Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

PEMBUATAN MEDIUM

Dosen pengempu :

1. Drs. Ibnul Mubarok M. Sc., Prof.


2. Dr. Siti Harnina Bintari M. S..,

Asisten Praktikum
Nurunnisa Umaira

Disusun oleh :
Dewa Ayu Sri Hari Priyadewi 4410121137
Pendidikan Biologi A 2020

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2021
A. Tujuan
Untuk mengetahui komposisi medium dalam praktikum mikrobiologi
B. Landasan teori
Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari
mikroorganisme. Objek kajiannya adalah semua makhluk hidup yang dapat dilihat
dengan mikroskop. Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani yaitu mikros berarti kecil,
bios berarti hidup dan logos berarti ilmu. Organisme kecil tersebut dikenal dengan istilah
mikroorganisme, mikroba, mikrobia, microbe, protista, atau jasad renik (Purwaning &
Triasih, 2017).
Secara umum, mikroba merupakan organisme yang sangat sederhana. Umumnya
bakteri, protozoa, dan beberapa alga serta fungi mikroskopik merupakan mikroba bersel
tunggal. Bahkan mikroba yang multiseluler pun tidak memiliki ukuran sel yang besar
(Hafsan, 2011). Dalam percobaan mikrobiologi, mempelajari sifat-sifat dan
menumbuhkan mikroorganisme memerlukan suatu media sebagai tempat pertumbuhan
mikroorganisme. Nutrisi yang dibutuhkan mikroorganisme untuk pertumbuhannya
meliputi sumber karbon, nitrogen, unsur non logam seperti sulfur dan fosfor, unsur logam
seperti Ca, Zn, Na, K, Cu, Mn, Mg, dan Fe, vitamin, air, dan energi (Cappucino, 2014).
Beberapa mikroorganisme dapat mengikat nitrogen, dan penting pada proses
siklus nitrogen. Mikroorganisme di laut dan air, memegang peran dalam rantai kehidupan
di laut, danau, dan sungai. Beberapa mikroba berperan dalam fotosintesis. Pada manusia
dan hewan terdapat mikroorganisme sebagai flora normal yang menjaga keseimbangan
tubuh, membantu tubuh dalam membentuk beberapa komponen penting, serta bersifat
kompetetif terhadap patogen (Murwani, 2015)
Media merupakan substrat yang diperlukan untuk menumbuhkan dan
mengembangbiakkan mikroorganisme. Sebelum dipakai dalam percobaan, media ini
perlu disterilkan terlebih dahulu, supaya tidak ditumbuhi oleh mikroorganisme yang tidak
dikehendaki (Sujaya, 2017)
Media sangat penting untuk menumbuhkan mikroba, isolasi, perhitungan jumlah
mikroba, dan pengujian sifat-sifat fisik bakteri sehingga suatu bakteri dapat diidentifikasi.
Media pertumbuhan dalam berbagai bidang sangat besar peranannya, media pertumbuhan
dapat digunakan sebagai media untuk pemeriksaan dan pengembangan penyakit yang
berasal dari virus dan bakteri, pembuatan antimikroba untuk membunuh virus dan jamur
pada tumbuhan, sebagai media pengembangan zat antivirus.
Media nutrisi yang disiapkan untuk pertumbuhan mikroorganisme di
laboratorium disebut media kultur. Mikroorganisme dapat memperoleh energi langsung
dari sinar matahari saat karbon dapat dibuat dan tersedia dalam bentuk organik seperti
karbohidrat atau bentuk anorganik seperti karbon dioksida dan air (Jadhav et al., 2018)
Menurut bahan yang dipakai dalam pembuatannya, media dapat digolongkan
menjadi :
a. Media alami : Media yang komponen pembentuknya terdiri dari bahan-bahan alam,
seperti kentang, tauge, daging, nasi, dan lain sebagainya.
b. Media semi sintetik : Media yang bahan pembentuknya terdiri dari campuran
bahanbahan alami dan bahan sintetik. Contoh : Agar Tauge, Agar Kentang Dextrosa,
dll.
c. Media sintetik : Media yang bahan pembentuknya secara keseluruhan terbuat dari
bahan-bahan sintetik. Contoh : Agar Sabouraud, Endo Agar, Agar Czapex Dox, dll
Menurut bentuknya, media dapat digolongkan menjadi :
a. Media cair : Media yang tidak ditambahkan zat pemadat (agar), sehingga media ini
dalam keadaan encer (cair). Contoh : Lactose Broth, Nutrient Broth.
b. Media semi padat : Media yang mengandung bahan yang sama dengan media cair,
tetapi ditambah sedikit agar (setengah konsentrasi agar), sehingga menjadi agak
padat. Media ini dipakai untuk menumbuhkan mikroba yang banyak memerlukan air
dan hidup dalam lingkungan yang anaerob atau anaerob fakultatif. Media ini juga
dipakai untuk uji motilitas suatu bakteri.
c. Media padat : Media cair yang ditambahkan dengan agar-agar sehingga menjadi
padat. Contoh : Nutrient Agar (NA), Potato Dextrose Agar (PDA), dll.
Menurut kegunaanya, Media digolongkan menjadi:
a. Media umum: Media yang digunakan untuk menumbuhkan satu atau lebih kelompok
mikroba secara umum. Contoh : Nutrient Agar (media untuk menumbuhkan
kelompok bakteri, Potato Dextrose Agar (media yang dipakai untuk menumbuhkan
kelompok jamur, dll.
b. Media pengaya: Media yang dipakai untuk menyuburkan mikroba tertentu sebelum
ditumbuhkan pada media yang dipakai dalam penelitian. Contoh: Selenit Broth (untuk
menyuburkan pertumbuhan bakteri Salmonella.
c. Media selektif: Media yang dipakai untuk menumbuhkan species tertentu dari
mikroba, dengan menghambat pertumbuhan species lain yang tidak dikehendaki.
Contoh: Media SS Agar(Salmonella dan Shigella Agar) untuk bakteri Salmonella dan
Shigella.
d. Media penghitungan : Media yang dipakai untuk menghitung jumlah mikroba suatu
bahan. Media ini dapat berupa media media umum dan media selektif.
C. Alat dan Bahan
Semua alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan medium pertumbuhan
mikroba, seperti
Alat :
1. Timbangan
2. Gelas ukur
3. Labu erlenmeyer
4. Tabung reaksi
5. Beaker glass
6. Pengaduk corong
7. Autoklaf
8. Kertas pH, label, dan kertas saring
9. Kapas dan kain kasa, benang
10. atau tali
11. Kompor pemanas

Bahan :
1. Ekstrak kecambah
2. Ekstrak kentang
3. Ekstrak daging
4. Agar-agar batang
5. Aquades
6. Asam laktat/sitrat/asetat
7. Sukrosa
D. Cara kerja

E. Data Pengamatan
Nama
No. Komposisi Gambar
Medium
1. Tauge Agar 1. Tauge/kecambah
100 gram
2. Sukrosa 60 gram
3. Agar-agar 15-20
gram
4. Akuades 1000
mL
pH diatur 4-5
2. MEA (Malt 1. Ekstrak malt 20
Ekstrak gram
Agar) 2. Pepton 5 gram
3. Sukrosa/glukosa
20 gram
4. Agar-agar 15-20
gram
5. Akuades 1000
mL
3. PDA (Potato 1. Ekstrak kentang
Dextrose 4 gram
Agar) 2. Dextrosa/glukosa
20 gram
3. Agar-agar 15-20
gram
4. Akuades 1000
mL
4. NA (Natrium 1. Ekstrak daging
Agar) 3 gram
2. Pepton 5 gram
3. Agar-agar 15-20
gram
4. Akuades mL
5. PCA (Plate 1. Ekstrak yeast 2,5
Count Agar) gram (Oxoid
2. Trypton 5 gram
(Oxoid L42)
3. Dextrose 1 gram
4. Agar-agar 9
gram
6. Ekstrak 1. Daging sapi 100
Daging gram
2. Akuades 1000
mL
3. Sukrosa 60 gram
4. Agar-agar 15-20
gram

7. Ekstrak 1. Kentang 100


Kentang gram
2. Akuades 1000
mL
3. Sukrosa 60 gram
4. Agar-agar 15-20
gram

F. Pembahasan
Media untuk pertumbuhan mikroorganisme di laboratorium disebut media kultur.
Terdapat 3 jenis medium berdasarkan susunan zat kimianya, konsistensinya dan
fungsinya. Menurut konsistensinya medium dibedakan lagi menjadi 3, yaitu medium cair,
medium padat, dan meduam padat yang dapat dicairkan.
Medium cair adalah medium yang tidak memiliki kandungan agar. Medium padat
ialah medium yang memiliki kandungan agar, medium padat dapat berbentuk datar,
tegak, maupun miring. Sementara medium yang dapat dicairkan biasanya hanya
mengandung sedikit agar sehingga menjadi kenyal tidak padat dan tidak cair.
Medium padat pada tabel di atas meliputi : medium tauge agar, medium mea (malt
ekstrak agar), medium pda (potato dextrose agar), medium na (natrium agar), medium
pca (plate count agar), medium ekstrak daging dan medium ekstrak kentang. Fungsi dari
media padat sendiri adalah untuk media kultur bakteri dan koloni.
Tauge agar juga merupakan medium semi alamiah karena tersusun atas bahan alami
yaitu tauge dan air serta bahan sintesis yaitu sukrosa dan agar. Fungsi dari medium tauge
agar adalah digunakan untuk menumbuhkan khamir dan kapang, selain itu medium tauge
agar juga termasuk medium penguji karena dapat digunakan untuk pengujian vitamin,
asam-asam amino, dll.
MEA (Malt Ekstrak Agar) tersusun atas ekstrak malt, pepton, sukrosa/glukosa,
agar-agar, dan akuades, media ini dapat digunakan untuk menumbuhkan khamir dan
kapang (fungi) dan dapat juga digunakan untukk mengukur serta mengamati
pertumbuhan koloni.
PDA (Potato Dextrose Agar) adalah media yang berfungsi untuk pertumbuhan
jamur (khamir dan kapang) di laboratorium karena memiliki pH yang rendah (pH 4,5
sampai 5,6) sehingga menghambat pertumbuhan bakteri yang membutuhkan lingkungan
yang netral dengan pH 7,0, dan suhu optimum untuk pertumbuhan antara 25-30 °C.
Medium PDA tersusun atas kentang, dextrose, dan agar. Kentang merupakan sumber
karbon (karbohidrat), vitamin dan energi, dextrose sebagai sumber gula dan energi,
selain itu komponen agar berfungsi untuk memadatkan medium PDA. Masing-masing
dari ketiga komponen tersebut sangat diperlukan bagi pertumbuhan dan
perkembangbiakkan mikroorganisme terutama jamur.
Nutrient Agar (NA) adalah media yang berfungsi untuk menumbuhkan dan
mengembangbiakkan bakteri. Nutrient agar terbuat dari campuran ekstrak daging dan
pepton dengan menggunakan agar sebagai pemadat.
Media Plate Count Agar (PCA) berfungsi sebagai media tumbuh bakteri.
Medium Plate Count Agar (PCA) merupakan medium yang juga digunakan dalam
metode standar perhitungan jumlah bakteri dalam berbagai sampel uji seperti air, air
limbah, makanan, dll. Media ini tersusun atas ekstrak yeast, trypton, dan agar-agar.
Medium ekstrak daging dan ekstrak kentang sama-sama terbuat dari daging dan
kentang yang direbus dalam akuades, kemudian ditambahkan sukrosa dan agar-agar.
Fungsi dari medium ekstrak daging dan ekstrak kentang adalah untuk memperkaya atau
pembenihan bakteri sebelum dikultur pada media padat.
G. Kesimpulan
Media merupakan substrat yang diperlukan untuk menumbuhkan dan
mengembangbiakkan mikroorganisme. Komposisi masing-masing medium berbeda
antara yang satu dengan lainnya, tergantung dari jenis medium apa yang akan dibuat serta
kegunaan dari medium itu sendiri. Pada media cair tidak ditambahkan zat pemadat (agar),
sehingga media ini dalam keadaan encer (cair), sementara media semi padat mengandung
bahan yang sama dengan media cair, tetapi ditambah sedikit agar (setengah konsentrasi
agar), sehingga menjadi agak padat, dan terakhir pada media padat ditambahkan dengan
15-20 gram agar-agar sehingga menjadi padat.
H. Pertanyaan
1. Sebutkan komposisi medium taoge agar dan medium kentang agar!
Jawaban : komposisi medium taoge agar antara lain taoge/kecambah 100 gram,
sukrosa 60 gram, agar-agar 15-20 gram, dan akuades 1000 mL. Komposisi medium
kentang agar meliputi ekstrak kentang 4 gram, dextrosa/glukosa 20 gram, agar-agar
15-20 gram, dan akuades 1000 mL serta pH diatur 4,5 sampai 5,6
2. Mengapa pada medium tersebut PH diatur pada angka 4-5?
Jawaban : Karena untuk dapat menjadi media yang baik untuk pertumbuhan mikroba
yang diharapkan, media memiliki persyaratan. Salah satu persyaratannya adalah
derajat keasaman (pH). Sebagian besar bakteri membutuhkan pH sekitar netral.
Namun pada medium tersebut bakteri butuh perlakuan khusus yang membutuhkan pH
sekitar 4-5 untuk dapat tumbuh optimal.
3. Sebutkan macam-macam medium berdasarkan konsistensinya, sebutkan pula
spesifikasinya!
Jawaban :
a. Medium Padat
Media yang digunakan untuk kultur/pertumbuhan bakteri atau mempelajari koloni
bakteri dalam bentuk padat, dapat diletakan di petri disk ataupun tabung. Media
dapat berbentuk padat datar, padat tegak maupun padat miring.
b. Medium cair
Media dalam wujud cair yang digunakan untuk perbenihan/memperkaya sebelum
dikultur pada media padat. Media ini tidak dapat digunakan untuk mempelajari
koloni. Contoh media cair: media kaldu, alkali pepton
c. Medium padat yang dapat dicairkan
Medium semi padat yaitu media yang mengandung agar 0,3 – 0,4 % sehingga
menjadi sedikit kenyal, tidak padat dan tidak begitu cair, contohnya NfB(Nitrogen
free Bromthymol Blue) dan Nitrate Broth. Untuk mengetahui pertumbuhan
mikroba atau mengetahui motilitas bakteri.
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan medium menurut susunan kimia dan medium
menurut fungsinya!
Jawaban : Medium menurut susunan kimia adalah media biakan yang disusun bagi
setiap mikroorganisme yang bertujuan untuk memberikan suatu campuran dengan
syarat zat gizi yang berimbang dan pada konsentrasi yang dapat memungkinkan
pertumbuhan yang baik. Sementara medium menurut fungsinya adalah suatu bahan
biakan yang tersusun atas campuran nutrien yang dipergunakan untuk menumbuhkan
mikroba tertentu yang dengan ditandai adanya suatu reaksi atau ciri khas.
5. Sebutkan medium umum yang dipergunakan untuk pertumbuhan bakteri, kapang,
dan khamir
Jawaban : Medium TEA (Tauge Ekstrak Agar) berdasarkan susunannya
merupakan medium organik semi alamiah karena terdiri dari bahan alamiah yang
ditambah dengan senyawa kimia. Medium TEA digunakan untuk menumbuhkan
jamur (khamir dan kapang). Potato dextrose agar (PDA) adalah salah satu media yang
baik digunakan untuk membiakkan mikroorganisme. Media potato dextrose agar
(PDA) berfungsi sebagai media perkembangbiakan kapang dan khamir. Karena
kapang dan khamir lebih suku tumbuh di media yang kaya akan karbohidrat. Plate
Count Agar merupakan sebuah media pertumbuhan mikroorganisme yang umum
digunakan untuk menghitung jumlah mikroba total. Pada media PCA (Plate Count
Agar) dapat digunakan untuk menumbuhkan jamur dan bakteri.
I. Daftar pustaka

Hafsan. (2011). Mikrobiologi Umum. Universitas Alauddin, Press. Makassar. [online]


Available at: http://repositori.uin-
alauddin.ac.id/14239/1/MIKROBIOLOGI%20UMUM.pdf

Cappuccino, J.G., dan Sherman, N. (2014). Manual Laboratorium biologi; alih bahasa,
Nur Miftahurrahmah. Jakarta: EGC.

Budi Lestari, P., Wahyu Hartati, T. (2017). Mikrobiology Berbasis Inkury. ISBN 978-
602-1223-78-9

Murwani, Sri. (2015). Dasar-dasar Mikrobiologi Veteriner. Universitas Brawijaya, Press.


Malang

Jadhav, P., Sonne, M., Kadam, A., Patil, S., Dahigaonkar, K. and Oberoi, J.K. (2018).
“Formulation of Cost Effective Alternative Bacterial Culture Media Using Fruit
and Vegetables Waste.” International Journal of Current Research and Review,
10(2).

Sujaya, I.N. (2017). PENUNTUN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI. [online] Available at:


https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/7afcb15c2c6bc37870553b
b57e33e346.pdf.

J. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai