Pokok Bahasan
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air dan zat terlarut
Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion
jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk kedalam tubuh melalui makanan,
minuman dan cairan intravena dan didistribusikan ke seluruh bagian tubuh.
Air tubuh total atau Total Body Water (TBW) adalah presentase dari berat air dibandingkan
dengan berat badan total. TBW bergantung pada usia, berat badan badan, jenis kelamin, dan
derajat obesitas (kandungan lemak dalam tubuh)
TBW pada seorang pria persentasenya lebih besar dari pada TBW wanita.Sedangkan pada bayi baru
lahir,TBW dapat mencapai 75 % dari BB, selanjutnya akan berkurang sesuai dengan pertambahan usia.
Cairan tubuh merupakan faktor penting dalam berbagai proses fisiologis dalam tubuh kita. Dapat
dikatakan bahwa kemampuan kita untuk dapat bertahan hidup sangat tergantung dari cairan yang
terdapat dalam tubuh kita. Oleh karena itu maka tubuh selalu mempertahankan jumlah cairan tubuh
dalam keadaan seimbang yang disebut homeostasis.
• Mengencerkan zat toksik dan waste product serta membawanya ke ginjal dan hati
ICF = Intra cellular fluid = CIS = cairan intra selular ECF = extra cellular fluid = CES = cairan ekstra selular
Merupakan semua cairan yang terdapat di luar sel dan terdiri dari elektrolit dan berbagai bahan nutrisi
yang dibutuhkan oleh sel untuk memperahankan fungsinya. Cairan ekstrasel bergerak secara konstan
pada seluruh tubuh, dan ditransport dengan cepat ke dalam sirkulasi melalui dinding kapiler.
Cairan Ekstrasel
Plasma
Cairan interstisial:
•Cairan limfe
•Cairan serebrospinal
•Endolimfe, Perilimfe
•Cairan synovial
Cairan Ekstrasel
Cairan Intrasel
Merupakan cairan yang terdapat di dalam sel dan meliputi ⅔ dari seluruh cairan tubuh. Cairan intrasel
yang terdapat pada tiap sel mempunyai komposisi yang berbeda, tetapi konsentrasi dari tiap komposisi
dapat dikatakan sama antara sel yang satu dengan yang lainnya. Komposisi utama dari cairan tubuh
adalah air dan elektrolit. Elektrolit cairan ekstrasel dan intrasel mempunyai komposisi yang berbeda.
Kation
Anion
Elektrolit diukur pada bagian yang paling mudah didapatkan dari cairan tubuh ekstraseluler yaitu
plasma.
Ion Natrium jumlahnya melebihi kation lain dalam cairan ekstraseluler. Merupakan kation penting dalam
pengaturan volume cairan tubuh. Retensi Natrium dihubungkan dengan retensi cairan. Kehilangan Na
secara besar-besaran dihubungkan dengan penurunan volume cairan tubuh.
• Kofaktor enzim
• Distribusi air di dalam dan diluar sel bergantung pada tekanan osmotic
• Tekanan osmotic tergantung berkaitan dengan konsentrasi zat terlarut total (osmolalitas) di dalam dan
di luar sel. Air akan bergerak dari tempat berosmolalitas rendah ke tempat berosmolalitas tinggi
• Normalnya, osmolalitas di dalam dan di luar sel adalah sama dan tidak ada penarikan atau
pengeluaran air menuju dan keluar sel
• Jika zat terlarut atau air tidak bertambah maupun hilang, equilibrium sementara akan terganggu. Air
kemudian akan bergerak masuk dan keluar sel sampai equilibrium baru tercapai.
• Pergerakan air menembus membrane sel kapiler diatur oleh tekanan hidrostatik dan osmotic. Cairan
dan protein berlebih dikeluarkan melalui system limfatik
• Peningkatan tekanan hidrostatik kapiler atau penurunan tekanan osmotic koloid plasma
mengakibatkan semakin banyak cairan yang bergerak dari kapiler menuju cairan interstisial. Sebaliknya
penurunan tekanan hidrostatik kapiler atau peningkatan tekanan osmotic koloid plasma menyebabkan
pergerakan cairan interstisial ke dalam kapiler.
Membran
•Kompartemen cairan tubuh dipisahkan oleh membran sel dan membran kapiler
•Difusi
•Filtrasi
•Osmosis
•Transport aktif
PengeluaranAir
Water loss dalam keadaan normal sebagian besar terjadi melalui urine. Namun pada keadaan tertentu,
seperti pada latihan berat, water loss terjadi melalui keringat. Selain itu, terjadi juga pengeluaran cairan
tersembunyi yang disebut InsensibleWater Loss.
Insensible water loss adalah hilangnya cairan melalui proses difusi melalui kulit dan proses evaporasi
melalui saluran pernapasan. Kehilangan cairan mealui proses ini tidak dapat dirasakan mekanismenya.
• Asuhan dan output air harian dengan aktivitas sedan adalah seimbang 2500 ml
• Penyesuaian thd keseimbangan air melalui peningkatan asupan air mekanisme haus dan penurunan
keluaran air ginjal
2. Haus
• Stimulus utama untuk pusat haus : peningkatan osmolalitas CES, penurunan volume darah dan
tekanan darah, mulut dan kerongkongan kering dapat menyebabkan sensasi haus.
3. Pengaturan hormonal
•ADH
•ADH mengakibatkan retensi air oleh ginjal dan penurunan keluaran urine.
•Produksi ADH di picu oleh peningkatan osmolalitas plasma dan penurunan volume darah
•Mekanisme rennin-angiotensin-aldosteron