Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang,
Indonesia
Abstract
___________________________________________________________________
Obesity or being overweight will naturally have a greater internal pressure. The internal pressure can
easily push the fat tissue and internal organs become hernia. Hospital medical record in the Kudus
Regency in 2011 there were 321 inguinal hernia patients, and included in the top 20 diseases. The
purpose of this study was to determine the relationship between obesity and the incidence of inguinal
hernia in the Kudus Regency in 2012. This research is an analytical survey approach control case. The
group is the case in patients with inguinal hernia patients in Kudus Regency numbered 90 people. The
control group were patients with typhoid fever in Kudus Regency numbered 90 people. Sampling
technique by simple random sampling. The instrument used in this study is a questionnaire. Analysis
was performed by univariate, bivariate (chi square test with α = 0.05) and stratification (using the
Mantel Heanszel test). The results of this study indicated that there is a relationship between obesity and
the incidence of inguinal hernia (p value = 0.002, OR = 0.292, CI = 0.131 to 0.674). sex is confounding
in a relationship between obesity and the incidence of inguinal hernia (p value Mantel Haenszel 0,051).
Alamat korespondensi: ISSN 2252-6528
Gedung F1 Lantai 2 FIK Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: vera.nirwana@gmail.com
1
Vera Anik Agustina / Unnes Journal of Public Health 3 (3) (2014)
2
Vera Anik Agustina / Unnes Journal of Public Health 3 (3) (2014)
3
Vera Anik Agustina / Unnes Journal of Public Health 3 (3) (2014)
4
Vera Anik Agustina / Unnes Journal of Public Health 3 (3) (2014)
5
Vera Anik Agustina / Unnes Journal of Public Health 3 (3) (2014)
6
Vera Anik Agustina / Unnes Journal of Public Health 3 (3) (2014)
hubungan antara obesitas dengan kejadian hubungan antara obesitas dengan kejadian
hernia inguinalis menunjukkan bahwa merokok hernia inguinalis menunjukkan bahwa sembelit
bukan merupakan variabel perancu. Hasil uji bukan merupakan variabel perancu. Hasil uji
Mantel-Haenszel diperoleh nilai p = 0,002 Mantel-Haenszel diperoleh nilai p = 0,005
(<0,05). Pada analisis hubungan obesitas (<0,05). Pada analisis hubungan obesitas
dengan kejadian hernia inguinalis pada dengan kejadian hernia inguinalis pada
responden yang merokok mendapatkan nilai responden yang mengalami sembelit
OR=0,057. Sedangkan analisis hubungan mendapatkan nilai OR=0,200. Sedangkan
obesitas dengan kejadian hernia inguinalis pada analisis hubungan obesitas dengan kejadian
responden yang tidak merokok menghasilkan hernia inguinalis pada responden yang tidak
nilai OR = 0,395. mengalami sembelit menghasilkan nilai OR =
Hasil penelitian ini sejalan dengan 0,312.
penelitian Fahmi O Aram, 2009 merokok Sembelit merupakan faktor resiko
merupakan faktor resiko terjadinya hernia terjadinya hernia inguinalis. Pada saat sembelit
inguinalis. Merokok bukan faktor langsung tekanan intraabdomen meningkat karena
terjadinya hernia inguinalis, melainkan faktor mengedan sehingga terjadi penonjolan pada
penyebab batuk kronik yang menjadi faktor kanalis inguinalis yang merupakan saluran
terjadinya hernia inguinalis. Merokok juga oblik yang melewati bagian bawah dinding
merubah anatomi saluran napas, pada perokok anterior abdomen. Menurut penelitian Fahmi O
akan timbul perubahan pada fungsi paru-paru Aram dan menurut penelitian Mike S. L. Liem,
dengan segala macam gejala klinisnya. Hal ini 1997 sembelit merupakan faktor risiko
menjadi dasar utama terjadinya penyakit batuk terjadinya hernia inguinalis yang sejalan
kronik yang manjadi faktor risiko terjadinya dengan hasil penelitan ini.
hernia inguinalis, misalnya obstruksi paru
menahun, emfisema paru-paru dan bronchitis SIMPULAN
kronis (Sugeng D. Triswanto, 2007 : 61).
Analisis stratifikasi dengan Berdasarkan hasil penelitian tentang
memperhitungkan variabel batuk kronik pada hubungan antara obesitas dengan kejadian
hubungan antara obesitas dengan kejadian hernia inguinalis di Kabupaten Kudus dapat
hernia inguinalis menunjukkan bahwa batuk disimpulkan bahwa ada hubungan antara
kronik bukan merupakan variabel perancu. obesitas dengan kejadian hernia inguinalis di
Hasil uji Mantel-Haenszel diperoleh nilai p = RSUD Kabupaten Kudus. Obesitas merupakan
0,002 (<0,05). Pada analisis hubungan obesitas faktor protektif terjadinya hernia inguinalis.
dengan kejadian hernia inguinalis pada Jenis kelamin merupakan variabel perancu
responden yang mempunyai batuk kronik dalam hubungan antara obesitas dengan
mendapatkan nilai OR=0,571. Sedangkan kejadian hernia inguinalis.
analisis hubungan obesitas dengan kejadian
hernia inguinalis pada responden yang tidak DAFTAR PUSTAKA
mempunyai batuk kronik menghasilkan nilai
OR = 0,259. Adul, 2009, Obesitas,
Menurut penelitian case control Fahmi O http://adul2008.wordpress.com/2009/04/1
Aram, 2009 menemukan bahwa batuk kronik 1/obesitas/, diakses tanggal 3 Desember
2012.
menjadi faktor risiko terjadinya hernia
Arya, 2010, Hernia Inguinalis,
inguinalis. Penelitian tersebut sejalan dengan
http://exsimple.blogspot.com/2010/07/kti-
hasil penelitian ini. hernia-inguinalis.html, diakses tanggal 3
Analisis stratifikasi dengan Desember 2012.
memperhitungkan variabel sembelit pada
7
Vera Anik Agustina / Unnes Journal of Public Health 3 (3) (2014)