Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MATA KULIAH BIOPSIKOLOGI


“Thinking and Learning Mechanism”

Kelas H – 2019
KELOMPOK
Intan Khoirul Nisa’ (201910230311374)
Dekande Manta Shandyka (201910230311376)
M.Firdo Samudra N. (2019102303113)
Putri Regina (201910230311)
Nurun Najakh (201910230311420)

Dosen Pengampu : Prof.Dr.H.Dekaituganteng Madyodiningrat,S.psi

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TAHUN 2020
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang jiwa, salah satu acuan
dalam psikologi adalah aktivitas mental. Kehidupan manusia tidak lepas dari
aktivitas berfikir. Pada kesempatan ini akan membahas tentang thinking and
learning yang merupakan proses penerimaan informasi dari stimulus baik internal
maupun eksternal serta bagaimana cara otak memproses dan memahami sebuah
informasi. Dengan adanya tulisan ini berharap pembaca mampu mengetahui
bagaimana definisi, cara kerja otak, dan gangguan otak itu sendiri.

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Thinking and Learning Mekanism?
2. Bagaimana cara kerja otak?
3. Apa saja gangguan yang terjadi pada otak?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui hubungan antara belajar dan berfikir.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara kerja otak saat belajar dan berfikir.
3. Untuk mengetahui kerusakan yang terjadi pada otak.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.1 Definisi Thingking and Learning

Belajar adalah suatu proses dimana suatu perilaku ditimbulkan,diubah atau


diperbaiki melalui serentetan reaksi atau situasi (atau rangsangan yang
terjadi).

 
 Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah
tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman yang selalu
melibatkan kerja otak. Proses belajar tidak hanya perilaku motorik tetapi juga
berfikir. Berfikir adalah suatu kegiatan mental yang melibatkan kerja
otak.definisi yang paling umum dalam berfikir adalah berkembangnya ide dan
konsep di dalam diri seseorang (Bochenski,dalam Suriasumantri(ed),1983:52).
Walaupun tidak bisa dipisahkan dari aktivitas kerja otak, pikiran manusia
lebih dari sekedar kerja organ tubuh yang disebut otak.  Kegiatan berpikir juga
melibatkan seluruh pribadi manusia dan juga melibatkan perasaan dan
kehendak manusia. Memikirkan sesuatu berarti mengarahkan diri pada obyek
tertentu, menyadari secara aktif dan menghadirkannya dalam pikiran
kemudian mempunyai wawasan tentang obyek tersebut. Jadi, dapat
disimpulkan Thinking and Learning Mechanism adalah suatu cara dimana
otak memproses dan memahami sebuah informasi dari stimulus baik internal
maupun eksternal.
2.1.2 Definisi Otak
Otak merupakan organ tubuh manusia yang paling rumit.
Manusia diciptakan dengan memiliki otak (cerebrum) yang sangat canggih
sistemnya, komputer tercanggih saat ini pun tidak bisa mengalahkan kerja
otak
manusia. Otak (cerebrum) manusia terbagi menjadi dua bagian, belahan kanan
(hemister kanan) dan belahan kiri (hemister kiri). Setiap bagian tentunya
mempunyai fungsi masing-masing, yang mana sangat erat kaitannya dengan
kehidupan sehari-hari.

Cara kerja otak dalam menerima informasi:


1.input mulai dari indera kita yang diaktivasikan oleh pemikiran atau memori
2.informasi pertama disalurkan ke talamus untuk pengolahan awal
3.secara serempak informasi diarahkan ke struktur kortikal yang memadahi
untuk pengolahan lebih lanjut (misalnya,lobus occipital,lobus temporal)
4.itu juga langsung disalurkan ke area-area subcortical (misalnya amigdala)
5.itu merupakan sebuah rangsangan emergency,amigdala akan menanggapi
langsung dan merekrut area otak lainya
6.kemudian,informasi dikirimkan ke hipokampus untuk mendapatkan evaluasi
lebih subtil dan disimpan sepamjang waktu
7.sepanjang waktu,hipokampus akan mengorganisasi,mendistribusikan,dan
mengkonek memori dengan sisa dari area yang memadahi dari korteks untuk
penyimpanan jangka panjang.konten dengan bias-tinggi lebih mungkin
disimpan daripada informasi dengan bias-rendah.(Eric Jensen,Pembelajaran
Berbasis-Otak.
Otak merupakan anugerah dari yang Maha Kuasa yang terdiri dari otak
kiri dan otak kanan.Setiap otak manusia berkembang secara unik dan berbeda.
Setiap bagian otak mempunyai fungsi dan cara kerja yang berbeda-beda.
Keseimbangan otak kiri dan kanan berpengaruh pada kualitas pemikiran atau
kecerdasan seseorang. Karena jika hanya otak kiri saja yang berkembang baik,
tanpa diikuti perkembangan otak kanan, maka seseorang akan kurang
memahami sesuatu karena konsentrasinya.
Bagian-bagian otak yaitu belahan otak kanan, belahan otak kiri, dan
belahan otak tengah. Belahan-belahan tersebut mempunyai fungsi yang
berbeda-beda. Pada belahan otak kiri manusia dirancang untuk memproses
bagian-bagian (secara berurutan), bagian otak kanan memproses keseluruhan
(secara acak) dan pada bagian otak tengah merupakan penyumbang sekitar
20% dari seluruh volume otak, bertanggungjawab atas tidur, emosi, atensi,
pengaturan bagian tubuh, hormon, seksualitas, penciuman, dan produksi
kimiawi otak.
Kedua bagian otak terlibat dalam hampir setiap aktivitas. Peristiwa-
peristiwa yang terjadi pada salah satu belahan dapat mempengaruhi
perkembangan yang terjadi pada saat yang sama di bagian paling jauh di
bagian otak yang lain.
Disaat otak kiri bekerja menghafal rumus, berpikir kritis, dan otak kanan
tidak bisa bekerja, maka otak kanan akan mengganggu kerja otak kiri. Otak
kanan akan bekerja saat ada music klasik, gambar-gambar yang menarik, dan
sebagainya. Intinya seorang guru harus mampu memberikan pengajaran yang
menyeimbangkan kerja otak.
Sedangkan otak depan merupakan sumber rasio yang terdiri dari pusat-
pusat yang memahami apa yang diamati. Amygda adalah tempat menyimpan
memori emosi yang mempunyai peran penting dalam emosional.

2.1.3 Gangguan yang terjadi ada otak


a. gangguan spektrum autis
merupakan anak dengan gangguan perkembangan kompleks yang
disebabkan oleh adanya ketidaknormalan dalam
struktur dan biokimia otak. Karakteristik anak autis yaitu: 1)
rendahnya kemampuan komunikasi dan interaksi sosial; 2) ketidak-
mampuan berkomunikasi timbal balik; 3) emosi anak yang tidak stabil;
hiperaktif atau sangat pasif; 5) senang menyendiri; 6) tertawa atau
cekikikan tanpa sebab; 7) tantrum dan menyakiti dirinya sendiri;
8)ketidakmampuan dalam perencanaan gerak; 9) mengalami gangguan
sensori integrasi; 10) perilaku yang tidak wajar disertai dengan
gerakan yang berulang tanpa tujuan (stereotif). anak autis memiliki
kelainan pada hampir semua struktur otak. Tetapi kelainan yang paling
konsisten adalah pada otak kecil. Berkurangnya sel purkinye di
otak kecil diduga dapat merangsang pertumbuhan akson, blia dan
myelin sehingga terjadi pertumbuhan otak yang abnormal, atau
sebaliknya pertumbuhan akson yang abnormal dapat menimbulkan sel
purkinye mati. Otak kecil berfungsi mengontrol fungsi luhur dan
kegiatan motorik, juga sebagai sirkuit yang mengatur perhatian dan
pengindraan. Jika sirkuit ini rusak atau terganggu maka akan meng-
ganggu fungsi bagian lain dari sistem saraf pusat, seperti misalnya
sistem limbik yang mengatur emosi dan perilaku. Area tertentu
di otak termasuk serebral korteks dan cerebellum yang bertanggung
jawab pada konsentrasi, pergerakan dan pengaturan
mood, berkaitan dengan autis. Ketidak seimbangnya neurotransmiter
pada otak juga menjadi penyebab anak mengalami autis (Mudjito,
Harizal, Widyarini, & Roswita,2014).

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Otak, merupakan pusat memory, kognitif, emosi, dan semua jenis


perasaan dan kognisi. Kualitas otaklah yang membedakan kualitas
individu itu sendiri. Walaupun otak merupakan satu kesatuan yang
menyatu, tetapi dapat dibagi menjadi otak kanan dan otak kiri yang
mempunyai cara kerja dan fungsi yang berbeda.Pembagian otak kanan dan
otak kiri ini berada dalam posisi frontal (menghadap ke depan), bukan
bagian belakang, karena posisi anatomis tubuh adalah menghadap
kedepan, bukan membelakangi.Dalam proses pembelajaran keseimbangan
ke 2 otak tersebut sangat penting agar dapat berpikir secara optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Jensen, Eric. 2011. Pemelajaran Berbasis Otak Paradigma Pengajaran


Baru : Edisi Kedua. Jakarta: Indeks.
Daulay, N. (2017). Struktur Otak dan Keberfungsiannya Pada Anak
dengan Gangguan Spektrum Autis: Kajian Neuropsikologi. Buletin
psikologi,25,(1),11-25.
Afrizal. (2017). Mengoptimalkan Potensi Hemister (Otak Kanan) dalam
Proses Pembelajaran. Jurnal Pendidikan, 119-137.

Anda mungkin juga menyukai