikut.

1. Benang gelendong menjadi teratur dan beberapa benang melekat pada


sentromer.

2. Sentromer dari bivalen terdapat pada bidang metafase yang merupakan


pasangan kromosom, bukan merupakan kromosom tunggal seperti pada metafase
dari mitosis.
3. Berderetnya bivalen ini secara rambang, dalam hubungannya dengan
kromosom yang berasal dari pihak ayah dan pihak ibu. Pengaturan kromosom
pada metafase ini adalah akibat pengaruh genetik

c. Tahap Anafase I

Pada tahap anafase I terjadi tahap-tahap berikut.

1. Pemisahan kromosom homolog selesai kemudian kromosom bergerak ke


arah kutub yang berlawanan. Sentromer tidak membelah dan bagian kromosom
yang tertukar bergerak bersama di mana bagian itu baru saja melekat. Masing-
masing kromosom sekarang mempunyai dua kromatid.

2. Pengaturan kromosom homolog dan perpindahannya ke arah kutub benang


gelendong ini secara kebetulan dan merupakan dasar hukum pemisahan bebas dan
segresi dari Mendel. Apabila gen dominan dan resesif pada satu pasang kromosom
homolog diberi simbol A dan a, maka gen-gen ini akan memisah ke kutub yang
berlawanan. Apabila gen dominan dan resesif pada satu pasang kromosom
homolog lain diberi simbol B dan b, maka kedua pasang gen itu akan memisah
secara bebas.

d. Telofase I

1. Telofase merupakan tahap yang terjadi proses-proses berikut :

Telah terjadi reduksi jumlah kromosom (haploid). Masing-masing kromosom ini


terdiri dari dua kromatid.

2. Tahap ini sangat berbeda-beda antara spesies satu dengan yang lain. Pada
beberapa sel tanaman terbentuk selaput inti dan nukleolus muncul kembali,
sedang pada yang lain tidak terbentuk selaput inti. Replikasi DNA tidak terjadi
lagi, tetapi sintesis protein dapat berlangsung terus.

Tahap pembelahan meiosis II terdiri atas tahap-tahap berikut:

a. Profase II
Pada tahap profase II terjadi proses-proses antara lain:

1. kromosom menjadi pendek dan tebal kemudian menjadi kelihatan lagi;

2. kromosom-kromoson ini mulai bergerak ke bidang metafase.

b. Tahap Metafase II

Pada tahap metafase II ini terjadi proses-proses antara lain:

1. kromosom kelihatan, terdiri atas dua kromatid;

2. penyebaran kromatid ke arah kutub secara rambang;

3. sentromer melekat pada benang gelendong;

4 sentromer mulai membelah.

c. Tahap Anafase II

Pada tahap anafase II ini terjadi proses antara lain:

1. sentromer dari masing-masing kromosom telah membelah dan kromatid telah


memisah dan menjadi satu kromosom;

2. kromosom baru itu bergerak menuju kutub.

d. Tahap Telofase II

Pada tahap telofase II ini terjadi proses antara lain:

1. selaput inti terbentuk mengelilingi empat hasil pembelahan;

2. bentuk kromosom tidak jelas;

3. masing-masing inti mengandung satu anggota dari pasangan kromosom,


keadaan haploid;

4. terjadi modifikasi sel lebih lanjut untuk menghasilkan gamet.

Pembelahan meiosis ini menjadi penting karena dapat mempertahankan jumlah


kromosom suatu individu tetap diploid. Artinya, ketika terjadi peleburan sel
kelamin jantan dan betina yang masing-masingnya haploid, akan terbentuk
individu diploid. Hasil akhir dari meiosis biasanya tidak langsung berupa gamet,
melainkan memerlukan sedikit waktu untuk berkembangn menjadi gamet. Proses
ini disebut maturasi.
V. KESIMPULAN

Ada pun kesimpulan dari praktikum ini adalah;


1. Fase yang terlihat adalah fase profase, metafase, anafase, telofase.
2. Fungsi asetokarmin adalah untuk memberi zat warna pada sel sel akar
bawang agar mudah untuk diamati.
3. Meristem akar bawang adalah bahan yang paling mudah untukdigunakan
sebagai preparat pengamatan pembelahan mitosis.
4. Untuk mengamati sel meiosis, kita bisa menggunakan anter bunga atau
putik.
5. Pembelahan mitosis menghasilkan dua sel anak yang identik.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, F. N., Jaya, A. S. & Widayat, 2017. Penentuan Waktu Perendaman Sel (Fase
MItosis) Akar BAwang Merah (Allium ascalonicum) Menggunakan Safranin Untuk
Mendukung Praktikum Biologi. BIOLEUSER, 1(3), pp. 86-91.

Abidin, A. Z., Budiono, J. & Isnawati, 2014. Studi Indeks Mitosis Bawang Untuk
Pembuatan Media Pembelajaran Preparat Mitosis. Jurnal Bioedu, 3(3), pp. 571-579.

Adesoye & Nnadin, 2011. Mitotic Chromosomes Studies of Some Accessions of


African Yam Bean, Sphenostylis sternocarpa (Hocst. ex. A. Rich) Harm. African
Journal of Plant Science, Volume 5, pp. 835-841.

Aipokpodion & Willie, 2015. Mitotic activity in Cowpea (Vigna unguiculata (L. ) land
race"Olaudi" walp) in Nigeria. American Journal of Plant Sciences, Volume 6, pp.
1201-1205.

Aziz & Rasdianah, I., 2019. Kromosom Tumbuhan Sebagai Marka Genetik. Jurnal
Teknosains, 13(2), pp. 125-131.

Iriani, N. A., Dwiranti, A. & Salamah, A., 2019. Mitotic Index of the Large Single Pink
Hibiscus Rosa-sinensis Leaf Shoot at Different Sampling Times. Biology Journal of
UIN Jakarta, 13(1), pp. 3-7.

Anda mungkin juga menyukai