UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
FAKULTASKEDOKTERAN
LHOKSEUMAWE 2017/2018
Jl. H. Meunasah Uteun Kot Cunda, Lhokseumawe – Aceh
Telp/ Fax: +62645 40549. Email: info@pspd.unimal.ac.id
ii
Blok 4.1 Penyakit Tropis dan Global 2017/2018
Tim penyusun
Blok 4.1 Penyakit Tropis dan Global
Editor : Nilawati,Amd
ii
Blok 4.1 Penyakit Tropis dan Global 2017/2018
iii
Blok 4.1 Penyakit Tropis dan Global 2017/2018
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil ‘alamin, segenap puji dan syukur kita panjatkan kehadiratAllah SWT
atas tersusunnya Buku Panduan Blok 4.1 untuk tutor dan mahasiswa pada tahun akademik
2017/2018. Panduan ini digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan berbagai aktivitas
pembelajaran di Blok 4.1 sesuai dengan jadwal kegiatan akademik yang terdapat di dalamnya. Selain
itu di dalam buku ini terdapat 6 skenario yang akan digunakan sebagai trigger dalam diskusi tutor.
Terima kasih, kami sampaikan kepada tim yang telah menyusun buku panduan ini dan para
kontributor. Akhir kata, semoga buku ini bermanfaat dan dapat dipedomani agar aktivitas
pembelajaran blok berjalan dengan baik. Kami juga menyadari bahwa kemungkinan masih ada
kekurangan dalam penyusunan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami
perlukan.
iv
Blok 4.1 Penyakit Tropis dan Global 2017/2018
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
penyakit tropis ini dengan tujuan agar mahasiswa mampu menjelaskan secara
epidemiologis dan melakukan pengeloloaan yang mencakup usaha-usaha promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif serta upaya pemberantasan penyakit tropis melalui
pendekatan kedokteran keluarga di layanan primer.
KARAKTERISTIK MAHASISWA
Mahasiswa yang dapat mengikuti pembelajaran pada blok ini adalah mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh angkatan 2014 yang telah
mengikuti blok 1.1 sampai 3.6.
METODE PEMBELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran
1. Tutorial.
Diskusi kelompok dengan tutor dijadwalkan 2 x seminggu. Jika berhalangan hadir
karena sesuatu hal, mahasiswa yang bersangkutan harus menginformasikan kepada
tutor dalam waktu 2 x 24 jam
2. Praktikum
Kegiatan yang dilakukan di laboratorium, yang bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman tentang teori.
3. Diskusi Pleno
Tujuan dari diskusi ini untuk mempersamakan dan membandingkan proses
pembelajaran kelompok untuk mencegah adanya kelompok yang mengambil jalur
yang salah. Kelompok dapat mengajukan masalah yang belum terpecahkan dan
fasilitator akan mengarahkan diskusi. Kegiatan ini diadakan setiap minggu dan di
hadiri oleh pakar yang terkait.
4. Kuliah Pengantar
Kuliah yang diberikan oleh pakar, yang bertujuan untuk memberikan pedoman kepada
mahasiswa dalam mempelajari suatu topik.
5. Konsultasi dengan fasilitator / instruktur / pakar
Konsultasi dengan pakar apabila diperlukan dengan membuat perjanjian sebelumnya.
6. Belajar Mandiri
Sebagai seorang pelajar dewasa, anda diharapkan untuk melakukan belajar mandiri,
suatu keterampilan yang penting untuk karir anda kedepan dan perkembangannya.
Keterampilan ini meliputi mengetahui minat anda sendiri, mencari informasi yang
lebih banyak dari sumber pembelajaran yang tersedia, mengerti informasi dengan
menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda dan berbagai aktivitas, menilai
pembelajaran anda sendiri dan mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran selanjutnya.
Tidaklah cukup belajar hanya dari catatan kuliah atau buku teks. Belajar sendiri adalah
ciri yang penting pada pendekatan PBL dan belajar harus dianggap sebagai perjalanan
yang tiada akhir tanpa batas untuk memperoleh informasi.
Log book digunakan sebagai catatan pembelajaran secara mandiri.
B. Sumber Pembelajaran.
Sumber pembelajaran berupa :
1. Buku teks
2. Majalah dan jurnal
3. Internet (e-library)
4. Nara Sumber
5. Laboratorium
C. Media Instruksional
Media instruksional yang digunakan
1. Panduan tutorial (Students Guide)
2. Penuntun Praktikum
3. CD Rom
4. Preparat dan peraga praktikum
5. Panduan skills lab
EVALUASI MAHASISWA
NO KOMPONEN BOBOT
1 Penilaian Tutorial 20%
2 Ujian Praktikum 20%
3 Ujian Tulis (MCQ,PAQ) 60%
Ketentuan :
1. Mahasiswa yang akan mengikuti ujian tulis/praktikum harus mengikuti
persyaratan berikut :
a. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi tutorial 80 %
b. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusipleno 80%
c. Minimal kehadiran dalam kegiatan Praktikum 100%
d. Minimal kehadiran dalam Kuliah Pengantar 80%
2. Daftar nama mahasiswa yang berhak mengikuti ujian tulis akhir blok akan
didasarkan atas persyaratan dalam butir 1.
3. Tutor wajib memberikan tugas akademik bagi mahasiswa yang tidak hadir
mengikuti tutorial sebagai pengganti ketidakhadiran. Bentuk tugas akademik
adalah tugas dalam bentuk tulisan yang relevan dengan tujuan pembelajaran
pada skenario dari tutorial yang tidak dihadiri.
4. Apabila tidak lulus dalam ujian tulis, mahasiswa mendapat kesempatan untuk
ujian remedial satu kali pada blok bersangkutan. Jika masih gagal, mahasiswa
yang bersangkutan harus mengulang blok
5. Ketentuan penilaian berdasarkan peraturan akademik program Studi
kedokteran Unimal tahun 2009
Nilai Angka Nilai Mutu Angka Mutu Sebutan Mutu
80-100 A 4 Sangat Baik
70-79 B 3 Baik
60-69 C 2 Cukup
50-59 D 1 Kurang
0-49 E 0 Sangat Kurang
KP 2.Pengendalian TB dan
permasalahannya dimasyarakat
4.1.2.2 dr.Indra Buana,Sp.P 18/9/17 7.30-8.20
II KP 3.Program pemberantasan Lepra
di Indonesia
4.1.2.3 dr.Salmah Sofyan,Sp.KK 19/9/17 7.30-8.20
Leptospirosis
11.30 - 12.20 Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri
VI
12.30 – 13.20 ISTIRAHAT
13.30 – 14.20 Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri
14.20 – 15.10 Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri
15.10 – 16.00 Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri
MINGGU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT
KE JAM
23/10/17 24/10/17 25/10/17 26/10/17 27/10/17
07.30 – 08.20 Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri
08.30 – 09.20 Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri
09.30 – 10.20 Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri
UJIAN BLOK REMEDIAL
10.30 – 11.20 Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri
11.30 - 12.20 Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri
VII 12.30 – 13.20 ISTIRAHAT
13.30 – 14.20 Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri
14.20 – 15.10 Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri
15.10 – 16.00 Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri
11.30 - 12.20 Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri
13.30 – 14.20 Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri
14.20 – 15.10 Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri
15.10 – 16.00 Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri
MINGGU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT
KE JAM
16/10/17 17/10/17 18/10/17 19/10/17 20/10/17
07.30 – 08.20 Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri
08.30 – 09.20 Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri
09.30 – 10.20 Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri
UJIAN BLOK REMEDIAL
10.30 – 11.20 Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri
11.30 - 12.20 Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri
VII 12.30 – 13.20 ISTIRAHAT
13.30 – 14.20 Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri
14.20 – 15.10 Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri
15.10 – 16.00 Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri
Keterangan :
1.KP 4.1.x.y =Kuliah Pengantar Blok 4.1 ke x topik ke y
Kode
No Topik Praktikum Topik Klp Instruktur Tempat
Praktikum
Pratikum Entomologi
(Pemeriksaan jentik dan
1. vector) P.P.1 1-6 dr. Rizka Sofia,MKT Parasitologi
Pratikum Pembiakkan
larva dengan metode
2. Harada Mori P.P.2 1-6 dr.Rizka Sofia,MKT Parasitologi
DAFTAR REFERENSI
1. Mc Graw Hill. Current Medical, Diagnosis and Treatment, 40th ed, Tierney LM
(Eds), 2001 (ISBN 0-07-116332-8)
2. Braunwald. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 15th Ed, New York, 2001
(ISBN 0-07-116244-5)
3. Nainggolan L, Widodo D: Demam: Patofisiologu dan Penatalaksanaan, Bunga
Rampai Penyakit Infeksi, Wododo, Pohan (eds),Divisi Peny. Tropik dan Infeksi,
Departemen Ilmu Penyakit Dalam, FKUI, Jakarta. 1-11, 2004.
4. Darmansyah I dan Suherman SK: Penatalaksanaan demam, Bagian Farmakologi
dan IDI Cabang Jakarta, Jakarta
5. Brown HW. Basic Clinical Parasitology. Meredith Corporation, 1st edition since
1969, Appleton-Century-Croft. Educational Division, Meredith Corporation, New
York.
6. Zaman V. and LOH AK. Handbook of Medical Parasitology. ADIS Health Science
Press, New York, Tokyo, Mexico, Sydney, Auckland, Hong Kong, 1982.
7. WHO. Basic Laboratory Methods in Medical Parasitology. WHO Library Catalog
in Publication Data. Geneva, 1991 (ISBN 92-4-154410-4)
8. Jeffrey HC and Leach RM. Atlas of Medical Helminthology and Protozoology.
Churchill Livingstone, Edinburg, 1983.
9. Goodmen and Gilman. The Pharmacologal. 9th ed, New York, Mc Grow, 1996.
10. Farmacology & Therapy. edisi 4, 1995.
11. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. 5th ed. New York: McGraw-Hill
1999.
12. Baker FJ and Breach MR. Medical Microbiology Techniques. Butterworth,
London, 1980.
13. Davis BD, et al. Microbiology, 3rd edition. Harper and Row, Maryland, 1980.
14. Virella G. Microbiology and Infectious Diseases. 3rd Edition, Williams and
Williams, Tokyo, 1997.
15. Behrman RE, Kliegman RM and Jenson HB. Nelson textbook of pediatrics, 16th
ed. WB Saunders Co. Philadelphia, 2000.
16. Feigin RD and Cherry JD. Textbook of pediatric infectious diseases, 2 nd ed. WB
Saunders Co. Philadelphia, 1987.
17. Krugman S, Katz SL, Gershon AA and Wilfert CM. Infectious diseases of
children, 8th ed.
18. Mahan LK, Arlin M and Krauses. Food nutrition & diet therapy. Philadelphia, WB
Saunders Company, 8th, 1990.
19. Goodhartm RSME. Modern nutrition in health and disease. Lee Ferbeger,
Philadelphia, 2000.
20. Nasri NN. Epidemiology Dasar. Pt Rineke Cipta, Jakarta. 1997
Penyakit Tropis
Vektor
Emerging Disease
Pencemaran Lingkungan
Program Eliminasi
MODUL 1
PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN DAN PENYAKIT KARANTINA
SKENARIO
Pusingnya Kepala Puskesmas
Doni usia 5 tahun, dibawa ke puskesmas dengan gejala mencret yang
dialami sejak 3 hari yang lalu. Doni bukanlah pasien pertama yang datang dengan
keluhan tersebut. Diketahui bahwa kelurahan tempat tinggal Doni memang
menjadi perhatian puskesmas karena beberapa penyakit akibat lingkungan
teridentifikasi meningkat secara epidemiologi di sana. Selain diare juga
didapatkan kasus keracunan pestisida pada para petani.
Hasil survei perumahan dan lingkungan dari pemegang program di
puskesmas menunjukkan hasil yang kurang baik meliputi kondisi rumah sehat,
pengelolaan sampah, saluran pembuangan air limbah, sumber air bersih,
ketersediaan jamban, dan kebiasaan petani yang tidak menggunakan APD saat
penggunaan pestisida.
Puskesmas yang berada dekat pelabuhan laut ini, juga berperan aktif
bersama dengan kantor kesehatan pelabuhan setempat juga terlibat dengan
pengawasan penyakit karantina di pelabuhan. Pemerintah sudah memiliki standar
pengawasan dan pengelolaan bagi penyakit-penyakit karantina. Puskesmas lebih
meningkatkan upaya promotif dan preventif terkait penyakit berbasis lingkungan
terkait hal tersebut.
Bagaimana saudara menjelaskan berbagai faktor lingkungan seperti cerita di atas
dengan
terjadinya penyakit serta pengelolaannya?
MODUL 2
PENYAKIT TROPIS AKIBAT BAKTERI
SKENARIO:
Kok muncul lagi?
Dita, dokter muda yang sedang bertugas di puskesmas mendapatkan tugas untuk
mempresentasikan laporan kasus mengenai penyakit yang sedang KLB di puskesmas
yaitu difteri dan tifoid. Penyakit ini ditransmisikan melalui cara yang berbeda namun
oleh kelompok agen penyakit yang sama. Hal ini menjadi perhatian perhatian pihak
puskesmas karena seharusnya kasus ini tidak muncul lagi.
Sedangkan Reni memberikan penyuluhan kepada sekelompok penderita TB paru
tentang penularan dan kepatuhan terhadap pengobatan. Ketidakpatuhan pasien
terhadap pengobatan akan menyebabkan terjadinya resistensi obat. Sehingga PMO
diharapkan harus berperan aktif.
MODUL 3
PENYAKIT TROPIS AKIBAT VIRUS
Skenario
MODUL 4
PENYAKIT TROPIS PARASIT
SKENARIO
Kisah Kasus di Kepulauan
MODUL 5
PENYAKIT TROPIS KONTAK LANGSUNG
SKENARIO :
Nasib “ Sang Istri”
Seorang wanita 35 tahun datang ke dokter dengan keluhan adanya luka
melepuh berwarna kemerahan pada kemaluannya. Luka berwarna kemerahan
disertai dengan rasa seperti terbakar dan sakit saat buang air kecil. Awalnya
muncul gelembung kecil berwarna bening dan kemudian pecah. Diketahui suami
pasien bekerja sebagai supir truk antar kota dan pernah ketahuan selingkuh
dengan PSK. Pada pemeriksaan didapatkan vesikel berkelompok dan ulkus-ulkus
kecil dangkal disekitar kemaluan pasien. Setelah melakukan serangkaian
pemeriksaan dokter menjelaskan bahwa penyakit ini merupakan penyakit Infeksi
Menular Seksual dan dokter menganjurkan pasien untuk melakukan pemeriksaan
HIV.
Setelah selesai melakukan pemeriksaan, dokter dikejutkan dengan pasien
di IGD yang datang dalam keadaan tidak sadarkan diri setelah digigit
segerombolan lebah saat mengambil madu dihutan. Dokter segera melakukan
penatalaksaan terhadap pasien.
Bagainama anda menjelaskan kedua kasus diatas?
MODUL 6
PENYAKIT TROPIS ZOONOSIS
SKENARIO:
Rabies Menyerang
Kepala Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah
mengatakan bahwa Kabupaten ini sudah ditetapkan status keadaan luar biasa
(KLB) rabies setelah adanya 11 kasus gigitan anjing rabies terhadap warga di desa
Pondok Kopi. Dari 11 orang warga tersebut satu di antaranya meninggal dunia
dan 10 orang lainnya saat ini masih dalam pantauan Dinas Kesehatan serta sudah
diberikan vaksin rabies.
Salah satu warga desa Pondok Kopi yang meninggal akibat rabies adalah
Pak Manan.
Ia adalah salah seorang yang membawa anjing pada acara berburu babi di
kawasan hutan sebelah. Namun sepulang berburu anjing tersebut menggigit anjing
lainnya dan juga Pak Wen serta beberapa warga lainnya. Di duga anjing Pak Wen
yang diketahui positif rabies, telah digigit oleh anjing lain yang terinfeksi virus
rabies pada waktu berburu.
Kasus penyakit zonosis seperti ini selalu ada setiap tahun di Kabupaten
Bener Meriah,
karena perilaku warga yang gemar memelihara anjing untuk berburu babi.
Penyakit lainnya seperti antraks dan flu burung juga masih terus dimonitor
keberadaannya. Sedangkan untuk rabies, tetap menjadi bagian dari program
surveillance penyakit menular disertai kegiatan preventif dan promotif yang
berkesinambungan untuk mencapai Indonesia bebas rabies tahun 2020.
Bagaimanakah saudara menjelaskan berbagai penyakit zoonosis seperti skenario
di atas beserta pengelolaannya
Lampiran 1
TIM PENGELOLA
BLOK 4.1 PENYAKIT TROPIS DAN GLOBAL
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
18/9/17 20/9/17 18/9/17 20/9/17 18/9/17 20/9/17 18/9/17 20/9/17 18/9/17 20/9/17 18/9/17 20/9/17
II dr.Juwita Sahputri dr.Meutia Kamalat Shah dr.Yuziani,M.Si dr.Sufri Halwi,M.Kes dr.Rizka Sofia,MKT dr.Mardiati,M.Ked(Ped),Sp.A
25/9/17 28/9/17 25/9/17 28/9/17 25/9/17 28/9/17 25/9/17 28/9/17 25/9/17 28/9/17 25/9/17 28/9/17
III dr.Juwita Sahputri dr.Meutia Kamalat Shah dr.Yuziani,M.Si dr.Sufri Halwi,M.Kes dr.Rizka Sofia,MKT dr.Mardiati,M.Ked(Ped),Sp.A
2/10/17 5/10/17 2/10/17 5/10/17 2/10/17 5/10/17 2/10/17 5/10/17 2/10/17 5/10/17 2/10/17 5/10/17
IV dr.Juwita Sahputri dr.Meutia Kamalat Shah dr.Yuziani,M.Si dr.Sufri Halwi,M.Kes dr.Rizka Sofia,MKT dr.Mardiati,M.Ked(Ped),Sp.A
9/10/17 12/10/17 9/10/17 12/10/17 9/10/17 12/10/17 9/10/17 12/10/17 9/10/17 12/10/17 9/10/17 12/10/17
V dr.Juwita Sahputri dr.Meutia Kamalat Shah dr.Yuziani,M.Si dr.Sufri Halwi,M.Kes dr.Rizka Sofia,MKT dr.Mardiati,M.Ked(Ped),Sp.A
16/10/17 19/10/17 16/10/17 19/10/17 16/10/17 19/10/17 16/10/17 19/10/17 16/10/17 19/10/17 16/10/17 19/10/17
VI dr.Juwita Sahputri dr.Meutia Kamalat Shah dr.Yuziani,M.Si dr.Sufri Halwi,M.Kes dr.Rizka Sofia,MKT dr.Mardiati,M.Ked(Ped),Sp.A
Lampiran 3
METODE SEVEN JUMP (TUJUH LANGKAH)
hipotetis dan mencegah masuk terlalu cepat ke penjelasanyang sangat detail. Dalam
konteks ini:
a. Hipotesis berarti dugaan yang dibuat sebagai dasar penalaran tanpa asumsi
kebenarannya, ataupun sebagai titik awal investigasi
b. Penjelasan berarti membuat pengenalan secara detail dan pemahaman,
dengantujuan untuk saling pengertian
Alasan
Ini merupakan langkah penting, yang mendorong penggunaan prior knowledge dan
memori serta memungkinkan mahasiswa untuk menguji atau menggambarkan
pemahaman lain; link dapat dibentuk antar item jika ada pengetahuan tidak
lengkapdalam kelompok. Jika ditangani dengan baik oleh tutor dan kelompok, langkah
ini akan membuat mahasiswa belajar pada tingkat pemahaman yang lebih dalam.
Output tertulis
daftar hipotesis atau penjelasan
Lampiran 4
6. Mengevaluasi secara teratur : apakah para mahasiswa puas dengan proses yang
sedang berlangsung, kemudian memberi saran untuk perbaikan
7. Mendorong mahasiswa untuk membuat persetujuan di antara mereka dalam hal
prosedur kerja, partisipasi, dan peran anggota kelompok
8. Mendorong anggota kelompok untuk menjadi anggota yang aktif
9. Membina kepemimpinan kelompok
10. Mengamati adanya masalah perilaku (Mahasiswa dominan, diam,dsb) dan
memecahkannya
11. Evaluasi proses diskusi, apakah mahasiswa puas dengan proses kerjasama yang
sedang berjalan
12. Memperhatikan efisiensi waktu