DAN ELEKTROLIT
PENDAHULUAN
• Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena metabolisme
tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespons terhadap stressor
fisiologis dan lingkungan.
• Keseimbangan cairan adalah esensial bagi kesehatan. Dengan kemampuannya
yang sangat besar untuk menyesuaikan diri, tubuh mempertahankan
keseimbangan, biasanya dengan proses-proses faal (fisiologis) yang terintegrasi
yang mengakibatkan adanya lingkungan sel yang relatif konstan tapi dinamis.
• Kemampuan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan cairan ini dinamakan
“homeostasis”.
KOMPARTEMEN CAIRAN
• Pada orang normal dengan berat 70 kg, total cairan tubuh (tbf) rata-ratanya
sekitar 60% berat badan atau sekitar 42 l.
• Persentase ini dapat berubah, bergantung pada umur, jenis kelamin dan derajat
obesitas (Guyton & Hall, 1997)
CAIRAN INTRASELULAR (CIS)
CAIRAN PLASMA
INTERSTISIAL DARAH
15% (11 L) 5% (3 L)
PROSENTASE TOTAL CAIRAN TUBUH
DIBANDINGKAN BERAT BADAN
Umur Total Cairan Tubuh (%) terhadap BB
Bayi baru lahir 77
6 bulan 72
2 tahun 60
16 tahun 60
20-39 tahun
Pria 60
Wanita 50
40-59 Tahun
Pria Wanita 55
47
FUNGSI CAIRAN TUBUH
• DIFUSI
• Terjadi bila dua zat bercampur dalam sel membran. Dalam tubuh,proses difusi air,elektrolit dan zal lain
terjadi melalui membran kapiler yang permeabel.
• OSMOSIS
• Perpindahan zat/larutan dengan konsentrasi yang kurang pekat ke larutan yang lebih pekat melalui
membran semipermeabel. Solut adalah zat pelarut, sedang solven adalah larutannya. Air merupakan
solven, garam adalah solut.
• TRANSPOR AKTIF
• Merupakan gerak zat yang akan berdifusi dan berosmosis. Proses ini terutama untuk mempertahankan
natrium dalam cairan intra dan ekstrasel.
CARA PERPINDAHAN CAIRAN TUBUH
DIFUSI OSMOSIS
CARA PERPINDAHAN CAIRAN TUBUH
TRANSPOR AKTIF
KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
1. KESEIMBANGAN DONNAN
Keseimbangan antara caira intraseluler dengan cairan ekstraseluler yang timbul akibat adanya peran dari
sel membran
Konsentrasi larutan osmotik berdasarkan jumlah partikel, jumlah osmol disetiap kilogram pelarut
OSMOLARITAS
• Membran semipermiabel
Merupakan penyaring agar cairan yang bermolekul besar tidak tergabung. Membran semipermiabel terdapat
pada dinding kapiler pembuluh darah, yang terdapat di seluruh tubuh sehingga melokul atau zat lain tidak
berpindah ke jaringan.
SISTEM YANG BERPERAN DALAM
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
• Asupan cairan
• Asupan (intake) cairan untuk kondisi normal pada orang dewasa adalah ± 2500 cc/hari.
Asupan cairan dapat langsung berupa cairan atau ditambah dari makanan lain. Pengaturan
mekanisme keseimbangan cairan ini menggunakan mekanisme haus --- hipotalamus.
• Pengeluaran Cairan
• Pengeluaran (output) cairan sebagai bagian dalam mengimbangi asupan cairan pada orang
dewasa, dalam kondisi normal adalah ± 2300 cc. jumlah air yang paling banyak keluar
berasal dari ekskresi ginjal (berupa urine), sebanyak ± 1500 cc/hari. Bila volume urine yang
dikeluarkan ≤ 500 cc/hari, perlu ada perhatian khusus.
JENIS CAIRAN
CAIRAN NUTRIEN
• Pasien yang istirahat di tempat tidur memerlukan 450 kalori setiap harinya.
Kalori yang terdapat dalam cairan nutrien dapat berkisar antara 200-1500 kalori
per liter.
• Cairan nutrien terdiri atas:
• Karbohidrat dan air, (dextrose/glukosa), levulose.
• Asam amino, contoh: amigen, aminosol, travamin.
• Lemak, contoh: lipomul dan liposyn.
JENIS CAIRAN
• Elektrolit bermuatan positif = kation. Terdiri dari NA, K, CA, dan MG.
• Elektrolit bermuatan negative = anion yang terdiri dari CL, HCO3, HPO4, dan
SO4.
• Konsentrasi setiap elektrolit di dalam cairan intrasel dan ekstrasel harus berbeda
pada bagian yang tepat dan dalam jumlah yang tepat.
JENIS CAIRAN ELEKTROLIT
• Cairan elektrolit adalah cairan saline atau cairan yang memiliki sifat bertegangan
tetap dengan bermacam-macam elektrolit. Cairan saline terdiri atas cairan
isotonik, hipotonik dan hipertonik. Contoh cairan elektrolit adalah:
• Cairan ringer’s
• Cairan ringer’s laktat
• Cairan buffer’s
PENGATURAN ELEKTROLIT
NATRIUM (SODIUM)
• Paling banyak pada cairan ekstrasel,
• Mempengaruhi keseimbangan air,m hantaran impuls saraf dan konsentrasi otot.
• Diatur oleh intake garam, aldosteron, pengeluaran urine.
• Normalnya sekitar 135 – 148 mEg/ltr.
• KALIUM (POTASIUM)
• Kation utama pada intrasel.
• Berfungsi dalam aktifitas neoromuskuler dan konsentrasi otot, diperlukan dalam sintesis glikogen dan
protein, pengaturan keseimbangan asam basa.
• Normalnya sekitar 3,5 – 5,5 mEg/ltr.
PENGATURAN ELEKTROLIT
• KALSIUM
• Berguna untuk integritas kulit dan stuktur sel, konduksi jantung, pembekuan darah serta pembentukan
tulang dan gigi.
• Diatur oleh kelenjar tiroid dan paratiroid. Hormon tiroid mengabsorbsi kalsium melalui
gastrointestinal, sekresi di ginjal.
• MAGNESIUM
• Kation terbanyak kedua di intrasel dan sangat penting untuk aktivitas enzim, aktivitas saraf dan otot.
• Nilai normalnya 1,5 – 2,5 mEg/ltr.
PENGATURAN ELEKTROLIT
• KLORIDA
• Terdapat pada cairan ekstrasel dan intrasel, normalnya 95 – 105 mEg/ltr..
• BIKARBONAT (HCO3)
• buffer kimia utama dalam tubuh, terdapat pada cairan ekstrasel dan intrasel, diatur oleh ginjal.
• FOSFAT
• Anion buffer dalam cairan ekstrasel dan intrasel,
• Berfungsi untuk meningkatkan aktifitas neuromuskuler, metabolisme karbohidrat dan pengaturan asam
basa.
MASALAH KEBUTUHAN ELEKTROLIT
HIPONATREMIA
• Disebabkan oleh hilangnya cairan tubuh secara berlebihan misalnya diare yang berkepanjangan.
• Ditandai dengan rasa haus berlebihan, denyut nadi yang cepat, hipotensi, konvulsi, dan membran
mukosa kering.
HIPERNATREMIA
• Merupakan suatu keadaan dimana kadar natrium dalam plasma tinggi, ditandai dengan adanya
mukosa kering, oliguri,turgor kulit buruk dan permukaan kulit bengkak, kulit kemerahan, lidah
kering dan kemerahan, konvulsi, suhu badan naik.
• Kondisi demikian dapat disebabkan karena dehidrasi, diare, pemasukan air yang berlebihan
sementara asupan garam sedikit.
MASALAH KEBUTUHAN ELEKTROLIT
HIPOKALEMIA
• Tanda-tandanya: denyut nadi lemah, turunnya tekanan darah, tidak nafsu makan dan muntah,
perut kembung, lemah dan lunaknya otot tubuh, aritmia, penurunan bising usus,
HIPERKALEMIA
• Sering terjadi pada pasien luka bakar, penyakit ginjal, asidosis metabolik, pemberian kalium
yang berlebihan melalui intravena yang ditandai dengan adanya mual, hiperaktivitas sistem
pencernaan, aritmia, kelemahan, sedikitnya jumlah urine dan diare, adanya kecemasan dan
iritabilitas.
KESEIMBANGAN ASAM BASA
ALKALOSIS RESPIRATORIK
• Merupakan suatu keadaan kehilangan CO2 dari paru akibat adanya
hiperventilasi, kecemasan, emboli paru, dll.
ALKALOSIS METABOLIK
• Merupakan suatu keadaan kehilangan ion hidrogen atau penambahan basa pada
cairan tubuh dengan adanya peningkatan bikarbonat plasma > 26mEq/lt dan pH
arteri > 7,45.
KEADAAN ASAM BASA
• Usia
• Temperatur
• Diet
• Stress
• Sakit
TERIMA KASIH