Anda di halaman 1dari 65

Apa itu

Cairan &
Elektrolit ?
Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu
proses dinamik karena metabolisme tubuh
membutuhkan perubahan yang tetap dalam
berespons terhadap stressor fisiologis dan
lingkungan.
Keseimbangan cairan adalah esensial bagi
kesehatan. Dengan kemampuannya yang sangat
besar untuk menyesuaikan diri, tubuh
mempertahankan keseimbangan, biasanya
dengan proses-proses faal (fisiologis) yang
terintegrasi yang mengakibatkan adanya
lingkungan sel yang relatif konstan tapi dinamis.
Kemampuan tubuh untuk mempertahankan
keseimbangan cairan ini dinamakan
“homeostasis”.
KOMPOSISI
Cairan tubuh terdiri :
1. Air (sebagai pelarut). Pada pria dewasa 60 %
dan wanita dewasa 55 %.
2. Solut : elektrolit dan non elektrolit
A. KOMPARTEMEN CAIRAN
Seluruh cairan tubuh didistribusikan diantara
dua kompartemen utama, yaitu :
• Cairan intraselular (CIS) dan
• Cairan ekstra selular (CES).
Pada orang normal dengan berat 70 kg, Total
cairan tubuh (TBF) rata-ratanya sekitar 60%
berat badan atau sekitar 42 L.
• Persentase ini dapat berubah, bergantung pada
umur, jenis kelamin dan derajat obesitas.
1. Cairan Intraselular (CIS) = 40% dari BB total

• Adalah cairan yang terkandung di dalam sel.


• Pada orang dewasa kira-kira 2/3 dari cairan
tubuh adalah intraselular, sama kira-kira 25 L
pada rata-rata pria dewasa (70 kg).
• Sebaliknya, hanya ½ dari cairan tubuh bayi
adalah cairan intraselular.
2. Cairan Ekstraselular (CES) = 20% dari BB total
• Adalah cairan diluar sel.
• Ukuran relatif dari (CES)menurun dengan
peningkatan usia.
• Pada bayi baru lahir, kira-kira ½ cairan tubuh
terkandung didalam (CES).
• Setelah 1 tahun, volume relatif dari (CES)
menurun sampai kira-kira 1/3 dari volume
total.
• Ini hampir sebanding dengan 15 L dalam rata-
rata pria dewasa (70 kg).
Lebih jauh (CES) dibagi menjadi :
(a) Cairan interstisial (CIT) :
– Cairan disekitar sel, sama dengan kira-kira 8 L
pada orang dewasa.
– Cairan limfe termasuk dalam volume interstisial.
– Relatif terhadap ukuran tubuh, volume (CIT) kira-
kira sebesar 2 kali lebih besar pada bayi baru lahir
dibanding orang dewasa.
(b) Cairan intravaskular (CIV) :
– Cairan yang terkandung di dalam pembuluh darah.
Volume relatif dari (CIV) sama pada orang dewasa dan
anak-anak.
– Rata-rata volume darah orang dewasa kira-kira 5-6 L
(8% dari BB), 3 L (60%) dari jumlah tersebut adalah
PLASMA.
– Sisanya 2-3 L (40%) terdiri dari sel darah merah (SDM,
atau eritrosit) yang mentranspor oksigen dan bekerja
sebagai bufer tubuh yang penting; sel darah putih
(SDP, atau leukosit); dan trombosit.
– Tapi nilai tersebut diatas dapat bervariasi pada orang
yang berbeda-beda, bergantung pada jenis kelamin,
berat badan dan faktor-faktor lain.
Adapun fungsi dari darah adalah
mencakup :
1. Pengiriman nutrien (mis ; glokusa dan
oksigen) ke jaringan
2. Transpor produk sisa ke ginjal dan paru-paru
3. Pengiriman antibodi dan SDP ke tempat
infeksi
4. Transpor hormon ke tempat aksinya
5. Sirkulasi panas tubuh
3. Cairan Transelular (CTS) :
 Adalah cairan yang terkandung di dalam rongga
khusus dari tubuh.
 Contoh (CTS) meliputi cairan serebrospinal,
perikardial, pleural, sinovial, dan cairan
intraokular serta sekresi lambung.
 Pada waktu tertentu (CTS) mendekati jumlah 1 L.
 Namun, sejumlah besar cairan dapat saja
bergerak kedalam dan keluar ruang transelular
setiap harinya.
 Sebagai contoh, saluran gastro-intestinal (GI)
secara normal mensekresi dan mereabsorbsi
sampai 6-8 L per-hari.
Secara Skematis Jenis & Jumlah Cairan
Tubuh dapat digambarkan sbb :
PROSENTASE TOTAL CAIRAN TUBUH
DIBANDINGKAN BERAT BADAN
DISTRIBUSI CAIRAN TUBUH

 Catatan : Sebenarnya ada kompartemen CES lain, yaitu : limfe & cairan
transeluler. Cairan transelular hanya 1-2 % BB, meliputi cairan sinovial, pleura,
intraokuler, dll.
NILAI RATA-RATA CAIRAN EKSTRASELULER (CES) DAN
CAIRAN INTRASELULER (CIS) PADA DEWASA NORMAL
TERHADAP BB

Maxwell, Morton H. Clinical Disorders of


Fluid and Electrolyte Metabolism, 4th ed.
McGraw Hill, 1987, p.9.
B. FUNGSI CAIRAN TUBUH
1. Sarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke sel-
sel
2. Mengeluarkan buangan-buangan sel
3. Membantu dalam metabolisme sel
4. Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non elektrolit
5. Membantu memelihara suhu tubuh
6. Membantu pencernaan
7. Mempemudah eliminasi
8. Mengangkut zat-zat seperti (hormon, enzim, SDP,
SDM)
Elektrolit Tubuh
• Zat terlarut dalam tubuh terdiri dari elektrolit dan nonelektrolit.
• Elektrolit merupakan unsur atau senyawa yang jika berada dalam larutan
menghasilkan partikel-partikel yang bermuatan listrik (ion).
– Kation ; Ion-ion yang membentuk muatan positif dalam larutan. Kation
ekstraseluler utama adalah natrium (Na+), sedangkan kation intraselular
utama adalah kalium (K+). Sistem pompa terdapat di dinding sel tubuh
yang memompa natrium ke luar dan kalium ke dalam sel.
– Anion ; Ion-ion yang membentuk muatan negatif dalam larutan. Anion
ekstraselular utama adalah klorida (Cl-), sedangkan anion intraselular
utama adalah ion fosfat (PO4-)
• Sedangkan nonelektrolit adalah zat terlarut yang tidak bermuatan listik
(protein, urea, glukosa, O2, CO2, dll).
Jenis Cairan Elektrolit
1. Natrium (Na+)
 Merupakan kation paling banyak dalam cairan ekstrasel.
 Mempengaruhi keseimbangan air,m hantaran impuls saraf dan
konsentrasi otot.
 Diatur oleh intake garam, aldosteron, pengeluaran urine.
 Normalnya sekitar 135 – 148 mEg/ltr.

2. Kalium (K+)
 Merupakan kation utama pada intrasel.
 Berfungsi dalam aktifitas neoromuskuler dan konsentrasi
otot, diperlukan dalam sintesis glikogen dan protein,
pengaturan keseimbangan asam basa.
 Normalnya sekitar 3,5 – 5,5 mEg/ltr.
Jenis Cairan Elektrolit
3. Kalsium (Ca2+) :
 Kalsium merupakan ion yang paling banyak dalam tubuh.
 berguna untuk integritas kulit dan stuktur sel, konduksi
jantung, pembekuan darah serta pembentukan tulang dan
gigi.
 Diatur oleh kelenjar tiroid dan paratiroid. hormon tiroid
mengabsorbsi kalsium melalui gastrointestinal, sekresi di
ginjal.
4. Magnesium (Mg2+)
– Kation terbanyak kedua di intrasel dan sangat penting untuk
aktivitas enzim, aktivitas saraf dan otot.
– Nilai normalnya 1,5 – 2,5 mEg/ltr.
Jenis Cairan Elektrolit
5. Bikarbonat (HCO3ˉ )
 HCO3 adalah buffer kimia utama dalam tubuh terdapat pada
cairan ekstrasel dan intrasel, diatur oleh ginjal.

6. Fosfat
 merupakan anion buffer dalam cairan ekstrasel dan intrasel,
 berfungsi untuk meningkatkan aktifitas neuromuskuler,
metabolisme karbohidrat dan pengaturan asam basa.

7. Klorida
 Terdapat pada cairan ekstrasel dan intrasel, normalnya 95 –
105 mEg/ltr.
Ginjal
• Peran cukup besar dlm pengaturan
kebutuhan cairan & elektrolit
• Fungsi:
– Pengaturan air
– Pengaturan konsentrasi garam dlm
darah
– Keseimbangan asam basa
– Ekskresi bahan buangan/kelebihan
garam
Kulit (1)
• Terkait dg proses
pengaturan panas
(Thermoregulasi)
– Proses ini diatur oleh pusat
pengatur panas yg disarafi
oleh vasomotorik
(kemampuan mengendalikan
arteriol kulit dg cara
vasokonstriksisuhu rendah
& vasodilatasi suhu tinggi)
Kulit (2)
• Cara pelepasan panas:
– Penguapan: jmlh keringat dan tgtg banyaknya
darah yg mengalir melalui pembuluh darah dlm
kulit
– Pemancaran (radiasi): panas dilepaskan ke udara
sekitar
– Konduksi: panas dialirkan ke benda yg disentuh
– Konveksi: mengalirkan udara yg telah panas dg
permukaan yg lebih dingin
Paru-paru

• Peran dlm pengeluaran cairan dg


menghasilkan Insensible Water Loss (IWL)
+ 400 ml/hari
• Pengeluaran cairan terkait dg respon akibat
perubahan kemampuan bernapas
Insensible Water Loss (IWL)
• Rumus IWL pada Dewasa:
IWL= 10-15 x KgBB/24jam
• Rumus IWL pada anak-anak:
IWL = (30  - usia) x KgBB /24 jam

Nilai konstantanya adalah 10-15 (10 sampai 15) tetapi


biasanya tergantung masing-masing RS atau ruangan
menggunakan kostanta yang mana. Kalau perawat
sendiri biasanya menggunakan konstanta 10.
Contoh
• Tn A memiliki BB 50 Kg, maka IWLnya adalah?

• IWL = 10x50 KgBB/24 jam


• IWL = 500 cc/KgBB/24 jam

• Untuk mengetahui IWL perjam maka:


• 500cc : 24 jam = 20,8 cc/KgBB/Jam
Rumus IWL dengan Kenaikan suhu
• Rumus pada dewasa:
= ((10% x CM) x Jumlah kenaikan suhu+IWL normal
24 jam

Jumlah kenaikan suhu = Kenaikan suhu - suhu normal


Suhu normal: 36,5-37,5oC
CM = Cairan masuk
CK = Cairan Keluar

• Rumus pada Anak:


= IWL normal + 200 ( Suhu Tinggi - 36,8  °C)
• 36,8 °C adalah konstanta.
Contoh
• Tn. C usia 60 th, dengan BB 65 kg, dirawat dengan keluhan
tidak sadarkan diri setelah terjatuh di wc saat mandi. 

• Hasil pemeriksaan TTV:


1. Tekanan Darah = 180/110mmHg, 
2. Nadi = 95x/menit, 
3. Respirasi = 30x/menit, T 38,5 ̊c. 
• Mendapat tindakan:
1. Terpasang IVFD Nacl 0,9% 1000cc/24 jam, 
2. Makan dan minum = 700cc/24jam, 
3. Obat-obatan = 300cc/24 jam.

• Berapakah IWL normal pasien tersebut dalam 24 jam dan


perjam? 
• Dan berapakah IWL kenaikan suhu Tn C?
JAWAB
•IWL Normal
•IWL = 10cc x 65kgBB/24jam = 650 cc/24 jam
•IWL perjam = 650cc/24 jam = 27cc/jam

•IWL Kenaikan Suhu


•Hal yang perlu kita ingat adalah menghitung jumlah cairan
masuk terlebih dahulu:
Lanjut ke menghitung IWL Kenaikan Suhu:

Jadi IWL Tn. C adalah 35 cc/jam.


Gastrointestinal

• Organ saluran cerna memiliki peran dlm


proses penyerapan & pengeluaran air
• Cairan yg hilang sekitar 100-200 ml/hari
Sistem Endokrin
1| ADH (anti diuretik hormon)
Sebagai respon terhadap peningkatan konsentrasi darah dan pengeluaran keringat
yang berlebihan saat latihan fisik

2| Aldosteron
Hormon yang mengatur elektrolit dalam tubuh dan tekanan darah

3| Prostaglandin
prostaglandin berperan mengatur sirkulasi ginjal, respon natrium, dan efek ginjal
pada ADH.
4| Glukokortiroid
hormon steroid yang memainkan peran penting dalam mengatur
metabolisme glukosa. Meningkatkan responsi natrium dan air,
sehingga volume darah naik dan terjadi retensi natrium.
Cara perpindahan cairan tubuh
Filtrasi (penyaringan)

1) Filtrasi adalah adalah merembesnya


suatu cairan melalui selaput permeable.

2) Arah perembesan adalah dari daerah


dengan tekanan yang lebih tinggi ke
daerah dengan tekanan yang lebih rendah.
Difusi
• Proses bercampurnya molekul dlm cairan, gas
atau zat padat dengan bebas & acak dr konsentrasi
tinggi ke konsentrasi rendah sampai terjadi
keseimbangan
• Difusi dpt terjadi bila 2 zat bercampur dlm sel
membran
– Di dlm tubuh terjadi melalui membran kapiler yg
permeabel
• Kecepatan difusi bervariasi tergantung pd ukuran
molekul, konsentrasi cairan & suhu cairan
• Adalah bergeraknya pelarut bersih seperti air, melalui
membran semipermiabel dari larutan yang
berkonsentrasi lebih rendah ke konsentrasi yang lebih
tinggi yang sifatnya menarik.
• Kecepatan osmosis dipengaruhi oleh: Konsentrasi
solut di dalam larutan, Suhu larutan, Muatan listrik
solut, Perbedaan antara tekanan osmosis yang
dikeluarkan oleh larutan
• Terjadi perpindahan dr larutan kurang pekat ke larutan
dg konsentrasi lebih pekat
• Penting dlm pengaturan keseimbangan cairan di dalam &
di luar sel

Osmosis
Transpor Aktif
• Proses perpindahan cairan menggunakan
energi atau bantuan
• Penting utk mempertahankan natrium dlm
cairan di dlm maupun di luar sel
Kebutuhan cairan tubuh dan elektrolit
bagi manusia
• Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia
secara fisiologis. Kebutuhan ini memiliki proporsi besar dalam
bagian tubuh dengan hampir 90% dari total berat badan.

• Sementara itu, sisanya merupakan bagian padat dari tubuh.

• Secara keseluruhan, presentase cairan tubuh berbeda berdasarkan


usia. Presentase cairan tubuh bayi baru lahir sekitar 75% dari total
berat badan, pria dewasa 60% dari total berat badan, wanita
dewasa 55% dari total berat badan, dan dewasa tua 45% dari total
berat badan.

• Selain itu, presentase jumlah cairan tubuh yang bervariasi juga


bergantung pada lemak dalam tubuh dan jenis kelamin.
Proporsi Cairan Tubuh
Pengaturan cairan elektrolit

• Asupan (intake) cairan untuk kondisi normal pada orang


dewasa adalah ± 2500cc per hari.
• Pengeluaran (output) cairan sebagai bagian dalam
mengimbangi asupan cairan pada orang dewasa, dalam
kondisi normal adalah ±2300 cc.
KOZIER : Pemasukan dan pengeluaran cairan pada keadaan sehat
INTAKE OUT PUT
Minum 1500 BAK 1500
Makanan 750 Skin 500
Hasil metabolisme 350 Paru-paru 400
Feces 200
2600 2600

Barbara C Long : Intake dan Kehilangan cairan pada orang dewasa


INTAKE OUT PUT
Air dalam makanan 1000 Paru-paru 350
Air dari Cairan 1200 Kulit 500
Air Hasil metabolisme 300 Tinja 150
Ginjal (urine) 1500
2500 2500
Gangguan/masalah kebutuhan cairan &
elektrolit (1)

1. Hipovolemia/dehidrasi:
Jenis dehidrasi:
– Dehidrasi isotonik: kehilangan cairan =
kehilangan elektrolit
– Dehidrasi hipertonik: kehilangan air > elektrolit
– Dehidrasi hipotonik: kehilangan elektrolit > air
Gangguan/masalah kebutuhan cairan &
elektrolit (2)
Derajat dehidrasi:
– Berat:
• kehilangan cairan 4-6 liter, serum natrium 159-166 mEq/l,
hipotensi, turgor kulit buruk, oliguria, nadi & pernapasan
meningkat
– Sedang:
• Kehilangan cairan 2-4 liter / 5-10% BB, serumnatrium 152-158
mEq/l, mata cekung
– Ringan:
• Kehilangan cairan 5% berat badan / 1,5-2 liter
Lanjutan…
Penyebab
1.Penurunan masukan
2.Kehilangan cairan yang abnormal melalui : kulit,
gastro intestinal, ginjal abnormal, dll.
3.Perdarahan
• Tanda dan Gejala
– Pusing, kelemahan, Keletihan
– anoreksia,mual, muntah, haus,
– kekacauan mental
– Konstipasi dan oliguria.
– HR meningkat, suhu meningkat, turgor kulit menurun,
lidah kering, mukosa mulut kering, mata cekung.
2. Hipervolemia
Hipervolemia adalah penambahan / kelebihan
volume (CES)
Hipervolemia adalah kelebihan cairan di dalam
bagian-bagian ekstraseluler (CES).

Penyebab
1. Stimulus kronis pada ginjal untuk menahan natrium
dan air
2. Fungsi ginjal abnormal, dengan penurunan ekskresi
natrium &air
3. Kelebihan pemberian cairan intra vena
4. Perpindahan cairan interstisial ke plasma
Tanda-gejala Klinis
Sesak nafas, ortopnea, odema
Penyebab edema extraselular
1.  peningkatan tekanan kapiler
 kelebihan retensi ginjal
 tekanan vena yang tinggi
 penurunan resistensi arteriol
2.  penurunan protein plasma
 hilangnya protein melalui hidung
 hilangnya protein melalui kulit yang lepas
 kagagalan produksi protein
3. Peningkatan permiabilitas kapiler
– reaksi imun
 toksin
 infeksi bakteri
4.   Blockage of lymph return
 Cancer
 Pembuluh limphatik yang abnormal atau kelainan konginital
Gangguan/masalah kebutuhan cairan &
elektrolit (3)

3. Hiponatremia
– Kurang natrium dlm plasma darah
– Pd pasien kelebihan cairan, ditandai rasa haus
berlebih, cemas, kejang perut, denyut nadi
cepat, hipotensi, membran mukosa kering, kdr
natrium < 135mEq/l
Gangguan/masalah kebutuhan cairan &
elektrolit (4)
4. Hipernatremia
– Kdr natrium plasma tinggi, ditandai: mukosa kering,
rasa haus, turgor kulit buruk & permukaan kulit
bengkak, kulit kemerahan, lidah kering, kejang, suhu
meningkat, kdr natrium >145 mEq/l

5. Hipokalemia
– Kurang kalium dlm darah, ditandai: denyut nadi lemah,
tekanan darah menurun, tdk nafsu makan & muntah,
perut kembung, otot lemah, aritmia, penurunan bising
usus, kdr kalium plasma < 3,5 mEq/l
Gangguan/masalah kebutuhan cairan &
elektrolit (5)
6. Hiperkalemia
– Kdr kalium dlm darah tinggi, ditandai: mual,
hiperaktivitas saluran cerna, aritmia, lemah, urin
sedikit, cemas, kdr kalium > 5mEq/l
7. Hipokalsemia
– Kurang kalsium dlm plasma, ditandai: kram otot &
perut, kejang, bingung, kdr kalsium < 4,3 mEq/l
8. Hiperkalsemia
– Kdr kalsium berlebih dlm darah, ditandai: nyeri
tulang, relaksasi otot, batu ginjal, mual, kdr kalsium
>4,3 mEq/l
Gangguan/masalah kebutuhan
cairan & elektrolit (6)
9. Hipomagnesia
– Kurang kdr magnesium dlm darah,
ditandai: iritabilitas, tremor, kram,
takikardi, hipertensi, kejang, kdr
magnesium < 1,3 mEq/l
10.Hipermagnesia
– Kdr magnesium berlebih dlm darah,
ditandai: gangguan napas, koma, kdr
magnesium >2,5 mEq/l
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan
cairan dan elektrolit
• Usia : asupan cairan individu bervariasi berdasarkan usia.
• Aktivitas : hidup seseorang sangat berpengaruh terhadap
kebutuhan cairan dan elektrolit.
• Iklim : Normalnya,individu yang tinggal di lingkungan yang
iklimnya tidak terlalu panas tidak akan mengalami
pengeluaran cairan yang ekstrem melalui kulit dan
pernapasan.
• Diet : seseorang berpengaruh juga terhadap asupan cairan
dan elektrolit.
• Penyakit : Trauma pada jaringan dapat menyebabkan
kehilangan cairan dan elektrolit dasar sel atau jaringan
yang rusak (mis., Luka robek, atau luka bakar).
• Pembedahan : Klien yang menjalani pembedahan beresiko
tinggi mengalami ketidakseimbangan cairan.
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
•  Pengkajian yang sistematis dalam keperawatan dibagi dalam
empat tahap kegiatan, yang meliputi ; pengumpulan data, analisis
data, sistematika data dan penentuan masalah.
• Pengumpulan dan pengorganisasian data harus menggambarkan
dua hal, yaitu : status kesehatan klien dan kekuatan – masalah
kesehatan yang dialami oleh klien.
• Pengkajian keperawatan data dasar yang komprehensif adalah
kumpulan data yang berisikan status kesehatan klien, kemampuan
klien untuk mengelola kesehatan dan keperawatannya terhadap
dirinya sendiri dan hasil konsultasi dari medis atau profesi
kesehatan lainnya.
• Data fokus keperawatan adalah data tentang perubahan-
perubahan atau respon klien terhadap kesehatan dan masalah
kesehatannya, serta hal-hal yang mencakup tindakan yang
dilaksanakan kepada klien.            
Diagnosa Keperawatan pada Klien
dengan
Gangguan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Rencana Tindakan
Alhamdulillah
Terimakasih ^^

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Anda mungkin juga menyukai