Anda di halaman 1dari 24

Kebutuhan

Cairan &
Elektrolit
Vike Dwi Hapsari.,S.Kep.,Ns.,M.Kep
Cairan

+ Diperkirakan 45-80% dari berat badan pada individu yang


sehat terdiri dari cairan. Volume cairan ini bervariasi
tergantung dari berbagai factor yaitu usia, jenis kelamin, dan
lemak tubuh. Bayi mempunyai volume cairan lebih banyak
dari orang dewasa, dan makin tua usia seseorang jumlah
cairan ini makin berkurang.
Cairan

+ Air merupakan zat makanan terpenting bagi kehidupan, karena


sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air. Seseorang dapat
bertahan hidup tanpa makanan dalam waktu beberapa hari, tetapi
tanpa air hanya mampu bertahan 3 hari saja. Begitu pula dengan
elektrolit yang mempunyai peranan sangat penting dalam aktivitas
semua sel. Elektrolit yang terdapat dalam cairan tubuh adalah natrium,
kalium, kalsium, chloride, bikarbonat, magnesium, sulfat, fosfat dan
asam organic.
Cairan

+ Begitu pentingnya air dan elektrolit ini di dalam tubuh sehingga keberadaannya
perlu dipertahankan dalam jumlah tertentu dan konsentrasi yang seimbang agar
sel-sel dalam tubuh berfungsi secara optimal. Perubahan dalam jumlah cairan
dan konsentrasi elektrolit yang terkandung didalamnya dapat menimbulkan
berbagai masalah yang jika tidak seberapa mendapatkan penanganan yang
tepat dapat menyebabkan kerusakan organ bahkan kematian mendadak. Oleh
karena itu kebutuhan cairan dan elektrolit ini termasuk kebutuhan dasar
manusia yang utama yang sama pentingnya dengan keberadaan oksigen.
Cairan Intraselular (CIS)

Komposisi
Cairan
Cairan Ekstraselular(CES)
adalah cairan yang terdapat dalam sel
tubuh dan menyusun sekitar 70 % dari
total cairan tubuh (total Bodi Water).
CIS menyusun sekitar 40 % berat
tubuh atau 2/3 dari TBW
Cairan
Intraseluler Pada orang dewasa, sekitar 2/3 dari
cairan dalam tubuhnya terdapat di
intraselular. Sebaliknya pada bayi
hanya setengah dari berat badannya
Merupakan cairan yang terdapat di
luar sel dan menyusun sekitar 30
% TBW.
Cairan
ekstraseluler
Fungsi dasar dari cairan
ekstraselular adalah menyediakan
nutrisi bagi sel dan memindahkan
hasil metabolismenya.
+ Cairan interstitial adalah cairan
Cairan yang mengelilingi sel dan
ekstraselular termasuk cairan yang terkandung
diantara rongga
terbagi menjadi tubuh(transseluler)seperti
serebrospinal, perikardial, pleura,
cairan interstitial sendi sinovial, intraokular dan
dan cairan sekresi saluran pencernaan.
+ Cairan intravaskular merupakan
intravaskular. cairan yang terkandung dalam
pembuluh darah, dalam hal ini
plasma darah
Cairan Intraseluler dan hubungan nya dengan cairan ekstraseluler
Fungsi Air
• Sebagai media transportasi bagi zat makanan dan oksigen menuju sel dan sisa metabolisme
sel ke organ eliminasi,
•  Mengantarkan hormone dari organ penghasil menuju sel/organ target
• Memudahkan proses metabolisme di dalam sel
• Sebagai pelarut elektrolit dan non elektrolit
• Membantu dalam mempertahankan suhu tubuh
• Memudahkan pencernaan dan eliminasi
• Sebagai pelumas jaringan
• Sebagai pembentuk struktur tubuh
Keseimbangan Cairan

Keseimbangan cairan ditentukan oleh Intake atau masukan cairan dan


pengeluaran cairan. Pemasukan cairan berasal dari minuman dan
makanan. Kebutuhan cairan setiap hari antara1800-2500 ml/hr, sekitar
1200 berasal dari minuman, 1000 ml dari makanan. Pengeluaran cairan
melalui ginjal dalam bentuk urine 1200-1500 ml/hr, feces 100 ml, paru-
paru 300-500 dan kulit 600-800 ml.
Dua jenis bahan yang terkandung di
dalam cairan tubuh
+ Elektrolit
+ Non-elektrolit.
Elektrolit

+ Adalah zat yang terdisosiasi dalam cairan, dibedakan menjadi ion positif (kation)
dan ion negatif (anion). Kation utama dalam cairan ekstraselular adalah sodium
(Na+), sedangkan kation utama dalam cairan intraselular adalah potasium (K+).
Anion utama dalam cairan ekstraselular adalah klorida (Cl-) dan bikarbonat
(HCO3-), sedangkan anion utama dalam cairan intraselular adalah ion fosfat
(PO43-). Kandungan elektrolit dalam plasma dan cairan interstitial kurang lebih
sama, sehingga nilai elektrolit plasma mencerminkan komposisi dari cairan
ekstraseluler
Non Elektrolit

+ Zat-zat yang termasuk ke


dalam non elektrolit adalah
glukosa, urea, kreatinin, dan
bilirubin yang tidak
terdisosiasi dalam cairan.
Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Cairan

Yang menyebabkan adanya suatu peningkatan terhadap kebutuhan cairan harian diantaranya :
 Demam ( kebutuhan meningkat 12% setiap 10 C, jika suhu > 370 C )
 Hiperventilasi
 Suhu lingkungan yang tinggi
 Aktivitas yang ekstrim / berlebihan
 Setiap kehilangan yang abnormal seperti diare atau poliuria
Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan
Cairan
Yang menyebabkan adanya penurunan terhadap kebutuhan cairan harian diantaranya yaitu :
+ Hipotermi ( kebutuhannya menurun 12% setiap 10 C, jika suhu <370 C )  Kelembaban
lingkungan yang sangat tinggi
+ Oliguria atau anuria
+ Hampir tidak ada aktivitas
+ Retensi cairan misal gagal jantung
Proses Pergerakan Cairan Tubuh

+ Osmosis
+ Difusi
+ Pompa Natrium Kalium
Osmosis

+ Osmosis adalah bergeraknya molekul (zat terlarut) melalui membran


semipermeabel (permeabel selektif dari larutan berkadar lebih rendah
menuju larutan berkadar lebih tinggi hingga kadarnya sama.
Membran semipermeabel ialah membran yang dapat dilalui air
(pelarut), namun tidak dapat dilalui zat terlarut misalnya protein.
Difusi

+ Difusi ialah proses bergeraknya molekul lewat pori-


pori. Larutan akan bergerak dari konsentrasi tinggi ke
arah larutan berkonsentrasi rendah. Tekanan hidrostatik
pembuluh darah juga mendorong air masuk berdifusi
melewati pori-pori tersebut. Jadi difusi tergantung
kepada perbedaan konsentrasi dan tekanan hidrostatik.
Pompa Natrium Dan Kalium

+ Pompa natrium kalium merupakan suatu proses transport


yang memompa ion natrium keluar melalui membran sel
dan pada saat bersamaan memompa ion kalium dari luar ke
dalam. Tujuan dari pompa natrium kalium adalah untuk
mencegah keadaan hiperosmolar di dalam sel.
Gangguan Keseimbangan cairan
Tubuh
+ Overhidrasi
+ Dehidrasi
Overhidrasi

+ Kelebihan atau intoksikasi cairan dalam tubuh, sering terjadi akibat adanya kekeliruan dalam
tindakan terapi cairan. Kejadian tersebut seharusnya tidak perlu sampai terjadi. Penyebab
overhidrasi meliputi, adanya gangguan ekskresi air lewat ginjal (gagal ginjal akut), masukan
air yang berlebihan pada terapi cairan, masuknya cairan irigator pada tindakan reseksi prostat
transuretra, dan korban tenggelam.
Gejala overhidrasi meliputi, sesak nafas, edema, peningkatan tekanan vena jugular, edema
paru akut dan gagal jantung. Dari pemeriksaan lab dijumpai hiponatremi dalam plasma.
Dehidrasi

+ Dehidrasi merupakan keadaan dimana kurangnya terjadi kekurangan jumlah cairan tubuh
dari jumlah normal akibat kehilangan, aasupan yang tidak memadai atau kombinasi
keduanya
+ Merupakan suatu kondisi defisit air dalam tubuh akibat masukan yang kurang atau keluaran
yang berlebihan. Kondisi dehidrasi bisa terdiri dari 3 bentuk, yaitu: isotonik (bila air hilang
bersama garam, contoh: GE akut, overdosis diuretik), hipotonik (Secara garis besar terjadi
kehilangan natrium yang lebih banyak dibandingkan air yang hilang.
Gangguan Keseimbangan Elektrolit

+ Hiponatremia
+ Hipernatremia
+ Hipokalemia
+ Hiperkalemia
+ Hipokalsemia

Anda mungkin juga menyukai