Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN RISIKO K3 DI DALAM

GEDUNG DAN DI LUAR GEDUNG


Dosen Pengampu: Tri Mulia Herawati, S.Kp., M.Kep

Disusun Oleh:
Kelompok 2 (Besar)

Adinda Alzahra (1032201001)


Asyfa Nurhayati (1032201010)
Fenny Firnita Utami (1032201016)
Gita Hyank Amora A (1032201017)
Haiyinun Alfiyanti (1032201018)
Meidita Annisa Purman (1032201027)
Nindya Isnanda Halimah (1032201029)
Nur Anisya Afrilia (1032201031)
Retno Julianti S (1032201036)
MANAJEMEN RISIKO K3 DI DALAM GEDUNG

Manajemen risiko k3 adalah upaya mengelola resiko untuk mencegah terjadinya


kecelakaan yang tidak di inginkan secara komperhensif terencana dan struktur dalam
suatu kesisteman yang baik sehingga memungkinkan hasil dengan cara
mengidentifikasi dan menganalisis risiko yang ada.

KONSEP MANAJEMEN RISIKO K3

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan satu ilmu perilaku yang
mencakup aspek sosial dan tidak terlepas dari tanggung jawab keselamatan dan
kesehatan kerja baik dari segi perencanaan maupun pengambilan keputusan dan
organisasi, baik kecelakaan kerja, gangguan kesehatan, maupun pencemaran
lingkungan harus merupakan bagian dari biaya produksi.
TEORI PENYEBAB KECELAKAAN
DAN MANAJEMEN K3

Kecelakaan adalah kejadian merugikan yang tidak direncanakan,


tidak terduga, tidak diharapkan serta tidak ada unsur kesengajaan
(Hinze, 1977). Ada beberapa teori yang menjelaskan penyebab
suatu kecelakaan. Dahulu teori penyebab kecelakaan memandang
bahwa kecelakaan disebabkan oleh tindakan pekerja yang salah
(misalnya pada The Accident-Proneness Theory). Semenjak
dikenalkannya The Chain-of-Events Theory, The Domino Theory,
dan The Distraction Theory, maka pihak organisasi dan manajemen
yang dianggap berperan sebagai penyebab suatu kecelakaan.
PERENCANAAN RESPON TERHADAP RISIKO

Risiko Positif Risiko positif adalah risiko yang mungkin terjadi dan
merupakan peluang untuk memberikan manfaat terhadap suatu proyek.
Strategi untuk risiko positif antara lain:

1. Exploit : strategi untuk memastikan bahwa kesempatan (risiko positif)


dapat terealisasi.
2. Share : alokasi kepemilikan kepada pihak ke tiga yang memiliki
kemampuan terbaik menangkap peluang manfaat proyek.
3. Enchance : memodifikasi ukuran kesempatan dengan meningkatkan
peluang dan dampak positif dengan mengidentifikasi dan memaksimalkan
pengendali kunci dari risiko berdampak positif.
4. Risiko Negatif Risiko Negatif adalah risiko yang mungkin terjadi dan
jika terjadi dapat memberikan dampak buruk dan merugikan untuk suatu
proyek.
PROSES MANAJEMEN RISIKO
KECELAKAAN KERJA

Perencanaan Manajemen Risiko = Perencanaan meliputi langkah


1 memutuskan bagaimana mendekati dan merencanakan aktivitas manajemen
risiko untuk proyek.

Identifikasi Risiko = Tahapan selanjutnya dari proses identifikasi risiko


2 adalah mengenali jenisjenis risiko yang mungkin dan umumnya dihadapi
oleh setiap pekerja.

Analisis Risiko Kualitatif = Analisis kualitatif dalam manajemen risiko


3 adalah proses menilai (assessment) kemungkinan dari risiko yang sudah
diidentifikasi. Proses ini dilakukan dengan menyusun risiko berdasarkan
efeknya terhadap tujuan proyek.
MANAJEMEN RISIKO K3 DI LUAR GEDUNG

KECELAKAAN KERJA

Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak


diduga dan dikehendaki yang mengacaukan proses
yang telah diatur dari suatu aktifitas dan dapat
menimbulkan kerugian bagi korban manusia dan atau
harta benda (Depnaker,1999;4)
MACAM-MACAM KECELAKAAN KERJA

Berdasarkan selang c) Kecelakaan berat


Berdasarkan korban : Korban dibawa ke
waktu akibat :
Rumah Sakit yang telah
Kecelakaan dengan korban bekerja sama dan
1. Kecelakaan langsung.
manusia. paling dekat dengan
Kecelakaan yang terjadi
a) Kecelakaan ringan perusahaan.
berakibat langsung atau
Kecelakaan ringan biasanya
terdeteksi, contohnya
diobati dengan persediaan 2. Kecelakaan tanpa
korban manusia, mesin
PPPK atau paling jauh korban manusia.
yang rusak atau kegagalan
dibawa ke Poliklinik. Kecelakaan tanpa
produksi.
korban manusia diukur
b) Kecelakaan sedang dengan berdasarkan
2. Kecelakaan tak langsung.
Korban biasanya dibawa ke besar kecilnya kerugian
Kecelakaan yang terdeteksi
Poliklinik setelah itu jika material, kekacauan
setelah selang waktu dari
perlu diberiwaktu untuk organisasi kerja
kejadian, contohnya mesin
istirahat. maupun dampak
cepat rusak, lingkungan
tercemar. dampak yang
diakibatkannya.
PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA

Mencegah kecelakaan kerja, merupakan upaya yang paling baik, bila dibandingkan
dengan upaya lainnya. Kecelakaan akibat kerja dapat dicegah:

1. Peraturan perundangan, yaitu ketentuan-ketentuan yang diwajibkan mengenai


kondisi kerja umumnya, perencanaan, konstruksi, perawatan dan pemeliharaan,
pengawasan dan sebagainya.
2. Standarisasi, yaitu penetapan standar yang memenuhi syarat keselamatan pada
berbagai jenis industri atau alat pelindung diri.
3. Pengawasan, yakni tentang di patuhinya ketentuan perundang-undangan.
4. Riset medis, tentang pengaruh fisiologis dan patologis lingkungan, dan keadaan
fisik lain mengakibatkan kecelakaan.
5. Penelitian psikologis, penyelidikan tentang pola kejiwaan yang menyebabkan
terjadinya kecelakaan.
LANJUTAN

6. Penelitian secara statistik, untuk menetapkan jenis, frekuensi, sebab kecelakaan,


mengenai siapa saja dan lain-lain.
7. Pendidikan, khususnya di bidang keselamatan kerja.
8. Penelitian bersifat teknik, meliputi sifat dan ciri bahan berbahaya, pengujian alat
pelindung, penelitian tentang peledakan, desain peralatan dan sebagainya.
9. Pelatihan, untuk meningkatkan keterampilan keselamatan dalam bekerja, antara lain
bagi pekerja baru.
10. Penggairahan, yakni penggunaan berbagai cara penyuluhan atau pendekatan lain
untuk menumbuhkan sikap selamat.
11. Asuransi, berupa insentif finansial, dalam bentuk pengurangan biaya premi, jika
keselamatan kerjanya baik.
12. Upaya lain di tingkat perusahaan, yang merupakan ukuran utama efektif atau
tidaknya penerapan keselamatan kerja.
DAMPAK KECELAKAAN KERJA

A. Cedera fatal B. Cedera (major injury) C. Penyakit

- Meninggal - Patah tulang - Mata


- Amputasi - Kepala
- Kehilangan - Otak dan sistem saraf
penglihatan - Telinga
- Cedera lainnya - Hidung dan tenggorakan
yang orang tersebut - Dada dan paru-paru
dirawat di RS lebih - Otot dan punggung
dari 24 jam. - Hati
- Ginjal dan kantong kemih
- Sistem reproduksi
- Kulit
KESIMPULAN

Manajemen k3 pada dasarnya mencari dan


mengumpulkan kelemahan operasional yang
memungkinkan terjadinya kecelakaan. Hal ini
dapat dilaksakan dengan mengungkapkan sebab
sauatu kecelakaan. Dahulu teori penyebab
kecelakaan memandang bahwa kecelakaan
disebabkan oleh tindakan pekerja yang salah.
Tetapi anggapannya tentang kecelakaan kerja
telah bergeser dengan anggapan bahwa
kecelakaan kerja bersumber oleh factor factor
organisasi dan manajemen. Perencanaan respon
terhadap risiko terdapat respon positif
meliputin exploit, share dan enchance
sedangkan respon negatife meliputi avoid
transfer mitigate.

Anda mungkin juga menyukai