Anda di halaman 1dari 9

ISOLASI MIKROORGANISME DENGAN TEKNIK

PENGENCERAN BERTINGKAT
Septiara Putri1*, Ismi Farah Syarifah2

1,2
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jl.
A.H. Nasution No.105, Cipadung, Cibiru Kota Bandung, Jawa Barat 40614

*septiarap5@gmail.com

Abstrak
Di alam populasi mikroba tidak terpisah sendiri menurut jenisnya, tetapi terdiri dari campuran
berbagai macam sel. Tanah merupakan salah satu tempat yang identik dengan mikroba.
Mikroba di dalam tanah berperan sebagai penyedia unsur hara bagi keberlangsungan hidup
tumbuhan. Jumlah miroba tanah yang melimpah menggambarkan tingkat kesuburan tanah
secara biologis. Namun karena keberagaman tersebut masyarakat menjadi sulit untuk
mengidentifikasi jenis mikroba apa saja yang ada pada tanah. Oleh karena itu diperlukan
suatu isolasi mikroba agar didapatkan mikroba yang sudah tidak bercampur lagi dengan
mikroba lainnya. Teknik kegiatan ini adalah dengan cara mengisolasi mikroba tanah, yang
kemudian dilakukan pengenceran bertingkat agar tidak terlalu banyak mikroba yang tumbuh
dan kemudian disebarkan pada media. Hasil dari pengamatan sample yang telah dilakukan
pengenceran bertingkat ini didapat bahwa mikroba yang tumbuh tidak terlalu beragam
sehingga mudah untuk diidentifikasi.

Kata kunci: Mikroba, tanah, isolasi, pengenceran

PENDAHULUAN dalam daur nutrisi (Scow et al., 2005).


Kelompok utama dari mikroorganisme
Tanah merupakan bagian terluar dari tanah meliputi bakteri (termasuk
kerak bumi yang terdiri atas tiga fase yaitu aktinomiset), cendawan dan protozoa. Dari
fase padatan, cairan dan gas. Keseluruhan ketiga mikroorganisme tersebut bakteri
tanah disusun oleh lima komponen besar. merupakan mikroorganisme yang paling
Komponen-komponen tersebut adalah melimpah jumlahnya didalam tanah.
bahan-bahan mineral, air, bahan organik, Dalam setiap gram diperkirakan terdapat
udara serta organisme hidup. Organisme 60.000 spesies yang berbeda dan
hidup yang terdapat pada tanah yaitu jumlahnya mencapai milyaran sel bakteri
hewan-hewan kecil dan mikroorganisme. (Reid et al., 2005). Jumlah dan tipe bakteri
Pada umumnya, mikroorganisme tanah yang terdapat pada tanah sangat
memegang peranan paling penting dalam dipengaruhi oleh letak geografis, suhu, pH,
menghasilkan nutrisi dan karbondioksida kandungan bahan organic, tipe tanah,
untuk pertumbuhan tanaman. kultivasi, aerasi dan kelembaban tanah
Mikroorganisme tanah juga berperan (Davies et al., 1999). Bakteri tanah yang
dalam dekomposisi bahan-bahan organik, paling sering dijumpai berbentuk kokus,
memperbaiki struktur tanah dan berperan basil, spiral (Bhagabati et al., 2004).
Mikroorganisme dalam tanah memiliki Dikenal beberapa cara atau metode
fungsi sebagai penyedia unsur hara, untuk memperoleh biakan murni dari suatu
perombak bahan organik dan mineralisasi biakan campuran. Dua diantaranya yang
organik, memacu pertumbuhan tanaman, paling sering digunakan adalah metode
menjadi agen hayati pengendali hama dan cawa gores dan metode cawan tuang. Yang
penyakit tumbuhan serta mempengaruhi didasarkan pada prinsip pengenceran
sifat fisika dan kimia tanah (Husen dkk, dengan maksud untuk memperoleh spesies
2008). individu. Dengan anggapan bahwa setiap
Kesuburan tanah dapat diprediksi dari koloni dapat terpisah dari satu jenis sel
jumlah populasi mikroba yang hidup di yang dapat diamati (Afrianto, 2004).
dalamnya. Tingginya jumlah mikroba Pada kegatan ini dilakukan
merupakan pertanda tingginya tingkat pengenceran bertingkat yan bertujuan
kesuburan tanah, karena mikroba berfungsi untuk memperkecil atau mengurangi
sebagai perombak senyawa organik jumlah mikroba yang tersuspensi dalam
menjadi nutrient yang tersedia bagi cairan. Penentuan besarnya atau banyaknya
tanaman dan di dalam tanah terkandung tingkat pengenceran tergantung kepada
cukup bahan organik dan senyawa lainnya perkiraan jumlah mikroba dalam sample.
untuk pertumbuhan mikroba. Kelembaban Digunakan perbandingan 1:9 untuk sample
tanah berpengaruh pada aerasi, suhu dan dan pengenceran pertama dan selanjutnya,
reaksi di dalam tanah, namun masih sedikit sehingga pengenceran berikutnya
peneliti yang mempertimbangkan secara mengandung 1/10 sel mikroba dari
akurat perilaku mikroba tanah terhadap pegenceran sebelumnya.
setiap faktor lingkungan tanah. Untuk Biakan murni diperlukan dalam
mengetahui jumlah mikroorganisme tanah berbagai metode mikrobiologis, antara lain
dapat dilakukan metode pendekatan yaitu digunakan dalam mengidentifikasi
pengambilan sample dan isolasi dengan mikroba. Untuk mengamati ciri-ciri
teknik pengenceran bertingkat kultural morfologi, fisiologi dan serologi
(Purwaningsih, 2005). dibutuhkan mikroba yang berasal dari satu
Teknik isolasi mikroorganisme adalah spesies (Dwijoseputro, 2005). Beberapa
suatu usaha untuk menumbuhkan mikroba factor yang pelu diperhatikan dalam
diluar dari lingkungan alamiahnya. melakukan isolasi miroba yaitu, sifat setiap
Pemisahan mikroorganisme dari jenis mikroba, tempat hidup mikroba,
lingkungan ini bertujun untuk memperoleh media pertumbuhan yang sesuai, cara
biakan bakteri yang sudah tidak bercampur menginkubasi dan menginokulasi mikroba
lagi dengan bakteri lainnya dan disebut dan lain sebagainya.
dengan biakan murni. Prinsip dari isolasi Kegiatan ini bertujuan untuk
mikroba adalah memisahkan satu jenis menumbuhkan mikroba diluar dari
mikroba dengan mikroba lainnya yang lingkungan alamiahnya dan untuk
berasal dari campuran bermacam-macam memperoleh biakan bakteri yang sudah
mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan tidak bercampur lagi dengan bakteri
menumbuhkannya dalam media padat, sel- lainnya (biakan murni) agar memudahkan
sel mikroba akan membentuk koloni sel peneliti untuk melakukan penelitian.
yang tetap pada tempatnya (Nur dan Asani,
2007).

Septiara Putri
Indonesian Journal of Halal Research, x, x (xxxx): xx-xx 3 of 9

METODE HASIL DAN PEMBAHASAN

Alat dan Bahan Isolasi dan Inokulasi


Alat-alat yang digunakan dalam Isolasi atau tindakan mengisolasi suatu
penelitian ini adalah cawan petri, vortex, mikroba ialah memisahkan mikroba
batang L, bunsen, mikro cup, oven, pipet tersebut dari lingkungannya di alam dan
ukur. menumbuhkannya sebagai biakan murni
Bahan-bahan yang digunakan dalam dalam medium buatan. Untuk isolasi harus
penelitian ini adalah media NA, aquades, diketahui cara-cara menanam dan
sample tanah, etanol. menumbuhkan mikroba pada medium
Prosedur Kerja biakan serta syarat-syarat lain untuk
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pertumbuhannya (Jutono dkk, 1980).
proses isolasi mikroorganisme yang Selain istilah isolasi, kita mengenal pula
pertama, yaitu nyalakan api bunsen untuk istilah inokulasi. Inokulasi berbeda dengan
memastikan bahwa lingkungan kerja dalam isolasi, jika isolasi merupakan upaya
keadaan steril, kemudian ambil sedikit memisahkan mikroba, sedangkan inokulasi
sample tanah lalu masukan kedalam mikro merupakan pekerjaan memindahkan
cup dan homogenkan sample tanah mikroba dari medium yang lama ke
tersebut menggunakan vortex. Setelah medium yang baru dengan tingkat
didapat suspensi mikroba tanah, langkah ketelitian yang sangat tinggi. Dengan kata
selanjutnya adalah melakukan lain, inokulasi adalah suatu upaya untuk
pengenceran. Pengenceran dilakukan untuk menanamkan mikroba. Jadi antara isolasi
mengurangi jumlah dan jenis mikroba pada dengan inokulasi memiliki arti yang
sample tanah tersebut. Diambil 100 berbeda. Sebelum melakukan kegiatan
mikroliter sample tanah, lalu encerkan isolasi dan inokulasi, biasanya dilakukan
dengan 900 mikroliter air aquades terlebih dahulu kegiatan pembuatan
kemudian campuran tersebut di pengenceran bertingkat. Menurut
homogenkan menggunakan vortex. Lalu (Wasteson and Hornes, 2009) tujuan dari
tanamkan suspensi tersebut kedalam media pengenceran bertingkat yaitu memperkecil
agar, dengan mengambil 100 mikroliter atau mengurangi jumlah mikroba yang
sample yang telah dilakukan pengenceran tersuspensi dalam cairan. Sehingga
sebelumnya, lalu masukan kedalam media memudahkan dalam proses penghitungan
agar, selanjutnya sebarkan sample tadi jumlah mikrobia. Penentuan besarnya atau
menggunakan batang L yang telah banyaknya tingkat pengenceran tergantung
direndam didalam etanol dan dibakar kepada perkiraan jumlah mikroba dalam
terlebih dahulu untuk memastikan bahwa sampel. Digunakan perbandingan 1 : 9
bakteri dari etanol di batang L tersebut untuk sampel dan pengenceran pertama
sudah menguap. Langkah selanjutnya dan selanjutnya, sehingga pengenceran
sebarkan pada media, setelah tersebar tutup berikutnya mengandung 1/10 sel
media agar dan terbalikan. Kemudian mikroorganisme dari pengenceran
media tersebut diinkubasi selama 3 hari sebelumnya.
dalam suhu 37℃. Tunggu hingga 3 hari
dan amati. Teknik Preparasi Suspensi
Pada penelitian ini sample yang

Isolasi Mikroorganisme dengan Teknik Pengenceran Bertingkat


dipakai adalah sample tanah. Sample tanah dengan tahapan sebagai berikut :
yang didapat di campurkan dengan Masukkan sampel ke dalam mortar atau
aquades kemudian dihomogenkan. Teknik pestle, kemudian hancurkan sample
ini dinamakan dengan dengan teknik menggunakan mortar dan sampel siap
preparasi suspensi dengan metode rinse. untuk diencerkan dan digunakan.
Metode rinse atau bilas ditujukan untuk
melarutkan sel-sel mikroba yang Teknik Pengenceran Bertingkat
menempel pada permukaan substrat yang Pengenceran adalah mencampurkan
luas tetapi relative berukuran kecil. Sample larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan
tanah ini dimasukan kedalam mikro cup cara menanamkan pelarut agar diperoleh
yang telah berisikan aquades dengan volume akhir yang lebih besar. Prinsip
perbandingan 1:9. Tujuan dari teknik ini pengenceran adalah menurunkan jumlah
pada prinsipnya adalah melarutkan atau sehingga semakin banyak jumlah
melepaskan mikroba dari substratnya ke pengenceran yang dilakukan maka
dalam aquades sehingga lebih mudah semakin sedikit jumlah mikroba.
penanganannya. Selain metode Rinse ada Pada praktikum ini dilakukan
beberapa metode yang dapat digunakan, pengenceran bertingkat. Tujuan dari
yaitu: pengenceran bertingkat yaitu memperkecil
1. Swab (ulas) dilakukan menggunakan atau mengurangi jumlah mikroba yang
cotton bud steril pada sampel yang tersuspensi dalam cairan. Penentuan
memiliki permukaan luas dan pada besarnya atau banyaknya tingkat
umumnya sulit dipindahkan atau sesuatu pengenceran tergantung kepada perkiraan
pada benda tersebut. Contohnya adalah jumlah mikroba dalam sampel. Digunakan
meja, batu, batang kayu, potongan daging perbandingan 1:9 untuk sampel dan
dan lain-lain. Swab dilakukan dengan pengenceran pertama dan selanjutnya,
tahapan sebagai berikut: Siapkan cotton sehingga pengenceran berikutnya
bud steril, lalu usapkan cotton bud mengandung 1/10 sel mikroorganisma dari
memutar sehingga seluruh permukaan pengenceran sebelumnya.
kapas dari cotton bud kontak dengan Secara umum langkah-langkah untuk
permukaan sampel, dan swab akan lebih melakukan pengenceran bertingkat ini
baik jika cotton bud dicelupkan terlebih adalah sebagai berikut: Sampel yang
dahulu ke dalam larutan atraktan semisal mengandung mikroorganisme dimasukan
pepton water. ke dalam tabung pengenceran pertama
2. Maseration (penghancuran) sampel yang (1/10 atau 10-1) secara aseptis (dari
berbentuk padat dapat ditumbuk dengan preparasi suspensi). Perbandingan berat
mortar ataupestle sehingga mikroba yang sampel dengan volume tabung pertama
ada dipermukaan atau di dalam dapat adalah 1 : 9 dan perlu diingat bahwa
terlepas kemudian dilarutkan ke dalam aquades yang digunakan jika memakai
aquades. Contoh sampelnya antara lain teknik rinse dan swab sudah termasuk
bakso, biji, buah dan lain- pengencer 10-1 . Setelah sampel masuk
lain.Perbandingan antar berat sampel lalu dilarutkan dengan mengocoknya.
dengan pengenceran pertama adalah 1 : 9 Kemudian diambil 1 ml dari tabung 10-1
(w/v). Untuk sampel dari tanah tidak perlu dengan pipet ukur kemudian dipindahkan
dimaserasi. Maseration dapat dilakukan ke tabung 10-2 secara aseptis kemudian

Septiara Putri
Indonesian Journal of Halal Research, x, x (xxxx): xx-xx 5 of 9

dikocok dengan membenturkan tabung ke


telapak tangan sampai homogen (idealnya
adalah dihomogenkan menggunakan
vortex). Lalu lanjutkan pemindahan hingga
tabung pengenceran terakhir (cukup
sampai pengenceran 10-6) dengan cara
yang sama, hal yang perlu diingat bahwa Gambar 2 : Hasil sample pengenceran 10-
1, 10-2 dan 10-3
pipet ukur yang digunakan harus selalu
Sumber:
diganti, artinya setiap tingkat pengenceran https://youtu.be/pmRUBYIPMBM
digunakan pipet ukur steril yang
berbeda/baru. Prinsipnya bahwa pipet tidak
perlu diganti jika memindahkan cairan dari
sumber yang sama.

Gambar 3 : Hasil sample pengenceran 10-


4, 10-5 dan 10-6
Sumber:
https://youtu.be/pmRUBYIPMBM

Gambar 4 : Hasil sample pengenceran 10-7


Gambar 1 : Pengenceran Bertingkat Sumber:
Sumber (Panduan Praktikum Mikrobiologi, https://youtu.be/pmRUBYIPMBM
UNTIDAR)
Dari gambar tersebut dapat disimpulkan
Pada video praktikum kedua, pengenceran bahwa media 10-1 merupakan media yang
dilakukan hingga mendapat sample ke 10. paling banyak ditumbuhi bakteri
Masing-masing sample dari 10 sampai 10
sedangkan media 10-7 merupakan media
disebarkan kedalam medium. Medium ang
dipakai adalah medium NA karena yang paling sdikit ditumbuhi bakteri. Hal
mikroba yang akan ditumbuhkan adalah ini menunjukan bahwa jumlah koloni
bakteri dan bakteri sangat cocok tumbuh sample semakin tinggi angka
dimedium NA. Sample kemudian pengencerannya maka jumlah bakteri
digerakan dan disebarkan menggunakan semakin sedikit.
jarum OSE agar seluruh suspensi tersebar
merata. Kemudian sample diinkubasi
Teknik Penanaman Mikroba
selama 2 hari dengan posisi terbalik. Dari
hasil inkubasi selama 2 hari akan terlihat Teknik penanaman mikroba untuk
beberapa bentuk koloni yang tumbuh pada memperoleh biakan murni ada beberapa
media didalam cawan petri secara cara tergantung substratnya. Penanaman
berurutan, sebagai berikut : mikroba dari substrat cair dapat

Isolasi Mikroorganisme dengan Teknik Pengenceran Bertingkat


menggunakan teknik spread plate dan pour enam kali mungkin mikroba yang
plate sedangkan untuk substrat padat dapat dihasilkan akan lebih sedikit sehingga
menggunakan teknik suspensi dan tabur. lebih mudah untuk diteliti.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan Seperti yang dikatakan diatas bahwa
sebelum melakukan penanaman mikroba banyak sekali teknik penanaman mikroba,
sehingga biakan murni terbebas dari selain teknik spread plate. Beberapa
kontaminan yaitu prosedur teknik aseptic, diantaranya yaitu :
jenis medium yang digunakan, teknik 1. Pour plate, teknik ini memerlukan agar
isolasi, teknik pemilihan sumber biakan yang belum padat (>45℃) untuk dituang
dan penyimpanan pasca isolasi. Sementara bersama suspensi bakteri kedalam cawan
itu, jenis medium yang cocok digunakan petri lalu kemudian dihomogenkan dan
untuk memperoleh biakan murni adalah dibiarkan memadat. Hal ini akan
medium padat, khususnya medium padat menyebabkan sel-sel bakteri tidak hanya
dalam cawan petri. Medium padat dapat pada permukaan agar saja melainkan
menghentikan pergerakan sel-sel, terendam didalam agar. Pada teknik pour
kemudian mengizinkan sel-sel mikroba plate suspensi yang diteteskan hanya 1 mL
untuk tumbuh dan membentuk massa yang lebih banyak dari suspensi pada metode
tampak sebagai sebuah entitas tersendiri spread plate yaitu 0,1 mL dikarenakan
yang disebut koloni. pada pour plate membutuhkan ruang yang
Pada video praktikum pertama, sample lebih luas untuk penyebarannya.
tanah yang telah di encerkan kemudian 2. Goresan, teknik ini bertujuan untuk
disebarkan keatas media agar padat lalu mengisolasi mikroba dari campurannya
diratakan menggunakan batang L teknik ini atau meremajakan kultur kedalam medium
adalah teknik sebar atau spread plate. baru. Dasar dari metode ini yaitu dengan
Setelah itu sample mikroba di inkubasi menggoreskan suspensi bahan yang
selama beberapa hari dengan suhu kurang mengandung mikroba pada permukaan
lebih 37℃. Setelah selesai didapati hasil medium agar. Setelah diinkubasi maka
sebagai berikut : pada bekas goresan akan tumbuh koloni-
koloni terpisah yang mungkin berasal dari
satu sel mikroba, sehingga dapat diisolasi
lebih lanjut. Penggoresan yang sempurna
akan menghasilkan koloni yang terpisah.
Teknik goresan ini dibagi menjadi 3 jenis,
yaitu :
a). Goresan sinambung, pada teknik ini
dilakukan dengan cara menyentuhkan
Gambar 5. Hasil isolasi mikroba tanah inoculum loop pada koloni dan gores
Sumber : https://youtu.be/b9QcxWeWECk secara kontinu sampai setengah permukaan
agar, lalu dilanjut dengan melanjutkan titik
Pada gambar terlihat bahwa bakteri yang akhir goresan.
tumbuh tidak sedikit, hal tersebut
dikarenakan pengenceran dilakukan hanya
2 kali. Bila mana pengenceran hingga

Septiara Putri
Indonesian Journal of Halal Research, x, x (xxxx): xx-xx 7 of 9

KESIMPULAN

Teknik isolasi mikroorganisme adalah


suatu usaha untuk menumbuhkan mikroba
diluar dari lingkungan alamiahnya.
Gambar 6. Metode goresan sinambung
Pemisahan mikroorganisme dari
Sumber : Modul teknik penanaman
lingkungan ini bertujun untuk memperoleh
biakan bakteri yang sudah tidak bercampur
Goresan sinambung umumnya digunakan
lagi dengan bakteri lainnya dan disebut
bukan untuk mendapatkan koloni tunggal,
dengan biakan murni. Prinsip dari isolasi
melainkan untuk peremajaan ke medium
mikroba adalah memisahkan satu jenis
baru.
mikroba dengan mikroba lainnya yang
berasal dari campuran bermacam-macam
b). Goresan T, pada teknik ini media dibagi
mikroba. Preparasi mikroba dilakukan
menjadi 3 menggunakan spidol. Seperti
dengan metode swab, rinse dan maseration.
pada goresan sinambung, inokulasi ini
Teknik penanaman mikroba sangat
dilakukan dengan menggoreskan secara
beragam tergantung jenis substratnya yaitu,
zig-zag secara bergantian hingga kebagian
spread plate, pour plate, pengenceran dan
terakhir.
goresan.
Teknik pengenceran bertingkat bertujuan
untuk memperkecil atau mengurangi
jumlah mikroba yang tersuspensi dalam
cairan. Penentuan besarnya atau banyaknya
Gambar 7. Metode goresan T
tingkat pengenceran tergantung kepada
Sumber : Modul teknik penanaman
perkiran jumlah mikroba dalam sample.
Digunakan perbandingan 1:9. Semakin
c). Goresan kuadran, metode ini hampir
tinggi angka pengenceran maka jumlah
sama dengan goresan T, namun pola
bakteri yang ditumbuh semakin sedikit.
goresannya saja yang berbeda yaitu dibagi
empat. Daerah 1 merupakan goresan awal DAFTAR PUSTAKA
sehingga masih mengandung banyak sel
mikroba. Goresan selanjutnya dipotongkan Journal Article
atau disilangkan dari goresan pertama Purwaningsih, Sri. (2011). Isolasi Mikroba
Penghasil Antibiotika dari Tanah Kampus
sehingga jumlah semakin sedikit dan Unsri Indralaya Menggunakan Media
akhirnya terpisah-pisah menjadi koloni Ekstrak Tanah. Jurnal Biodiversitas. Vol.
tunggal. 6(2) 82-82.
Yunus, F., Orryani, L dan Suwastika. (2017).
Kelimpahan Mikroorganisme Tanah
Pada Sistem Perkebunan Kakao
(Theobroma cacao L.) Semi Intensif
Dan Non Intensif. Journal of Science
Gambar 8. Metode goresan kuadran and Technology. Vol 6 (3) : 194 – 205.
Sumber : Modul teknik penanaman
Book
Dwidjoeseputro, D. 1998. Dasar-Dasar
Mikrobiologi. Malang; Djambatan.

Isolasi Mikroorganisme dengan Teknik Pengenceran Bertingkat


Suriawiria, U. 1995. Pengantar
Mikrobiologi Umum. Bandung;
Angkasa.
Zahrotul., dkk. 2019. Panduan Praktikum
Mikrobiologi Dasar. Magelang;
Universitas TIDAR.
Sutedjo. 1991. Mikrobiologi Tanah.
Jakarta; Rineka Cipta.

Internet/Website article
Widya, Aqita. 2017. Pengenceran dan
Penanaman Mikroba. https://
aqitawidya23.blogspot.com/2017/04/la
poran-mikrobiologi-tentang.html
(diakses pada 10 april 2021)
Farmasi. 2019. Teknik-teknik Isolasi atau
Penanaman Mikroba.
http://farmasi.unida.gontor.ac.id/2019/
03/24/teknik-teknik- isolasi-atau-
penanaman-mikroba/ (diakses pada
10 april 2021)

Video
Bio-Rad Laboratories. 2012. Serial
Dilution and Plate Counts.
https://youtu.be/pmRUBYIPMBM
Farah, Ismi. 2021. Isolasi Mikroorganisme.
https://youtu.be/b9QcxWeWECk

Septiara Putri

Anda mungkin juga menyukai