Oleh :
Proses jalan limfe di mulai dari keluarnya cairan, yang mengandung zat-zat makanan
didalamnya keluar dari kapiler darah. Setelah itu cairan tersebut akan berkumpul di lekak-
lekak jaringan. Dari lekak-lekak tersebut limfe mengalir melalui jalan limfe. Proses masuknya
seperti pada susunan jalan darah, pertama limfe masuk kedalam kapiler, antara kapiler yang
satu dengan yang lain bertemu dan akhirnya menjadi besar yaitu pembuluh limfe. Pada
akhirnya jalan-jalan limfe akhirnya menjadi dua buah, yaitu ductus thoracicus dan ductus
lymphaticusdexter. Pada ductus thoracicus ini menerima limfe dari isi badan dari seluruh
pasangan belakang dari dinding dada, dinding perut, daerah bahu sebelah kiri, leher sebelah
kiri dan kepala sebelah kiri. Sedangkan untuk truncuslymphaticus dexter, pangkalnya
menerima limfe dari sebagian besar dinding dada sebelah kanan, kepala sebelah kanan, leher
sebelah kanan dan bahu sebelah kanan, kelenjar limfe yang ada ditempat semuanya itu
berkumpul di kelenjar limfe sebelah kanan, yang terleltak didekat pintu masuk dada, dari
perkumpulan tersebut terdiri dari 3-4 pangkal, dan akhirnya menjadi satu yaitu
ductuslymphaticus dexter. Sebelum limfe dialirkan kedalam darah limfe ini akan disaring di
nodus- nodus limfatikus. karena limfe saat di lekak-lekak jaringan dapat terdapat kuman
penyakit dan benda-benda debu seperti zat arang. Jadi sebelum dialirkan kedalam pembuluh
darah limfe-limfe tersebut disaring terlebih dahulu. Pembersihan tersebut terjadi di nodus
limfatikus atau di kelenjar-kelenjar limfe, dan kuman- kuman tersebut yang tertahan disana
akan dimusnahkan oleh limfosit yang terdapat di kelenjar-kelenjar limfe. Terkadang terdapat
kuman yang lebih kuat, dan akibatnya kelenjar tersebut akan bernanah. Setelah masuk ke vasa
darah, limfe tersebut pertama akan dibawa ke ren, di ren tersebut zat-zat yang ada di dalam
cairan tersebut akan dikeluarkan. Didalam pembuluh limfe juga terdapat klep-klep sehingga
cairan limfe tidak bisa kembali.
7. Penderita kekurangan protein dalam waktu yang lama menunjukkan gejala oedema.
Jelaskan terjadinya oedema tersebut !
Jawab:
Edema adalah penumpukan cairan dalam jaringan tubuh. Edema adalah kondisi dimana adanya
penumpukan cairan dalam ruang di antara sel tubuh. Kondisi ini biasanya terjadi saat ada cairan
di pembuluh darah keluar ke jaringan di sekelilingnya, yang menyebabkan cairan tersebut
menumpuk dan membuat jaringan tubuh menjadi bengkak. Edema paling sering terjadi di kaki
atau lengan. Namun, kondisi ini juga dapat terjadi di bagian tubuh lainnya, seperti perut dan wajah.
Proses terjadinya oedema;
- Adanya kongesti
Pada kondisi vena yang terbendung (kongesti), terjadi peningkatan tekanan hidrostatik
intra vaskula atau tekanan yang mendorong darah mengalir di dalam vaskulaoleh kerja
pompa jantung yang menimbulkan perembesan cairan plasma ke dalam ruang interstitium.
Cairan plasma ini akan mengisi pada sela-sela jaringan ikat longgar dan rongga badan
(terjadi oedema).
- Obstruksi limfatik
Apabila terjadi gangguan aliran limfe pada suatu daerah (obstruksi atau
penyumbatan),maka cairan tubuh yang berasal dari plasma darah dan hasil metabolisme
yang masuk ke dalam saluran limfe akan tertimbun (limfedema). Limfedema ini sering
terjadi akibat mastek-tomi radikal untuk mengeluarkan tumor ganas pada payudara atau
akibat tumor ganas menginfiltrasi kelenjar dan saluran limfe. Selain itu, saluran dan
kelenjar inguinal yang meradang akibat infestasi filaria dapat juga menyebabkan oedema
pada scrotum dan tungkai (penyakit filariasis atau kaki gajah).
- Permeabilitas kapiler yang bertambah
Endotel kapiler merupakan suatu membran semi permeabel yang dapat dilalui oleh air dan
elektrolit secara bebas, sedangkan protein plasma hanya dapat melaluinya sedikit atau
terbatas. Tekanan osmotic darah lebih besar dari pada limfe. Daya permeabilitas ini
bergantung kepada substansi yang mengikat sel-sel endotel tersebut. Pada keadaan tertentu,
misalnya akibat pengaruh toksin yang bekerja terhadap endotel, permeabilitas kapiler
dapat bertambah. Akibatnya ialah protein plasma keluar kapiler,sehingga tekanan osmotic
koloid darah menurun dan sebaliknya tekanan osmoticcairan interstitium bertambah. Hal
ini mengakibatkan makin banyak cairan yangmeninggalkan kapiler dan menimbulkan
oedema.