Disusun Oleh :
Perbedaan pembuatan media pertumbuhan NA dan PDA adalah pada bahan yang
digunakan, pada pembuatan NA bahan utama yang digunakan adalah beef ekstrak,
sedangkan pada pembuatan PDA bahan utama yang digunakan adalah kentang
dan dextros. Media NA digunakan untuk menumbuhkan isolat bakteri, sedangkan
PDA digunakan untuk menumbuhkan isolat cendawan atau jamur.
2. Carilah 5 resep medium kultur lain ( dibaca dari pustaka) yang belumada dipenuntun
ini. Jangan lupa sertakan daftar pustakanya.
Jawab :
Nama Meadia : Medium tauge ekstrakagar (TEA)
Bahan Cara Pembuatan
1. Tauge : 100 gram 1. Memotong tauge pada bagian bawah akar dan
2. Sukrosa : 60 gram bagian atas pucuknya
3. Agar : 15 gram 2. Mengambil bagian tengah dan memotong- motong
4. Aquadest : 1000 mL seukuran satu centimeter, kemudian mencucinya
Menimbang tauge sebanyak 10 gr, sukrosa 6 gr,
agar 1,5 gr, dan aquadest sebanyak 100 mL.
3. Memasukkan tauge dan aquadest tadi ke dalam
erlenmeyer kemudian mendidihkannya pada
penangas.
4. Setelah mendidih, mengangkat larutan tersebut dan
menyaring ekstraknya dengan menggunakan kertas
saring dan corong lalu memasukkannya ke dalam
erlenmeyer.
5. Menambahkan sukrosa dan agar lalu menambahkan
aquadest hingga volumenya 100 mL dan
mengaduknya.
6. Memanaskan kembali hingga mendidih dan
homogen lalu mengangkat dan menutup mulut
erlenmeyer dengan menggunakan aluminium foil
7. Menaruhnya dalam otoklaf dengan tekanan 2 atm
selama 15- 20 menit .
8. Menyimpan di dalam lemari pendingin.
.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
Pembuatan medium Potato Dextrose Agar (PDA) adalah dengan Ekstrak kentang yang
diambil dari hasil perebusan kentang. Selanjutnya air rebusan kentang dicampur dengan
bahan tambahan lain seperti agar dan destrose. Selanjutnya larutan dididihkan selama kurang
lebih 30 menit. Langkah selanjutnya adalah menyeterilkan botol dan memasukkan larutan
PDA kedalamnya, saat hendak memasukkannya ke dalam botol jangan tunggu sampai larutan
dingin sebab jika dingin larutan akan mengental. Selanjutnya alat sekaligus bahan harus
diautoclaf untuk mencegah terjadinya kontaminasi. Disini agar berfungsi untuk mengentalkan
medium. Ekstrak kentang dan agar disterilkan serta suhu dan pHnya diatur. Sebelum
dilakukan sterilisasi, medium berawarna kuning, setelah disterilisasi dalam autoklaf medium
berwarna kecoklatan dan didapat endapan berwarna putih. Setelah didinginkan beberapa saat,
medium dapat ditanami
Air yang digunakan dalam merebus kentang adalah 1 L akan tetapi karena proses
penguapan air tersebut berkurang hingga sekitar 50 ml, akan tetapi kami melakukan kesalahan
karena tidak menambah lagi kekurangan air tersebut seperti yang tertulis pada buku penuntun
sehingga air yang dimasukkan ke dalam erlenmeyer memiliki kekurangan sebesar 50 ml pada
erlenmeyer yang seharusnya 250 ml. Akan tetapi kami belum menemukan akibat dari
kekurangan air tersebut.
Metode pembuatan medium padat biasanya mengandung bahan pemadat seperti agar,
gelatin atau silikal gel. Akan tetapi penggunaan yang paling sering adalah menggunakan agar
yang lebih mudah didapat.
Dalam pembuatan medium PCA yang dilakukan oleh (Safitri, 2013) metode yang
digunakan yaitu dari pengenceran yang dikenhendaki, mengambil 1 ml sampel ke dalam
cawan petri menggunakan pipet tetes 1 ml. Kemudian ke dalam cawan tersebut dimasukkan
PCA cair steril dengan suhu 50℃ sebanyak 15 ml. Selama penuangan medium, tutup cawan
tidak boleh dibuka terlalu lebar untuk mengurangi kontaminasi dari luar. Segera setelah
penuangan, cawan petri digerakkan di atas meja secara hati-hati untuk menyebarkan sel-sel
mikroba secara merata, yaitu dengan gerakan melingkar atau gerakan seperti angka delapan,
setelah agar memadat, cawan -cawan tersebut dapat diinkubasi di dalam inkubator selama 24
jam pada suhu 37℃ dengan posisi cawan terbalik. Untuk melaporkan analisis tersebut
digunakan suatu standar yang disebut Standard Plate Count.
BAB VI
PENUTUP
1.
2.
3.
4.
5.
6.
6.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan komposisinya medium biakan dibagi menjadi medium umum (PDA, NA NB),
medium diperkaya (sintetik yang berasal dari makhluk hidup), medium selektif (medium
yang ditambahkan zat kimia tertentu), daan medium diferensial (medium yang mengandung
senyawa kimia tertentu).
2. Menyiapkan media untuk pertumbuhan mikroorganisme diawali dengan proses sterilisasi
alat, pembuatan medium dan diakhiri dengan sterilisasi medium dan alat tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Cappuccino, James G., Sherman, Natalie. 2013. Manual Laboratorium Biologi. Jakarta: EGC.
Dwidjoseputro. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Yogjakarta: Djambatan.
Nurjanah, Serly, Suparti. 2016. Pemanfaatan Ubi Jalar Ungu Sebagai Media Pertumbuhan
Bibit F0 Jamur Tiram dan Jamur Merang. Surakarta : UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA.
Pelczar, Michael. 2007. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press.
Radji, Maksum. 2010. Buku Ajar Mikrobiologi: Panduan Mahasiswa Farmasidan
Kedokteran.
Jakarta: EGC.