Anda di halaman 1dari 5

e-Journal AMJ (Aesculapius Medical Journal)

Vol. 3 No.1 | Pebruari | 2023 | Hal. 101 - 105

E ISSN: 2808-6848
ISSN: 2829-0712

Terbit: 28/02/2023

Gambaran Faktor Risiko pada Pasien Hernia Inguinalis di


RSUD Buleleng Tahun 2019-2020
I Gede Ryan Widhi Wirajaya1, Sri Ratna Dewi2, Sang Nyoman Suriana3
1
Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa
2
Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa
3
KSM Bedah Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani Gianyar
Email1: ryanwidhi72@gmail.com

Abstrak
Hernia inguinalis merupakan kondisi dimana isi perut mengalami penonjolan dari rongga normal yang
terjadi pada dinding abdomen di regio inguinalis. Hernia dibedakan menjadi hernia inguinalis lateralis, serta
hernia inguinalis medialis. Kejadian hernia dapat diakibatkan oleh faktor yang bisa dirubah seperti obesitas,
diabetes, merokok, penggunaan imunosupressant dan faktor yang tidak bisa dirubah yakni umur serta jenis
kelamin. Hernia disebabkan oleh kondisi yang menyebabkan meningkatnya intra-abdomen seperti konstipasi,
batuk kronis, mengangkat beban berat, serta keganasan abdomen atau melemahnya otot perut. Penelitian ini
bertujuan mengidentfikasi gambaran faktor risiko pada pasien hernia inguinalis di RSUD Buleleng. Metode
yang digunakan yakni deskriptif dan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 45 orang yang sudah
disesuaikan dengan kriteria eksklusi dan inklusi. Data penelitian dikumpulkan, diolah, dan disajikan dalam
bentuk tabel dan narasi secara deskriptif. Hasil dalam penelitian ini didapatkan mayoritas berada dalam
kelompok usia lansia akhir dalam rentang 56-65 tahun sebanyak 16 (35,6%) subjek, bekerja sebagai buruh
sebanyak 16 (35,6%) subjek, berdasarkan jenis kelamin adalah laki-laki yaitu sebanyak 43 (95,6%) subjek, dan
mempunyai riwayat batuk kronis sebanyak 31 (68,9%) subjek.
.
Kata Kunci: her nia inguinalis, faktor r isiko, RSUD Buleleng

Abstract

[Overview of Risk Factors in Inguinal Hernia Patients at Buleleng Hospital in 2019-2020]


An inguinal hernia is a protrusion of abdominal contents from a normal cavity that occurs in the
abdominal wall in the inguinal region. Hernias are divided into lateral inguinal hernias and medial inguinal
hernias. The incidence of hernia can be influenced by modifiable factors such as obesity, diabetes, smoking,
use of immunosuppressants and non-modifiable factors, namely age and gender. Hernias are caused by
conditions that cause an intra-abdominal increase such as chronic cough, constipation, heavy lifting, and
abdominal malignancy or weakness of the abdominal muscles. The aim of this study was to assess the
description of risk factors of inguinal hernia patients at Buleleng Hospital. The method used was descriptive
and a cross sectional approach. The number of samples in this study is 45 samples that has met the criteria.
Data obtained will be collected, processed, and presented in the form of tables and descriptive narratives. The
results in this study showed that the final elderly age group in the range of 56-65 years was 16 (35.6%)
subjects, working as laborers were 16 (35.6%) subjects, based on gender, 43 (95) were male. (6%) subjects,
and 31 (68.9%) subjects had a history of chronic cough.

Keywords: inguinal hernia, risk factors, Buleleng Hospital

PENDAHULUAN merupakan penyakit sistem cerna yang


Satu dari sekian penyakit tidak menempati posisi kedelapan dengan total
menular yang menimbulkan gejala kasus sebanyak 18.145 orang serta 273
penonjolan isi perut dari rongga normal meninggal karena kegagalan proses
disebut dengan hernia.(1) Menurut data pembedahan.(2) Menurut Profil Kesehatan
Kementrian Kesehatan Indonesia, hernia Bali tahun 2014 menunjukan hernia

Aesculapius Medical Journal | Vol. 3 No. 1 | Pebr uar i | 2023 Hal. 101
Gambaran Faktor Risiko pada Pasien Hernia Inguinalis di RSUD Buleleng Tahun 2019-2020

inguinalis masuk kedalam 10 teratas Islam Arafah didapatkan hasil bahwa 7 dari
penyakit pasien rawat inap pada RSUD 10 pasien yang memilikis aktifitas fisik
Provinsi Bali tahun 2014 sebanyak 1.126 berat terkait pekerjaan contohnya buruh,
kasus.(3) Berdasarkan data Dinas Kesehatan pekerja kuli, dan petani.(11) Pengetahuan
Provinsi Bali 2015 kasus hernia sebanyak masyarakat yang masih rendah terkait suatu
462 kasus, tahun 2016 meningkat menjadi penyakit menyebabkan masyarakat tidak
1.422 kasus, hal ini mengalami peningkatan tahu tindakan apa yang dapat dilakukan
selama dua tahun.(4) sebagai antisipasi penyakit, dan sejumlah
Hernia merupakan penonjolan pada orang tahu penyakit ini saat sudah
rongga tertentu melewati jaringan ikat tidak mengalami penyakitnya. Lain halnya
tebal yang kurang kuat pada rongga dengan individu sudah tahu, mereka paham
tersebut(5) Penonjolan ini terjadi tindakat apa yang mesti diperbuat agar
dikarenakan cacat kongenital atau akuistia mencegah sedini mungkin. Oleh karenanya,
(dapatan).(6) Berdasarkan penelitian di pengetahuan terkait kesehatan dalam
RSUD Raden Mattaher Jambi, kasus kasus kehidupan sehari hari tergolong penting.(10)
yang paling sering terjadi ialah hernia
inguinalis.(7) Hernia inguinalis yakni METODE
kondisi dimana komponen perut terlihat di Metode penelitian ini ialah deskriptif
sela paha daerah inguinalis.(7) Berdasarkan dan pendekatan cross sectional. Data yang
letak penonjolannya, hernia inguinalis dipakai yakni data sekunder meliputi data
dibedakan jadi dua yakni hernia inguinalis rekam medis pasien hernia inguinalis pada
lateralis dan medialis. Apabila tonjolan bulan Januari 2019 - Desember 2020.
dinding abdomen pada regio inguinal Penelitian ini bertujuan menggambarkan
lateral pembuluh epigastrika inferior faktor risiko kejadian hernia inguinalis
disebut sebagai hernia inguinalis lateralis.(8) dengan melakukan pengukuran secara
Sedangkan penonjolan yang melalui simultan dan bersamaan pada suatu
dinding inguinal posteromedial pada vasa populasi. Penelitian dilakukan pada bulan
epigastrika inferior dan dibatasi trigonum Agustus 2021 – Agustus 2022 di RSUD
Hasselbach disebut hernia inguinalis Buleleng. Seluruh pasien hernia inguinalis
medialis.(6) di RSUD Buleleng yang telah memenuhi
Beberapa faktor yang memengaruhi dengan kriteria inklusi yang berjumlah 45
kejadian hernia ialah fakor yang dapat orang merupakan subjek pada penelitian
dimodifikasi (seperti obesitas, DM), ini. Setelah pengumpulan data, data akan
perilaku merokok, serta konsumsi diolah serta distampilkan dalam bentuk
imunosupresan) dan yang tidak dapat tabel ataupun narasi secara deskriptif.
dimodifikasi (seperti umur serta jenis
kelamin). Usia lanjut lebih berisiko terkena HASIL
hernia karena melemahnya dinding otot Karakteristik Pasien Hernia Inguinalis
polos abdomen.(9) Penyakit hernia lebih Karakteristik pasien hernia
banyak terjadi pada laki – laki.(7) Sejumlah inguinalis dapat dilihat pada tabel 1.
faktor yang bisa menjadi penyebab Distribusi usia mayoritas termasuk kategori
terjadinya hernia ialah meningkatnya intra- lansia akhir yakni 16 subjek atau 35,6%
abdomen (akibat suatu penyakit seperti dari keseluruhan subjek. Jumlah paling
batuk kronis, konstipasi, ascites, dan sedikit yakni kelompok dewasa awal serta
keganasan abdomen serta mengangkat dewasa akhir sejumlah 3 subjek atau 6,7%
benda berat) dan kurang kuatnya otot dari keseluruhan subjek. Dari jenis
dinding perut (seperti kehamilan, prematur, kelamin, kejadian hernia lebih banyak
umur tua, prosedur insisi yang terjadi pada laki-laki yakni sejumlah 43
menimbulkan hernia insisional, dan subyek atau 95,6%.
kegemukan).(10) Berdasarkan distribusi pekerjaan, mayoritas
Pada riset yang dilakukan di RSI bekerja sebagai buruh yakni sebanyak 16

Aesculapius Medical Journal | Vol. 3 No. 1 | Pebr uar i | 2023 Hal. 102
Gambaran Faktor Risiko pada Pasien Hernia Inguinalis di RSUD Buleleng Tahun 2019-2020

subjek (35,6%). Jumlah paling sedikit kronis mayoritas subjek menderita batuk
bekerja sebagai petani yakni 3 subjek kronis yakni sebanyak 31 subjek (68,9%)
(6,7%). Dari riwayat mengalami batuk dari seluruh subjek.
Tabel 1. Karakteristik Pasien Hernia Inguinalis
Frekuensi Persentase
Karakteristik Hernia
(N = 45) (%)
Usia
Dewasa awal (20-35 tahun) 3 6,7 Hernia Inguinalis Lateralis
Dewasa akhir (36-45 tahun) 3 6,7 Hernia Inguinalis Lateralis
Lansia awal (46-55 tahun) 13 28,9 Hernia Inguinalis Lateralis
Lansia akhir (56-65 tahun) 16 35,6 Hernia Inguinalis Lateralis
Manula (>65 tahun) 10 22,2 Hernia Inguinalis Lateralis
Jenis Kelamin
Laki-laki 43 95,6 Hernia Inguinalis Lateralis
Perempuan 2 4,4 Hernia Inguinalis Medialis
Pekerjaan
Buruh 16 35,6 Hernia Inguinalis Lateralis
Petani 3 6,7 Hernia Inguinalis Lateralis
PNS 7 15,6 Hernia Inguinalis Lateralis
Swasta 6 13,3 Hernia Inguinalis Lateralis
Tidak Bekerja 13 28,9
Riwayat Batuk Kronis
Tidak 14 31,1 Hernia Inguinalis Lateralis
Ya 31 68,9 Hernia Inguinalis Lateralis

PEMBAHASAN dibanding perempuan. Pada laki – laki


Usia lebih umum terkena hernia inguinalis
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lateralis, sedangkan pada perempuan lebih
pasien hernia inguinalis terutama hernia sering terjadi hernia inguinalis medialis.
inguinalis lateralis mayoritas terjadi pada Hal ini akibat laki-laki memiliki
usia lansia akhir sejumlah 16 subjek aktifitas serta fungsi otot yang lebih besar
(35,6%) yakni dalam rentangan 56-65 seperti faktor pekerjaan sebagai petani
tahun sebab makin bertambahnya usia maupun pekerja buruh. Penelitian Kariasa
maka risiko terkena hernia inguinalis makin (2018) terkait faktor risiko hernia
besar. Hal ini sejalan dengan penelitian inguinalis, menemukan pasien hernia
Sjamsuhidayat (2011) pada Qomariah inguinalis lebih banyak terjadi pada laki-
(2016) yang menyatakan bahwa usia laki dibanding perempuan, yang
berbanding lurus dengan hernia inginalis. disebabkan laki-laki lebih sering bekerja
Insiden hernia inguinalis makin meningkat berat dibanding perempuan.(10) Hal ini
dengan usia yang bertambah. Ini sejalan dengan penelitian Alfarisi (2022)
diakibatkan saat usia lanjut mengalami yang mendapat bahwa subyek didominasi
degenerasi yang membuat kekuatan laki-laki yakni sebesar 98%.(13) Hal tersebut
jaringan dinding abdomen berkurang. (12) disebabkan adanya perbedaan anatomi laki
Hasil serupa diperoleh Alfarizi (2022) – laki dan perempuan yaitu diameter
dimana sebagian sampel penelitian yang kanalis inguinalis lebih besar dari pada
mengalami hernia termasuk dalam kategori wanita.(13)
lansia (46-65 tahun) sejumlah 59,2%.(13)
Pekerjaan
Jenis Kelamin Pada penelitian ini didapat hernia
Berdasarkan jenis kelamin, hasil inguinalis lateralis lebih umum dialami
penelitian di RSUD Buleleng pada bulan kalangan buruh, petani, PNS, dan swasta.
Agustus 2020 dan bulan Agustus 2021 Sebagian besar subjek bekerja menjadi
menunjukkan bahwa pasien hernia buruh yaitu sejumlah 35,6%, sebab orang
inguinalis lebih umum diderita laki-laki dengan pekerjaan berat utamanya kegiatan
Aesculapius Medical Journal | Vol. 3 No. 1 | Pebr uar i | 2023 Hal. 103
Gambaran Faktor Risiko pada Pasien Hernia Inguinalis di RSUD Buleleng Tahun 2019-2020

angkat beban berat mampu menimbullkan intrabdominal danmenjadi penyebab


hernia inguinalis. Faridah (2018) pada kanalis inguinalis terbuka kembali yang
penelitiannya memperoleh hasil adanya akan menghasilkan defek di kanalis
korelasi pada mengangkat beban berat dan inguinalis dan muncul suatu kondisi yang
keluhan hernia inguinalis, karena angkat disebut sebagai hernia inguinalis.(6)
beban yang berat mampu mengakibatkan
seseorang mengedan hingga timbul defek Keterbatasan Penelitian
atau terjadi tekanan di fasia serta Peneliti tidak dapat melakukan
musculoaponeurotic dinding abdomen yang wawancara secara langsung pada pasien
dapat mengakibatkan menonjolnya isi perut untuk memastikan informasi yang didapat.
pada rongga normal (hernia).(11) Hasil Ini dikarenakan penelitian dilakukan pada
sejalan juga diperoleh Qomariah (2016) kondisi pandemi COVID-19 dimana belum
pada penelitiannya yang mendapat subjek diperbolehkan mengumpulkan atau
penelitian yang memiliki intensitas berjumpa orang dalam jumlah banyak.
pekerjaan sedang menderita hernia Penelitian ini hanya dilakukan pada
inguinalis hingga 60%.(14) satu rumah sakit berdasarkan rekam medis
dengan tidak membandingkan antara
Riwayat Batuk Kronis pasien kota serta pedesaan sehingga
Didapat hasil bahwa mayoritas pasien perbedaan hasil penelitian mungkin terjadi.
hernia inguinalis lateralis mempunyai Disamping itu pada penelitian ini hanya
riwayat batuk kronis yakni 68,9%. Hal ini memberi gambaran secara superfisial
menunjukkan bahwa menderita batuk terkait kejadian hernia inguinalis dengan
kronis dapat menyebabkan terjadinya tidak melihat hubungan antar faktor-faktor
hernia ingunalis. Hasil tersebut sejalan yang memengaruhi kerjadian hernia
dengan penelitian dari Qomariah (2016) inguinalis.
yang mengatakan bahwa didapatkan
korelasi bermakna pada batuk kronis dan SIMPULAN
timbulnya hernia inguinalis. Diyono (2013) Berdasarkan hasil penelitian, dapat
menyatakan hernia abdominal lebih disimpulkan bahwa angka kejadian hernia
condong terjadi akibat melemahnya inguinalis di RSUD Buleleng sebanyak 45
struktural yang diperoleh atau congenital orang. Dimana, kelompok usia terbanyak
atau trauma di dinding perut dimana ialah kategori lansia akhir yakni sebanyak
menyebabkan terjadinya tekanan intra 16 orang (35,6%) yakni pada rentang usia
abdomen yang meningkat karena batuk.(15) 56-65 tahun. Mayoritas subjek penelitian
Batuk timbul melalui beberapa proses memiliki pekerjaan menjadi buruh
yaitu didahului dengan inspirasi maximal, sebanyak 35,6%. Kejadian hernia
menutupnya glottis, meningkatnya tekanan inguinalis lebih banyak terjadi bagi laki-
intrathoraks yang menyebabkan terbukanya laki dibandingkan perempuan yaitu 95,6%.
glottis dan terjadi batuk yang eksplosif Dan berdasarkan riwayat batuk kronis
yang bertujuan mengeluarkan hal asing sebagian besar subyek penelitian memiliki
yang terdapat di jalur respiratorik. Inspirasi riwayat batuk kronis yaitu sebesar 68,9%.
bertujuan untuk mendapat volume udara
sebanyakmungkin yang mengakibatkan DAFTAR PUSTAKA
peningkatan intra-torakal. Setelah itu, 1. Agustina VA. Hubungan antara
menutupnya glottis akan menjaga volume obesitas dengan kejadian hernia
paru ketika tekanan intratorakal bertambah. inguinalis. UNNES J Public Heal.
Saat ini otot ekspirasi berkontraksi sebab 2014;3(3):1–8.
ada peninggian proses pemendekan otot 2. Departemen Kesehatan Republik
ekspirasi, intraabdomen pun akan jadi Indonesia. Pola Penyakit Terbanyak
tinggi. Bila terjadi batuk kronis maka Pada Rawat Jalan [Internet]. 2011.
terjadi meningkatnya tekanan Available from: www.depkes.go.id

Aesculapius Medical Journal | Vol. 3 No. 1 | Pebr uar i | 2023 Hal. 104
Gambaran Faktor Risiko pada Pasien Hernia Inguinalis di RSUD Buleleng Tahun 2019-2020

3. Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Profil Keperawatan Hasanudin. 2013;2(1):1


Kesehatan Bali 2014. Journal of –9.
Chemical Information and Modeling. 10. Kariasa IDG, Anida, Suswatiningsih.
2014. Hubungan Tingkat Pengetahuan
4. Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Profil Pasien Tentang Penyakit Hernia
Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2016. Dengan Kejadian Hernia Di Poli
2016. Bedah Rsud Wonosari. Mikki.
5. Aisyah S, Hernawan AD, 2018;07(01):30–7.
Sutriswanto. Faktor Yang 11. Faridah U, Hartinah D, Nindiawaty
Berhubungan Dengan Kejadian N. Hubungan Jenis Pekerjaan dengan
Penyakit Hernia Inguinal Pada Laki- Hernia di RS Islam Arafah Rembang
Laki Di Rumah Sakit Umum Dr. Tahun 2018. 10th Univ Res
Soedarso Pontianak. J Keperawatan. Colloqium 2019. 2019;340–5.
2015;31:3. 12. Sjamsuhidajat DJ. Buku Ajar Ilmu
6. Amrizal A. Hernia Inguinalis. Syifa’ Bedah Edisi 3. buku kedokteran
Med J Kedokt dan Kesehat. 2015;6 EGC; 2010.
(1):1. 13. Alfarisi R, Erianto M, Chintiyani F.
7. Akper J, Putih G. Faktor – faktor Hubungan Antara Indeks Massa
yang berhubungan dengan kejadian Tubuh Dengan Jenis Hernia
hernia inguinalis di poliklinik bedah Inguinalis. Malahayati Nurs J. 2021;1
rumah sakit umum daerah raden (1):115–23.
mattaher jambi. 2016;2(1):1–12. 14. Qomariah SN, Rofiqoh. Beban Kerja
8. Ghozali I, Damara A, Anestesiologi Fisik Dan Usia Menyebabkan Hernia
B, Moeloek RHA, Kedokteran F, Inguinalis. Journals Ners
Lampung U. Manajemen Anestesi Community. 2016;7(1):33–8.
pada Pasien Hernia Inguinalis Lateral 15. Diyono S, Mulyanti S. Keperawatan
Management Of Anesthesia In Medikal Bedah Sistem Pencernaan
Lateral Inguinal Hernia. 2019;8:72–5. [Internet]. Jakarta: Prenadamedia
9. Monarchi ATS, Rakhmat A, Ismail Group; 2016 [cited 2022 Jul 13].
H. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Available from: https://
Dengan Kejadian Hernia Inguinalis inlis.kemenpppa.go.id/opac/detail-
Di Rsu Daya Makassar Dan Rsud opac?id=2798
Labuang Baji Makassar. J

Aesculapius Medical Journal | Vol. 3 No. 1 | Pebr uar i | 2023 Hal. 105

Anda mungkin juga menyukai