Tina seorang anak perempuan usia 5 tahun dibawa orangtuanya ke puskesmas dengan
keluhan sering sesak apabila bermain dengan teman sebayanya. Sesak sudah dirasakan sejak 1 tahun
terakhir ini apabila Tina bermain agak lama dengan temannya. Dari anamnesis didapatkan bahwa Tina
sering mengalami batuk, dan demam berulang sejak bayi. Tina diberi ASI oleh ibunya akan tetapi
menyusu terputus-putus. Dari riwayat kehamilan tidak didapatkan penyakit dan penggunaan obat
tertentu oleh ibunya Tina. Tina dilahirkan di Puskesmas secara spontan dibantu oleh bidan dan pada
waktu lahir langsung menangis dengan BB 2900 gr.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan berat badan dan tinggi badan Tina yang lebih rendah sesuai
dengan umurnya, frekuensi nafas 30x/menit, denyut jantung 110 kali/menit. Pada pemeriksaan kepala
tidak ditemukan adanya sianosis pada bibir. Pada pemeriksaan thorax tidak didapatkan voussure
cardiac, bunyi jantung 1 normal, bunyi jantung 2 didapatkan split yang konstan dan lebar, serta
ditemukan adanya bising ejeksi sistolik pada linea parasternalis sinistra ruang intercosta 2. Pada
ekstremitas tidak didapatkan adanya sianosis dan clubbing finger.
Dokter puskesmas kemudian mengatakan bahwa kemungkinan ada kebocoran pada sekat
dan/atau katup jantung Tina dan menyarankan untuk merujuk Tina ke RS untuk dilakukan
pemeriksaan diagnostik dan tatalaksana komprehensif serta mencegah terjadinya komplikasi yang
salah satunya adalah infeksi pada dinding jantung.
Teman sepermainan Tina, usia 6 tahun, juga menderita sakit dengan keluhan yang mirip
dengan Tina. Ia mempunyai riwayat sakit sendi yang berpindah-pindah sejak 1 tahun yang lalu. Sejak
3 hari ini ia mengalami demam dan dibawa ke puskesmas dan didiagnsis menderita acute rheumatic
fever dan dianjurkan untuk dirujuk ke rumah sakit. Dokter memberikan beberapa obat salah satunya
antibiotik.
STEP 1 : TERMINOLOGI
1. ASI : Air Susu Ibu, susu yang diproduksi oleh ibu untuk konsumsi bayi dan merupakan sumber
gizi utama bayi yang belum dapat mencerna makanan padat.
2. Sianosis : Kondisi warna kebiru-biruan pada kulit dan selaput lendir karena kekurangan oksigen
dalam darah.
3. Voussure cardiac : penonjolan setempat yang lebar di bagian depan hemitoraks kiri atau
daerah precordium, di antara sternum dan apeks codis.
4. Bising ejeksi sistolik : Bising yang terdengar mulai setelah Bunyi Jantung I kresendo –
dekresendo, berhenti sebelum Bunyi jantung II. Terdapat pada : ASD, Tetralogi Fallot, Stenosis
aorta
5. Linea parasternalis : Garis yang membentang diantara linea sternalis dan linea midclavicularis
(dextra dan sinistra)
6. Clubbing finger : Kelainan bentuk jari dan kuku tangan yang menjadikan jari tangan dan kaki
membulat yang berkaitan dengan penyakit jantung dan paru-paru.
7. Katup jantung : Jaringan khusus yang berada di dalam jantung yang tugasnya mengatur urutan
aliran darah dari satu bagian ke bagian lain.
8. Acute rheumatic fever : Suatu penyakit inflamasi yang diakibatkan oleh respons imunologis
lambat yang terjadi setelah infeksi kuman Streptococus E hemolyticus grup A
STEP 2 : IDENTIFIKASI MASALAH
1. Mengapa Tina sering mengalami sesak terutama apabila bermain agak lama dengan temannya?
2. Mengapa Tina sering mengalami batuk, demam berulang sejak bayi, dan menyusu terputus-
putus?
3. Bagaimana pengaruh penyakit yang diderita Tina dengan BB dan TB yang rendah daripada
seharusnya?
4. Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan fisik Tina?
5. Apa penyebab atau faktor risiko kebocoran pada sekat/katup jantung?
6. Apa penyebab acute rheumatic fever pada teman Tina?
7. Apa tatalaksana/pengobatan penyakit Tina dan temannya?
2. Bagaimana pengaruh penyakit yang diderita Tina dengan BB dan TB yang rendah daripada
seharusnya?
-
3. Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan fisik Tina?
Berat badan dan tinggi badan Tina yang lebih rendah sesuai dengan umurnya = Gejala
aliran darah pulmoner berlebih
Frekuensi nafas 30x/menit = Hiperventilasi,
Denyut jantung 110 kali/menit = Palpitasi,
Bunyi jantung 2 didapatkan split yang konstan dan lebar
Bising ejeksi sistolik pada linea parasternalis sinistra ruang intercosta 2 = Bising yang
dimulai setelah BJ I dan berhenti sebelum BJ II -> akibat atrium dan ventrikel kanan jantung
yang mengalami dilatasi dan stenosis pulmoner relatif (pada katup arteri pulmonalis)
Jika stenosis pulmoner memburuk -> Regurgitasi trikuspidalis, hipertensi pulmoner, atrial
aritmia
Pada fotorontgen thorax : Terlihat kardiomegali, dengan dilatasi atrium dan ventrikel
kanan, serta segmen pulmonal yg menonjol