Anda di halaman 1dari 30

Fisiologi Cairan &

Elektrolit
MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN D4
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
 Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses
dinamik karena metabolisme tubuh membutuhkan
perubahan yang tetap dalam berespons terhadap
stressor fisiologis dan lingkungan.

 Keseimbangan cairan adalah esensial bagi


kesehatan. Dengan kemampuannya yang sangat
besar untuk menyesuaikan diri, tubuh
mempertahankan keseimbangan, biasanya dengan
proses-proses faal (fisiologis) yang terintegrasi yang
mengakibatkan adanya lingkungan sel yang relatif
konstan tapi dinamis.

 Kemampuan tubuh untuk mempertahankan


keseimbangan cairan ini dinamakan “homeostasis”.
Massa Tubuh Total

ICF = Intra cellular fluid = CIS = cairan


intra selular
45% 40% ECF = extra cellular fluid = CES = cairan
Solids Solids ekstra selular

2/3 ICF
40%BB
55% 60%
Fluids Fluids
Cairan
1/3 ECF 15%BB interstisial
20%BB
5% BB Plasma
/
Perempuan Laki-laki intravas
KOMPARTEMEN CAIRAN

Seluruh cairan tubuh didistribusikan diantara


dua kompartemen utama, yaitu :
 cairan intraselular (CIS)
01 02
 cairan ekstra selular (CES)

Pada orang normal dengan berat 70 kg, Total


cairan tubuh (TBF) rata-ratanya sekitar 60%
berat badan atau sekitar 42 L.

03 04 bergantung
persentase ini dapat berubah,
pada umur, jenis kelamin dan derajat
obesitas (Guyton & Hall, 1997)
Cairan Intraselular (CIS) = 40% dari BB total
Adalah cairan yang terkandung di dalam
sel.

• Pada orang dewasa kira-kira 2/3 dari


cairan tubuh adalah intraselular, sama
kira-kira 25 L pada rata-rata pria dewasa
(70 kg).

• Sebaliknya, hanya ½ dari cairan tubuh


bayi adalah cairan intraselular.
Cairan Ekstraselular (CES) = 20% dari BB total

Adalah cairan diluar sel.

Ukuran relatif dari (CES)menurun dengan


peningkatan usia, ex:
• Pada bayi baru lahir, kira-kira ½ cairan tubuh
terkandung didalam (CES).
• Setelah 1 tahun, volume relatif dari (CES)
menurun sampai kira-kira 1/3 dari volume
total.
• Ini hampir sebanding dengan 15 L dalam
rata-rata pria dewasa (70 kg).
Cairan Ekstraselular (CES) = 20% dari BB total

a. Cairan interstisial (CIT) :


Cairan disekitar sel, sama dengan kira-kira 8 L pada orang
dewasa.
Cairan limfe termasuk dalam volume interstisial.
Relatif terhadap ukuran tubuh, volume (CIT) kira-kira sebesar 2
kali lebih besar pada bayi baru lahir dibanding orang
dewasa.

b. Cairan intravaskular (CIV) :


Cairan yang terkandung di dalam pembuluh darah. Volume
relatif dari (CIV) sama pada orang dewasa dan anak-anak.
Rata-rata volume darah orang dewasa kira-kira 5-6 L (8% dari
BB), 3 L (60%) dari jumlah tersebut adalah PLASMA.
Sisanya 2-3 L (40%) terdiri dari eritrosit yang mentranspor
oksigen dan bekerja sebagai bufer tubuh yang penting; leukosit
dan trombosit.
c. Cairan transeluler
 Adalah cairan yang terkandung di dalam rongga khusus
dari tubuh.

 Contoh (CTS) meliputi cairan serebrospinal, perikardial,


pleural, sinovial, dan cairan intraokular serta sekresi
lambung.

 Pada waktu tertentu (CTS) mendekati jumlah 1 L.

 Namun, sejumlah besar cairan dapat saja bergerak


kedalam dan keluar ruang transelular setiap harinya.

 Sebagai contoh, saluran gastro-intestinal (GI) secara


normal mensekresi dan mereabsorbsi sampai 6-8 L per-
hari.
Fungsi cairan tubuh:
1. Sarana untuk mengangkut zat-zat
makanan ke sel-sel
2. Mengeluarkan buangan-buangan
sel
3. Membantu dalam metabolisme sel
4. Sebagai pelarut untuk elektrolit dan
non elektrolit
5. Membantu memelihara suhu tubuh
6. Membantu pencernaan
7. Mempemudah eliminasi
8. Mengangkut zat-zat seperti
(hormon, enzim, SDP, SDM)
Keseimbangan cairan
• Mekanisme pengaturan keseimbangan
cairan intake dan output melalui
mekanisme feedback negatif yang
melibatkan sistem endokrine dan sistem
saraf autonomik
• Total cairan tubuh orang dewasa sehat
adalah 40 liter atau 60%BB. Jumlah ini
akan selalu diatur dalam kondisi konstan.
TRANSPOR CAIRAN DLM TUBUH
Transpor cairan antar kompartemen dilakukan
dlm 4 cara, yaitu:
1.Difusi
yaitu pergerakan molekul dari kompartemen
konsentrasi tinggi ke kompartemen
konsentrasi rendah
2. Filtrasi
yaitu perpindahan cairan dan solut dari
kompartemen tekanan tinggi ke
kompartemen tekanan rendah
3. Osmosis
yaitu pergerakan cairan dan solut dari konsentrasi rendah
menuju konsentrasi tinggi
• Osmosis penting untuk mempertahankan keseimbangan
Intravaskuler dan Ekstravaskuler.
• Besarnya konsentrasi larutan disebut
Osmolalitas/Osmolaritas.

4. Transpor Aktif
yaitu pergerakan cairan dari konsentrasi rendah menuju
konsentrasi tinggi melalui proses transpor aktif 
membutuhkan energi metabolik
- Proses transpor aktif penting untuk keseimbangan natrium
dan kalium dlm cairan tubuh.
- Kondisi normal Natrium lebih tinggi pd cairan Intrasel. Dan
kadar Kalium lebih tinggi pada cairan Ekstrasel.
- Dlm keadaan ini diperlukan mekanisme transpor aktif melalui
Pompa Natrium Kalium ( Natrium – Kalium Pump).
Osmolaritas cairan tubuh
• Osmosis : pergerakan air dari konsentrasi rendah ke konsentrasi
yang lebih tinggi
• Bila jumlah zat terlarut dalam darah meningkat maka akan terjadi
peningkatan osmolaritas.
• Peningkatan osmolaritas akan merangsang pengeluaran ADH
• Bila kita mendapat infus cairan yan bersifat isotonis, tidak akan
terjadi perubahan osmolaritas
• Bila mendapat infus cairan hipotonis, osmolaritas menurun, maka
akan terjadi perpindahan air dari kapiler ke jaringan interstisiel
sehingga terjadi odem dan sel membengkak
• Bila mendapat infus hipertonis, osmolaritas meningkat, sehingga
terjadi penarikan air ke dalam pembuluh darah dan sel akan
mengkerut
Mekanisme regulasi tubuh
Melalui 2 mekanisme :

A osmolar
1. Pengaturan
• Sistem renin angiotensin
• Sistem ADH

2. Pengaturan non osmolar


Semua respon hemodinamik akan
mempengaruhi reflek kardiovaskular
yang juga mengatur volume dan
pengeluaran urin
Osmolaritas cairan tubuh  ADH  protein
aquoporin 2  membran apical sel  permeabilitas
terhadap air  osmosis ke darah

• Volume darah
• Dehidrasi
• Hiperventilasi
• Vomitus ADH
• Diare
• Demam
• Keringat banyak
• Combustio (luka bakar)
PATOGENESIS EDEMA
1. ↑ tekanan darah hidrostatik kapiler
1. Payah jantung
2. Sirosis hati
Alokal
3. Obstruksi vena
2. ↓ tekanan koloid osmotik plasma ( alb↓ )
1. Sind. Nefrotik
2. Sirosis hepatis
3. Malnutrisi
3. Permeabilitas kapiler ↑
1. Trauma
2. Radang
3. Luka bakar
4. Alergi
4. ↑ tekanan koloid osmotik intertitial
1. Sumbatan sal limfe
Elektrolit Tubuh

Kation A
Na, K, Ca, dan Mg

B
Anion
Cl, HCO3, HPO4,
dan SO4

Konsentrasi setiap elektrolit di dalam cairan intrsel dan


ekstrasel harus berbeda pada bagian yang tepatdan
dalam jumlah yang tepat.
Pengaturan Elektrolit
1.Natrium
– adalah kation paling banyak pada cairan
ekstrasel,
– mempengaruhi keseimbangan air,
menghantarankan impuls saraf dan
konsentrasi otot.
– Diatur oleh intake garam, aldosteron,
pengeluaran urine.
– Normalnya sekitar 135 – 148 mEq/ltr.
2.kalium (potasium)
– adalah kation utama pada intrasel.
– Berfungsi dalam aktifitas neoromuskuler dan
konsentrasi otot, diperlukan dalam sintesis
glikogen dan protein, pengaturan
keseimbangan asam basa.
– Normalnya sekitar 3,5 – 5,5 mEq/ltr.
3.Kalsium
– berguna untuk integritas kulit dan stuktur sel,
konduksi jantung, pembekuan darah serta
pembentukan tulang dan gigi.
– Diatur oleh kelenjar tiroid dan paratiroid.
hormon tiroid mengabsorbsi kalsium melalui
gastrointestinal, sekresi di ginjal.
4.Magnesium
– Kation terbanyak kedua di intrasel dan sangat
penting untuk aktivitas enzim, aktivitas saraf
dan otot.
– Nilai normalnya 1,5 – 2,5 mEq/ltr.
5.Klorida
– Terdapat pada cairan ekstrasel dan intrasel,
normalnya 95 – 105 mEq/ltr.

6.Bikarbonat (HCO3)
– adalah buffer kimia utama dalam tubuh,
terdapat pada cairan ekstrasel dan intrasel,
diatur oleh ginjal.
7.Fosfat
– merupakan anion buffer dalam cairan
ekstrasel dan intrasel,
– berfungsi untuk meningkatkan aktifitas
neuromuskuler, metabolisme karbohidrat dan
pengaturan asam basa.
PENGATURAN ASAM & BASA
DALAM TUBUH
 pH cairan tubuh normal ( 7,35-7,45 )

 Pengaturan asam & basa dilakukan oleh:


1.Sistem penyangga :
 Bikarbonas/asam carbonat(sist.buffer)
 Phosphat/ H phosphat
 Protein/ H protein
 Hemoglobin/H hemoglobin
Kerja SP cepat (menit ─ jam).
2. Sistem pernapasan
› Mengatur pembuangan gas C02 melalui
paru2.
› Hiperventilasi (C02 ↑ ---- napas cepat)
› Hypoventilasi (C02 ↓ ---- napas lambat)
Kerja sistem pernapasan dlm bbrp jam ─ hari

3. Ginjal
mengatur reabsorbsi bikarbonat dan eksresi
Ion Hidrogen. Kerja ginjal lbh lambat (hari—
minggu).
GANGGUAN ASAM BASA
 Acidosis : pH tubuh ↓
 Alkalosis : pH tubuh ↑

 Respiratoric Acidosis/Alkalosis : gg. Fungsi


pernafasan.

 Metabolic Acidosis/Alkalosis :gg.bukan dari


fungsi pernafasan
HARGA NORMAL ASAM-BASA
 pH normal = 7,35- 7,45

 PCO2 normal = 40 mmHg


PCO2 < 40 = Alkalosis Respiratorik
PCO2 > 40 = Acidosis Respiratorik

 HCO3 normal = 24 mEq/L


HCO3 < 24 = Acidosis Metabolik
HCO3 > 24 = Alkalosis Metabolik
Thank you

Anda mungkin juga menyukai