Anda di halaman 1dari 20

Membandingkan

Terminology berpikir
kritis, clinical reasoning,
dan clinical judgment.

Vike Dwi Hapsari.,S.Kep,Ns.,M.Kep


Terminology adalah suatu sistem istilah
yang dikhususkan. Dalam kaitannya dengan
keperawatan NANDA-I mencangkup
istilah-istilah (label) terdefinisi dan
digunakan untuk menggambarkan
penilaiian klinis yang dibuat oleh perawat
Terminology profesionalyaitu diagnosis keperawatan.
Terminology adalah bahasa yang digunakan
untuk menggambarkan hal tertentu, dengan
kata lain terminology adalah bahasa yang
digunakan dalam disiplin ilmu tertentu
untuk menggambarkan pengetahuan.
Terminology Keperawatan adalah istilah-istilah dalam dunia keperawatan
yang sering digunakan dalam bidang keperawatan yang kebanyakan berasal
dari bahasa Yunani atau Latin. Kebanyakan istilah medis memiliki struktur
akar kata, awalan, akhiran, dan gabungan vokal/ bentuk sebagai berikut:

Akar kata: dapat dikombinasikan dengan awalan atau akhiran.


· Awalan: ditempatkan sebelum akar kata untuk memodifikasi maknanya.
Terminology · Akhiran: ditempatkan setelah akar kata untuk memodifikasi dan memberi
makna

penting pada akar kata; membentuk kata benda, kata kerja, atau kata sifat.
· Penghubung: vokal yang berfungsi menghubungkan dua akar kata
(misalnya o pada kardio).
Bentuk-bentuk komunikasi Terminology

Aggressive Communication (Komunikasi Agresif) : Bentuk komunikasi seperti ini dapat mengurangi hak
orang lain dan cenderung untuk merendahkan atau mengendalikan ataupun menghukum orang lain.

Passive Communication (Komunikasi Pasif) : Komunikasi pasif merupakan lawan dari komunikasi agresif,
dimana orang tersebut cenderung mengalah dan tidak dapat mempertahankan kepentingannya sendiri.
Bahkan hak mereka cenderung dilanggar namun dibiarkan. Mereka cenderung untuk menolak secara pasif
(dengan mengomel di belakang).

Assertive Communication (Komunikasi Asertif):Komunikasi asertif adalah komunikasi yang terbuka,


menghargai diri sendiri dan orang lain. Komunikasi asertif tidak menaruh perhatiannya hanya pada hasil
akhir tetapi juga hubungan perasaan antar manusia.
Terminology

Bentuk dan teknik komunikasi sangat penting untuk dipahami oleh setiap individu. Sebagai profesi
kesehatan yang bekerja fokus pada pelayanan masyarakat, para tenaga medis diharapkan dapat
mengerti dan memahami dengan baik teknik-teknik komunikasi, serta dapat melihat atau memilih
bentuk komunikasi seperti apa yang harus dipakai atau digunakan. Dengan demikian, diharapkan
dalam hal penanganan pasien tidak akan terjadi kendala yang disebabkan oleh kesalahan dalam
berkomunikasi antar tenaga medis tersebut, serta dapat terjalin kerja sama yang lebih baik lagi.
Selain itu, dalam kerja sama suatu tim atau kelompok dibutuhkan kekompakan dan kesabaran dari
masing-masing individu sehingga apa yang dikerjakan dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Clinical reasoning merupakan salah satu ketrampilan yang
harus dimiliki oleh seorang perawat untuk memecahkan
masalah klinis yang dihadapinya. Kemampuan clinical
reasoning seorang perawat dapat berkembang seiring dengan
pengalaman
Adalah proses kognitif yang terjadi ketika berbagai informasi
yang diperoleh dokter baik melalui anamnesis dan pemeriksaan
Clinical fisik atau melalui kasus klinik yang diberikan pada mahasiswa
kedokteran disintesis dan diintegrasikan dengan pengetahuan
reasoning
dan pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya oleh dokter
dan mahasiswa tersebut yang kemudian dipergunakan untuk
mendiagnosis dan menatalaksana masalah pasien. (Groves dkk,
2002)
Clinical reasoning adalah pola berpikir seorang klinisi untuk
menempuh tindakan bijaksana (memiliki dasar benar, dampak
baik) dalam arti melakukan tahapan tindakan terbaik sesuai
dengan konteks yang spesifik.
Forward reasoning
Forward reasoning meliputi proses menetapkan hipotesis berdasarkan
data yang ada, dibutuhkan pengumpulan data informasi mengenai pasien
sebanyak- banyaknya, digunakan pada kasus sederhana/ tunggal, harus
memiliki pengorganisasian pengetahuan yang dimiliki oleh ahli, kurang
cocok digunakan oleh pemula

Jenis Clinical
Reasoning
Berdasarkan Pola

Backward reasoning/ Hypothetico-deductive reasoning


Diawali dengan penyusunan hipotesis berdasarkan data/informasi awal,
selanjutnya hipotesis diuji dengan melakukan penggalian informasi lebih
dalam yang bersifat terarah sehingga setiap data yang masuk akan
mempersempit hipotesis, metode ini cocok digunakan dalam
pembelajaran untuk meningkatkan transfer analogi, dapat digunakan
oleh pemula, dimana pengorganisasian pengetahuaannya belum
terbentuk dengan baik.
Jenis Clinical Reasoning Berdasarkan
Pola

Illness script
Scheme Inductive Reasoning
Diperkenalkan oleh Feltovich dan Barrows
Skema ini bila digambarkan di atas kertas
pada tahun 1984, menyocokan diagnosa kasus
menyerupai peta jalan, sering digunakan oleh
yang saat ini dijumpai dengan kasus yang
ahli untuk menegakkan diagnosa pada kasus
sudah pernah ditemui sebelumnya karena
yang kompleks (sudah muncul berbagai
memiliki kesamaan pola, tanpa ada proses
komplikasi), dan kurang cocok bila digunakan
analisis yang mendalam, metode ini sering
oleh pemula.
digunakan oleh expert (orang ahli).
Penilaian diartikan sebagai suatu kemampuan untuk membuat keputusan logis

Clinical atau rasional dan menentukan apakah suatu tindakan yang akan dilakukan
benar atau salah. Sedangkan klinis berkaitan dengan klinik atau tempat
perawatan didasarkan pada observasi dan perawatan klien yang sebenarnya,
dan terdiri atas tanda-tanda klinis dari suatu masalah kesehatan.
Judgment
(penilaian
klinis) Clinical Judgement (penilaian klinis) merupakan penerapan informasi
berdasarkan pengamatan aktual pada klien yang dikombinasikan dengan data
subjektif dan objektif yang mengarah pada kesimpulan
akhir/analisis/diagnosis. Dapat pula didefinisikan sebagai suatu proses dimana
perawat menetapkan data-data mengenai keadaan klien yang akan
dikumpulkan, kemudian mengidentifikasi tindakan keperawatan yang tepat.
Pe ngambila n keputusan dapat diartikan s ebagai pemilih an alternatif
terba ik dari beb erapa pilihan alternatif yang ters edia. Pros es
penga mbilan kepu tusan merupakan bagian dasar dan integral d alam
pra ktik sua tu profesidan keberadaanya sangat p enting karena akan
mene ntuka n tindakan selanjutnya. Menurut Terry , pengambilan
keputu san a dalah memilih alternatifyang ada. Sedangkan pengambilan
Clinical keputu san klinis yang dibuat oleh seorang tenaga kesehatan sangat
mene ntuka n kualitas pelayanan keseh atan.
Judgment Pe ngambila n keputus an klinis dapat terjadi mengikuti suatu p roses yang
sistema tis , logis, dan jelas. Pro ses pengambilan keputusan klinis dapat
(penilaian dije las kan, dia jarkan, dan dipraktikka secara sis tematis. Kemampuan ini
tida k ha nya te rgantung pada pengumpulan in formasi, tetapi tergantung
klinis) juga pa da ke mampuan untuk menyusun, menafs irk an, dan mengambil
tinda kan ata s das ar informas i yangdidapat saat pengkajian. Kemampuan
dala m pe ngambilan k eputus an klinis s angat tergantung pada
penga la ma n, pengetahuan, dan latih an atau praktek. Ketiga faktor ini
san gat be rpe ngaruh terhadap pengambilan keputusan k linisyang dibuat
seh ingga mene ntukan tepat tidaknya tindak an yang petugas k esehatan
berika n pa da klien.
Clinical Judgment
(penilaian klinis)

Keputusan yang baik adalah yang berdasarkan


kepentingan klien dan pada saat yang bersamaan
juga menunjukkan integritas orang-orang yang
terlibat. Bidan mempunyai kewajiban moral terhadap
klien mereka, terhadap pimpinan mereka, dan
kepada penyedia pelayanan primer, sehingga
perawat harus menetukan faktor tantangan ketika
membuat keputusan. Tanggung jawab logika etika
adalah rasional dan sistemik. Ini harus berdasarkan
pada prinsip etika dan kode etik daripada emosi,
intuisi, dan kebijakan yang telah ada.
Tahapan – tahapan proses
penyelesaian masalah

Menerima Mencari Penilaian


tantangan alternative alternative

Berpegangan
Menjadi terikat
pada keputusan
Tahap 1 & Tahap 2

Tahap 2 mencari alternative


Tahap 1 menerima tantangan Bila suatu jalur tindakan yang sedang berlaku
Pengambilan keputusan dimulai mendapat tantangan, pengambilan keputusan
manakalaseseorang dihadapkan kepada suatu yang efektif di mulai secara alternative.
tantangan terhadap jalur tindakannya yang Individu mempertimbangkan secara matang-
berlaku matang tujuannya serta nilai nilai yang
relevan dengan suatu keputusan
Tahap 3,4 dan 5

Tahap 3 penilaian alternative :Pada tahap ini


Tahap 5 berpegangan pada keputusan :Setiap
kelebihan serta kekurangan dan masing-masing Tahap 4 menjadi terikat:Pada tahap ini pilihan terakhir
pengambilan keputusan berharap segalanya akan
alternative dipertimbangkan dengan cermat.Tahap ini sudah dibuat dan pengambilan keputusan menjadi
berjalan lancar sesudah suatu keputusan diambil,
sering melibatkan upaya yang besar untuk mencari terikat kepada suatu jalur tindakan baru. Pengembilan
tetapi hambatan sering terjadi. Memilih alternative
informasi yang dapat dipercaya yang relevan dengan keputusan efektif menelaah kembali segara informasi
terbaik belumlah mencukupi. Jika keputusan tidak
keputusan yang efektif, mencari fakta serta ramalan yang telah terkumpul sebelum mengambil suatu
dilaksanakan secara memadai, hasil yang
dari berbagai ragam sumber berkenaan dengan keputusan terkhir
menggembirakan tidak akan tercapai
akibat dari alternative yang sedang dipertimbangkan
Tahap-tahapan yang digunakan untuk membuat keputusan

Mengenali Menetapkan Memahami


Observasi
masalah tujuan masalah

Menentukan Mengevaluasi
Memilih Menerapkan
pilihan – pilihan pilihan – pilihan

Memonitor
Observasi: Disini individu perlu memperhatikan bahwa ada sesuatu
yang keliru atau tidak sesuai, sesuatu yang merupakan sebuah
kesempatan untuk memutuskan apa yang sedang terjadi pada
lingkungan

Observasi,
Mengenali Mengenali masalah: Sesudah melewati masa perenungan, atau

Masalah Dan karena akumulasi dari banyaknya bukti bukti atau tanda yang
tertangkap, maka individu akan menyadari bahwa kebutuhan untuk
memutuskan sesuatu menjadi nyata
Menetapkan
tujuan
Menetapkan tujuan: Fase ini adalah masa individu untuk
mempertimbangkan harapan yang akan tercapai dalam mengambil
sebuah keputusan. Tujuan ini umumnya berkaitan dengan
kesenjangan antara sesuatu yang telah diobservasi dengan sesuatu
yang di harapkan, berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi
Memahami masalah :Menerapkan suatu kebutuhan bagi individu
untuk memahami secara benar permasalahan yang terjadi, yaitu
mendiagnosa akar permasalahan yang terjadi. Kesalahan dalam
mendiagnosa dapat terjadi karena mendefinisikan masalah secara
salah, karena hal ini akan mempengaruhi proses selanjutnya

Memahami
Masalah,
Menentukan pilihan-pilihan :Jika batas batas keputusan telah
Menentukan didefinisikan dengan lebih sempit maka pilihan dengan sendirinya
lebih mudah namun,jika keputusan yang diambil masih didefinisikan
Masalah dan secara luas maka proses menetapan pilihan merupakan proses
kreatif
Mengevaluasi
pilihan2
Mengevaluasi pilihan-pilihan : Fase ini melibatkan penentuan yang
lebih luas mengenai ketepatan masing-masing pilihan terhadap
tujuan pengambilan keputusan
Memilih : Pada fase ini salah satu dari beberapa pilihan
keputusan yang tersedia telah dipilih dengan pertimbangan
apabila diterapkan akan menjanjikan suatu kepuasan diri

Menerapkan : Fase ini melibatkan perubahan perubahan yang


Memilih,Menerapkan terjadi karena pilihannya yang telah di pilih. Efektivitas
penerapan ini bergantung pada ketrampilan dan kemampuan
dan Memonitor individu dalam menjalankan tugas serta sejauh mana
kesesuaian pilihan tersebut dalam penerapan

Memonitor: Setelah diterapkan, maka keputusan tersebut


sebaiknya dimonitor ataupun diawasi untuk memilih
keefektivitasan dalam memecahkan masalah atau mengurangi
permasalahan yang sesungguhnya
Diskusi penggunaan berpikir kritis dalam
keperawatan

Berpikir kritis dalam keperawatan adalah proses berpikir dalam keperawatan dengan
terperinci dengan benar benar mempertimbangkan baik buruknya dalam memberikan
layanan kesehatan,yaitu memberi layanan asuhan keperawatan dengan menggunakan
proses keperawatan, bertujuan untuk menganalisis penggunaan bahasa, perumusan
masalah, penjelasan, dan ketegasan asumsi,kuatnya bukti bukti, menilai kesimpulan,
membedakan antara yang baik dan buruknya argument, serta mencari kebenaran fakta
dan nilai dari hasil yang diyakini benar, serta tindakan yang dilakukan dalam
keperawatan.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai