Anda di halaman 1dari 5

CAIRAN TUBUH, DARAH DAN SISTEM IMUN

CAIRAN TUBUH
1. Cairan Intra Seluler, Ekstraseluler, dan Transeluler
Air merupakan bagian terbesar pada tubuh manusia, persentasenya
dapat berubah tergantung pada umur, jenis kelamin dan derajat obesitas
seseorang. Pada bayi usia <> 1 tahun mengandung air sebanyak 70-75 %.
Seiring dengan pertumbuhan seseorang persentase jumlah cairan terhadap
berat badan berangsur-angsur turun yaitu pada laki-laki dewasa 50-60% berat
badan, sedangkan pada wanita dewasa 50 % berat badan.
Perubahan jumlah dan komposisi cairan tubuh, yang dapat terjadi pada
perdarahan, luka bakar, dehidrasi, muntah, diare, dan puasa preoperatif
maupun perioperatif, dapat menyebabkan gangguan fisiologis yang berat. Jika
gangguan tersebut tidak dikoreksi secara adekuat sebelum tindakan anestesi
dan bedah, maka resiko penderita menjadi lebih besar. Seluruh cairan tubuh
didistribusikan ke dalam kompartemen intraselular dan kompartemen
ekstraselular. Lebih jauh kompartemen ekstraselular dibagi menjadi : cairan
intravascular, cairan intersisial, cairan intraselular.
a) Cairan Intra Seluler
Cairan yang terkandung di antara sel disebut cairan intraselular.
Pada orang dewasa, sekitar duapertiga dari cairan dalam tubuhnya terdapat
di intraselular (sekitar 27 liter rata-rata untuk dewasa laki-laki dengan
berat badan sekitar 70 kilogram), sebaliknya pada bayi hanya setengah dari
berat badannya merupakan cairan intraselular.
b) Cairan ekstraselular
Cairan yang berada di luar sel disebut cairan ekstraselular. Jumlah
relatif cairan ekstraselular berkurang seiring dengan usia. Pada bayi baru
lahir, sekitar setengah dari cairan tubuh terdapat di cairan ekstraselular.
Setelah usia 1 tahun, jumlah cairan ekstraselular menurun sampai sekitar
sepertiga dari volume total. Ini sebanding dengan sekitar 15 liter pada
dewasa muda dengan berat rata-rata 70 kg.
Cairan ekstraselular dibagi menjadi : cairan interstitial, cairan
intravaskular, cairan transeluler, cairan interstitial. Cairan yang
mengelilingi sel termasuk dalam cairan interstitial, sekitar 11- 12 liter pada
orang dewasa. Cairan limfe termasuk dalam volume interstitial. Relatif
terhadap ukuran tubuh, volume ISF adalah sekitar 2 kali lipat pada bayi

baru lahir dibandingkan orang dewasa. Cairan Intravaskular merupakan


cairan yang terkandung dalam pembuluh darah (contohnya volume
plasma). Rata-rata volume darah orang dewasa sekitar 5-6L dimana 3
liternya merupakan plasma, sisanya terdiri dari sel darah merah, sel darah
putih dan platelet.
c) Cairan transeluler
Merupakan cairan yang terkandung diantara rongga tubuh tertentu
seperti serebrospinal, perikardial, pleura, sendi sinovial, intraokular dan
sekresi saluran pencernaan. Pada keadaan sewaktu, volume cairan
transeluler adalah sekitar 1 liter, tetapi cairan dalam jumlah banyak dapat
masuk dan keluar dari ruang transeluler. Selain air, cairan tubuh
mengandung dua jenis zat yaitu elektrolit non elektrolit. Elektrolit
merupakan zat yang terdisosiasi dalam cairan dan menghantarkan arus
listrik. Elektrolit dibedakan menjadi ion positif (kation), ion negatif
(anion). Jumlah kation dan anion dalam larutan adalah selalu sama (diukur
dalam miliekuivalen).
2. Kompisisi Cairan Tubuh
Lebih kurang 60% berat badan orang dewasa pada umumnya terdiri
dari cairan (air dan elektrolit). Rata-rata seseorang memerlukan sekitar 11 liter
cairan tubuh untuk nutrisi sel dan pembuangan residu jaringan tubuh. Zat
terlarut yang ada dalam cairan tubuh terdiri dari elektrolit dan nonelektrolit.
Non elektrolit adalah zat terlarut yang tidak terurai dalam larutan dan tidak
bermuatan listrik, seperti : protein, urea, glukosa, oksigen, karbon dioksida
dan asam-asam organik. Sedangkan elektrolit tubuh mencakup natrium (Na+),
kalium (K+), Kalsium (Ca++), magnesium (Mg++), Klorida (Cl-), bikarbonat
(HCO3-), fosfat (HPO42-), sulfat (SO42-). Garam mineral ketika berada
dalam bentuk cairan sel, baik seluruhnya maupun sebagian berbentuk ion
elektron, yaitu kation dan anion. Kation dibentuk oleh metal (Na+, K+, Ca2+,
Mg2+, dll.), sedangkan anion dibentuk oleh residu asam (Cl-, HCO-3, SO2-4,
H2PO-4). Ion amonium (NH+4) termasuk kation, sedangkan asam organik
dan protein adalah anion.
Prosentase jumlah cairan tubuh pada orang dewasa kira-kira 40 %
baerat badannya atau 2/3 dari TBW-nya berada di dalam sel (cairan
intraseluler/ICF), sisanya atau 1/3 dari TBW atau 20 % dari berat badannya
berada di luar sel (ekstraseluler) yaig terbagi dalam 15 % cairan interstitial,
5 % cairan intavaskuler dan 1-2 % transeluler.

3. Fungsi dan Peranan Cairan Tubuh


a) Mengatur suhu tubuh
Bila kekurangan air, suhu tubuh akan menjadi panas dan naik.
b) Melancarkan peredaran darah
Jika tubuh kita kurang cairan, maka darah akan mengental. Hal ini
disebabkan cairan dalam darah tersedot untuk kebutuhan dalam tubuh.
Proses tersebut akan berpengaruh pada kinerja otak dan jantung.
c) Membuang racun dan sisa makanan
Tersedianya cairan tubuh yang cukup dapat membantu mengeluarkan
racun dalam tubuh. Air membersihkan racun dalam tubuh melalui
keringat, air seni, dan pernafasan.
d) Kulit
Air sangat penting untuk mengatur struktur dan fungsi kulit. Kecukupan
air dalam tubuh berguna untuk menjaga kelembaban, kelembutan, dan
elastisitas kulit akibat pengaruh suhu udara dari luar tubuh.
e) Pencernaan
Peran air dalam proses pencernaan untuk mengangkut nutrisi dan oksigen
melalui darah untuk segera dikirim ke sel-sel tubuh. Konsumsi air yang
cukup akan membantu kerja sistem pencernaan di dalam usus besar karena
gerakan usus menjadi lebih lancar, sehingga feses pun keluar dengan
lancar.
f) Pernafasan
Paru-paru memerlukan air untuk pernafasan karena paru-paru harus basah
dalam bekerja memasukkan oksigen ke sel tubuh dan memompa
karbondioksida keluar tubuh. Hal ini dapat dilihat apabila kita
menghembuskan nafas ke kaca, maka akan terlihat cairan berupa embun
dari nafas yang dihembuskan pada kaca.
g) Sendi dan otot
Cairan tubuh melindungi dan melumasi gerakan pada sendi dan otot. Otot
tubuh akan mengempis apabila tubuh kekurangan cairan. Oleh sebab itu,
perlu minum air dengan cukup selama beraktivitas untuk meminimalisir
resiko kejang otot dan kelelahan.
h) Pemulihan penyakit
Air mendukung proses pemulihan ketika sakit karena asupan air yang
memadai berfungsi untuk menggantikan cairan tubuh yang terbuang.
DARAH
Darah manusia adalah cairan di dalam tubuh yangberfungsi untuk
mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga
menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme,
dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imunyang bertujuan
mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem
endokrin juga diedarkan melalui darah.

Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen
sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah
disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang
mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya
molekul-molekul oksigen.
Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah
mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa
oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon
dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa
kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke
seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah membawa oksigen ke
seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah
kemudian
kembali
ke jantung melalui
pembuluh
darah vena
cava
superior dan vena cava inferior.
Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan
bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan dibawa ke ginjal untuk dibuang
sebagai air seni. Darah terdiri dari beberapa jenis korpuskula yang membentuk
45% bagian dari darah, angka ini dinyatakan dalam nilaihermatokrit atau volume
sel darah merah yang dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47. Bagian 55%
yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang
disebut plasma darah. Korpuskula darah terdiri dari:
1. Eritrosit
Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%).
Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap
sebagai sel dari segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan
mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam
penentuan golongan darah. Orang yang kekurangan eritrosit akan menderita
penyakit anemia.
2. Leukosit
Sel darah putih atau leukosit (0,2%)
Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk
memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh,
misal virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk
yang tetap. Orang yang kelebihan leukosit akan menderita penyakit leukimia,
sedangkan orang yang kekurangan leukosit akan menderita penyakit
leukopenia.
3. Trombosit
Keping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%)
Trombosit bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah.

RESUME
CAIRAN TUBUH, DARAH DAN SISTEM IMUN

Oleh :
YUSIANA WULANDARI SUGIHARTO
NIM : 2014.C.05b.0075

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN


EKA HARAP PALANGKA RAYA
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROGRAM B
TAHUN 2014

Anda mungkin juga menyukai