Anda di halaman 1dari 4

Mubarak, M., Sauria, N., Kartini, K., Rosanty, A., Romantika, I. W., Nasruddin, N. I., ... & Herman, H.

(2022). Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia.

Air (H0) merupakan komponen utama yang paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia. Sekitar 60%
dari total berat badan orang dewasa terdiri dari air, namun bergantung kepada kandungan lemak dan
otot yang terdapat di dalam tubuh. Nilai persentase ini dapat bervariasi antara 50-70% dari total berat
badan orang dewasa. Oleh karena itu maka tubuh yang terlatih dan terbiasa berolahraga seperti tubuh
seorang atlet biasanya akan mengandung lebih banyak air jika dibandingkan tubuh non atlet. Di dalam
tubuh, sel-sel yang mempunyai konsentrasi air paling tinggi antara lain adalah selsel otot dan organ-
organ pada rongga badan, seperti paru-paru atau jantung. Sel-sel yang mempunyai konsentrasi air paling
rendah adalah sel-sel jaringan seperti tulang atau gigi. Konsumsi cairan yang ideal untuk memenuhi
kebutuhan harian bagi tubuh manusia adalah mengkonsumsi 1 ml air untuk setiap 1 kkal konsumsi
energi tubuh atau dapat juga diketahui berdasarkan estimasi total jumlah air yang keluar dari dalam
tubuh. Secara rata-rata tubuh orang dewasa akan kehilangan 2.5 L cairan per harinya. Sekitar 1.5L cairan
tubuh keluar melalui urin, 500 ml melalui keluarnya keringat, 400ml keluar dalam bentuk uap air melalui
proses respirasi (pernafasan) dan 100 ml keluar bersama dengan feses(tinja). Konsumsi antara 8-10 gelas
(1 gelas ±240 ml) biasanya dijadikan

Sistem endokrin merupakan sistem yang unik karena terdiri dari kelompok berbagai kelenjar atau
jaringan yang tersebar di seluruh tubuh. Kelenjar tubuh memiliki fungsi baik eksokrin atau endokrin.
Kelenjar eksokrin, termasuk kelenjar keringat dan kelenjar lakrimal, bertanggung jawab untuk
mengeluarkan zat langsung ke saluran yang mengarah ke daerah sasaran. Endokrin Istilah (endo-dalam,
Crin-mensekresikan) ini menunjukkan bahwa sekresi dibentuk oleh kelenjar secara langsung masuk ke
darah atau limfa sirkulasi dan perjalanan ke jaringan target, dan bukan diangkut melalui tuba atau
duktus. Sekresi ini, disebut hormon, yang merupakan bahan kimia yang memicu atau mengontrol
aktivitas organ, sistem, atau kelenjar lain di bagian tubuh lain (White, Duncan, & Baumle, 2013). Hormon
juga memainkan peran penting dalam mengatur proses homeostasis seperti: metabolism, tumbang,
keseimbangan cairan dan elektrolit, proses reproduksi, dan siklus bangun dan tidur (Timby & Smith,
2010).

Sistem endokrin terdiri dari hipofisis, hipotalamus, tiroid, paratiroid, pankreas, adrenal, timus, ovarium,
dan testis. Sistem endokrin tidak semudah seperti sistem tubuh yang lain. Ketika membahas
ketidakseimbangan sistem endokrin, seringkali adanya variasi yaitu meningkat atau menurun (misalnya,
hipertiroidisme dengan hipotiroidisme) (Daniels & Nicoll, 2012).

Sistem limfatik atau disebut juga sistem getah bening merupakan pembuluh (saluran) yang mengalirkan
cairan limfa atau getah bening. Cairan limfa mengalir di seluruh penjuru tubuh seperti darah namun
memiliki pembuluh yang berbeda dengan pembuluh darah. Sistem imun adalah kumpulan jaringan,
protein, sel, dan organ tubuh tertentu, yang mana kesemuanya „bersatu‟ untuk melindungi tubuh dari
serangan penyakit yang dibawa oleh mikroorganisme jahat seperti bakteri dan virus, pun faktor pemicu
penyakit lainnya.

Sistem Pembuluhan Limfe Sistem pembuluh limfe merupakan suatu jalan tambahan tempat cairan dapat
mengalir dari ruang interstitial ke dalam darah.pembuluh limfa dapat mengangkut protein dan zat
partikel besar, keluar ruang jaringan yang tidak dikeluarkan dengan absorbs secara langsung kedalam
kapiler darah. Sistem pembuluh limfe terdiri dari: (1) Duktus limfatikus dekstra: Duktus limfatikus
jugularis dekstra, subclavia, dan bronkomediastinalis masingmasing mengalisrkan cairan limfa sisi kepala
dan leher. (2) Duktus limfatikus sinistra: Mulai terlihat dalam abdomen sebagai kantong limfe yang
memanjang. (3) Nodus limfatisi: Berbentuk lonjong seperti buah kacang dan terdapat di sepanjang
pembuluh limfe. (4) Kapiler limfa: sedikit cairan yang kembali ke sirkulasi melalui pembuluh limfe.
Gambar 4. Limpa Terletak di sebelah kiri abdomen di daerah hipogastrium kiri bawah dan pada iga ke -9,
10, dan 11, berdekatan dengan fundus abdomen dan permukaannya menyentuh diafragma. Parenkim
limpa terdiri dari: (1) Pulpa Putih (2) Pulpa Merah

Sistem Limpatik Darah tersusun atas sel darah dan cairan darah/ plasma darah. Setiap harinya sekitar 20
liter plasma darah akan keluar dari pembuluh darah dan berada di jaringan sekitarnya. Sebagian besar
atau sekitar 90 % dari plasma darah yang keluar itu akan masuk kembali ke dalam pembuluh darah
melelui difusi, namun sisanya akan kembali ke peredaran darah melalui sistem limfatik.

Tidak seperti peredaran darah yang alirannya dipicu oleh kerja jantung, aliran limfa terjadi karena
kontraksi otot rangka. Ketika otot berkontraksi akan menekan dan memeras pembuluh limfa sehingga
cairan lmfa di dalamnya akan mengalir. Cairan limfa tidak akan mengalir terbalik karena memiliki katup
yang selalu menjaga limfa mengalir ke arah yang benar. Sistem limfatik memiliki 2 pembuluh yang
terhubung ke pembuluh vena. 1. Duktus limfatikus dekster (pembuluh limfa kanan) Pembuluh ini
bermuara dan menyambung dengan pembuluh vena di bawah tulang selangka kanan. Pembuluh ini
mengalirkan limfa yang berasal dari kepala, leher, dada, paru-paru, jantung, dan lengan kanan. 2. Duktus
thoracicus (pembuluh limfa dada) Pembuluh ini bermuara dan menyambung dengan pembuluh vena di
bawah tulang selangka kiri. Pembuluh ini mengalirkan limfa yang berasal dari bagian tubuh yang lain
(selain kepala, leher, dada, paru-paru, jantung, dan tangan).

Komponen cairan limfa Cairan limfa memiliki komposisi yang mirip dengan cairan yang ada di antara
jaringan (cairan interstisial). Komposisi cairan limfa adalah sebagai berikut: 1. Air 94 % 2. Leukosit (sel
darah putih) 3. Protein (albumin, globulin, dan fibrinogen) 4. Karbohidrat 5. Lemak 6. Komponen lain
(kreatinin, urea, klorida, dan enzim) Fungsi peredaran getah bening 1. Mengembalikan cairan dan
protein dari jaringan tubuh ke peredaran darah 2. Membunuh bibit penyakit 3. Menghasilkan antibodi 4.
Mengangkut hasil pencernaan lemak dari usus halus ke peredaran darah Peredaran getah bening sebagai
pertahanan tubuh Di sepanjang pembuluh limfa terdapat banyak simpul limfa / nodus limfa dan
beberapa organ limfoid yang fungsinya membunuh berbagai bibit penyakit yang terbawa cairan limfa.
Nodus limfa memiliki bentuk seperti sarang lebah dan berisi sel darah putih yang akan membunuh
bakteri dan virus yang ada pada cairan limfa yang melewatinya. Limpa, timus, dan tonsil merupakan
organ limfoid yang juga berfungsi membunuh berbagai macam mikroorganisme.

Limpa (limpa berbeda dengan limfa ya) merupakan organ limfoid terbesar yang terletak di atas ginjal
sebelah kiri. Limpa berfungsi mengontrol jumlah sel darah merah dan penyimpanan sel darah merah,
serta berperan dalam melawan infeksi. Bila limpa mendeteksi inveksi bakteri atau virus maka organ ini
bersama-sama dengan nodus limfa akan menghasilkan limfosit (jenis sel darah putih). Limfosit akan
menghasilkan antibodi yang bertugas melumpuhkan bakteri dan virus penyebab infeksi. Seseorang dapat
hidup tanpa limpa namun cenderung lebih mudah terserang infeksi. Timus adalah organ kecil yang
terletak di atas jantung. Organ ini akan menyimpan limfosit dan mengubahnya menjadi limfosit-T yang
berperan penting dalam menghancurkan sel-sel terinfeksi atau sel kanker.
Tonsil/ amandel terletak di faring dan merupakan benteng pertama pertahanan tubuh manusia. Bakteri
dan virus yang masuk dari mulut dan hidung akan langsung bersentuhan dengan faring. Di sini
mikroorganisme berbahaya akan dihancurkan oleh sel darah putih. Bila infeksi bakteri atau virus sudah
terlalu parah akan menyebabkan pembengkakan tonsil yang menyebabkan harus diangkatnya tonsil
melalui operasi (operasi amandel). Peredaran getah bening sebagai pengangkut lemak Lemak akan
dicerna di usus halus oleh enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol akan
diserap oleh sel epitel usus dan di dalam epitel epitel tersebut akan digabungkan kembali menjadi lemak.
Kemudian lemak akan dicampur dengan kolesterol dan dilapisi protein khusus membentuk kilomikron.
Kilomikron di usus tidak masuk kapiler darah, justru akan masuk ke pembuluh limfa kecil yang disebut
lakteal. Dari lakteal ini kilomikron akan terbawa ke pembuluh yang lebih besar dan akhirnya nanti akan
masuk ke peredaran darah melalui duktus limfaticus dekster maupun duktus thoracicus.

Jumlah cairan tubuh Dewasa ini telah diketahui cara mengestimasikan jumlah cairan tubuh (dalam liter)
berdasarkan umur dan berat badan pada orang sehat. Jumlah cairan tubuh orang dewasa kira-kira 45 –
75% dari berat badan. Untuk pria kira-kira 60% dari berat badan, sedangkan wanita kira-kira 55% dari
berat badan. Sedangkan pada anak-anak jumlah cairan kira-kira 70 – 80% dari berat badan, rata-rata 75%
dari berat badan.

GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN

1. Edema Edema adalah meningkatnya volume cairan ekstraseluler dan ekstravaskuler disertai dengan
dengan penimbunan cairan ini dalam sela-sela jaringan dan rongga tubuh. Penyebab terjadinya edema
antara lain : a. Obstruksi saluran limfe b. Permeabilitas kapiler meningkat, akibat keracunan, infeksi,
anafilaksis dll. c. Tekanan hidrostatik dalam kapiler meningkat d. Tekanan osmotik dalam spasi interstitial
meningkat e. Tekanan osmotik dalam kapiler menurun

2. Dehidrasi Dehidrasi adalah gangguan keseimbangan air yang disertai output yang melebihi intake
sehingga jumlah air dalam tubuh berkurang. Penyebab: a. Kekurangan air (water depletion) Terjadi akibat
intake air yang kurang, sehingga disebut juga dehidrasi primer. Akibatnya terjadi pengeluaran cairan dari
dalam sel (dehidrasi intraseluler) yang merangsang rasa haus. b. Kekurangan natrium (sodium depletion)
Terjadi akibat output cairan dan elektrolit secara berlebihan, oleh karena itu disebut juga dehidrasi
sekunder. Akibatnya terjadi pengeluaran cairan dari dalam sel (dehidrasi intraseluler) yang merangsang
rasa haus c. Kekurangan air dan natrium Merupakan gabungan dari 2 proses di atas

SISTEM LIMFE Ternyata sistem limfe terdiri dari pembuluh tertutup yang berjalan di hampir semua ruang
interstisiil. Cairan limfe berasal dari cairan interstisiil sehingga komposisinya sangat mirip dengan plasma.
Peranan sistem limfe yaitu; 1) mengumpulkan semua protein yang lolos dari kapiler dan masuk ke cairan
interstisiil, 2) menyerab lemak dari usus halus, dan 3) sebagai fungsi imun (ketahanan tubuh). Fungsi
sistem sirkulasi darah yang diperankan oleh organ jantung, pembuluh darah dan sistem limfe ternyata
juga bisa diketahui apakah jantung fungsinya baik atau tidak. Dewasa ini alat untuk mengukur kerja
jantung adalah dengan melakukan pemeriksaan elektrokardiografi.

Pendahuluan Sistem limfatik adalah jalur tambahan yang berfungsi mengalirkan cairan dari ruang
intertitial ke dalam darah. Sistem limfatik mengangkut protein dan zat partikel besar keluar jaringan dan
tidak dapat berpindah melalui absorbsi langsung ke dalam kapiler darah. Sistem limfatik berhubungan
erat dengan sirkulasi darah karena mengandung cairan yang berasal dari darah dan mempunyai jaringan
pembuluh limfe. Sistem limfatik berperan penting dalam proses pembuangan cairan yang berlebih.
Cairan darah sekitar 21 liter membawa zat terlarut dan protein plasma yang keluar dari ujung kapiler dan
kemudian masuk ke dalam jaringan. Lalu cairan kembali secara langsung ke aliran darah melalui kapiler
pada ujung venanya. Namun ± 4 liter cairan mengalir melalui pembuluh limfe sehingga cairan pada
jaringan tetap terkontrol. Sistem limfatik juga berperan dalam proses absorbsi di usus halus. Lemak dan
zat yang terlarut pada lemak diabsorbsi ke dalam lakteal sentral. Selain itu, sistem limfatik juga
mempertahankan tubuh dari penyakit karena organ limfatik membantu proses maturasi limfosit yang
bertugas dalam proses imunitas.

Anda mungkin juga menyukai