Anda di halaman 1dari 9

Nama: Siti Hafifah Nur Alisah

NIM: 213210096
Kelas: B Semester 1
Prodi: S1 Keperawatan

Resume Materi Cairan dan Elektrolit


Pengertian cairan
Cairan tubuh adalah suatu benda cair yang berada dalam tubuh kita, atau membentuk dan
berfungsi sangat penting dalam tubuh kita. Keberadaan cairan dalam tubuh kita sangat penting
dan memerlukan pengaturan yang terus menerus dalam mencapai keseimbangan atau sering kita
sebut dengan homeostasis.
Pengertian elektrolit
Elektrolit adalah suatu senyawa yang mengandung muatan listrik, dalam tubuh kita elektrolit
sangat berperan untuk aktifitas seluler kita. Pada simbulnya sering kita temukan pada produk
pangan atau cairan seperti Na+, K+, Cl-.
Komposisi cairan tubuh terdiri:
 Air (sebagai pelarut). Pada pria dewasa 60% dan wanita dewasa 50%
 Solute: elektrolit dan non elektrolit
Kompartemen cairan
Seluruh cairan tubuh didistribusikan diantara dua kompartemen utama, yaitu :
1. Cairan intraselular (CIS) = 40% dari BB total
Adalah cairan yang terkandung di dalam sel. Pada orang dewasa kira- kira 2/3 dari cairan
tubuh adalah intraseluler, sama kira- kira 25 L pada rata- rata pria dewasa.
2. Cairan ekstra selular (CES) = 20% dari BB total
Adalah cairan di luar sel. Ukuran relative dari (CES) menurun dengan peningkatan usia.
Pada orang normal dengan berat 70 kg, Total cairan tubuh (TBF) rata-ratanya sekitar 60%
berat badan atau sekitar 42 L. Persentase ini dapat berubah, bergantung pada umur, jenis
kelamin dan derajat obesitas.
3. Cairan Transeluler (CTS)
Adalah cairan yang terkandung di dalam rongga khusus dari tubuh. Contoh (CTS) meliputi
cairan serebrospinal, perikardial, pleural, sinovial, dan cairan intraokular serta sekresi
lambung. Pada waktu tertentu (CTS) mendekati jumlah 1 L. Namun, sejumlah besar cairan
dapat saja bergerak kedalam dan keluar ruang transelular setiap harinya. Sebagai contoh,
saluran gastro-intestinal (GI) secara normal mensekresi dan mereabsorbsi sampai 6-8 L per-
hari.
Lebih jauh (CES) dibagi menjadi:
a) Cairan interstisial (CIT) :
– Cairan disekitar sel, sama dengan kira-kira 8 L pada orang dewasa.
– Cairan limfe termasuk dalam volume interstisial.
– Relatif terhadap ukuran tubuh, volume (CIT) kira-kira sebesar 2 kali lebih besar
pada bayi baru lahir dibanding orang dewasa.
b) Cairan intravaskular (CIV) :
– Cairan yang terkandung di dalam pembuluh darah. Volume relatif dari (CIV)
sama pada orang dewasa dan anak-anak.
– Rata-rata volume darah orang dewasa kira-kira 5-6 L (8% dari BB), 3 L (60%)
dari jumlah tersebut adalah PLASMA.
– Sisanya 2-3 L (40%) terdiri dari sel darah merah (SDM, atau eritrosit) yang
mentranspor oksigen dan bekerja sebagai bufer tubuh yang penting; sel darah putih (SDP,
atau leukosit); dan trombosit.
– Tapi nilai tersebut diatas dapat bervariasi pada orang yang berbeda-beda,
bergantung pada jenis kelamin, berat badan dan faktor-faktor lain.
Adapun fungsi dari darah adalah mencakup:
1. Pengiriman nutrien (mis ; glokusa dan oksigen) ke jaringan
2. Transpor produk sisa ke ginjal dan paru-paru
3. Pengiriman antibodi dan SDP ke tempat infeksi
4. Transpor hormon ke tempat aksinya
5. Sirkulasi panas tubuh
Fungsi cairan tubuh
1. Sarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke sel-sel
2. Mengeluarkan buangan-buangan sel
3. Membantu dalam metabolisme sel
4. Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non elektrolit
5. Membantu memelihara suhu tubuh
6. Membantu pencernaan
7. Mempemudah eliminasi
8. Mengangkut zat-zat seperti (hormon, enzim, SDP, SDM)
Elektrolit tubuh
• Zat terlarut dalam tubuh terdiri dari elektrolit dan nonelektrolit.
• Elektrolit merupakan unsur atau senyawa yang jika berada dalam larutan menghasilkan
partikel-partikel yang bermuatan listrik (ion).
– Kation ; Ion-ion yang membentuk muatan positif dalam larutan. Kation
ekstraseluler utama adalah natrium (Na+), sedangkan kation intraselular utama adalah
kalium (K+). Sistem pompa terdapat di dinding sel tubuh yang memompa natrium ke luar
dan kalium ke dalam sel.
– Anion ; Ion-ion yang membentuk muatan negatif dalam larutan. Anion
ekstraselular utama adalah klorida (Cl-), sedangkan anion intraselular utama adalah ion
fosfat (PO4-)
• Sedangkan nonelektrolit adalah zat terlarut yang tidak bermuatan listik (protein, urea,
glukosa, O2, CO2, dll).
Jenis Cairan Elektrolit
1. Natrium (Na+)
 Merupakan kation paling banyak dalam cairan ekstrasel.
 Mempengaruhi keseimbangan air,m hantaran impuls saraf dan konsentrasi otot.
 Diatur oleh intake garam, aldosteron, pengeluaran urine.
 Normalnya sekitar 135 – 148 mEg/ltr.
2. Kalium (K+)
 Merupakan kation utama pada intrasel.
 Berfungsi dalam aktifitas neoromuskuler dan konsentrasi otot, diperlukan dalam
sintesis glikogen dan protein, pengaturan keseimbangan asam basa.
 Normalnya sekitar 3,5 – 5,5 mEg/ltr.
3. Kalsium (Ca2+) :
 Kalsium merupakan ion yang paling banyak dalam tubuh.
 berguna untuk integritas kulit dan stuktur sel, konduksi jantung, pembekuan darah
serta pembentukan tulang dan gigi.
 Diatur oleh kelenjar tiroid dan paratiroid. hormon tiroid mengabsorbsi kalsium
melalui gastrointestinal, sekresi di ginjal.
4. Magnesium (Mg2+)
 Kation terbanyak kedua di intrasel dan sangat penting untuk aktivitas enzim,
aktivitas saraf dan otot.
 Nilai normalnya 1,5 – 2,5 mEg/ltr.
5. Bikarbonat (HCO3ˉ )
 HCO3 adalah buffer kimia utama dalam tubuh terdapat pada cairan ekstrasel dan intrasel,
diatur oleh ginjal.
6. Fosfat
 Merupakan anion buffer dalam cairan ekstrasel dan intrasel,
 Berfungsi untuk meningkatkan aktifitas neuromuskuler, metabolisme karbohidrat dan
pengaturan asam basa.
7. Klorida
 Terdapat pada cairan ekstrasel dan intrasel, normalnya 95 – 105 mEg/ltr.
Sistem yang berperan dalam kebutuhan cairan dan elektrolit
1. Ginjal
Peran cukup besar dlm pengaturan kebutuhan cairan & elektrolit.
Fungsi:
 Pengaturan air
 Pengaturan konsentrasi garam dlm darah
 Keseimbangan asam basa
 Ekskresi bahan buangan/kelebihan garam
2. Kulit
 Terkait dg proses pengaturan panas (Thermoregulasi). Proses ini diatur oleh pusat pengatur
panas yg disarafi oleh vasomotorik (kemampuan mengendalikan arteriol kulit dg cara
vasokonstriksiàsuhu rendah & vasodilatasià suhu tinggi)
 Cara pelepasan panas:
– Penguapan: jmlh keringat dan tgtg banyaknya darah yg mengalir melalui pembuluh
darah dlm kulit
– Pemancaran (radiasi): panas dilepaskan ke udara sekitar
– Konduksi: panas dialirkan ke benda yg disentuh
– Konveksi: mengalirkan udara yg telah panas dg permukaan yg lebih dingin
3. Paru- paru
• Peran dlm pengeluaran cairan dg menghasilkan Insensible Water Loss (IWL) + 400
ml/hari
• Pengeluaran cairan terkait dg respon akibat perubahan kemampuan bernapas.
Isensible Water Loss (IWL)
• Rumus IWL pada Dewasa:
IWL= 10-15 x KgBB/24jam
• Rumus IWL pada anak-anak:
IWL = (30  - usia) x KgBB /24 jam
Nilai konstantanya adalah 10-15 (10 sampai 15) tetapi biasanya tergantung masing-masing RS
atau ruangan menggunakan kostanta yang mana. Kalau perawat sendiri biasanya menggunakan
konstanta 10.
Rumus IWL dengan Kenaikan Suhu
• Rumus pada dewasa:
= ((10% x CM) x Jumlah kenaikan suhu+IWL normal
24 jam
Jumlah kenaikan suhu = Kenaikan suhu - suhu normal
Suhu normal: 36,5-37,5oC
CM = Cairan masuk
CK = Cairan Keluar
• Rumus pada Anak:
= IWL normal + 200 ( Suhu Tinggi - 36,8  °C)
• 36,8 °C adalah konstanta.
. 2. SENSIBLE WATER LOS (SWL)

a. URINE (melalui Ginjal)

Normal untuk semua usia : 1 ml/kg BB/jam

Atau 50 ml/100 kalori/hari

Pada dewasa : 1-2 liter/24 jam

b. FECES

Pengeluaran melalui Feces = lebih kurang 5ml/100

Kalori atau lebih kurang 200 ml/24 jam

Jadi total kehilangan cairan tubuh secara normal adalah

IWL + SWL atau (IWL + Feces + Urine)

Gastrointestinal

•Organ saluran cerna memiliki peran dlm proses penyerapan & pengeluaran air

•Cairan yg hilang sekitar 100-200 ml/hari

Sistem Endokrin

ADH (anti diuretik hormon)

Sebagai respon terhadap peningkatan konsentrasi darah dan pengeluaran keringat yang
berlebihan saat latihan fisik.

1. 2| Aldosteron
2.

Hormon yang mengatur elektrolit dalam tubuh dan tekanan darah


3.Prostaglandin

Prostaglandin berperan mengatur sirkulasi ginjal, respon natrium, dan efek ginjal pada ADH.

3. Glukokortiroid

Hormon steroid yang memainkan peran penting dalam mengatur metabolisme glukosa.
Meningkatkan responsi natrium dan air, sehingga volume darah naik dan terjadi retensi natrium.

 Difusi

Proses bercampurnya molekul dlm cairan, gas atau zat padat dengan bebas & acak dr konsentrasi
tinggi ke konsentrasi rendah sampai terjadi keseimbangan

Difusi dpt terjadi bila 2 zat bercampur dlm sel membran

Di dlm tubuh terjadi melalui membran kapiler yg permeabel

Kecepatan difusi bervariasi tergantung pd ukuran molekul, konsentrasi cairan & suhu cairan.

Osmosis

Adalah bergeraknya pelarut bersih seperti air, melalui membran semipermiabel dari larutan yang
berkonsentrasi lebih rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi yang sifatnya menarik.

Transpor Aktif

•Proses perpindahan cairan menggunakan energi atau bantuan

•Penting utk mempertahankan natrium dalam cairan di dalam maupun di luar sel.
Gangguan masalah kebutuhan cairan & elektrolit

Derajat dehidrasi:

Berat:

Kehilangan cairan 4-6 liter, serum natrium 159-166 mEq/l, hipotensi, turgor kulit buruk, oliguria,
nadi & pernapasan meningkat

Sedang:

Kehilangan cairan 2-4 liter / 5-10% BB, serumnatrium 152-158 mEq/l, mata cekung

Ringan:

Kehilangan cairan 5% berat badan / 1,5-2 liter

•Tanda dan Gejala

Pusing, kelemahan, Keletihan

Anoreksia,mual, muntah, haus,

Kekacauan mental

Konstipasi dan oliguria.

HR meningkat, suhu meningkat, turgor kulit menurun, lidah kering, mukosa mulut kering, mata
cekung.

Hiipervolemia

• Adalah penambahan / kelebihan volume (CES)


•Hipervolemia adalah kelebihan cairan di dalam bagian-bagian ekstraseluler (CES).

Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit

Usia : asupan cairan individu bervariasi berdasarkan usia.

Aktivitas : hidup seseorang sangat berpengaruh terhadap kebutuhan cairan dan elektrolit.

Iklim : Normalnya,individu yang tinggal di lingkungan yang iklimnya tidak terlalu panas tidak
akan mengalami pengeluaran cairan yang ekstrem melalui kulit dan pernapasan.

Diet : seseorang berpengaruh juga terhadap asupan cairan dan elektrolit.

Penyakit : Trauma pada jaringan dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit dasar sel
atau jaringan yang rusak (mis., Luka robek, atau luka bakar).

Pembedahan : Klien yang menjalani pembedahan beresiko tinggi mengalami ketidakseimbangan


cairan.

Intervensi

Cegah terjadinya ketidakseimbangan cairan monitor intake dan output cairan. Bari cairan dan
elektrolit per oral pemberian terapi intravena.

Tindakan keperawatan pada klien yang terpasang infus

Mempertahankan infus intravena terhadap daerah pemasangan infus dan memberikan pendidikan
kesehatan pada pasien.

Memenuhi rasa nyaman dan membantu aktifitas pasien.

Mengobservasi komplikasi yang mungkin terjadi

Mengatur tetesan infus

Mengganti botol infus

Mengganti selang infus

Menghentikan infus
[Tranfusi darah adalah, memasukkan darah lengkap atau komponen darah ke dalam
sirkulasi Vena.

Tujuan

Mengembalikan jumlah darah setelah perdarahan hebat

Mengembalikan sel darah merah, misalnya pada anemia berat.

Memberikan faktor faktor plasma seperti antihemofilik

Anda mungkin juga menyukai