Oleh
Rizki Novia Nissa
1214121193
I.
1.1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
1.2
Tujuan Percobaan
2.
3,
II.
2.1
METODOLOGI PERCOBAAN
Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah pulpen, buku, mikroskop,
jarum pentul, kamera, dan cawan petri. Sedangkan bahan yang digunakan adalah
media PDA, tanaman cabai yang terserang penyakit, prerapat Colletotrichum
capsici dan preparat Colletotrichum gloeosporiedes.
2.2
Prosedur Kerja
3.1
Hasil Pengamatan
Foto
1.
Gambar
Katerangan
Dari gambar disamping
terlihat jamur
Colletotrichum capsici
2.
3.
4.
Pengamatan Kelompok 2
No
1.
Hari/Tanggal
Kamis, 3 April
Depan
Foto
Belakang
2014
Keterangan
Biji Sakit
Miselium berwarna
putih, tumbuh
membentuk
lingkaran menutupi
biji
Depan
Belakang
Biji Sehat
Miselium
menunjukkan
gejala yang sama
seperti pada biji
yang sakit, tumbuh
membentuk
lingkiaran putih
disetiap lokasi yang
5.
Jumat, 4 April
Sakit (Depan)
ditumbuhi biji
Biji Sakit
2014
Miselium semakin
melebar berwarna
putih yang tumbuh
membentuk
Belakang
lingkaran menutupi
biji cabai yang
sakit
7.
Jumat, 4 April
2014
Sehat
Biji Sehat
Miselium mulai
melebar
membentuk
lingkaran putih
disetiap lokasi yang
ditumbuhi biji
8.
Selasa, 8 April
Sakit (Depan)
Belakang
2014
Miselium semakin
melebar
mendominasi PDA,
terdapat bintik
hitam diantara
miselium yang
tumbuh
membentuk
lingkaran menutupi
biji cabai yang
sakit
10.
Selasa, 8 April
Sehat (Depan)
Belakang
2014
B.
No
Data Kelas
Hari/Tanggal
Foto
Keterangan
1.
Selasa, 8 April
2014
Biji Sakit
Miselium semakin
melebar berwarna
putih yang tumbuh
membentuk
lingkaran menutupi
biji cabai yang
3.
Selasa, 8 April
Sehat (Depan)
Belakang
2014
sakit
Biji Sehat
Miselium mulai
melebar
membentuk
lingkaran putih
disetiap lokasi yang
5.
Selasa, 8 April
Kelompok 2
2014
Sakit (Depan)
ditumbuhi biji
Miselium sudah
Belakang
mendominasi
pertumbuhan pada
media PDA,
nampak berwarna
hitam kecoklatan
dan nampak bintik
hitam membentuk
7.
Selasa, 8 April
Sehat (Depan)
2014
Belakang
9.
Selasa, 8 April
Kelompok 3
disekitar miselium
Pada cawan petri,
2014
Sakit (Depan)
Belakang
11.
Selasa, 8 April
Sehat (Depan)
Belakang
2014
terlihat jelas
Pada cawan petri
yang sehat juga
sedikit
terkontaminasi
namun tidak
separah pada
13.
Selasa, 8 April
Kelompok 4
2014
Sakit (Depan)
mendominasi
pertumbuhan
media PDA,
disekitar miselium
nampak bintik
hitam membentuk
15.
Selasa, 8 April
Sehat (Depan)
Belakang
2014
17.
Selasa, 8 April
Kelompok 5
2014
Sakit (Depan)
miselium
terlihat sekali
Belakang
media sudah
terkontaminasi.
Terlihat seluruh
bagian cawan
sudah didominasi
dengan warna hijau
dan miselium tidak
terlihat jelas
19.
Selasa, 8 April
Sehat (Depan)
Belakang
2014
21.
Selasa, 8 April
Kelompok 6
2014
Sakit (Depan)
miselium
terlihat miselium
Belakang
sudah
mendominasi
pertumbuhan pada
media PDA, namun
cawan sudah
terkontaminasi
terlihat bercak
coklat serta hifa
berwarna hijau
mendominasi
23.
Selasa, 8 April
2014
Sehat (Depan)
Belakang
miselium
Pada cawan petri
disamping
pertumbuhan
miselium tidak
terlalu terlihat
namun miselium
udah melebar pada
pengamatan hari
terakhir
25.
Selasa, 8 April
Kelompok 7
2014
Sakit (Depan)
27.
Selasa, 8 April
Sehat (Depan)
2014
Belakang
terlihat jelas
Pada cawan yang
sehat terlihat
miselium sudah
mendominasi
pertumbuhan pada
media PDA,
nampak berwarna
hitam kecoklatan
dan nampak bintik
hitam membentuk
lingkaran atau elips
3.2
Pembahasan
1.
: Ascomycotina
Sub-divisio
: Eumycota
Kelas
: Pyrenomycetes
Ordo
: Sphaeriales
Famili
: Polystigmataceae
Genus
: Colletotrichum
Spesies
: Colletotrichum capsici
Patogen
Pertumbuhan awal jamur Colletotrichum capsici membentuk koloni miselium
yang berwarna putih dengan miselium yang timbul di permukaan. Kemudian
secara perlahan-lahan berubah menjadi hitam dan akhirnya berbentuk aservulus.
Aservulus ditutupi oleh warna merah muda sampai coklat muda yang sebetulnya
adalah massa konidia.
Miselium
Miselium terdiri dari beberapa septa, inter dan intraseluler hifa. Aservulus dan
stroma pada batang berbentuk hemispirakel dan ukuran 70-120 m. Seta
menyebar, berwarna coklat gelap sampai coklat muda, seta terdiri dari beberapa
septa dan ukuran +150m. Pada area miselium berwarna dari terang menjadi abuabu gelap pada seluruh permukaan koloni, dengan aservulus yang runcing untuk
seta gelapnya. Titik-titik spora berwarna pucat kekuning-kuningan seperti salmon
(ikan)
Bentuk Konidia
Konidiofor tidak bercabang, massa konidia nampak berwarna kemerah-merahan.
Konidia berada pada ujung konidiofor. Konidia berbentuk hialin, uniseluler,
ukuran 17-18 x 3-4 m. Konidia dapat berkecambah pada permukaan buah yang
hijau atau merah tua. Tabung kecambah akan segera membentuk apresorium
(Singh, 1998).
2.
: Mycota
Sub divisi
: Eumycotyna
Kelas
: Deuteromycetes
Ordo
: Melanconiales
Family
: Melanconiaceae
Genus
: Colletotrichum
Species
Patogen
Patogen menyebabkan penyakit pada tumbuhan dengan cara melemahkan inang
dengan cara menyerap makanan secara terus menerus dari sel inang untuk
kebutuhannya, menghentikan atau mengganggu metabolisme sel inang dengan
toxin, enzim atau zat pengatur tumbuh yang disekresikannya, menghambat
transportasi makanan, hara mineral, dan air melalui jaringan pengangkut dan
mengkonsumsi kandungan sel inang setelah terjadi kontak (Agrios,1996).
Dalam kombinasi inang patogen, patogen (biasanya jamur) dapat memproduksi
toksin spesifik - inang yaitu toksin yang bertanggung jawab terjadinya gejala, dan
diduga bereaksi terhadap reseptor spesifik atau sisi sensitif dalam sel inang.
Hanya tanaman yang mempunyai reseptor sensitif atau sisi sensitif semacam ini
yang akan menjadi sakit. Spesies atau verietas tanaman yang tidak mempunyai
reseptor ini atau tidak mempunyai sisi sensitif semacam ini akan tetap tahan
terhadap toksin dan tidak akan terjadi gejala (Abadi, 2003).
Miselium
Mula-mula pada buah yang sudah masak kelihatan bercak kecil cekungkebasahan yang berkembang sangat cepat, garis tengah bisa mencapai 3-4 cm
pada buah yang besar.
2.
Bercak cekung itu berwarna merah-tua sampai coklat-muda dan kelihatan ada
jaringan jamur yang berwarna hitam.
3.
4.
5.
Pada tengah bercak terdapat kumpulan titik-titik hitam yang terdiri dari
kelompok seta dan konidium jamur.
6.
Dengan rabaan, akan terasa titik-titik hitam kecil, di bawah mikroskop akan
tampak rambut-rambut halus berwarna hitam.
7.
Spora terbentuk cepat dan berlebihan dan memencar secara cepat pada hasil
cabai, mengakibatkan kehilangan sampai 100%.
6.
Jika cuaca kering jamur hanya membentuk becak kecil yang tidak meluas.
7.
Ketika buah dipetik, karena kelembaban udara yang tinggi selama disimpan
dan diangkut, jamur akan berkembang dengan cepat (Semangun, 2000).
Gunakan bibit cabai yang sehat, jika melakukan pembibitan cabai dari
tanaman sendiri jangan menggunakan dari tanaman cabai yang terserang
patek.
2.
3.
Gunakan pupuk dasar atau pemupukan dengan pupuk yang memiliki unsur N
(nitrogen) rendah, pemberian unsur N yang berlebihan menjadikan tanaman
cabai menjadi rentan (mudah terserang) penyakit patek.
4.
Gunakan jarak tanam yang ideal sesuai kebutuhan tanaman, usahakan jangan
terlalu rapat agar tidak terlalu lembab dan dapat mengurangi penyebaran
penyakit.
5.
Gunakan mulsa plastik agar terhindar dari penyebaran spora jamur melalui
percikan air hujan atau penyiraman.
6.
7.
8.
serangan patek yang sudah parah dapat dilakukan eradikasi dengan segera
membuang tanaman yang sakit atau membakarnya.
9.
IV.
KESIMPULAN
2.
3.
4.
DAFTAR PUSTAKA
Agrios, G.H. 1996. Ilmu Penyakit Tumbuhan. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Skpkarimun. 2013. http://skpkarimun.or.id/index.php/2013-05-03-03-03-30/146penyakit-antraknosa-pada-tanaman-cabai. Diakses pada hari Minggu,
tanggal 13 April 2014 pukul 11.37 WIB
Respository.2013.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24710/4/
Chapter %20II.pdf. Diakses pada hari Minggu, tanggal 13 April 2014
pukul 11.37 WIB
Pracaya. 2007. Hama Dan Penyakit Tanaman. Penebar Swaadaya. Jakarta
Semangun, Haryono. 2007. Penyakit-Penyakit Tanaman Hortikultura di
Indonesia. Edisi Kedua. Gadjah Mada University. Yogyakarta
LAMPIRAN