Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS CERPEN ROBOHNYA SURAU KAMI

UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK

a. Unsur Intrinsik

1. Tema :

Seorang kepala keluarga yang lalai menghidupi keluarganya.

2. Amanat

pokok yang terdapat dalam cerpen ini adalah "Pelihara, dan jagalah apa yang kau miliki,
bertanggungjawablah dengan kewajibanmu di dunia ini." Amanat lain yang dapat diambil dari cerpen,
antara lain:
1) jangan cepat marah kalau diejek orang,
2) jangan cepat bangga kalau berbuat baik,
3) jangan terpesona oleh gelar dan nama besar,
4) jangan menyia-nyiakan yang kamu miliki, dan
5) jangan egois.

3. Latar
Latar ini ada tiga macam, yaitu: latar tempat; latar waktu; dan latar sosial.

a. Latar Tempat
surau, rumah, neraka, negeri, indonesia

b. Latar Waktu
tadi shubuh, besoknya, pagi-pagi, dan sekarang

c. Latar suasana

Mengesankan, muram, kehangatan, beramai-ramai, menggelegar, mengerikan, hampa

4. Alur
Alur cerpen ini adalah alur mundur karena ceritanya mengisahkan peristiwa yang telah berlalu yaitu
sebab-sebab kematian kakek Garin. Sedangkan strukturnya berupa bagian awal, tengah, dan akhir.
Adapun alur mundurnya mulai muncul di akhir bagian awal dan berakhir di awal bagian akhir.

5. Penokohan
Tokoh dalam cerpen ini ada empat orang, yaitu tokoh Aku, Ajo Sidi, Kakek, dan Haji Saleh.
1) Tokoh Aku berwatak selalu ingin tahu urusan orang lain.
2) Ajo Sidi adalah orang yang suka membual,dan cinta kerja.
3) Kakek adalah orang yang egois dan lalai, mudah dipengaruhi dan mempercayai orang lain pendek akal
dan pikirannya, serta terlalu lemah imannya.
4) Haji Saleh yaitu orang yang telah mementingkan diri sendiri (egois).

5) istri ajo sidi berwatak sabar dan pengertian


6. Titik Pengisahan
Titik pengisahan cerpen ini yaitu pengarang berperan sebagai tokoh utama (akuan sertaan) sebab secara
langsung pengarang terlibat di dalam cerita. Selain itu pengarang pun berperan sebagai tokoh bawahan
ketika si kakek bercerita tentang Haji Saleh di depan tokoh aku.

7. Gaya Bahasa / Majas

Majas yang digunakan dalam cerpen ini di antaranya majas alegori karena di dalam cerita ini cara
berceritanya menggunakan lambang, yakni tokoh Haji Saleh dan kehidupan di akhirat, atau lebih
5tepatnya menggunakan majas parabel (majas ini merupakan bagian dari majas alegori) karena majas ini
berisi ajaran agama, moral atau suatu kebenaran umum dengan mengunakan ibarat. Majas ini sangat
dominan dalam cerpen ini

B. NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM CERPEN

1. Nilai Sosial :

Kita harus saling membantu jika orang lain dalam kesusahan seperti dalam cerpen tersebut karena pada
hakikatnya kita adalah mahluk sosial.

2. Nilai Moral

Kita sebagai sesama manusia hendaknya jangan saling mengejek atau menghina orang lain tetapi harus
saling menghormati.

3. Nilai Agama

Kita harus selalu melakukan kehendak Allah, jangan melakukan hal yang dilarang oleh-Nya seperti bunuh
diri, mencemooh dan berbohong.

4. Nilai Pendidikan

Kita tidak boleh putus asa dalam menghadapi kesulitan tetapi harus selalu berusaha dengan sekuat
tenaga.

5. Nilai Adat

Kita harus memegang teguh nilai-nilai yang ada dalam masyarak


C. Membuat Cerpen

9 Frictions
Aku adalah seorang murid disebuah SMA favorit di daerahku. Aku mempunyai beberapa teman
yaitu Cepy, Afif, Rifki, Gery, Riki dan Irfan.
Pada hari jumat kami mendapat tugas IPA untuk membuat percobaan seputar Bioteknologi,
akantetapi kami tidak lekas mengerjakannya pada hari itu! karna kami memiliki kesibukan masing-
masing akhirnya kami sepakat akan mengerjakan tugas itu pada hari kamis pulang sekolah minggu
depan dan itu juga dilaksanakan berbarengan dengan latihan tari.
Mulanya kami akan ikut latihan tari dulu di sekolah karena memang sedang diadakan latihan untuk
persiapan sendra tari dua bulan lagi, tetapi karna salah seorang kami yang merayakan ulang tahun
Rizal mengundang kami untuk ikut acara ultahnya. Akhirnya kami ikut merayakannya, yaaa
walaupun sebenarnya tujuan kami hanya ingin mencicipi kue ulang tahunnya saja, Karena
keasyikan makan kue akhirnya kami lupa ada jadwal latihan tari yang harus dilakukan. hihihi.
akhirnya kami bergegas ke rumah Gery tanpa afif karena dia sedang ada urusan lain.
Sesampainya dirumah Gery aku beristirahat sejenak sembari menunggu Rifki dan Irfan Tertinggal
dibelakang, Tidak lama berselang Irfan dan Rifki sampai yang berbarengan dengan Gery yang
membawakan seikat rambutan dan air dingin, Sontak kami langsung menikmati suguhan yang
diberikan Gery. Tidak lama sesudahnya Irfan mendapat telfon dari Afif yang katanya minta
dijemput di depan komplek karena ingin ikut mengerjakan tugas. Karena mempertimbangkan jarak
rumah Gery dan depan komplek sangat jauh akhirnya kami sepakat untuk menjemput Afif dan
mengerjakan dirumah Rifki karena rumah rifki memiliki jarak paling dekat dengan depan komplek.

Bersama dengan Afif kami menuju rumah Rifki, Sesampainya disana kami beristirahat sejenak
dirumah rifki yang berada di lantai atas. Kami bercakap cakap layaknya sedang mengadakan rapat,
padahal hal yang dibahas tidak begitu penting sih hehehe, Tidak lama berselang Rifki memanggil
ibunya untuk meminta dibawakan makanan dan minuman untuk kami. Bukkk bawain makanan saa
minuman dong, pinta Rifki pada ibunya. Iya-iya bentar. Jawab ibunya. Jangan lupa fantanya
sekalian bisikku pada Rifki, hehehhe..
Akhirnya kami pergi kebawah untuk berlatih tari, sambil sesekali menyantap makanan yang
diberikan ibu Rifki. hehehe.. memang sih pada awalnya kami hanya bercanda. eh tidak taunya rifki
benar-benar meminta makanan pada ibunya.
Pada saat diperjalanan hujan pun turun kembali kami akhirnya berteduhh di sebuah saung yang
tidakk jauh dari tempat pembuatan roti. Rifki dan Irfan memutuskan utk pergi ke rumah pembuat
roti tersebut agar tugas kami cepat selesai jadi aku, Ceppy , Gery dan Riki pun menungguu di saung
yang juga merupakan pos ronda. setelah beberapa menit Irfan dan Rifki keluar menghampiri kami
pada saat keadaan masih gerimis, Kami berharap semuanya sudah beres dan selesai, akan tetapi
masih ada proses yakni mengoven roti, dan ternyata dirumah itu hanya membuat adonan roti saja
yang nanti akan di oven di toko yang letaknya agak jauh dari tempat pembuatan adonan itu. Kami
pun pergi walau keadaan masih gerimis, sesampainya di toko Rifki mengusulkan agar roti dibentuk
seperti kata-kata 9F, akhirnya kami pun setuju ,tetapi Riki mengusulkan kata kata 9 Fiction yang
memiliki arti 9 Fiksi. Jujur saja aku tidak terlalu paham mengapa ia memilih kata-kata itu namun
kami menyetujui usulannya tersebut. karena Rifki khawatir hujan akan semakin lebat akhirnya ia
menyuruh kami untuk pulang kerumah masing-masing dan sisanya dia yang mengerjakan, maka
kami pun menyetujui dan pulang kerumah kami masing masing.
Keesokan harinya setelah kue jadi, Kami menyerahkannya sebagai tugas boteknologi kami. Tidak
disangka-sangka ternyata kami mendapatkan nilai terbaik dikelas.

Unsur Intrinsik Cerpen


Tema : Pertemanan, dan kegigihan.
Sudut Pandang : Sudut pandang cerpen diatas menggunakan sudut pandang orang pertama.
Amanat : Dalam pertemanan rasa setia kawan adalah sifat yang harus dimiliki seseorang, jangan
menunda-nunda pekerjaan.
Alur : maju
Latar : sekolah , rumah Rifki , Rumah Gery, Toko Roti, Pos Ronda.
Penokohan dan perwatakan
afif: Baik
Riki: Baik
Cepy: Baik
Aughy: Baik
Gery: Baik
Rifki: Baik, bertanggung jawab dan humoris.
Irfan: Baik

Anda mungkin juga menyukai