Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR

PEMBELAHAN SEL ( MITOSIS )

Tanggal Praktikum : 02 Desember 2020


Dosen Pengampu : Ismi Farah Syarifah, M.Sc

Disusun Oleh :
Septiara Putri (1207020071)

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum

 Mempelajari fase-fase pembelahan mitosis pada ujung akar tanaman Aloe sp atau Zea
mays L atau bawang merah Alium cepa

1.2 Landasan Teori

Sebagai unit fungsional, sel memiliki kemampuan memperbanyak diri atau


dikenal dengan istilah reproduksi. Reproduksi sel berlangsung melalui pembelahan.
Pembelahan sel yang terjadi pada organisme eukariotik meliputi pembagian inti sel
(kariokinesis) dan pembagian sitoplasma (sitokinesis) melalui tahapan seperti pada
mitosis maupun meiosis. Tahapan pembelahan didasarkan pada perubahan letak
(tingkah laku) kromosom selama berlangsungnya proses pembelahan. Pembelahan sel
diawali dengan adanya aktivitas pembelahan kromosom dalam beberapa tahap
pembelahan. Pada setiap tahap pembelahan mempunyai ciri-ciri tertentu yang dapat
diamati proses-prosesnya melalui teknik atau perlakuan tertentu yang diberikan pada
kromosom tersebut. Adapun pembelahan sel dibedakan menjadi dua macam, yaitu
mitosis dan meiosis (Pratiwi, 2013).
Tumbuhan pada masa awal perkembangan mengalami pertumbuhan sangat
banyak, tumbuhan mengalami pembelahan sel secara tidak langsung yang disebut juga
dengan mitosis (Setjo,2004). Mitosis adalah pembelahan duplikasi dimana sel
memproduksi dirinya sendiri dengan jumlah kromosom sel induk. Mitosis
mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti dari sel
somatik secara berturut-turut. Mitosis umumnya diikuti oleh sitokinesis yang membagi
sitoplasma dan membran sel. Proses ini menghasilkan dua sel anak yang identik, yang
memiliki distribusi organel dan komponen sel yang sama serta berjutuan untuk
mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti secara
berturut-turut. Proses mitosis terjadi didalam sel somatik yang bersifat meristematik,
yaitu sel-sel yang hidup terutama sel-sel yang sedang tumbuh (ujung akar dan ujung
batang) (Muhlisyah dkk, 2014). Mitosis dibagi menjadi empat fase : profase, methapse,
anaphase dan telofase. Satu putaran reproduksi sel akan diikuti interfase; fase ini disebut
juga dengan fase istirahat. Interfase merupakan tahap terpenting dari mitosis karena
terjadinya; sintesi DNA, menuju pada replica kromosom dan sintesis protein,
membutuhkan waktusekitar 90% adri seluruh waktu reproduksi sel. Sehingga fase ini
dibagi dalam tahap; G1 (Gap), S (Sintesi) dan G2 . Panjang waktu G1 bervariasi, sedang
S dan G2 biasanya seragam. Karakteristik fase-fase pembelahan:
Profase : inti sel terlihat keruh oleh butiran-butiran halus kromatin yang akan berubah
menjadi benang-benang halus yang bentuknya tidak menentu. Benang-
benang halus tersebut akan menebal dan terbelah-belah seperti spiral terdiri
dari dua kromatid, tampak seperti benang rangkap. Benang-benang tersebut
akan berubah menjadi batang-batang halus yang disebut dengan kromosom.
Bersamaan terbentuknya kromosom membran inti beserta butir halusnya
(nukleulus) akan menghilang. Sehingga kromosom tampak ditengah
sitoplasma.
Metafase: kromosom tampak pada bidang ekuatorial atau bidang tengah, yang tampak
seperti papan sehingga dinamakan papan metaphase atau papan inti.Pada fase
ini biasanya jumlah kromosom dapat dihitung.
Anafase : kedua kromatid dari masing-masing kromosom tampak dengan jelas saling
menjauhi bidang ekuator, dan berkumpul pada kutub-kutubnya.
Telofase : pada awal telofase mulai terbentuk dinding baru dari intinya dan kromosom
menjadi satu, butir-butir halus (nucleolus) juga terbentuk kembali. Setelah
terbentuk dua inti maka mulailah pembelahan sitoplasma (Sitokinesis)
ditandai dengan pembentukan membrane sel dari tengah-tengah kearah tepi.
Meisosis merupakan jenis pembelahan sel yang terjadi dalam dua tahap,
dilakukan oleh organisme eukariotik yang bereproduksi secara seksua, dan
menghasilkan empat sel gamet dengan jumlah kromoso separuhnya dari sel semula.
Meisosis disebut juga pembelahan reduktif karena terjadi pengurangan jumlah
kromosom pada sel anak yang dihasilkan. Fase pada meiosis menyerupai mitosis, hanya
saja, pada meiosis terjadi dua kali pembelahan secara berturut-turut, yaitu meiosis I dan
meiosis II. Sebelum meiosis, terjadi interfase.
Pembelahan meiosis meliputi fase , Interfase yaitu masa sebelum meiosis I,
DNA bereplikasi hingga terbentuk dua Salinan DNA. Meiosis I merupakan tahap
pemisahan kromsom homolog atau pembelhan reduksional yang menghasilkan dua sel
haploid dari satu sel diploid. Meiosis I meliputi profase I, metaphase I, anaphase I,
telophase , dan sitokonesis I. Didalam profase terbagi menjadi lima subfase, yaitu
leptoten, zigoten, pakiten, diploten,dan diakinesis. Metafese I : kromosom tetrad
bergerak ke bidang ekuatorial dan mikrotubula kinektor dari saru kutub sel melekatkan
diri pada setiap sentromer.Anapase I : benang-benang spindel menarik kromosom
homolog kearah kutub yang berlawanan, setromer tidak terpisah melainkan tetap
menyatukan kromatid. Telofase 1 dan sitokinesis : kromosom homolog berada dikedua
kutub ,sitokinensis terjadi secara serentak dengan telophase 1 untuk membentuk 2 sel
anak. Hasil dari pembelahan meiosis 1 adalah dua sel anak yang kromosomnya haploid.
Meiosis II merupakan tahap pemisahan kromatid saudara dari kromosom haploid.
Meliputi, profase II ; benang spindel terbentuk, kromatid melekat pada sentromer.
Metafase II ; kromosom berjajar di bidng ekuatorial dan terlihat hanya dalam satu baris.
Anafase II: sentromer kromatid berpisah, benang spindle menarik kromatid kearah
kutub yang berlawanan. Telofase II dan sitokinesis II : terbentuk nucleus dan membrane
inti, pada akhir sitokonesis dihasilkan empat sel anak yang kromosomnya haploid.
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Waktu dan Tempat Praktikum


Hari/Tanggal : Rabu, 02 Desember 2020
Waktu : 09.30 s/d 12.00
Tempat : Rumah
2.2 Alat dan Bahan
 Alat
1) Mikroskop
2) Preparat
3) Cover glass
4) Gelas
5) Tissue
6) Pipet
7) Bunsen
8) Pisau atau cutter
9) Tusuk gigi
10) Jarum
11) Kaca arloji

 Bahan :
1) Alium cepa (bawang merah)
2) Air
3) Kolkisin
4) HCl
5) Acetoorcein
6) Asam asetat
7) Cairan imersi
8) Etanol absolut
2.3 Prosedur Kerja

Bersihkan Ujung bawang Ujung bawah 1-2 jam


bagian bawah dibuat seperti dimasukan pada
bawang merah tusuk sate larutan kolkisin

2-3 jam
Akar bawang Diganti Diganti dengan
diambil dengan alcohol larutan carnoy’s

Letakan akar Bersihkan sisa 15-45


Panaskan
bawang pada HCl dan warnai menit
menggunakan
preparat dan dengan pewarna
bunsen
tambahkan HCl acetoorcein

Bersihkan sisa
Sisa asam
Tutup dengan acetoorcein
asetat diserap
cover glass dengan asam
dengan tissue
asetat

Letakan Amati menggunakan


Tambahkan
preparat pada mikroskop dengan
cairan imersi
mikroskop perbesaran 100X
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan

Profase Metafase

Anafase Telofase

3.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini mengenai pembelahan sel secara mitosis pada akar bawang
merah (Alium cepa) yang diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 100X.
Dalam proses menumbuhkan akar bawang dibutuhkan waktu yang cukup lama sekitar 4-7
hari. Bawang merah ini dapat ditumbuhkan ditempat lembab ataupun dikecambahkan
diatas air. Dalam proses pembuatan preparat akar bawang merah terdapat proses maserasi,
dalam proses ini preparat ditambah HCl hal ini bertujuan untuk memutus ikatan antar
dinding sel sehingga pembelahan mitosisnya mudah diamati. Preparat akar bawang merah
diberikan larutan pewarna acetoorcein yang bertujuan untuk mewarnai kromosom-
kromosom didalam sel agar lebih jelas terlihat fase-fase pembelahannya.
Hasil yang didapat pada sel akar bawang merah (Allium cepa) ditemukan adanya
empat fase dalam pembelahan mitosis yaitu profase, metafase, anafase dan telofase. Pada
tahap profase terlihat bahwa benang-benang kromatin dalam inti sel mulai tergulung
menjadi rapat, padat pendek dan menebal menjadi kromosom. Didalam sitoplasma mulai
terbentuk benang-benang spindel. Pembentukan benang spindle diawali dengan sentriol
menuju ke kutub yang berlawanan dan nucleus mulai menghilang. Pada tahap metafase
terlihat kromosom tunggal yang masing-masing terdiri dari dua kromatid berjejer dibidang
ekuator sel. Sentromer dari seluruh kromosom membuat formasi satu barisan. Kinetokor
dari kromatid melekat pada mikrotobula yang berasal dari arah kutub yang berlawanan.
Pada tahap anafase terlihat pasangan sentromer dari setiap kromosom berpisah sehingga
kromatid yang semula menyatu akhirnya terpisah dan membentuk kromosom yang
lengkap, masing-masing kromatid bergerak menuju kearah kutub yang berlawanan akibat
tarikan benang-benang spindel. Pada saat mikrotobula kinetokor memendek, bagian lengan
kromatid bergerak dibelakang sentromer karena sentromer tertarik terlebih dahulu oleh
mikrotobula, mikrotobula nonkinetokor terus memanjang sehingga kutub sel berpindah
lebih jauh. pada tahap akhir anafase, kromosom hampir sampai kekutubnya masing-masing
dan sitokinesis mulai terjadi. Pada tahap terakhir yaitu tahap telofase terlihat bahwa
kromosom telah sampai pada kutubnya masing-masing. Benang-benang spindel mulai
menghilang dan nucleus yang semulanya menghilang kini mulai terbentuk kembali diantara
dua kelompok kromosom yang terpisah. Kromosom semakin lama akan semakin menipis
dan berubah menjadi benang-benang kromatin kembali. Kemudian, sitokinesis terus
berlangsung. Sitokinesis merupakan fase pembelahan atau pemisahan sitoplasma, organel
dan membrane selular. Pembelahan ini dimulai dari pinggir sel (membrane sel) menuju ke
bagian tengah sel, sehingga akan menghasilkan dua sel anakan.
BAB IV
KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan didapat kesimpulan yaitu, dalam dalam
proses pengamatan pembelahan sel secara mitosis pada akar bawang merah terdapat empat
tahapan yaitu, profase, metafase, anafase dan telofase. Pada tahap profase benang-benang
kromatin berubah menjadi kromosom, membrane inti dan nucleus menghilang dan terbentuk
benang-benang spindel. Pada tahap metafase, kromosom tunggal terletak dibidang ekuator dan
mikrotobulus menyentuh kinetokor. Pada tahap anafase, kromosom berpisah dan menuju
kekutub yang berlawanan membentuk kromosom yang lengkap. Pada tahap terakhir yaitu
telofase kromosom sampai pada kutubnya, membrane inti dan nucleus muncul kembali
sedangkan benang spindel lenyap.
DAFTAR PUSTAKA

Safitri,Ririn.2016.BIOLOGI Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam.Surakarta.CV


Mediatama.
Irnaningtyas.2014.Biologi untuk SMA/SMAK kelas XII.Jakarta.Erlangga.
Artaariska.2019.LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA-MITOSIS PADA AKAR
BAWANG.https://www.google.com/amp/s/artaariska.wordpress.com/2019/03/11/lap
oran-praktikum-genetika-mitosis-pada-akar-bawang/amp/ (diakses pada 4 Desember
2020 pukul 13.00)
Mahmuda,Rifa Atul.2015.Laporan Praktikum Mitosis Akar Bawang.https://id.scribd.com
/document/286923013/Laporan-Praktikum-Mitosis-Akar-Bawang (diakses pada 5
Desember 2020 pukul 21.00)
Ammariah,Hani.2020.Biologi Kelas 12 Mempelajari Tahap-tahap Pembelahan
Mitosis.https://www.google.com/amp/s/blog.ruangguru.com/biologi-kelas-12-apa-itu-
mitosis%3fhs_amp=true (diakses pada 7 Desember 2020 pukul 14.00)
IPB.Mitosis dan Meiosis.http://web.ipb.ac.id/~tpb/files/meteri/bio100/Materi/mitosis_miosis
.html (diakses pada 5 Desember 2020 pukul 19.30)

Anda mungkin juga menyukai