ELECTROLYTE, AND
ACID–BASE
HOMEOSTASIS
Resti Yulianti Sutrisno
IDK 1
PSIK FKIK UMY
2017
Learning Objective
• Kompartemen dan Komposisi Cairan Tubuh
• Komposisi elektrolit di cairan tubuh
• Larutan isotonik, hipotonik, dan hipertonik
• Keseimbangan asam basa, derajat keasaman
Total Body Water (TBW)
• Air merupakan komponen utama dalam tubuh.
• Komposisi cairan tersebut terdiri dari air dan zat terlarut baik yang
termasuk elektrolit ataupun yang non elektrolit
• TBW orang dewasa antara 45-75% dari berat badan. Tergantung
jumlah jaringan adipose yang berbeda (mengandung sedikit air)
• TBW pada wanita lebih kecil dibanding dengan laki-laki dewasa pada
umur yang sama, karena wanita dewasa lebih banyak mengandung
jaringan lemak (lemak bebas air, otot banyak air)
• TBW pada neonatus lebih tinggi yaitu sekitar 70-80% berat badan
TBW berdasarkan usia
• TBW dalam persentase berat badan
Thhe Composition of
Human Body and
Body Fluid Compartment
The Composition of Human Body –
Fluid Compartment
Body Fluid Compartment (male)
Body Fluid Compartment
Body fluids are present in two main “compartments”—
• Two-thirds of body fluid is intracellular fluid (ICF) (intra- within) or
cytosol, the fluid within cells.
• The other third, called extracellular fluid (ECF) (extra-outside), is
outside cells and includes all other body fluids.
About 80% of the ECF is interstitial fluid (inter- between), which
occupies the microscopic spaces between tissue cells, and
20% of the ECF is plasma, the liquid portion of the blood.
Cairan Intraselular
• Membran sel bagian luar memegang peranan penting dalam mengatur
volume dan komposisi intraselular.
• Pompa membran-bound ATP-dependent akan mempertukarkan Na dengan
K dengan perbandingan 3:2.
• Oleh karena membran sel relativ tidak permeable tehadap ion Na dan ion
K, oleh karenanya potasium akan dikonsentrasikan di dalam sel sedangkan
ion sodium akan dikonsentrasiksn di ekstra sel.
• Potasium adalah kation utama ICF dan anion utamanya adalah fosfat.
• Akibatnya, potasium menjadi faktor dominant yang menentukan tekanan
osmotik intraselular, sedangkan sodium merupakan faktor terpenting yang
menentukan tekanan osmotik ekstraselular
Cairan Ekstraselular
• Fungsi dasar : menyediakan nutrisi bagi sel dan memindahkan hasil
metabolismenya.
• Keseimbangan antara volume ektrasel yang normal terutama komponen
sirkulasi (volume intravaskular)adalah hal yang sangat penting.
• Sodium merupakan kation ekstraselular terpenting dan merupakan faktor
utama dalam menentukan tekanan osmotik dan volume sedangkan anion
utamanya adalah klorida (Cl-), bikarbonat (HCO3-).
• Perubahan dalam volume cairan ekstraselular berhubungan dengan
perubahan jumlah total sodium dalam tubuh. Hal ini tergantung dari
sodium yang masuk, ekskeri sodium renal dan hilangnya sodium ekstra
renal
Cairan Intertitial
• Normalnya sebagian kecil cairan interstisial dalam bentuk cairan
bebas.
• Sebagian besar air interstisial secara kimia berhubungan dengan
proteoglikan ekstraselular membentuk gel.
• Pada umumnya tekanan cairan interstisial adalah negatif ( kira-kira -5
mmHg).
• Bila terjadi peningkatan volume cairan iterstisial maka tekanan
interstisial juga akan meningkat dan kadang-kadang menjadi positif.
Pada saat hal ini terjadi, cairan bebas dalam gel akan meningkat
secara cepat dan secara klinis akan menimbulkan edema
Cairan Intravaskular
• Cairan intravaskular terbentuk sebagai plasma yang dipertahankan
dalam ruangan intravaskular oleh endotel vaskular.
• Sebagian besar elektrolit dapat dengan bebas keluar masuk melalui
plasma dan interstisial yang menyebabkan komposisi elektrolit
keduanya yang tidak jauh berbeda.
• Ikatan antar sel endotel yang kuat akan mencegah keluarnya protein
dari ruang intravaskular. Akibatnya plasma protein (terutama
albumin) merupakan satu-satunya zat terlarut secara osmotik aktif
dalam pertukaran cairan antara plasma dan cairan interstisial.
Perpindahan Cairan
• Pertama cairan akan dibawa melalui pembuluh darah (bagian dari IVF)
• Kemudian secara cepat cairan dari IVF akan saling bertukar dengan ISF
melalui membran kapiler yang semipermeabel
• ISF (Intertisial Fluid) akan bertukar dengan ICF (Intracelular) melalui
membran sel yang permeable selektif.
Perpindahan cairan dari ISF dan ICF
• Pertukaran cairan antara ruangan interstisial dan intraselular
dibangun oleh daya osmotik yang diciptakan oleh perbedaan
konsentrasi zat terlarut nondifusif. Perpindahan air dari kompartemen
yang hipoosmolar menuju kompartemen yang hiperosmolar.
• Difusi antara cairan interstisial dan cairan intraselular dapat terjadi
melalui beberapa mekanisme: (1)secara langsung melewati lapisan
lemak bilayer pada membran sel, (2) melewati protein chanel dalam
membran, (3) melalui ikatan dengan protein carier yang reversible
yang dapat melewati membran (difusi yang difasilitasi).
Pertukaran Cairan IVF dan ISF
• Pertukaran cairan melewati kapiler (pertukaran cairan diantara kapiler
dan ISF) ditentukan oleh tekanan hidrostatik dan tekanan osmotik
koloid (ditentukan oleh albumin).
• Pada ujung arteri dari kapiler, tekanan hidrostatik dari darah
(mendorong cairan keluar) melebihi tekanan osmotik koloid
(menahan cairan tetap didalam) sehingga mengakibatkan
perpindahan dari bagian intravaskular ke interstisial.
• Pada ujung vena dari kapiler, cairan berpindah dari ruang interstisial
ke ruang intravaskular karena tekanan osmotik koloid melebihi
tekanan hidrostatik.
Osmosis dan Tekanan Osmosis
• Osmosis adalah proses pergerakan dari air yang melewati membran
semipermeabel yang disebabakan oleh perbedaan konsentrasi.
• Proses pergerakan air ini dari yang konsentrasi rendah ke konsentrasi
tinggi.
• Tekanan osmotik adalah daya dorong air yang dihasilkan oleh partikel-
partikel zat terlarut didalamnya.
• Tekanan osmotik tergantung dari jumlah zat yang tak terlarut didalamnya.
• Larutan isotonik tidak mempunyai efek terhadap volume sel, sedangkan
larutan hipotonik dan hipertonik akan meningkatkan dan menurunkan
volume sel
Edema