Oleh :
VINALOLA VERA V M
130100290
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
SKRIPSI
Oleh :
VINALOLA VERA V M
130100290
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
ii
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
iii
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ke hadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan laporan hasil penelitian ini. Laporan hasil
penelitian ini disusun sebagai rangkaian tugas akhir dalam menyelesaikan
pendidikan di program studi Sarjana Kedokteran, Pendidikan Dokter Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya
kepada semua pihak yang telah turut serta membantu penulis dalam
menyelesaikan laporan akhir hasil penelitian ini, diantaranya:
1. Kepada Dr. dr. Aldy Safruddin Rambe, Sp. S(K) selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
2. Kepada Dr. dr. Imam Budi Putra, MHA, Sp. KK selaku Wakil Dekan I
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
3. Kepada dr. Zaimah Z. Tala, Sp. GK, selaku Wakil Dekan II Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
4. Kepada Dr. dr. Dina Keumala Sari, M. Gizi, Sp. GK selaku Wakil Dekan
III Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
5. Kepada dosen pembimbing dalam penulisan penelitian ini, dr. Vita
Camellia, M.Ked, Sp. KJ dan Dr. med. dr. Yahwardiah Siregar yang dengan
sepenuh hati telah meluangkan segenap waktu untuk membimbing dan
mengarahkan penulis, mulai dari awal penyusunan penelitian, pelaksanaan
penelitian dan pembuatan laporan hasil, sehingga selesainya laporan hasil
penelitian ini.
6. Kepada dosen penguji dalam penulisan peneletian ini, dr. Sry Suryani
Widjaja, M.Kes. dan dr. Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL yang telah
memberikan saran dan masukan yang membangun dalam penyusunan
penelitian ini.
7. Kepada seluruh staf pengajar dan civitas akademika Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara atas bimbingan dan ilmu yang diberikan dari
iv
Universitas Sumatera Utara
mulai awal perkuliahan hingga penulis menyelesaikan penyusunan skripsi
ini.
8. Kepada teman satu dosen pembimbing penulis, Sabrina Dwi Putri yang
selalu memberi semangat dan dorongan baik dalam keadaan suka maupun
duka kepada penulis sehingga penelitian berjalan dengan lancar.
9. Kepada orangtua penulis, Ayah Robinson Simamora, SE,Ak.,MM,CFE,
QIA. dan Ibu drg. Evalin Rotua Marpaung, serta adik Bethania Brigitta
Bella Manalu dan Rizya Rafael Rubenstein Manalu yang senantiasa
mendukung dan memotivasi penulis.
10. Kepada orang-orang terdekat penulis, Aldi, Andiyani, Angeline, Clara,
Dewi, Elrica, Erwin, Glory, Indriani, Indy, Lissa, Oscar, Walen, Zima,
Zuriel, Yahsarul dan seluruh sahabat-sahabat yang tidak dapat diucapkan
satu persatu yang membantu penulis selama masa perkuliahan dan selama
waktu penyusunan penelitian ini berlangsung.
Cakupan belajar sepanjang hayat dan mengembangkan pengetahuan baru,
dalam area kompetensi KIPDI-3, telah memotivasi penulis untuk
melaksanakan penelitian yang berjudul “Hubungan Aktivitas Fisik dengan
Kualitas Tidur pada Siswa Kelas XI SMAN 1 Medan”. Semoga penelitian ini
dapat memberikan sumbangsih bagi perkembangan ilmu pengetahuan
khususnya di bidang ilmu kedokteran.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan hasil penelitian ini masih
belum sempurna, baik dari segi materi maupun tata cara penulisannya. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan laporan hasil penelitian ini di
kemudian hari.
v
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN..... .…………………………………………..... i
ABSTRAK .……………….……………… …………………..…………..... ii
ABSTRACT .…………………………………… …………………..……..... iii
KATA PENGANTAR .…… ……………………… …………………......... iv
DAFTAR ISI …………………………………………………….............. vi
DAFTAR TABEL ………………………………………………….............. viii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………….............. ix
DAFTAR SINGKATAN …………………………………………….............. x
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………….............. xi
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .......................................................................... 3
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................... 3
1.4. Manfaat Penelitian ......................................................................... 4
vi
Universitas Sumatera Utara
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 25
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................ 25
4.4. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 27
4.5. Metode Analisis Data .................................................................................. 30
4.6. Perencanaan Waktu dan Alur Penelitian .......................................... 31
4.6.1. Perencanaan Waktu Penelitian .............................................. 31
4.6.2. Alur Penelitian ................................................................................ 32
vii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
viii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
ix
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR SINGKATAN
EEG Elektroensefalogram
EMG Electromyogram
EOG Electro-Oculogram
FSH Follicle Stimulating Hormone
IPAQ International Physical Activity Questionnaire
LH Luteinizing Hormone
MET Metabolic Energy Turnover
NREM Non-Rapid Eye Movement
PSQI Pittsburgh Sleep Quality Index
REM Rapid Eye Movement
RMR Resting Metabolic Rate
SCN Supra Chiasmic Nucleus
x
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
xi
Universitas Sumatera Utara
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1
Universitas Sumatera Utara
membaca, dll), di rumah (nonton TV, main game, dll), di perjalanan
/transportasi (bis, kereta, motor), tetapi tidak termasuk waktu tidur. 2
Sejak beberapa dekade lalu diketahui bahwa perubahan perilaku
yang menyangkut gaya hidup terjadi pada anak-anak dan orang dewasa,
antara lain konsumsi makanan tidak seimbang dengan kurangnya aktivitas
fisik dengan banyak duduk dan menggunakan alat elektronik. Perubahan
perilaku ini terkait dengan terjadinya transisi epidemiologi karena berbagai
faktor, antara lain urbanisasi, pertumbuhan ekonomi, perubahan teknologi
di rumah dan tempat kerja, kemudahan transportasi, industrialisasi, promosi
makanan dan minuman serta pertumbuhan media massa yang kesemuanya
merupakan dampak dari globalisasi.3 Adanya pemanfaatan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi secara umum memberi kemudahan, efisiensi dan
kenyamanan bagi seseorang maupun masyarakat dalam melakukan kegiatan
sehari- hari, namun kondisi tersebut dapat mengakibatkan perubahan gaya
hidup manusia yang membuat malas untuk bergerak dan beraktivitas fisik.
4
2
Universitas Sumatera Utara
Kebutuhan tidur setiap orang bervariasi dari seorang ke yang lain.
Tetapi sebagian besar orang dewasa membutuhkan tidur selama tujuh
hingga delapan jam untuk cukup beristirahat. Remaja membutuhkan waktu
sekitar Sembilan jam, sedangkan anak-anak lebih dari sembilan jam atau
tergantung umur anak.8
1.2.Rumusan Masalah
Bagaimana hubungan aktivitas fisik dengan kualitas tidur pada
siswa kelas XI SMAN 1 Medan?
1.3.Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui adanya
hubungan aktivitas fisik dengan kualitas tidur pada siswa SMA kelas
XI SMAN 1 Medan.
1.3.2. Tujuan Khusus
i. Mengetahui karakteristik siswa kelas XI SMAN 1 Medan.
ii. Mengetahui gambaran kualitas tidur siswa kelas XI SMAN 1
Medan.
iii. Mengetahui gambaran aktivitas fisik siswa kelas XI SMAN 1
Medan.
3
Universitas Sumatera Utara
1.4.Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat diharapkan memberikan manfaat untuk:
- Sumber informasi untuk penyuluhan mengenai adanya pengaruh
aktivitas fisik dengan kualitas tidur.
- Sebagai masukan bagi pihak sekolah untuk mengatur aktivitas fisik
pada kegiatan sekolah.
- Sebagai pengalaman bagi peneliti dalam melaksanakan penelitian.
4
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
5
Universitas Sumatera Utara
2.1.2 Manfaat aktivitas fisik
2.1.3 Faktor
Faktor yang mempengaruhi aktivitas fisik terdiri atas:
1. Faktor intrapersonal
6
Universitas Sumatera Utara
Dari seluruh faktor intrapersonal, kepercayaan
diri merupakan faktor yang paling menonjol. Semakin
tinggi kepercayaan diri seseorang, orang tersebut lebih
berkontribusi. 15
2. Faktor interpersonal
3. Faktor ekstrapersonal
Lingkungan sekitar, baik tempat tinggal maupun
area sekolah dan bermain juga berperan dalam
terjadinya aktivitas fisik. Menurut Chen, Haase, dan Fox
dilaporkan bahwa siswa perkotaan lebih aktif daripada
siswa pedesaan. Tetapi pada penelitian Xu, dkk daerah
dengan kepadatan penduduk tinggi, ditemukan
rendahnya tingkat intesitas aktivitas fisik para remaja. 15
7
Universitas Sumatera Utara
pernapasan cepat dan meningkatnya denyut jantung, mempunyai >6
METs. Contoh berlari, memanjat tebing, olah raga kompetitif,
aerobik), dan sangat berat/strenuous. 12
a. Aktivitas berat
Kategori ini memberikan dampak yang lebih baik
pada kesehatan dibandingkan kategori lainnya. Aktivitas
basalnya dapat diperkirakan hingga 5000 langkah per
hari, atau 12.500 langkah per hari, atau setara dengan
moderate activities dan vigorous activities.
Setidaknya dibutuhkan satu jam moderate activities,
atau setengah jam vigorous activities.
Pola aktivitas berat dapat disesuaikan berdasarkan
kriteria berikut:
Melakukan vigorous activities setidaknya setidaknya
selama 3 hari dan mencapai total minimum MET aktivitas
fisik sebesar 1500 menit per minggu, atau
Melakukan kombinasi dari aktivitas berjalan, moderate
activities, dan vigorous activities selama lebih dari sama
dengan 5 hari dengan minimum total MET setidaknya
3000 menit per minggu. 16
b. Aktivitas sedang
Kategori ini melakukan aktivitas setara setengah jam
moderate activities pada keseharian biasanya.
Pola aktivitas sedang dapat disesuaikan berdasarkan
kriteria berikut:
Melakukan vigorous activities setidaknya 20 menit
dalam sehari selama lebih dari sama dengan 3 hari, atau
8
Universitas Sumatera Utara
Melakukan moderate activities setidaknya 30 menit
dalam sehari selama lebih dari sama dengan 5 hari, atau
Melakukan kombinasi dari aktivitas berjalan,
moderate activities, dan vigorous activities selama lebih
dari sama dengan 5 hari dengan minimum total MET
setidaknya 600 menit per minggu. 16
c. Aktivitas ringan
Tidak termasuk kedua kategori di atas.16
2.2.Tidur
9
Universitas Sumatera Utara
beregenerasi. Selama tidur, otak dapat memproses informasi,
memperkuat memori, mengelompokkan informasi yang telah ada
dan memberikan kesempatan bagi kita untuk belajar dan berfungsi
secara efektif pada siang hari.10
10
Universitas Sumatera Utara
Tidur merupakan waktu ketika tubuh memproduksi
tinggi hormon yang berpengaruh untuk pertumbuhan,
regulasi energi, kontrol metabolik, dan fungsi endokrin.
Beberapa di antaranya adalah
11
Universitas Sumatera Utara
Kurang tidur menyebabkan tubuh dalam keadaan
stress dan memicu lebih banyak pelepasan hormon
adrenalin, kortisol, dan hormon stress lainnya sepanjang
hari. Salah satu fungsi hormon tersebut adalah menjaga
keseimbangan tekanan darah agar tidak jatuh selama tidur,
jika terjadi sepanjang hari, akan meningkatkan resiko
terjadinya penyakit jantung. 8
Terdapat dua tipe tidur yang saling bergantian satu sama lain.
Tipe ini disebut (1) tidur gelombang-lambat , pada tipe ini
gelombang otak sangat kuat dan frekuensinya sangat rendah, (2)
tidur dengan pergerakan mata cepat (REM sleep), karena pada tahap
ini mata tetap bergerak cepat meskipun orang tertidur. 18
12
Universitas Sumatera Utara
Tidur REM (Tidur Paradoksikal, Tidur Desinkronisasi)
13
Universitas Sumatera Utara
Dari ketiga parameter, EEG-lah yang paling penting dalam
membantu membedakan tahap-tahap tidur yang berbeda. Ketika
terjaga, otak kita memperlihatkan sebuah pola gelombang otak yang
dikenal dengan gelombang beta. Gelombang beta memiliki
frekuensi tinggi, berarti mereka muncul cukup sering dan bertubi-
tubi, tapi rendah amplitudo, berarti mereka cukup kecil . 10
Siklus tidur diawali dengan tahap 1 tidur gelombang lambat
atau tidur NREM. Biasanya hanya berlangsung selama satu hingga
tujuh menit dimulai dari onset tidur. Pada tahap ini, tidur sangat
mudah untuk dibangunkan, misalnya dengan memanggil nama,
suara menutup pintu, atau terdapat hypnic jerks (gerakan yang tiba-
tiba dan pendek, yang kadang- kadang membangunkan individu
yang tertidur, terutama bila disertai dengan perasaan jatuh. Tahap
tidur 1 menjadi tahap transisi untuk tidur sepanjang malam. 18, 19
14
Universitas Sumatera Utara
semakin tinggi aktivitas tegangan tinggi gelombang lambat terjadi,
maka akan memasuki tahap 4 tidur. 18, 19
15
Universitas Sumatera Utara
Jadi apabila salah satu dari ketujuh domain tersebut terganggu maka
akan mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas tidur. 22
16
Universitas Sumatera Utara
terhadap kualitas tidur dinilai bagaimana seseorang menilai rata-rata
kualitas tidurnya. Penilaian terhadap penggunaan kualitas tidur
hanya ditujukan pada penilaian seberapa sering seseorang
mengkonsumsi obat-obat untuk membantu tidur dalam sebulan yang
lalu atau terdapat kebiasaan konsumsi kafein sehingga tidur
terganggu. 23
17
Universitas Sumatera Utara
mempunyai kesulitan untuk tertidur, hindari tidur pada siang hari.
Tidur siang membantu untuk menjaga tingkat kesadaran seseorang,
akan tetapi jika mengganggu jadwal tidur, disarankan untuk
menghindari.
• Usahakan suasana nyaman sebelum tidur. Seperti menjauhkan diri
dari cahaya terang sebelum tidur.
• Olah raga teratur. Olahraga berat adalah yang terbaik, tetapi olah
raga ringan lebih baik daripada tidak ada kegiatan. Latihan setiap
saat sepanjang hari, tetapi tidak dengan mengorbankan waktu tidur
Anda.
• Ruang tidur sebaiknya bebas dari suara yang dapat mengganggu
tidur. Mempunyai suhu ruangan yang sejuk dan tempat tidur nyaman
juga membantu meningkatkan kualitas tidur. Dan yang terakhir,
kamar tidur disarankan bebas dari cahaya (sinar matahari maupun
sinar buatan dapat menekan produksi melatonin).
• Usahakan anda terpapar sinar di siang hari, dan sedikit pada malam
hari. Karena hal ini berpengaruh pada jam biologis tubuh anda
(circadian rhythm).
• Hindari makan berat, alcohol, rokok sebelum tidur. Usahakan
makanan berat pada dua hingga tiga jam sebelum tidur.
• Pada tempat tidur hanya melakukan kegiatan untuk tidur. Hindari
penggunaan tempat tidur untuk aktivitas lain, seperti menonton
televisi, bermain komputer, atau kegiatan lain yang dapat memicu
kegelisahan. 8
18
Universitas Sumatera Utara
atau buruk dilakukan dengan mengukur tujuh area yaitu kualitas
tidur subjektif, sleep latensi, durasi tidur, gangguan tidur. efisiensi
kebiasaan tidur, penggunaan obat tidur, dan disfungsi tidur pada
siang hari. Lima pertanyaan untuk pasangan tidur merupakan pilihan
ganda untuk mengetahui gangguan tidur yang dialami. Semua
pertanyaan singkat dan mudah dimengerti oleh orang dewasa. 23
19
Universitas Sumatera Utara
mekanismenya. Para peneliti hanya dapat membiarkan daya imajinasi
mereka bekerja dan menghasilkan sebuah postulat tentang siklus tersebut.
20
20
Universitas Sumatera Utara
Sel fotoreseptif pada retina mendeteksi adanya cahaya, kemudian
menyalurkan informasi menuju pusat SCN langsung melalui traktus
retinohipotalamikus dan secara tidak langsung melalui traktus
genikulohipotalamikus. Sepanjang hari, suprachiasmatic nucleus (SCN)
secara aktif memproduksi arousal signal yang mempertahankan kesadaran
dan menghambat dorongan untuk tidur. Pada malam hari, sebagai respon
pada keadaan gelap, terjadi feedback loop pada SCN yang diawali dengan
pengiriman sinyal untuk memicu produksi hormon melatonin yang
menghambat aktivitas SCN. Melatonin juga dapat memicu tidur dengan
cara menekan wake-promoting signal atau neuronal firing pada SCN
mengatur wake-sleep cycle melalui mekanisme termoregulator dengan
menurunkan core body temperature.18,21
21
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DEFINISI
OPERASIONAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
Keterangan:
22
Universitas Sumatera Utara
4.2. Variabel dan Definisi Operasional
4.2.1. Variabel Penelitian
1. Variabel independent (bebas) adalah aktivitas fisik.
2. Variabel dependent (terikat) adalah kualitas tidur
23
Universitas Sumatera Utara
Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang terhadap tidur.
Cara ukur : Wawancara
Alat ukur :
Kuisioner, pertanyaan yang diajukan sebanyak 9
pertanyaan dengan 4 pilihan jawaban.
Hasil ukur :
o Kualitas tidur baik (skor global < 5)
o Kualitas tidur buruk (skor global > 5)
Skala pengukuran : Ordinal
24
Universitas Sumatera Utara
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.3.1. Populasi
25
Universitas Sumatera Utara
4.3.2. Sampel
Kriteria ekslusi :
a. Tidak hadir saat pengambilan data
b. Siswa dengan riwayat dengan penyakit medis obstructive sleep
apnea, central sleep apnea, sleep-related asthma, angina
nocturnal, gagal jantung kongestif, sleep-related
gastroesofageal reflux, pruritus, dan osteoartritik.
c. Siswa dengan riwayat penggunaan obat-obatan, narkoba, dan
alkohol
26
Universitas Sumatera Utara
P1 – P2 = 0,25
P1 = proporsi pada kelompok yang nilainya merupakan judgement
peneliti = 0,75
Q1 = 1-P1 = 0,25
P = proporsi total = (P1+P2)/2 = 0,625
Q = 1-P = 0,375
27
Universitas Sumatera Utara
pertanyaan memiliki skor yang akan dihitung menjadi total
METs. Dan hasil instrument IPAQ adalah kategori aktivitas
fisik ringan, sedang, berat.
28
Universitas Sumatera Utara
standar baku. Terdapat 10 pertanyaan dalam PSQI. Pertanyaan
1 dan 3 untuk dimensi efisiensi kebiasaan tidur, pertanyaan 2
dan 5a untuk dimensi sleep latensi, pertanyaan 4 untuk dimensi
durasi tidur, pertanyaan 5b-5j untuk dimensi masalah selama
tidur, pertanyaan 6 untuk dimensi penggunaan obat tidur,
pertanyaan 7 dan 8 untuk dimensi disfungsi tidur pada siang
hari, pertanyaan 9 untuk dimensi kualitas tidur subjektif, dan
pertanyaan 10 untuk mengkaji apabila responden memiliki
teman tidur.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
𝐽𝑎𝑚 𝑇𝑖𝑑𝑢𝑟 𝑆𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑀𝑎𝑙𝑎𝑚
𝑥 100%)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑖 𝐴𝑡𝑎𝑠 𝑇𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡 𝑇𝑖𝑑𝑢𝑟 𝑆𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑀𝑎𝑙𝑎𝑚
Komponen 5 Total skor no 5b hingga 5j
(0=0; 1-9=1; 10-18=2; 19-27=3)
29
Universitas Sumatera Utara
Validitas penelitian dari PSQI sudah teruji. Instrumen
ini menghasilkan 7 skor yang sesuai dengan domain atau area
yang disebutkan sebelumnya. Tiap domain nilainya berkisar
antara 0 (tidak ada masalah) sampai 3 (masalah berat). Nilai tiap
komponen kemudian dijumlahkan menjadi skor global antara 0-
21. Skor global > 5 dianggap kualitas tidur yang buruk. PSQI
memiliki konsistensi internal dan koefisien reliabilitas
(Cronbach’s Alpha) 0,83 untuk tujuh komponen tersebut.
Data yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah data kategori yang
berskala ordinal. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji chi square, jika
terdapat didalam sel nilai ekspektasi <5, maka akan dianalisis dengan
Kolmogorov-smirnoff. Derajat kemaknaan apabila p<0,05. Uji korelasi
menggunakan uji korelasi pearson (uji parametrik) atau spearman (uji
non-parametrik) dan mempunyai makna r sebagai berikut:
30
Universitas Sumatera Utara
4.6. Perencanaan Waktu dan Alur Penelitian
31
Universitas Sumatera Utara
4.6.2. Alur Penelitian
Mulai
Rumusan Masalah
Survei awal
Penentuan
kuesioner
Pengumpulan data
Pengolahan data
Analisa data
Hasil
Kesimpulan
Selesai
32
Universitas Sumatera Utara
BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1.Hasil Penelitian
33
Universitas Sumatera Utara
5.1.3. Gambaran aktivitas fisik siswa SMA Negeri 1 Medan
Tabel 5. 2 Tingkat aktivitas fisik
pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Medan
70
60
50
40
71 orang
30 64,5%
20
28 orang
10 25,5%
11 orang
10%
0
Aktivitas Fisik Ringan Aktivitas Fisik Sedang Aktivitas Fisik Berat
Gambar 5. 1 Distribusi responden menurut aktivitas fisik
34
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5. 3 Karakteristik data demografi terhadap aktivitas fisik
pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Medan
Berdasarkan Tabel 5.5 dan sesuai hasil penilaian skor IPAQ dari 110
orang responden, siswa dengan jenis kelamin laki-laki, sebagian besar
memiliki aktivitas fisik sedang yaitu 26 orang (23,6%) dan 45 siswa
perempuan memiliki aktivitas fisik sedang (40,9%).
Sebagian besar siswa berusia 13 tahun hanya dijumpai satu orang
siswa yang memiliki aktivitas fisik sedang (0,9%), 1 orang siswa berusia 14
tahun hanya dijumpai satu orang siswa yang memiliki aktivitas fisik sedang
(0,9%), 25 orang siswa berusia 15 tahun memiliki aktivitas fisik sedang
(22,7%) dan 44 orang siswa berusia 16 tahun memiliki aktivitas fisik
sedang (40,0%).
35
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil penelitian pada seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1
Medan, terdapat 53 siswa dengan kualitas tidur baik (48,2%), dan 57 siswa
dengan kualitas tidur buruk (51,8%).
36
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5. 6 Karakteristik data demografi terhadap kualitas tidur
pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Medan
Pada Tabel 5.6, dan sesuai hasil penilaian skor PSQI dari 110 orang
responden, siswa dengan jenis kelamin laki-laki sebagian besar memiliki
kualitas tidur baik yaitu 28 siswa (25,5%) dan 40 siswa perempuan sebagian
besar memiliki kualitas tidur buruk (36,4%).
Sebagian besar siswa berusia 13 tahun hanya dijumpai 1 orang siswa
yang memiliki kualitas tidur buruk (0,9%), 1 orang siswa berusia 14 tahun
memiliki kualitas tidur baik (0,9%), 22 orang siswa berusia 15 tahun
memiliki kualitas tidur buruk (38,6%), 36 orang siswa berusia 16 tahun
memiliki kualitas tidur baik (32,7%).
5.1.5. Hubungan aktivitas fisik dan kualitas tidur pada siswa SMA
Negeri 1 Medan
Tabel 5. 7 Hasil tabulasi silang antara aktivitas fisik dengan kualitas
tidur pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Medan
Kualitas Tidur
Aktivitas
Baik Buruk Total p- value
Fisik
n % n %
Ringan 0 0,0 11 10,0 11
Sedang 36 34,2 35 31,8 71
0,002
Berat 17 13,5 11 10,0 28
Total 53 48,2 57 51,8 110
37
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 5.7. tersebut dapat dilihat bahwa 17 siswa dengan
aktivitas fisik berat lebih banyak memiliki kualitas tidur yang baik (13,5%),
36 siswa dengan aktivitas fisik sedang lebih banyak memiliki kualitas tidur
yang baik (34,2%), dan 11 siswa dengan aktivitas fisik ringan memiliki
kualitas tidur yang buruk (10,0%). Hasil uji statistik chi square dari
penelitian ini menunjukkan hasil p-value = 0,002 (p-value < 0,05). Hasil
menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik
dengan kualitas tidur.
Variabel r p
Aktivitas Fisik -0,265 0,005
Pada tabel 5.8, bahwa variabel aktivitas fisik didapatkan korelasi lemah
(r = -0,265), sehingga semakin berat aktivitas fisik seseorang maka
semakin baik kualitas tidurnya dan secara statistik didapatkan bermakna
p=0,005 (p-value<0,05).
Kualitas Tidur
Aktivitas p-
Baik Buruk PR (CI 95%)
Fisik value
n % n %
Ringan 0 0,0 11 10,0 pembanding
Sedang 36 34,2 35 31,8 0,002 0,493 (0,389-0,624)
Berat 17 13,5 11 10,0 0,001 0,393 (0,248-0,623)
Total 53 48,2 57 51,8
Tabel 5.9 menunjukkan bahwa seseorang dengan aktivitas fisik sedang
berpengaruh 0,493 (CI95% 0,389-0,624) kali dapat mempengaruhi kualitas
tidur buruk dibandingkan aktivitas ringan dan seseorang dengan aktivitas
berat mempunyai kemungkinan 0,393 (CI95% 0,248-0,623) mempengaruhi
kualitas tidur buruk dibandingkan aktivitas ringan. Maka, aktivitas fisik
merupakan faktor protektif terhadap kualitas tidur buruk.
38
Universitas Sumatera Utara
5.2. Pembahasan
5.2.1. Analisis Univariat
SMA Negeri 1 Medan terletak di Jl. Teuku Cik Ditiro No.1, Madras
Hulu, Medan Polonia, Kota Medan, Sumatera Utara. Penelitian ini meliputi
110 siswa kelas XI yang berumur 13 tahun hingga 16 tahun.
39
Universitas Sumatera Utara
akan mencapai fase plateau pada usia 15 hingga 17 tahun.33,34 Pendidikan
jasmani, kegiatan ekstrakulikuler, aktivitas fisik saat istirahat, maupun
aktivitas di luar sekolah, seperti berjalan, pekerjaan rumah juga berpengaruh
untuk mencukupi kebutuhan fisik remaja.34
40
Universitas Sumatera Utara
5.2.2. Analisis Bivariat
41
Universitas Sumatera Utara
interpersonal seperti tekanan sosial termasuk ketakutan, kecemasan, dan
rangsangan emosional) mempunyai hubungan signifikan dengan kualitas
tidur selain daripada efek cahaya dari layar.43,44
42
Universitas Sumatera Utara
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan berdasarkan hasil penelitian ini, adalah sebagai
berikut :
1. Siswa kelas XI SMA Negeri 1 Medan memiliki tingkat aktivitas fisik
ringan 25,5%, aktivitas fisik sedang 64,5%, dan aktivitas fisik berat
10,0%.
2. Siswa kelas XI SMA Negeri 1 Medan memiliki gambaran kualitas tidur
buruk 51,8% dan kualitas tidur baik 48,2%.
3. Ada hubungan bermakna antara aktivitas fisik dan kualitas tidur dengan
nilai p = 0,002.
4. Aktivitas fisik semakin berat maka semakin baik kualitas tidurnya dan
secara statistik memiliki korelasi lemah dan hasil yang bermakna
(r=-0,265, p=0,005).
6.2. Saran
Oleh karena terdapat hubungan aktivitas fisik dengan kualitas tidur maka
disarankan :
1. Remaja dianjurkan untuk rutin melakukan aktivitas fisik baik di rumah
maupun sekolah.
2. Bagi sekolah, untuk memfasilitasi aktivitas fisik (saat pelajaran olah raga,
istirahat, sepulang sekolah atau kegiatan ekstrakulikuler). Serta tetap
membimbing dan memberikan motivasi kepada para siswa agar tetap
semangat.
3. Penelitian selanjutnya disarankan untuk melihat faktor lain yang
mempengaruhi aktivitas fisik dan kualitas tidur seseorang. Psikologis
seperti emosi dan perilaku (pengaruh penggunaan media sosial) dan
biologis (perubahan maturitas tubuh, jenis kelamin, usia) dapat menjadi
saran untuk penelitian lebih lanjut mengenai faktor yang mempengaruhi.
43
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
44
Universitas Sumatera Utara
Physical Activity in Asian Adolescents: A Literature. Nurse Media Journal
of Nursing [Internet]. 2012 (cited 2016 May 16) : 2(12) : 451-66.
Available from:
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/medianers/article/view/3976
16. Research Gate. Guidelines for Data Processing and Analysis of the
International Physical Activity Questionnaire (IPAQ). International
Physical Activity Questionnaire [Internet]. 2005 Nov [Cited 2016 May 7].
Available from research gate:
https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:veg3x81EXVYJ
:https://www.researchgate.net/file.PostFileLoader.html%3Fid%3D56f92d
66615e27d49a658031%26assetKey%3DAS%253A344600888791041%2
5401459170662924+&cd=2&hl=en&ct=clnk&client=safari.
17. Sherwood, L. Buku fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi 8. Jakarta:
EGC;2014.
18. Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry.
Behavior Sciences/Clinical Psychiatry. 10th ed. Lippincott Williams &
Wilkins; 2007. p. 210-16.
19. Carskadon MA, Dement WC. Principles and practice of sleep medicine.
Monitoring and staging human sleep. 2011: 5: 16-26.
20. Guyton, Hall J.E. Buku ajar fisiologi kedokteran: Guyton. Edisi 12.
Jakarta: EGC; 2013.
21. Pinel, John P.J. Biopsychology. 8th ed. Boston: Pearson Education Inc;
2011. p. 356-69.
22. Hirshkowitz M, et al. National Sleep Foundation’s sleep time duration
recommendations: methodology and results summary. Sleep Health:
Journal of the National Sleep Foundation. 2015; 1: 40–43. Available from:
http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2352721815000157
23. Buysse D, Reynolds CF, Monk TH, Berman SR, Kupfer DJ. The
Pittsburgh Sleep Quality Index: A New Instrument for Psychiatric Practice
and Research. Psychiatric Research [Internet]. 1989 (cited 2016 May
15): 28 : 193-213.
24. Corvallis, Ore. Study: Physical activity impacts overall quality of sleep.
Oregon State University [Internet]. 2011 (cited 2016 May 14). Available
from: http://oregonstate.edu/ua/ncs/archives/2011/nov/study-physical-
activity-impacts-overall-qu
25. Young S N. How to increase serotonin in the human brain without drugs. J
Psychiatry Neurosci [Internet]. 2007 (cited 2016 May 16): 32(6):394-99.
Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2077351/
26. Carlson NR. Foundations of Physiological physiology. 6th ed. Pearson
Education Inc; 2005. p. 252-54.
27. Reiter RJ, Tan D, Terron MP, Flores LJ, Czarnocki Z. Melatonin and its
metabolites: new findings regarding their production and their radical
scavenging actions [Internet]. Acta Biochimia Polonica. 2007 (cited 2016
May 16): 54 (1): 1-9. Available from:
http://www.actabp.pl/pdf/1_2007/1s.pdf
28. Fredline C. Pengaruh irama sirkadian terhadap jumlah osteoblas tulang
45
Universitas Sumatera Utara
alveolar marmot [skripsi]. Surabaya : Universitas Airlangga; 2012.p. 10.
29. Sastroasmoro, Sudigdo. Dasar – dasar Metode Penelitian Klinis. 2014.
Jakarta: Sagung Seto .
30. Sopiyudin M. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. 2013. Jakarta:
Salemba Medika.
31. Apriana Wieke. Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kualitas Tidur Remaja
di Yogyakarta [skripsi]. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada; 2015.
32. Telford RM, Telford RD, Olive LS, Chrochrane T, Davey R. Why Are
Girls Less Physically Active than Boys? Findings from the LOOK
Longitudinal Study. PLoS ONE [Internet]. 2016 (cited 2016 Dec 3): 11(3):
e0150041. Available from:10.1371/journal.pone.0150041
33. Erlandson MC, Sherar LB, Mosewich AD, Kowalski KC, Baily DA,
Baxter-Jones ADG. Does Controlling for Biological Maturity Improve
Physical Activity Tracking? Med. Sci. Sports Exerc [Internet]. 2011 (cited
2016 Dec 4): 43 (5): 200-207. Available from:
http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.668.5116&rep=
rep1&type=pdf
34. Biddle SJH, Gorely T, Stensel DJ. Health-enhancing physical activity and
sedentary behaviour in children and adolescents. Journal of Sports
Sciences [Internet]. 2004 [cited 2016 Dec 4]:22(8): 679-701. Available
from:
http://tandfonline.com/doi/abs/10.1080/02640410410001712412?scroll=to
p&needAccess=true&journalCode=rjsp20
35. Arber S, Bote M, Meadows R. Gender and Socio-Economic Patterning of
Self-Reported Sleep Problems in Britain. Social Science & Medicine
[Internet]. 2009 [cited 2016 Dec 4]:281-289. Available from:
http://epubs.surrey.ac.uk/804131/
36. Johnson eo, Rofh T, Schutz L, Breslau N. Epidemiology of DSM-IV
Insomnia in Adolescence: Lifetime Prevalence, Chronicity, and an Emergent
Gender Difference. PEDIATRICS [Internet]. 2006 [cited on 2016 Dec 2];
117(2) Available from:
http://pediatrics.aappublications.org/content/117/2/e247.long
37. Sharma P, Malhotra C, Taneja DK, Saha R. Problems Related to
Menstruation Amongst Adolescent Girls. Indian Journal of Pediatrics
[Internet]. 2008 [cited 2016 Dec 3]:75. Available from:
http://link.springer.com/article/10.1007/s12098-008-0018-5
38. Chung KF, Cheung M. Sleep-Wake Patterns and Sleep Disturbance among
Hong Kong Chinese Adolescents. SLEEP [internet]. 2008 (cited 4 Dec
2016);31:2. Available from:
http://www.journalsleep.org/Articles/310204.pdf
39. Spear LP. The adolescent brain and age-related behavioral manifestations.
Neuroscience and Biobehavioral Reviews [Internet]. 2000 [cited 2016 Dec
3]:24:417–463. Available from:
https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0149-7634(00)00014-2
40. Fakihan A. Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kualitas Tidur Pada Lanjut
Usia [skripsi]. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.2016
46
Universitas Sumatera Utara
41. Brand S, Gerber M, Beck J, Hatzinger M, Puhse U, Trachlser EH. High
Exercise Levels Are Related to Favorable Sleep Patterns and
Psychological Functioning in Adolescents: A Comparison of Athletes and
Controls. Journal of Adolescent Health 46 [Internet]. 2010 [cited 2016
Nov 30 ]. 133–141. Available from:10.1016/j.jadohealth.2009.06.018
42. Dahl RE, Lewin DS. Pathways to Adolescent Health: Sleep Regulation
and Behavior [Internet]. JAdolesc Health. 2002 (cited 2016 Nov 19):
31:175–184. Available from: http://www.jahonline.org/article/S1054-
139X(02)00506-2/abstract
43. White AG, Buboltz W, Igou F. Mobile Phone Use and Sleep Quality and
Length in College Students. International Journal of Humanities and
Social Science. [cited 2016 Dec 4]1:18. Available from:
http://www.ijhssnet.com/journals/Vol_1_No_18_Special_Issue/7.pdf
44. Demircki K, Akgönül M, Akipinar B. Relationship of smartphone use
severity with sleep quality, depression, and anxiety in university students.
Journal of Behavioral Addictions [Internet]. 2015[cited 2016 Dec 4]: 4(2):
85–92.Available from:
http://www.akademiai.com/doi/pdf/10.1556/2006.4.2015.010
47
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1
CURRICULUM VITAE
Riwayat Organisasi :
1. Sekretaris Divisi Pengabdian Masyarakat Tim Bantuan Medis FK USU
2015-2016
Kepada,
Adik-adik Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Medan
Peneliti,
Vinalola Vera V M.
LEMBAR PERSETUJUAN
Medan, 2016
Responden,
( )
menanyakan kepada anda tentang waktu yang anda habiskan untuk aktif secara fisik
menganggap diri anda sebagai orang yang aktif. Pikirkanlah aktivitas yang anda
kerjakan saat anda bekerja, sebagai bagian dari pekerjaan rumah dan halaman,
perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, dan dalam waktu luang anda pada saat
yang kuat dan membuat tarikan nafas anda lebih cepat dari normal.
fisik sedang dan membuat tarikan nafas anda sedikit lebih cepat dari normal.
III: PEKERJAAN RUMAH, PERAWATAN RUMAH, DAN PERAWATAN KELUARGA Jenis Kegiatan
Seberapa sering anda melakukan aktivitas fisik berat seperti
mengangkat benda berat seperti tabung gas biru, memotong
7 kayu, atau mencangkul di kebun atau dalam rumah?
IV: REKREASI OLAH RAGA DAN AKTIVITAS FISIK DI WAKTU SANTAI Jenis Kegiatan
Seberapa sering anda melakukan aktivitas berjalan pada saat
santai anda?
9
Pertanyaan berikut berkaitan dengan kebiasaan tidur anda selama satu bulan
terakhir. Jawaban anda akan menggambarkan apa yang terjadi dalam sebagian
besar malam dan hari sebulan terakhir.
Mohon menjawab seluruh pertanyaan.
……………Alasan: ……………………..…………..
2. Berapa menit yang anda butuhkan untuk mulai tertidur setiap malam?
……………Alasan: ……………………..…………..
……………Alasan: ……………………..…………..
……………Alasan: ……………………..…………..
…………………….
5. Dalam satu bulan terakhir, berapa sering anda mengalami kesulitan untuk tertidur, karena....
a. Tidak dapat tertidur dalam 30 menit
sejak berbaring
b. Terbangun di tengah malam atau terlalu
dini
c. Terbangun untuk ke toilet
d. Kesulitan bernapas
e. Batuk atau mengorok
f. Kedinginan di malam hari
g. Kepanasan di malam hari
h. Mimpi buruk
i. Terasa nyeri
j. Alasan lain………………….
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
LAKI-LAKI 45 40,9 40,9 40,9
Valid PEREMPUAN 65 59,1 59,1 100,0
Total 110 100,0 100,0
Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
13 1 ,9 ,9 ,9
14 1 ,9 ,9 1,8
Valid 15 38 34,5 34,5 36,4
16 70 63,6 63,6 100,0
Total 110 100,0 100,0
Statistics
Usia
Valid 110
N
Missing 0
Mean 15,61
Std. Deviation ,560
Aktivitas Fisik
Aktivitas Fisik
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Kualitas Tidur
Kualitas Tidur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
BAIK 53 48,2 48,2 48,2
Valid BURUK 57 51,8 51,8 100,0
Total 110 100,0 100,0
Kualitas Tidur
Valid 110
N
Missing 0
Mean 6,18
Std. Deviation 2,887
Alasan bangun
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
kebiasaan 37 33,6 33,6 33,6
kewajiban 56 50,9 50,9 84,5
Valid
orang tua,alarm 17 15,5 15,5 100,0
Total 110 100,0 100,0
SUBJEKTIF
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Sangat bagus 14 12,7 12,7 12,7
Cukup bagus 77 70,0 70,0 82,7
Valid Cukup buruk 17 15,5 15,5 98,2
Sangat buruk 2 1,8 1,8 100,0
Total 110 100,0 100,0
LATENSI
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
<15 menit 47 42,7 42,7 42,7
16-30 menit 34 30,9 30,9 73,6
Valid 31 - 60 menit 17 15,5 15,5 89,1
>60 menit 12 10,9 10,9 100,0
Total 110 100,0 100,0
DURASI
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
>7 jam 55 50,0 50,0 50,0
Valid
6 - 7 jam 42 38,2 38,2 88,2
EFISIENSI
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
> 85% 66 60,0 60,0 60,0
75% - 84% 23 20,9 20,9 80,9
Valid 65% - 74% 15 13,6 13,6 94,5
< 65% 6 5,5 5,5 100,0
Total 110 100,0 100,0
GANGGUAN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Total skor 0 8 7,3 7,3 7,3
Total skor 1 - 9 75 68,2 68,2 75,5
Valid Total skor 10 - 18 26 23,6 23,6 99,1
Total skor 19 - 27 1 ,9 ,9 100,0
Total 110 100,0 100,0
OBAT
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
tidak pernah 108 98,2 98,2 98,2
Valid <1x dalam seminggu 2 1,8 1,8 100,0
Total 110 100,0 100,0
DISFUNGSI
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Total skor 0 12 10,9 10,9 10,9
Total skor 1-2 39 35,5 35,5 46,4
Valid Total skor 3-4 33 30,0 30,0 76,4
Total skor 5-6 26 23,6 23,6 100,0
Total 110 100,0 100,0
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 12,170a 2 ,002
Likelihood Ratio 16,414 2 ,000
N of Valid Cases 110
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kualitas Tidur ,141 110 ,000 ,945 110 ,000
Aktivitas Fisik ,141 110 ,000 ,824 110 ,000
a. Lilliefors Significance Correction
Correlations
Aktivitas Fisik Kualitas Tidur
Correlation Coefficient 1,000 ,265**
Aktivitas Fisik Sig. (2-tailed) . ,005
N 110 110
Spearman's rho
Correlation Coefficient ,265** 1,000
Kualitas Tidur Sig. (2-tailed) ,005 .
N 110 110
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 9,942a 1 ,002
Continuity Correctionb 7,990 1 ,005
Likelihood Ratio 14,041 1 ,000
Fisher's Exact Test ,002 ,001
N of Valid Cases 82
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,83.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
For cohort Kualitas Tidur =
,493 ,389 ,624
BURUK
N of Valid Cases 82
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 11,839a 1 ,001
Continuity Correctionb 9,499 1 ,002
Likelihood Ratio 15,902 1 ,000
Fisher's Exact Test ,001 ,000
N of Valid Cases 39
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,79.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
For cohort Kualitas Tidur =
,393 ,248 ,623
BURUK
N of Valid Cases 39