Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM PROKARIOTIK

“ACARA 1 ISOLASI BAKTERI DARI DALAM TANAH”

Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Hendri Bustamam, MS

Ir.Hartal.MP

OLEH :
Nama : Hediarton Berutu

NPM : E1K019021

Hari/Tanggal : Selasa 08.00

Co-ass : ferdi juanda (E1K016011)

JURUSAN PERLINDUNGAN TANAMAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2021
A.PENDAHULUAN

1. latar belakang

Mikroorganisme terdapat dimana-mana, baik didalam tanah, air, udara


maupun pada makhluk hidup termasuk pada jaringan tubuh kita sendiri (kulit dan
selaput lendir). Mikroba sangat beragam jumlahnya, yang umumnya berada dalam
suatu populasi campuran.
Mikroorganisme dapat diisolasi dari tanah, air laut, lumpur,kompos, isi
rumen, limbah domestik, bahan makanan busuk dan lain-lain. Tanah merupakan
salah satu habitat bagi mikroorganisme, dalam satu gram tanah terdapat jutaan
bakteri, fungi, protozoa dan mikroorganisme lainnya. Menurut Panagan (2011),
populasi mikroorganisme dalam tanah di pengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya jumlah dan jenis zat hara dalam tanah, kelembaban, tingkat aerasi,
suhu, derajat keasaman, dan perlakuan yang diberikan pada tanah, seperti
pemupukan(sukmawati.2020)
menurut Isolasi mikroba dapat dilakukan menggunakan metode agar tuang
dengan membuat seri pengenceran. Pengenceran 10-3-10-5 digunakan untuk
mengisolasi fungi, sedangkan pengenceran 10-4-10-7 digunakan untuk
mengisolasi bakteri. Media SEA digunakan untuk menumbuhkan dan
mengisolasi bakteri tanah, sedangkan media PDA dengan modifikasi penambahan
antibiotik digunakan untuk menumbuhkan dan mengisolasi fungi. Masing- masing
pengenceran dilakukan sebanyak tiga kali ulangan. Proses inkubasi dilakukan pada
suhu ruang selama 3-7 hari. (Ardian.2017)
Isolasi bakteri bertujuan untuk memisahkan bakteri yang kita ingin gunakan
dalam penelitian dari koloni bakteri yang lebih banyak didalam tanah oleh kaena
itu prakttikum ini dilakukan untuk memisahkan bakteri dari tanah guna
mendapatkan isolattbakteri yang kita inginkan

2.Tujuan

1. Mendapatkan isolat bakteri dari tanah, tanaman dan serangga


2. Membedakan isolat bakteri dari tanah, tanaman dan serangga

B.Tinjau Pustaka

Bakteri merupakan kelompok mikroorganisme dalam tanah yang paling


dominan dan mungkin meliputi separuh dari biomassa mikroba dalam tanah.
Bakteri terdapat dalam berbagai macam segala tipe tanah tetapi populasinya
menurun dengan bertambahnya kedalaman tanah. Bakteri hidup dalam tanah
sebagai kokus (bulat 0,5 µ), basil (batang 0,5 – 3,0 µ) atau spirilum (spiral). Bentuk
basil secara umum terdapat dalam tanah sedangkan spirilum sangat jarang terdapat
dalam lingkungan alami (tsauri.2012)
mikroba di alam ditemukan dalam populasi campuran. Untuk memperoleh
biakan murni dapat dilakukan isolasi yang diawali dengan pengenceran bertingkat.
Proses isolasi mikroba adalah memisahkan mikroba satu dengan mikroba lain yang
berasal dari campuran berbagai mikroba untuk dapat mempelajari sifat biakan,
morfologi dan sifat mikroba lainnya(diah.2012)
Sumber inokulasi patogen dapat berasal dari mikroba tanah atau jaringan
sakit yang terletak pada satu pohon maupun pohon tetangga, kemudian adanya
spora yang disebarkan oleh angin, air, atau serangga (Mohamed et al. 2010).
Sampel yang diambil haruslah merupakan representasi dari seluruh bagian
yang diteliti. Untuk itu diperlukan teknik yang benar agar terhindar dari kesalahan
yang mengakibatkan sampel menjadi bias. Beberapa prinsip pengambilan sampel
antara lain adalah; sampel yang diambil merupakan perwakilan dari keseluruhan
bagian yang diteliti; sampel yang diambil benar-benar dari sumbernya dan sampel
tetap terjaga kondisinya seperti saat pengambilan sampai dilakukan tahap
pembiakan dan analisa sampel.(Utami.2018)
Tahap pemurnian yang berfungsi memisahkan masing-masing koloni sesuai
dengan perbedaan kenampakan morfologi secara makroskopis.isolasi bakteri yaitu
suatu proses mengambil bakteri dari medium atau dari lingkungan asalnya lalu
menumbuhkannya di medium buatan sehingga diperoleh biakan yang murni
(Singleton & Sainsbury, 2006).
C. Bahan dan metode

C.1 Bahan

1.Bahan yang diperlukan:


• 500 g sampel tanah yang diperoleh dari rizosfer tanaman sehat di lahan yang
terinfeksi
• Bagian tanaman bergejala penyakit bakteri
• Serangga terinfeksi bakteri
• Air steril
• Nutrient Agar (NA)
• Alkohol
• Spiritus
2. Peralatan yang diperlukan:
• Timbangan
• Tabung reaksi
• Cawan petri steril
• Lampu spiritus
• Laminair Air Flow (LAF)
• Jarum ose
• Jarum ent
• Mikropipet
• Pipet tip
• Gelas L

C.2.Metode

Isolasi Bakteri
1. Mensuspensikan Sebanyak 1 g tanah dalam 9 ml air steril sehingga
didapatkan pengenceran 10-1, selanjutnya sebanyak 1 ml suspensi tanah 10-
1
disuspensikan dalam 9ml air steril sehingga didapatkan pengenceran 10-2.
Demikian dilakukan berturut-turut sehingga didapatkan pengenceran 10-6.
2. Tehnik cawan tuang: Sebanyak 100 µl mensuspensi tanah dengan
pengenceran 10-6 dituang ke dalam cawan petri kemudian sebanyak 10 ml
NA suhu 55oC dituang ke atasnya, diratakan. Masing-masing untuk 2 cawan
petri. Dinginkan. Beri label kemudian diinkubasi selama 2 hari di ruang
inkubasi dengan suhu 28oC.
3. Tehnik cawan sebar: Dua buah cawan petri diisi masing-masing 10 ml NA
suhu 55oC. Dinginkan sampai padat. Sebanyak 100 µl suspensi tanah
dengan pengenceran 10-6 dituang ke permukaan agar, kemudian diratakan
dengan gelas L secara aseptis. Beri label kemudian diinkubasi selama 2 hari
di ruang inkubasi dengan suhu 28oC.
4. memindahkan Koloni bakteri yang tumbuh ke medium NA yang baru
dengan cara mengambil 1 ose biakan dengan menggunakan jarum ose dan
menggoreskan. Biakan diinkubasi 2x24 jam sehingga didapatkan biakan
murni.
5. Menyimpan biakan murni selanjutnya di medium NA miring dengan cara
mengambil 1 ml biakan dengan menggunakan jarum ose dan menanamnya
ke permukaan agar miring dengan cara goresan zigzag

Pengamatan:
1. mengamati jenis dan jumlah koloni bakteri yang tumbuh. Perbedaan dapat
dilihat dari ukuran koloni, bentuk koloni, bentuk tepi koloni, elevasi koloni,
warna koloni, warna miselium, dan warna spora.
2. mengamati ciri mikroskopik bakteri dengan membuat preparat lekapan
basah.
3. mencocokan Ciri-ciri makroskopik dan mikroskopik dengan buku
identifikasi.
D.Hasil dan pembahasan

1.Hasil

No Gambar Keterangan

1 Tehnik cawan sebar Sebanyak 100 µl


mensuspensi tanah dengan pengenceran 10-6

2 Persiapan media NA sebanyak 10 ml


sebagai media tumbuh mikroba

3 media NA sebanyak 10 ml NA suhu 55oC


dituang ke dalam dua buah cawan petri
didinginkan hingga NA padat.

4 Sebanyak 100 µl suspensi tanah dengan


pengenceran 10-6 dituang ke permukaan
agar
5 kemudian diratakan dengan gelas L secara
aseptis

6. Beri label kemudian diinkubasi selama 2 hari


di ruang inkubasi dengan suhu 28oC.

2.Pembahasan

Pada praktikum kali ini dilakukan isolasi bakteri dari tanah dengan metode
cawan sebar ,menurut angelia.2020 Metode spread plate (cawan sebar) adalah suatu
teknik di dalam menumbuhkan mikroorganisme di dalam media agar dengan cara
pat menuangkan stok kultur bakteri di atas media yang telah padat untuk
mendapatkan koloni murni mikroorganismeTeknik ini sering di gunakan cara atau
teknik lain dalam isolasi bakteri adalah teknik cawan tuang yang digunakan sama
hanya cara atau teknik nya saja yang sedikit berbeda.
Dalam mengisolasi bakteri dari dalam tanah tamamam sakit dilakukan
terlebih dahulu pengenceran suspensi tanah sebanyak 10 mikro liter sebanyak 10-6
Teknik ini dilakukan dengan babtuan mikropipet dan 5 tabung berisi aquades dan
1 fabung berusi suspensi tanah murni.
Pensuspensian ini bertujuan untuk memisahkan dan mendapatkan mikroba
yang kita ingin biakkan dari mikroba lain nya ,pemindahan atau pengenceran akan
mendapatkan suspensi 10-6 dengan warna pada tabung yang sudah sedikit jernih.
Selanjutnya media NA sebanyak 10 ml disiapkan sebagai media tumbuh
mikroba media na disiapkan secara aseptis , media na sebanyak 10 ml dengan suhu
55 derajat celcius dituangkan kedalam cawan petri dengan lampu spritus agar lebih
aseptis media NA yang dituangkan ke cawan petri di dinginkan hingga padat ,tanah
hasil suspensi pengenceran 10-6 tanah di tuang ke permukaan agar yang sudah
memadat
Hasil suspensi tanah yang di tuangkan diratakan dengan gelas l secara
aseptis agar mencegah berkembangnya mikroba lain dalam cawan ,cawan yang
sudah di ratakan di tutup dan diberikan kertas label di inkubasi selama 2 hari
dengan suhu 28 derajat celcius
Semua perlakuan harus dega kondiis aseptis untuk menghindari adanya
konntak mikrorganise lain.
F.Kesimpulan

1. untuk mendapatkan isolat bateri dari tanaman dilakukan dengan


mensuspensi tanah/tanaman dengan pengenceran 10-6
2. Membedakan isolat bakteri dari tanah, tanaman dan serangga dapat dilihat
dari Penampakan morfologi koloni yang berbeda-beda
G.Daftar Pustaka

Utami,ulfa et al.2018. BUKU PANDUAN PRAKTIKUM Mikrobiologi Umum.malang:


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

Diah, Fajar P et al.2012. Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Aerob Proteolitik dari Tangki
Septik. JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012). Jurusan
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (ITS)

Okhtora ,Angelia.2020. PENGGUNAAN METODE CAWAN TUANG TERHADAP


UJI MIKROBA PADA TEPUNG KELAPA.gorontaalo. VOL 4 NO 1 (2020):
JOURNAL OF AGRITECH SCIENCE (JASC) - MEI

Indah Nur Sari.2012. ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI TANAH DI


KECAMATAN PATTALLASSANG KABUPATEN GOWA.Makasar. JURUSAN
BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN ALAUDDIN
MAKASSAR

Sukmawati et al.2020. ISOLASI BAKTERI DARI TANAH SEBAGAI PENGHASIL


SENYAWA.jurnal Biospecies. Vol 13. No 1. January 2020 Page 46 –
51.universitas uhamadiah sorong.

Panagan, A. T. (2011). Isolasi Mikroba Penghasil Antibiotika dari Tanah Kampus Unsri
Indralaya Menggunakan Media Ekstrak Tanah. Jurnal Penelitian Sains, 14(3).

Adryan .Adiz E, et.al.2017. Isolation and Identification of Cellulose and Pectin-Degrading


Soil Microbes from Rhizosphere of Aquilaria malaccensis.jurnal Buletin Tanah
dan Lahan, 1 (1) Januari 2017: 58-64. Fakultas Pertanian IPB, Jl. Meranti Kampus IPB
Darmaga Bogor

Tsauri sufan.2012. ISOLASI MIKROBA PENGHASIL ANTIBIOTIKA DARI TANAH


TEMPAT PENGOLAHAN AYAM DI JALAN ABU BAKAR LAMBOGO,
KOTA MAKASSAR FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

Utami, E. R. (2012). Antibiotika, resistensi, dan rasionalitas terapi. Sainstis.

Mohamed R, Jong PL, and Zali MS. 2010. Fungal diversity in wounded stems of Aquilaria
malaccensis. Fungal Divers., 43:67-74.

Anda mungkin juga menyukai