FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG 2019
Jl.Perintis Kemerdekaan. Padang 25127. Telp.: +62 751 31746.
Fax.: +62 751 32838 e-mail : fk2unand@pdg.vision.net.id
VISI DAN MISI
PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
VISI
Menjadi program studi profesi dokter yang terkemuka dan bermartabat terutama di
bidang penyakit tidak menular pada tahun 2023
MISI
1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan berkualitas yang
menghasilkan tenaga dokter yang professional
1
BUKU PANDUAN MAHASISWA
BLOK 1.5 (SIKLUS KEHIDUPAN)
Tim Penyusun
Kontributor
Dilarang memperbanyak, mencetak dan menerbitkan sebagian atau seluruh isi buku ini dengan
cara dan dalam bentuk apapun tanpa izin dari Program Studi Profesi Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas
2
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertanda tangan dibawah ini Koordinator Program Studi Profesi Dokter Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas menyatakan bahwa Buku Panduan Mahasiswa Blok 1.5
(Siklus Kehidupan), yang disusun oleh :
telah mengacu pada Kurikulum Berbasis Kompetensi Program Studi Profesi Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Periode 2014-2019 dan dapat digunakan
sebagai pedoman dalam pelaksanaan blok pada pendidikan tahap akademik Program
Studi Profesi Dokter FK UNAND tahun 2018/2019.
Dr. dr. Aisyah Ellyanti, SpKN, M.Kes dr. Fitrisia Amelin, SpA, M.Biomed
NIP. 19690307 199601 2 001 NIP. 19851509 201012 2 004
3
KATA PENGANTAR
Terima kasih, kami sampaikan kepada tim yang telah menyusun buku panduan ini
dan para kontributor. Akhir kata, semoga buku ini bermanfaat dan dapat dipedomani agar
aktivitas pembelajaran blok berjalan dengan baik. Kami juga menyadari bahwa
kemungkinan masih ada kekurangan dalam penyusunan, oleh karena itu kritik dan saran
yang membangun sangat kami perlukan.
4
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan 3
Kata Pengantar 4
Daftar Isi 5
Daftar Lampiran 6
Bab I Pendahuluan 7
Lampiran
5
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
6
BAB I
PENDAHULUAN
Tumbuh kembang adalah proses yang terjadi pada setiap makhluk hidup. Anak bukanlah
dewasa kecil, tapi mempunyai sifat dan fisiologi yang berbeda dengan dewasa, ia harus
bertumbuh dan berkembang dengan baik agar menjadi sosok berkualitas dan berguna bagi
masarakat.Dimulai dari pertumbuhan sel menjadi organ dan kemudian berkembang menjadi
matang sehingga menjadi manusia dewasa dan kemudian berkelanjutan mengalami proses
penuaan dan penurunan fungsi organ.
Pada blok 1.5 ini akan dipelajari pertumbuhan intrauterin pada kehamilan, fisiologis bayi
baru lahir , perinatal, dan neonatus, tumbuh kembang bayi dan balita, tumbuh kembang anak
usia sekolah, tumbuh kembang remaja, dan perubahan pada usia tua. Pembelajaran
dipersiapkan berupa perkuliahan oleh pakar pada bidang yang sesuai, diskusi tutorial, praktikum,
dan laboratorium keterampilan (skills lab).
Blok ini merupakan integrasi beberapa bidang ilmu yaitu, anatomi, histologi, fisiologi,
biokimia, IPD, IKA, OBGIN, IKM, Farmakologi, Psikiatri, Ilmu Syaraf, dan Ilmu Gizi, dan merupakan
urutan blok yang ke lima, setelah blok 1.4. Area kompetensi yang hendak diacu adalah komunikasi
efektif, landasan ilmiah ilmu kedokteran, pengelolaan informasi, mawas diri dan pengembangan
diri, etika, moral, medikolegal dan professionalisme serta keselamatan pasien.
Tujuan blok ini adalah mahasiswa mampu menjelaskan siklus hidup/ tumbuh kembang
anak mulai dari masa janin sampai tua
Blok 1.5 berlangsung selama 6 minggu, tiap minggu akan dibahas 1 modul, sehingga blok
ini akan membahas 5 modul. Topik skills lab yang dipelajari adalah antropometrik pada anak,
skrining tumbuh kembang anak, teknik menyusui, dan pemeriksaan kehamilan. Pada blok ini
selain kuliah pengantar mahasiswa akan melaksanakan praktikum histologi dan anatomi. Setiap
hari Jumat akan dilaksanakan diskusi pleno dengan topik yang disesuaikan dengan perkuliahan
dan bahan tutorial pada minggu itu. Pada akhir blok 1.5 mahasiswa akan mengikuti evaluasi
pembelajaran berupa ujian computerized based test (CBT).
7
BAB II
METODE PEMBELAJARAN
3 Praktikum
Kegiatan yang dilakukan di laboratorium, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman
tentang teori.
4 Kuliah pengantar
Kuliah yang diberikan oleh pakar, yang bertujuan untuk memberikan pedoman kepada
mahasiswa dalam mempelajari suatu topik.
6 Belajar mandiri
Sebagai seorang pelajar dewasa, anda diharapkan untuk melakukan belajar mandiri, suatu
keterampilan yang penting untuk karir anda ke depan dan perkembangannya. Keterampilan
ini meliputi mengetahui minat anda sendiri, mencari informasi yang lebih banyak dari sumber
pembelajaran yang tersedia, mengerti informasi dengan menggunakan strategi pembelajaran
yang berbeda dan berbagai aktivitas, menilai pembelajaran anda sendiri dan mengidentifikasi
kebutuhan pembelajaran selanjutnya. Tidaklah cukup belajar hanya dari catatan kuliah atau
buku teks. Belajar mandiri adalah ciri yang penting pada pendekatan PBL dan belajar harus
dianggap sebagai perjalanan yang tiada akhir tanpa batas untuk memperoleh informasi.
7 Diskusi kelompok tanpa tutor
Tergantung pada kebutuhan, mahasiswa juga dapat merancang pertemuan kelompok tanpa
kehadiran tutor. Tujuan dari diskusi tanpa tutor bisa bervariasi, seperti mengidentifikasi
pertanyaan secara teoritis, mengidentifikasi tujuan pembelajaran kelompok, untuk
memastikan bahwa kelompok tersebut telah mengumpulkan cukup informasi, atau untuk
mengidentifikasi pertanyaan praktis.
8
2.3 Media Instruksional
Media instruksional yang digunakan
a. Panduan tutorial (Student’s Guide)
b. Penuntun praktikum
c.Preparat dan peraga praktikum
d. Panduan skills lab
10
Langkah 7. Proses
Berbagi informasi Berlangsung 2-3 hari setelah tutorial pertama (langkah 1-
5). Mahasiswa memulai dengan kembali ke daftar tujuan
pembelajaran mereka. Pertama, mereka mengidentifikasi
sumber informasi individual, mengumpulkan informasi
dari belajar mandiri serta saling membantu memahami
dan mengidentifikasikan area yang sulit untuk dipelajari
lebih lanjut (atau bantuan pakar). Setelah itu, mereka
berusaha untuk melakukan dan menghasilkan analisis
lengkap dari masalah.
Hasil
Catatan hasil diskusi
Tugas Tutor
Mendorong setiap mahasiswa untuk menyampaikan hasil
belajar mandirinya
Memastikan bahwa setiap mahasiswa mempelajari semua
tujuan pembelajaran
Mengarahkan agar diskusi berjalan sesuai dengan alurnya
Catatan :
Pada tutorial pertama di suatu blok, tutor mengingatkan kembali secara umum
metode diskusi termasuk aturan dasar selama tutorial seperti kedisiplinan, keaktifan,
prinsip penilaian, tidak menggunakan laptop/smartphone/ipad/iphone, tidak
membacakan buku teks, dll
Tutor memberikan feedback terhadap proses dan hasil diskusi tutorial hari pertama
dan kedua
Tutor dapat memberikan feedback segera selama diskusi jika diperlukan atau di akhir
sesi tutorial
Tutor dapat memberikan feedback terhadap kelompok dan jika diperlukan secara
individual. Tutor juga bertindak sebagai pembimbing belajar mandiri.
Pada akhir pertemuan diskusi tutorial kedua melakukan pemeriksaan terhadap buku
catatan belajar mandiri mahasiswa, memberikan feedback dan menandatanganinya
Mahasiswa membuat laporan diskusi tutorial kelompok, diserahkan pada tutor pada
tutorial pertama minggu berikutnya
2.5 Tata Cara Pelaksanaan Diskusi Pleno
1. Diskusi pleno dilaksanakan pada minggu tutorial PBL dipimpin oleh seorang moderator dari
pengelola blok.
2. Diskusi pleno dihadiri oleh semua dosen pemberi kuliah pada modul terkait, sebagai
narasumber.
3. Mahasiswa menyiapkan presentasi kelompok tutorialnya yang berisikan :
a. Learning Objectives (LO) modul terkait.
b. Pemahaman kelompok terhadap informasi yang didapat terkait Learning Objectives
yang telah diidentifikasi.
c. Mengidentifikasi masalah/LO yang belum terpecahkan.
4. Kelompok lain menganggapi presentasi kelompok presentan.
5. Narasumber mengklarifikasi konten diskusi jika diperlukan.
11
BAB III
MODUL PEMBELAJARAN
MODUL 1
Rita, 47 tahun, membawa cucunya yang berusia tiga tahun ke puskesmas karena diketahui
mengeluarkan urin melalui bagian bawah penisnya. Ia khawatir kalau kelainan ini berkaitan
dengan kelainan pertumbuhan pada organ reproduksi cucunya di kemudian hari, seperti mandul,
impoten, atau kemungkinan menjadi homoseksual. Dokter mengatakan bahwa kelainan ini cukup
banyak terdapat dan sudah terjadi sejak dari masa di dalam kandungan, namun perlu diperbaiki
melalui operasi.
Rita juga bertanya mengenai anak perempuannya yang berusia 15 tahun, bersifat
kelelakian atau ‘tomboy’. Ukuran klitorisnya lebih besar dari pada lazimnya seorang wanita.
Namun pertumbuhan pada payudaranya tidak secepat wanita lain seusianya. Panggulnya telah
melebar dan berbeda dari teman pria. Ia pernah secara sembunyi melihat anaknya itu sambil
memegang telpon seluler melakukan masturbasi sampai orgasme.
Rita sendiri sekarang memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur, kadang berjarak 10
hari ataupun 30 hari, dengan jumlah perdarahan yang sangat bervariasi. Dokter mengatakan
bahwa ini dipengaruhi hormon di otak yang bekerja pada indung telurnya. Ia sudah tidak tertarik
lagi pada hubungan seksual, tapi harus tetap melayani suami. Suaminya berumur 57 tahun dan
rambut bagian depan kepala mulai botak.
Bisakah Saudara menjelaskan apa yang sedang dialami oleh Rita dan keluarganya?
12
MODUL 2
“ Permata Hatiku ”
Keluarga Ny. Nena sedang bergembira dan bersyukur atas kelahiran bayi yang dilahirkan
oleh Nena, 25 tahun, yang merupakan cucu pertama dalam keluarga tersebut. Bayi Ny. Nena lahir
spontan cukup bulan ditolong bidan dengan berat badan lahir 3100 gram, panjang badan 50 cm,
dan lingkar kepala 34 cm. Bayi lahir langsung menangis kuat, tampak aktif dengan refleks-refleks
neonatus normal, kemudian bidan melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan meletakkan
bayi pada dada ibunya dan berefleks mencari puting ibunya untuk menyusu. Bayi di rawat gabung
dengan ibu untuk mencegah hipotermi. Buang air kecil telah keluar dan buang air besar juga telah
keluar berwarna kehitaman (mekonium).
Selama kehamilan Ny. Nena rutin memeriksakan kandungan ke bidan, dan pernah
dikonsultasikan ke dokter SpOG untuk melihat perkembangan janin pada trimester ketiga. Dari
pemeriksaan USG ditemukan pertumbuhan normal, tidak adanya kelainan, dan tidak ada
gangguan organ. Dokter menganjurkan Ny. Nena mengonsumsi makanan bergizi dan menjauhi
stres.
Pada saat perawatan di rumah bidan, Ny. Nena melihat ada seorang bayi yang lahir cukup
bulan dengan berat badan 2200 gr, dirujuk oleh bidan ke RS karena bayi tersebut ditemukan tidak
memiliki anus.
Sebagai dokter, bagaimana anda menjelaskan keadaan bayi Ny. Nena dan bayi yang
lainnya?
13
MODUL 3
Seorang ibu muda, Ny. Citra berusia 27 tahun membawa anak pertamanya yang berusia 9
bulan ke Posyandu “Permata Bunda” untuk memeriksakan pertumbuhan dan perkembangan
serta untuk mendapatkan imunisasi campak. Bayi yang lahir spontan, cukup bulan, BB lahir 3500
gr. Saat berusia 3 hari pernah tampak kuning, diperiksakan oleh ibu ke RS dan mendapat
perawatan fototerapi selama 2 hari.
Ny. Citra khawatir pertumbuhan dan perkembangan bayinya terganggu, sehingga sesuai
nasehat dokter sejak lahir, ia selalu rutin membawa bayinya mengikuti Posyandu. Setiap bulan
berat badan dan panjang badan diukur, dicatat pada grafik KMS dan pertumbuhan bayinya berada
pada garis hijau. Bayi mendapat imunisasi sejak lahir lengkap hingga saat ini usia 9 bulan imunisasi
campak. Di Posyandu dilakukan penilaian perkembangan dengan Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan (KPSP) dan didapatkan perkembangannya sesuai usia. Bidan menganjurkan Ny.
Citra tetap memberikan stimulasi kepada bayi sesuai yang tertera di buku KIA. Bayi mendapat ASI
eksklusif sampai usia 6 bulan, hingga sekarang masih diberi ASI dan MP-ASI.
Di samping rumah Ny. Citra ada seorang ibu dengan anak berusia 2 tahun belum belum
bisa duduk, tetapi kepala sudah tegak, anak tidak bereaksi ketika diajak berbicara. Ny. Citra
khawatir melihat kondisi anak tersebut, dan cemas apabila gangguan perkembangan tersebut
juga dialami oleh bayinya.
Sebagai dokter bagaimana saudara menjelaskan mengenai perkembangan bayi Ny. Citra
dan anak tetangganya?
14
MODUL 4
NARTI …
Narti, 11 tahun, kelas 5 SD, malas mandi sehingga bau keringatnya menyengat. Tapi di sisi
lain dia suka berdandan dan senyum-senyum sendiri di depan cermin. Terkadang ia memakai
peralatan make up ibunya. Ibunya merasa perangai Narti jauh berbeda dengan kakaknya. Akhir-
akhir ini Narti suka membangkang dan tidak mau belajar. Narti juga pernah bertanya mengapa dia
belum menstruasi seperti teman sekelasnya? Dulu kakaknya mengalami menstruasi saat kelas 6
SD.
Apabila teman kakak perempuannya yang saat ini sedang SMA datang dan berbicara
sesamanya, Narti selalu ingin mendengarkan dan terkadang juga menirukan gaya mereka dan
suka bertanya tentang pacar. Hanya saja sayangnya sampai sekarang Narti belum bisa mengurus
diri sendiri dan membantu ibunya. Padahal ibunya adalah seorang janda yang ditinggal mati oleh
suami ketika Narti berumur delapan bulan.
Ibu membawa Narti konsultasi ke dokter Puskesmas. Ia sangat khawatir melihat Narti
yang mulai centil, dan ia takut Narti terjerumus ke dalam pergaulan yang tidak benar. Nafsu
makan Narti juga meningkat sampai menghabiskan 4 porsi sehari, namun ia tidak terlihat gemuk.
Dokter menjelaskan bahwa pada umur itu perkembangan dan pertumbuhan Narti sesuai dengan
umurnya. Bau tengik timbul karena proses adrenarche. Dari status pubertas yang saat ini
A1M2P1, diperkirakan Narti akan mengalami menarche sekitar satu setengah tahun lagi. Setelah
dilakukan pengukuran antropometri terlihat adanya proses growth spurt yang sedang
berlangsung. Dokter juga menjelaskan bahwa banyak faktor yang akan mempengaruhi proses
tumbuh kembang Narti. Apalagi karena dia dibesarkan oleh single parent.
Sebagai dokter bagaimana saudara menjelaskan proses yang dialami Narti saat ini?
15
MODUL 5
Nenek Geri, usia 82 tahun, hidup di rumahnya dengan seorang pembantu. Nenek Geri
sejak usia muda sangat dikenal sebagai wanita yang ceria, mandiri, dan kuat serta sukses
menyekolahkan kesembilan anaknya menjadi orang-orang yang sukses. Anaknya tidak ada yang
tinggal bersama Nenek Geri karena bekerja di luar kota. Menurut pengakuan pembantunya,
Nenek Geri tidak banyak bicara, terutama dalam 10 tahun terakhir sejak anak bungsunya memilih
untuk pergi dan tinggal di Jakarta karena urusan bisnis. Ia juga tidak banyak bekerja di rumah
untuk bersih-bersih sejak terjatuh dari kursi saat membersihkan lemari. Namun, ia masih dapat
mandi sendiri walaupun kadang tidak dapat menahan buang air kecilnya hingga ke kamar mandi.
Nenek Geri masih bisa makan secara mandiri, walaupun hanya sekali sehari sehingga badannya
tampak semakin kurus.
Sejak tiga hari yang lalu Nenek Geri mengalami demam dan sering mengoceh sendiri dan
bicara tidak nyambung ke pembantunya. Pembantunya khawatir, lalu membawanya ke rumah
sakit. Nenek Geri sebelumnya hanya terbaring lemah di atas tempat tidur dalam satu bulan
terakhir sejak terjatuh lagi di kamar mandi sehingga tidak bisa lagi berjalan. Ia hanya makan
sedikit sekali, dan sesekali batuk namun tampaknya sulit untuk mengeluarkan dahak. Ketika
diperiksa oleh dokter, ternyata Nenek Geri juga mengalami hipertensi, diabetes melitus,
dislipidemia, dan hiperurisemia. Dokter pun memberikan terapi kepada Nenek Geri setelah
mempertimbangkan banyak hal. Namun, setelah 2 minggu rawatan, Nenek Geri tampak semakin
lemah dan kemudian meninggal di rumah sakit karena sepsis yang dialaminya.
16
BAB IV
METODE EVALUASI
2) Syarat kehadiran minimal untuk diperbolehkan mengikuti ujian adalah 80%, alasan izin yang
diperbolehkan adalah:
a. Sakit dengan surat keterangan sakit dari dokter;
b. Musibah yang terjadi pada keluarga inti, dengan surat dari orang tua/wali;
c. Alasan lain dengan surat persetujuan dari Wakil Dekan Bidang Akademik;
3) Bagi mahasiswa yang tidak cukup mengikuti tutorial akan tetapi memenuhi syarat minimal
kehadiran 80% sebagaimana dimaksudkan poin (2), penilaian tutorial untuk tutorial yang
tidak dihadiri, harus diganti dengan pemberian tugas akademik oleh tutor yang
bersangkutan.
4) Bentuk tugas akademik sebagaimana yang dimaksud poin (3) adalah tugas dalam bentuk
tulisan yang relevan dengan tujuan pembelajaran pada skenario dari tutorial yang tidak
dihadiri.
5) Bagi mahasiswa yang tidak penuh mengikuti keterampilan klinik akan tetapi memenuhi
syarat minimal kehadiran 80% sebagaimana dimaksud poin (2), harus melengkapi
kekurangannya dengan meminta kegiatan keterampilan klinik kepada instruktur yang
bersangkutan, sebelum ujian OSCE Keterampilan Klinik
6) Bagi mahasiswa yang telah mengikuti kegiatan akademik minimal 80% sebagaimana yang
dimaksud poin (2) akan tetapi tidak dapat mengikuti ujian blok dengan alasan tertentu
(sakit atau halangan lain) yang didukung keterangan resmi dan dapat diterima oleh Dekan,
dapat meminta ujian blok susulan kepada koordinator Blok.
7) Bagi mahasiswa yang telah mengikuti kegiatan akademik minimal 80% sebagaimana yang
dimaksud poin (2) akan tetapi tidak dapat mengikuti ujian OSCE keterampilan klinik dengan
alasan tertentu (sakit atau halangan lain) yang didukung keterangan resmi dan dapat
diterima oleh Pimpinan Fakultas, dapat mengikuti ujian OSCE Keterampilan Klinik pada
tahun berikutnya.
8) Mahasiswa yang tidak memenuhi syarat kehadiran minimal 80%, tidak diperbolehkan
mengikuti ujian dan diberikan nilai E untuk mata kuliah yang bersangkutan.
17
4.2 Remedial
1) Apabila tidak lulus ujian tulis kognitif Blok (nilai<55), mahasiswa diharuskan untuk ujian
remedial satu kali pada akhir blok yang bersangkutan.
2) Ujian remedial dapat diikuti oleh mahasiswa yang mendapatkan nilai 55-74, dengan syarat
harus mendaftarkan diri pada Bagian Akademik Program Studi Kedokteran.
4) Nilai akhir tertinggi yang dapat diperoleh mahasiswa setelah remedial adalah B+.
5) Ujian remedial dengan instruktur untuk ujian keterampilan klinik diadakan pada semester
yang bersangkutan sebelum ujian OSCE semester.
6) Mahasiswa yang tidak lulus ujian tulis kognitif Blok walaupun telah mengikuti ujian
remedial maka nilai dikeluarkan D atau E.
7) Mahasiswa yang tidak lulus ujian OSCE Keterampilan Klinik, harus mengikuti remedial pada
station yang dinyatakan tidak lulus.
8) Jika tetap tidak lulus setelah mengikuti remedial, maka mahasiswa harus mengulang
keterampilan klinik pada saat OSCE keterampilan klinik tahun berikutnya.
9) Jika nilai ujian mata kuliah selain blok tidak lulus, maka mahasiswa diharuskan mengikuti
remedial sebelum nilai dikeluarkan.
10) Jika tetap tidak lulus nilai mata kuliah selain blok setelah mengikuti remedial, maka
mahasiswa harus mengulang sesuai dengan ketentuan dari mata kuliah yang bersangkutan.
1) Jika nilai akhir seluruh mata kuliah D atau E mahasiswa dinyatakan tidak lulus.
2) Nilai paling tinggi untuk ulang Blok/Mata Kuliah lain dan perbaikan nilai adalah B+.
3) Ulang Blok untuk nilai D dan perbaikan nilai dilaksanakan hanya dengan mengulang ujian
tulis kognitif.
4) Nilai yang diambil untuk perbaikan nilai adalah nilai yang tertinggi.
5) Ulang Blok untuk nilai D dan perbaikan nilai dilaksanakan minimal 2 kali dalam setahun,
pada akhir semester genap dan pada akhir semester ganjil yang disebut dengan istilah
make up test.
10) Ulang mata kuliah lain dilaksanakan pada jadwal make up test.
11) Ulang mata kuliah wajib universitas dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dari Universitas.
18
4.4 Standar penilaian berdasarkan Peraturan Akademik Program Studi Kedokteran dan
Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Untversitas Andalas
tahun 2018
19
4.6 Lembar Penilaian Tutorial
Blok : Diskusi ke :
Modul : Tanggal :
UNSUR PENILAIAN
NO Keaktifan dan TOTAL
NO.BP NAMA MAHASISWA Kehadiran Relevansi Sikap
kreativitas NILAI
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Keterangan :
1. Kehadiran
3. Relevansi
0 Pendapat yang disampaikan tidak relevan dengan LO atau tidak memberikan pendapat
10 Sebagian kecil dari pendapat yang disampaikan relevan dengan LO
20 Sebagian besar dari pendapat yang disampaikan relevan dengan LO
30 Semua pendapat yang disampaikan relevan dengan LO
4. Sikap
0 Menghambat jalannya diskusi atau tidak menghargai pendapat anggota lain (dominasi, mengejek atau menyela) atau
tidak menghargai tutor
10 Tidak acuh atau melakukan kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan tutorial
15 Memberikan pendapat tanpa melalui ketua kelompok
20 Menunjukkan sikap menghargai pendapat dan peran anggota lain dan tutor
Padang,…………………………
Tutor,
(………………………………………)
20
4.3 Format Catatan Belajar Mandiri
No. Modul Skenario:
Tanggal:
[jawaban LOs, gunakan strategi note taking yang efektif dan efisien]
21
Self-Assessment:
Tanggal:
22
Lampiran 1. Tim Pengelola Blok 1.5
TIM PENGELOLA
23
Lampiran 2.
Nama – nama Tutor Blok 1.5 (Siklus Kehidupan) Mahasiswa Angkatan 2018 Semester Genap TA
2018/2019 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Tutorial dilaksanakan hari Senin Jam 10.00-11.50 WIB dan Kamis 10.00-11.50 WIB
24
Lampiran 3.
DAFTAR NAMA PENANGGUNG JAWAB TUTORIAL
BLOK 1.5
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
25
Lampiran 4.
26
Lampiran 5.
DAFTAR KULIAH PENGANTAR
Kode Minggu I
K.P Topik Kuliah Dosen
1.5.1.1 Pengenalan Blok (1x50 menit, Koord.Blok) dr. Fitrisia Amelin, SpA, M.
Biomed
1.5.1.2 Anatomi organ genitalia pria dan wanita.
Anatomi pelvis dan berbagai ukuran panggul dr. Sitti Nurhajjah, MSi-Med
untuk aplikas iklinis (1x50 menit, Anatomi)
1.5.1.3 Gametogenesis dan aplikasi klinisnya (1x50
Dra. Eliza Anas, MS
menit, Fisiologi)
1.5.1.4 Histologi organ genitalia priadanwanita (1x50
dr. Roza Silvia, MClinEmbriyol
menit, Histologi)
1.5.1.5 Embriologi system reproduksi dan aplikasi
dr. Nur Afrainin Syah,
klinik (kelainan kongenital dan didapat) (1
M.Med.Ed, PhD
1x50 menit, Anatomi)
1.5.1.6 Biosintesis dan fungsi hormon seks serta dr. Husnil Kadri, M.Kes
pengaturannya (1x50 menit, Biokimia)
1.5.1.7 Diferensiasi sex pada laki-laki dan perempuan dr. Fitrisia Amelin, SpA,
serta faktor yang mempengaruhi (1x50 M.Biomed
menit, IKA)
1.5.1.8 Siklus bulanan pada wanita dan faktor yang dr. Fika Tri Anggraini, MSc,
mempengaruhinya, fungsi seksual (sexual PhD
act) pada pria dan wanita (1x50 menit,
Fisiologi)
Minggu II
1.5.2.1 Perkembangan janin intra uterin dan Dr. dr. Yusrawati, SpOG(K)
gangguan yang mungkin timbul (1x50 menit,
Obgyn).
1.5.2.2 Tumbuh kembang janin intra uterin dan faktor Dr. dr. Yusrawati, SpOG(K)
yang mempengaruhi (fisik, nutrisi, psikologis
dan lingkungan)( 1x50 menit, Obgyn))
1.5.2.3 Pengaruh pemberian obat terhadap tumbuh dr. Ilmiawati, PhD
kembang janin intrauterin (1x50 menit,
Farmakologi)
1.5.2.4 Kebutuhan nutrisi iibu hamil dan peranannya dr. Ulya Uti Fasrini, M.Biomed
terhadap janin intrauterin / Pengaruh makro
dan mikro nutrient terhadap pertumbuhan
intra uterine (1x 50 menit, Bag.Ilmu Gizi)
1.5.2.5 Perubahan anatomi fisiologis dan adaptasi dr. Erkadius, MSc
pada bayi baru lahir (1x50 menit, Fisiologi)
1.5.2.6 Masalah fungsional khusus dan pemeriksaan dr. Eni Yantri, SpA(K)
fisik pada bayi baru lahir (1x50 menit, IKA)
27
Minggu III
1.5.3.1 Pertumbuhan bayi-balita dan faktor yang dr. Fitrisia Amelin, SpA, M.
berperan (ICP model) (1x50 menit, IKA) Biomed
1.5.3.2 Tahapan perkembangan bayi dan balita sesuai dr. Anggia Perdana Harmen,
usia dan penilaiannya (1x50 menit, IKA) SpA, M.Biomed
1.5.3.3 Stimulasi dini untuk mencapai tumbuh Dr. dr. Eva Chundrayetti,
kembang optimal (1x50 menit, IKA) SpA(K)
1.5.3.4 Skrining dan deteksi dini gangguan Dr. dr. Eva Chundrayetti,
perkembangan bayi dan balita (1x50 menit, SpA(K)
IKA)
1.5.3.5 Perkembangan psikologis / mental dan sosial dr. Amel Yanis, SpKJ(K)
pada bayi dan balita (1x50 menit, Psikiatri)
1.5.3.6 Kebutuhan nutrisi pada bayi dan balita (1x50 Dr. dr. Masrul, MSc, SpGK
menit, I.Gizi)
1.5.3.7 Manajemen laktasi (1x50 menit, IKA) dr. Nice Rachmawati, SpA(K),
M.Biomed
1.5.3.8 Imunisasi pada bayi dan balita (2 x 50 menit, dr. Anggia Perdana Harmen,
IKA) SpA, M.Biomed
Minggu IV
1.5.4.1 Pertumbuhan anak usia sekolah – remaja, dan Dr. dr. Yusri Dianne, SpA(K)
faktor yang mempengaruhinya (1x50 menit,
IKA)
1.5.4.2 Perkembangan anak usia sekolah dan remaja Dr. dr. Eva Chundrayetti, SpA(K)
serta faktor yang mempengaruhinya (1x50
menit, IKA)
1.5.4.3 Perkembangan psikologi / mental dan social Dr. Taufik Ashal, SpKJ
pada anak usia sekolah dan remaja serta
faktor yang mempengaruhi (1x50 menit,
Psikiatri)
1.5.4.4 Kebutuhan gizi anak usia sekolah, remaja dan Prof. Dr. dr. Delmi Sulastri, MS,
dewasa (1x50 menit, I.Gizi) SpGK
1.5.4.5 Pubertas dan faktor yang mempengaruhi dr. Eka Agustia Rini, SpA(K)
(1x50 menit, IKA)
1.5.4.6 Perkembangan perilaku seksual pada bayi- dr. Rini Gusya Liza, Mked(KJ),
dewasa (1x50 menit, Psikiatri) Sp KJ
28
Minggu V
1.5.5.1 Teori penuaan (aging theory) dan dr. Roza Mulyana, SpPD, KGer
pengenalan geriatri (1x50 menit, IPD).
1.5.5.2 Perubahan fisik pada usia lanjut dan dr. Roza Mulyana, SpPD, KGer
implikasi klinis (1x50 menit, IPD)
1.5.5.3 Perubahan psikis / mental dan social pada dr. Rini Gusya Liza, MKed(KJ),
usia lanjut dan faktor yang mempengaruhi Sp KJ
(1x50 menit, Psikiatri)
1.5.5.4 Penurunan fungsi kognitif pada usia lanjut Dr. dr. Yuliarni Syafrita, Sp.S(K)
(1x50 menit, Neurologi)
1.5.5.5 Kebutuhan dan masalah gizi pada usia lanjut dr. Ulya Uti Fasrini, M.Biomed
(1x50 menit, I.Gizi )
1.5.5.6 Risiko jatuh dan instabilitas pada usia lanjut dr. Roza Mulyana, SpPD, KGer
(1x50 menit)
29
Lampiran 6.
DAFTAR PRAKTIKUM
Minggu
Kode Pratikum Topik Pratikum
ke
30
Lampiran 7.
34
JADWAL KEGIATAN BLOK 1.5 TA 2018/2019
35
JADWAL KEGIATAN BLOK 1.5 TA 2018/2019
36
JADWAL KEGIATAN BLOK 1.5 TA 2018/2019
37
JADWAL KEGIATAN BLOK 1.5 TA 2018/2019
38
JADWAL KEGIATAN BLOK 1.5 TA 2018/2019
39
36