Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR

Disusun oleh :

Nama : Oktariananda
NPM : E1G020085
Prodi : Teknologi Industri Pertanian (TIP)
Kelompok :
Hari/tanggal : Selasa/ 25 Mei 2021
Dosen : 1. Tuti Tutuarima, STP., M.Si.

2. Ir. Hasanuddin, M.Sc.

Co-Ass : Trio Putra Setiawan (E1G017049)


Objek Praktikum: PEMBUATAN MEDIUM BIAKAN

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVESITAS BENGKULU
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sterilisasi merupakan kondisi yang wajib terpenuhi saat bekerja di
laboratorium. Kegiatan sterilisasi diperlukan untuk meminimalisir dan
menghilangkan kemungkinan kontaminasi oleh mikroorganisme yang tidak
diinginkan. Kontaminan tersebut dapat berasal dari alat ataupun bahan yang
digunakan dalam percobaan bahkan dapat pula berasal dari lingkungan tempat
percobaan dilakukan. Kontaminan yang timbul dari mikroorganisme yang tidak
diharapkan dapat mengganggu aktivitas dari mikroorganisme yang sedang
ditumbuhkan atau dapat pula membahayakan keselamatan pekerja laboratorium.
Oleh karena itu, praktikan harus mengetahui teknik sterilisasi yang benar karena
sterilisasi yang dilakukan dengan teknik tidak benar tetap dapat menimbulkan
kontaminan yang tidak diinginkan.
Setelah mengetahui tentang sterilisasi, hal selanjutnya yang perlu diketahui
ketika hendak bekerja di laboratorium adalah pembuatan media. Untuk dapat
mengetahui banyak hal tentang mikroorganisme tentunya kita harus
menumbuhkan mereka dalam suatu medium. Medium merupakan tempat tumbuh
dan sumber nutrisi bagi mikroorganisme. Setiap mikroorganisme memiliki syarat
yang berbeda-beda untuk tumbuh. Untuk itu, kita harus mengerti jenis-jenis
nutrien yang diinginkan oleh mikroorganisme dan juga jenis lingkungan fisik
yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya. Oleh karena itu,
praktikan pun harus mengetahui macam-macam medium, cara pembuatan
medium, sekaligus mengetahui bahan-bahan dan komposisi yang digunakan serta
fungsi dari masing-masing bahan dalam membantu pertumbuhan mikroorganisme
tersebut.
1.2 Tujuan Percobaan
1. Mahasiswa mengenal jenis-jenis medium untuk pertumbuhan
mikroorganisme berdasarkan komposisinya.
2. Mahasiswa mampu menyiapkan media untuk pertumbuhan
mikroorganisme.
BAB II
TINJAUAAN PUSTAKA

Media biakan yang mampu mendukung optimalisasi pertumbuhan


milroorganisme harus dapat memenuhi persyaratan nutrisi bagi mikroorganisme.
unsur tersebut berupa garam organik, sumber energy (karbon), vitamin dan zat
pengatur tumbuh (ZPT). Selain itu dapat pula ditambahkan komponen lain seperti
senyawa organik dan senyawa kompleks lainnya (Suardana dkk, 2014).
Jenis medium sangat bervariasi bergantung kepada apa yang dijadikan dasar
penamaan. Berdasarkan kepada bentuknya dikenal tiga macam medium, yaitu
medium cair, medium semi solid dan medium padat. Beda utama ketiga macam
medium, yaitu ada tidaknya bahan pemadat. Medium cair tidak menggunakan
bahan pemadat. Medium semi solid dan medium padat menggunakan bahan
pemadat. Bahan pemadat dapat berupa amilum, gelatin, selulosa, dan agar-agar.
Agar-agar paling umum digunakan. Jumlah bahan pemadat pada medium semi
solid setengahnya dari medium padat. Pada medium padat jumlah agarnya 1,5% -
1,8% (Ammi, 2013).
Media merupakan sarana pertumbuhan yang mengandung nutrisi yang
dibutuhkan oleh mikroorganisme sebagai makanannya. Mikroorganisme dalam
pertumbuhannya membutuhkanunsur logam seperti natrium, kalium, kalsium,
magnesium, mangan, besi, seng, tembaga, fosfor, cobalt, hidrogen, oksigen
dansulfur.( Nofriana Maria Thohari et all,2019).
Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi (zat
makanan) yang dipakai untuk menumbuhkan mikroba termaksud bakteri patogen.
Selain untuk menumbuhkan mikrobia medium dapat digunakan pula untuk isolasi,
memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikrobia
(Khaeruni dan Satrah, 2017).
Pembiakan mikrobia di laboratorium memerlukan media yang berisi zat
hara serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai bagi mikroba. Media adalah suatu
bahan yang digunakan untuk menumbuhkan mikroba yang terdiri atas campuran
nutrisi atau zatzat makanan. Selain untuk menumbuhkan mikroba, media
dapatjuga digunakan untuk isolasi, memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologis
dan perhitungan jumlah mikroba (tim penyusun, 2016)
BAB III
METODOLOGI

3.1  Alat dan Bahan


A. MEDIUM POTATO DEXTROSE AGAR (PDA)
Bahan dan Alat
Bahan Alat
 200 g kentang atau 40 g  Gelas piala 1 L  Batang pengaduk
potato extract  Gelas piala 200 ml  Pisau
 20 g dextrosa  Gelas erlenmeyer 250  Kain saring
 17,5 g tepung agar ml  Corong 7,5 cm
 1 l aquades  Tabung reaksi  Timbangan
 Kertas pH  Autoklaf  Pipet ukur
 HCl atau asam asetat  Penangas
 KOH atau NaOH

B. MEDIUM NUTRIENT AGAR (NA)


Bahan dan Alat
Bahan Alat
 3 gr ekstrak daging  Gelas piala 1 L  Batang pengaduk
 5 gr pepton  Gelas piala 200 ml  Pisau
 17,5 gr tepung agar  Gelas erlenmeyer 250  Kain saring
 1 L aquades ml  Corong 7,5 cm
 Kertas pH  Tabung reaksi  Timbangan
 HCl atau asam asetat  Autoklaf  Pipet ukur
 KOH atau NaOH  Penangas

C. MEDIUM PLATE COUNT AGAR (PCA)


Bahan dan Alat
Bahan Alat
 22,5 gr yeast extract  Gelas piala 1 L  Batang pengaduk
 5 gr tryptone  Gelas piala 200 ml  Pisau
 1 gr dextrosa  Gelas erlenmeyer 250  Kain saring
 15 gr tepung agar ml  Corong 7,5 cm
 1 L aquades  Tabung reaksi  Timbangan
 Autoklaf  Pipet ukur
 Penangas
3.2 Cara Kerja
1. MEDIUM POTATO DEXTROSE AGAR (PDA)
1. Kentang dikupas, dicuci bersih dan dipotong kecil berukuran 0,5
cm2.
2. Timbang potongan kentang seberat 200 gram
3. Rebus kentang dengan 1 L aquades sampai mendidih selama 15
menit
4. Saring ekstrak kentang (air rebusan) dengan kain saring
dan masukkan ke dalam gelas piala
5. Jika volume air kurang dari 1 L, perlu ditambahkan hingga mencapai
1 L.
6. Tambahkan tepung agar dan dextrosa, panaskan kembali
sampai mendidih sambil diaduk hingga homogen
7. Ukur pH, jika kurang dari 7 tambahkan NaOH atau KOH
dan jika lebih dari 7 tambahkan HCl atau asam asetat.
8. Masukkan medium ke dalam gelas erlenmeyer atau tabung
reaksi yang telah disterilkan, kemudian disumbat dengan
kapas.
9. Bungkus tabung dengan kertas dan masukkan ke dalam autoklaf.
10. Sterilkan dengan autoklaf dengan tekanan 2 atm (15 psi)
dan suhu 121 oC selama 20 – 30 menit.
11. Setelah selesai, tunggu dingin dan dikeluarkan.Medium disimpan
dalam tempat penyimpanan.

2. MEDIUM NUTRIENT AGAR (NA)


a. Agar, ekstrak daging, pepton dan aquades dimasukkan ke
dalam gelas piala. Aduk sehingga larutan homogen dan
dipanaskan hingga mendidih.
b. Air yang hilang selama pemanasan ditambah sehingga volume
mencapai 1 L.
c. Saring dengan kain saring.
d. Ukur pH, jika kurang dari 7 tambahkan NaOH atau KOH
dan jika lebih dari 7 tambahkan HCl atau asam asetat.
e. Masukkan medium ke dalam gelas erlenmeyer atau tabung
reaksi yang telah disterilkan, kemudian disumbat dengan
kapas.
f. Bungkus tabung dengan kertas dan masukkan ke dalam autoklaf.
g. Sterilkan dengan autoklaf dengan tekanan 2 atm (15 psi)
dan suhu 121 oC selama 20 – 30 menit.
h. Setelah selesai, tunggu dingin dan dikeluarkan.Medium disimpan
dalam tempat penyimpanan.

3. MEDIUM PLATE COUNT AGAR (PCA)


1. Semua bahan dimasukkan ke dalam gelas piala. Aduk sehingga
larutan homogen dan dipanaskan hingga mendidih.
2. Saring dengan kain saring.
3. Ukur pH, jika kurang dari 7 tambahkan NaOH atau KOH dan jika
lebih dari 7 tambahkan HCl atau asam asetat.
4. Masukkan medium ke dalam gelas erlenmeyer atau tabung reaksi
yang telah disterilkan, kemudian disumbat dengan kapas.
5. Bungkus tabung dengan kertas dan masukkan ke dalam autoklaf.
6. Sterilkan dengan autoklaf dengan tekanan 2 atm (15 psi) dan suhu
121 oC selama 20 – 30 menit.
7. Setelah selesai, tunggu dingin dan dikeluarkan.
8. Medium disimpan dalam tempat penyimpanan.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN

A. Medium PDA dalam tabung erlenmeyer B. Medium NA dalam tabung erlenmeyer


susunannya berbahan daar kentang medium yang berbentuk padat, yang
merupakan perpaduan antara bahan alamiah
dan senyawa-senyawa kimia. dibuat dari
campuran ekstrak daging dengan
menggunakan agar sebagai pemadat. Dalam
hal ini agar digunakan sebagai pemadat,
karena sifatnya yang mudah membeku
sehingga bentuk dari medium ini yaitu padat.
berwarna orange.

BAHAN DISKUSI*
1. Apa perbedaan mendasar antara nutrisi PDA dan NA !
2. Mengapa perlu dibuatkan medium pertumbuhan yang berbeda bagi
mikroorganisme- mikroorganisme tertentu...? Jelaskan...!
3. Carilah 5 resep medium kultur lain (dibaca dari pustaka) yang belum ada
di penuntun ini. Jangan lupa sertakan pustakanya.

jawaban

1. Perbedaan mendasar antara medium PDA dan medium NA adalah bahan


utamanya yang digunakan, pada pembuatan NA bahan utama yang
digunakan adalah ekstrak daging, sedangkan pada pembuatannya PDA
bahan utama yang digunakan adalah kentang dan glukosa. Media NA
kebanyakan digunakan untuk menumbuhkan bakteri, sedangkan PDA
kebanyakan digunakan untuk menumbuhkan cendawan dan jamur. Selain
bahan baku perbedaan antara PDA dan NA adalah warna nya. Dimana
PDA memiliki warna kuning pucat. Sedangkan NA bewarna sedikit lebih
orange dari PDA
2. Karena Dalam pemeriksaan mikrobiologi, media menjadi suatu hal yang
penting agar mikroba yang dapat hidup dan menentukan bahwa mikroba
yang diperiksa adalah benar-benar mikroba yang dicari atau yang
diharapkan.Upaya pembiakan mikroorganisme memerlukan kondisi
lingkungan yang sesuai agar bakteri dapat berkembang dengan baik.
Dalam pertumbuhannya, mikroorganisme memerlukan bahan-bahan
organik dan ion-ion pendukung sebagai sumber energi dan katalis.

3.
Nama Media 1 : Lactose Broth
Bahan Cara pembuatan

 1. Lactose Borth powder  1. Menimbang bubuk laktose borth powder oxoid


oxoid CMO 137 CMO 137
 2. Aquades  2. Memasukan kedalam erlemeyer yang berbeda
 3. Kertah pH  3. Menambahkan aquades dan mengaduk hingga
 4. Kertas buram homogen
 4. Memanaskan diatas kompor listrik, larutan
dipanaskan sampai larut sempurna
 5. pH larutan diukur dengan menggunakan pH stik
(pH = 6,9)
 6. Memasukan tabung durham kedalam tabung
reaksi
 7. Menempel media kedalam tabung menggunakan
pipet ukur yang ukurannya 10 ml
 8. Menutup tabung dengan ibu jari kemudian
membolak balik agar tabung durham terisi penuh9.
Menutup tabung dengan kapas berlemak,
dibungkus alumunium foil dan diikat dengan
benang pulung
 10. Mensterilkan dengan autoclave pada suhu
1210C selama 15 menit
 11. Media siap digunakan.

Nama Media 2 : EMBA(Eosin Methylene Blue Agar)


Bahan Cara pembuatan

 1. Peptone 10,0g/L  1. Memastikan semua alat dan bahan dalam


 2. Lactose 10,0 g/L keadaan siap digunakan
 3. Dipotassium hydrogen  2. Menimbang media serbuk EMBA sesuai dengan
 pospate 2,0 g/L volume yang dibuat

 4. Etosin 0,4 g/L  3. Memindahkan media serbuh EMBA kedalam

 5. Methylene Blue 0,065 gelas beaker lalu

g/L  menambahkan aquades dengan volume, lalu

 6. Agar 15,0 g/L dipindahkan ke dalam


 erlemeyer
 4. Menghomogenkan larutan dengan bantuan
pemanasan dan pengadukan
 5. Pelarutan tidak boleh sampai medidih
 6. Mengecek pH larutan sesuai petunjuk media
 7. Memperhatikan pengecekan suhu larutan saat
pengecekan pH media
 8. Menambahkan NaOH 0,01 N jika pH larutan
kurang basa maka tambahkan HCl.
 9. Menstrilkan suhu kurang lebih 1210C , selama
15 menit. Lalu masukan
petridish steril yang sudah dsterilkan, lalu biarkan
media membeku dengan sempurna
 10. Masukan media kedalam inkubator dengan
suhu kurang lebih 3500C,selama 24 jamuntuk
kualitas media, dengan posisi terbalik, dan simpan
pada suhu 400C-800C untuk menyimpan
medianya.

Nama Media 3 TryptoneSoya Agar (TSA)


Bahan Cara pembuatan

 TSA 40 g  1. Larutkan sebanyak 40 g dalam 1 liter aquades ,


 2. Aquades 100 ml lalu masukan kedalamerlemeyer. Sterilkan dalam
autoclave dengan suhu 1210C selama 15menit.
 2. Tuang media ketabung reaksi (miring) dan
kedalam cawan petridis (agar petri)
 3. Setelah mengera inkubator selama 24 jam pada
suhu 360C

Nama Media 4 NB (Nutrient Broth


Bahan Cara pembuatan

 1. Nutrient broth 8 gram  1. Menimbang natrium broth diatas alumunium foil


 2. Aquades 1000 ml  2. Menyiapkan aquades didalam erlemeyer 1 liter
 3. Menuangkan NB ke dalam erlemeyer secara
perlahan
 4. Mengaduk secara terus menerus dengan
menggunakan maqnetitic stirer
 5. Apabila campuran telah homogen tutup
erlemeyer dengan kapas, lalu tutu kembali
menggunakan kapas dan karet
 6. Memasukan kedalam autoclave, dan nyalakan
pada suhu 1210C selama 15 menit
 7. Lalu matikan autoclave dan dinginkan hingga
suhu 1000C
 8. Mengeluarkan larutan yang telah steril dari
autoclave
 9. Mendinginkan dengan cara ditempat yang
dingin

Nama Media 5 : Tryptone Soya Broth (TSB)


Bahan Cara pembuatan

 1. TSB 30 g  1. Melarutkan 30 g TSB kedalam 1 liter aquades,


 2. Aquades 1000 ml lalu masukan kedalamerlemeyer
 2. Mendiamkan media dan tidak boleh
dihomogenkan
 3. Memasukan kedalam tabung reaksi sebanyak 5
ml
 4. Sterilkan media didalam autoclave dengan suhu
1210C selama 15 menit
 5. Setelah itu menginkulasi media dalam suhu
ruang sampai saat digunakan.

BAB V
PEMBAHASAN
Pada paktikum ini kami melakukan cara pembuatan media tanam untuk
mikroorganisme yaitu PDA dan NA. Pembuatan medium PDA menggunakan
ekstrak daging sedangkan NA menggunakan kentang untuk bahannya, pada kedua
medium sama-sama di campur dengan agar.
Nutrient Agar (NA) merupakan suatu medium yang berbentuk padat, yang
merupakan perpaduan antara bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia. NA
dibuat dari campuran ekstrak daging dengan menggunakan agar sebagai pemadat.
Dalam hal ini agar digunakan sebagai pemadat, karena sifatnya yang mudah
membeku sehingga bentuk dari medium ini yaitu padat. Dalam hal ini ekstrak
daging digunakan sebagai bahan dasar karena merupakan sumber nutrisi yang
sangat dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk tumbuh dan berkembang. Medium
Nutrient Agar (NA) merupakan medium yang berwarna orange. berdasarkan
kegunaannya merupakan medium untuk pertumbuhan jamur.
Medium PDA (Potato Dekstrosa Agar) berdasarkan susunannya berbahan
daar kentang .Medium PDA terdiri dari kentang yang berfungsi sebagai nutrisi
dan penambahan glukosa pada PDA, agar sebagai bahan pemadat medium dan
aquadest sebagai pelarut .
Seperti menurut (Khaeruni dan Satrah, 2017) Medium adalah suatu bahan
yang terdiri atas campuran nutrisi (zat makanan) yang dipakai untuk
menumbuhkan mikroba termaksud bakteri pathogen. Dimana pada PDA dan NA
nutrisi yang dimasukan kedalam medium adalah Ekstrak daging dan air rebusan
kentang sebagai makanan atau nutrisi dari mikroorganisme yang akan dibuat.
Menurut Haribi (2008), adapun macam-macam media pertumbuhan yang
digunakan untuk kultur mikroba berdasarkan bentuk adalah Media Cair (Liquid
Media), yaitu media yang berbentuk cair seperti Semi Solid Media. Media ini
digunakan untuk uji motilitas, karena teksturnya yang setengah padat akan
memudahkan pergerakan bakteri. Media ini dibuat di tabung dengan posisi tegak.
Media Padat, yaitu media yang berbentuk padat, media ini dapat berbentuk
mediaorganic. Praktikum kami bentuk dari media yang digunakan yaitu yang
berbentuk padat dimana setelah proses pembuatan PDA dan NA yang masih
berbentuk cair di masukan kedalam erlemeyer kemudian didinginkan pada suhu
ruangan sehingga berbentuk padat.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan

 Jenis media tumbuh untuk mikroorganisme antara lain yaitu, bentuknya.


Dari bentuk dapat di bagi kembali menjadi: padat, semi padat, dan cair.
Berdasarkan komposisinya yaitu media alami, media semi sintesis, dan
media sintesis.
 Media pertumbuahn mikroorganisme memiliki banyak cara seperti PDA,
NA, TSA,TSB, NB, MRSA,PCA dan masih banyak lagi dengan
penggunaan nutrisi dan cara pembuatan yang berbeda pula.

6.2 Saran

Adapun saran yang saya sampaikan Dalam melakukan praktikum,


praktikan hendaknya memahami alat, bahan serta langkah kerja yang digunakan
sehingga kegiatan praktikum dapat berjalan dengan baik dan praktikan melakukan
percobaab ini dengan teliti agar tidak terjadi keslahan.

DAFTAR PUSTAKA.

Suardani, Dkk. 2014. Identifikasi E Colli 0157:H7 dari Feses Ayam dan
Uji Profil Hemolisisinya Pada Media Agar Darah. Jurnal kedokteran
hewan. Vol 8. No. 1.
Ammi, Yanti.2013. Pembuatan Media Agar dan Sterilisasi. Jurnal
Mikrobiologi. 1(1):1.
Nofriana Maria Thohari , Pestariati , Wisnu Istanto.2019.
PEMANFAATAN TEPUNG KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)
SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF NA (Nutrient Agar) UNTUK
PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli. VOL 8 NO.2
DESEMBER 2019.
Khaeruni, Andi dan Vit Neru Satrah. 2017. Penuntun Praktikum
Mikrobiologi Pangan. Universitas Halu Oleo. Kendari.
Tim penyusun. 2016. Diktat Mikrobiologi dasar.Fakultas farmasi;
universitas sanata dharma.

Anda mungkin juga menyukai