Disusun oleh :
1. DESI INDRIYANI (43040180146)
2. SITI NURMALA
3. DISYACITTA
4. FATHONAH
A. Pengertian Self-Injury
Self Injury adalah suatu bentuk perilaku yang dilakukan individu untuk mengatasi
rasa sakit secara emosional dengan cara melukai diri sendiri, dilakukan dengan
sengaja tapi tidak dengan tujuan bunuh diri, self injury biasa dilakukan sebagai bentuk
dari pelampiasan emosi yang terlalu menyakitkan untuk diungkapkan dengan kata-
kata.
The International Society for Study self injury mendefinisikan self injury sebagai
perilaku melukai diri sendiri dengan disengaja yang mengakibatkan kerusakan
langsung pada tubuh, untuk tujuan bukan sanksi sosial dan tanpa maksud bunuh diri.
(dalam Whitlock dkk, 2009: 1)
Self injury menurut definisi, adalah suatu perilaku dilakukan tanpa niat bunuh
diri, meskipun mungkin berhubungan dengan perilaku bunuh diri dalam beberapa hal
tertentu yang bersifat penting (The International Society for Study Self-Injury, 2007).
Menurut Mazelis (2008: 1) self injury adalah sengaja melukai tubuh sendiri
sebagai cara mengatasi masalah emosi dan stres. Orang-orang melukai diri tidak
untuk menciptakan rasa sakit fisik, tapi untuk menenangkan rasa sakit emosional yang
mendalam.
Self injury terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain sebagai berikut:
(Caperton, 2004: 5)
1. Major self-mutilatin
2. Stereotipic self-injury
Stereotypic self injury tidak begitu parah tapi jauh lebih berulang. Jenis
self injury ini biasanya melibatkan perilaku berulang seperti membenturkan
kepala ke lantai secara berulang kali. Individu yang terlibat dalam jenis self
injury ini sering menderita gangguan saraf seperti Autisme atau Sindrom
Tourette.
3. Superficial self-mutilatin
Self Injury dalam istilah lain dikenal sebagai Self Harm, bentuk paling umum
dari self injury adalah membuat irisan dangkal pada lengan atau tungkai. Menurut
Whitlock, dkk. (2006: 117) bentuk-bentuk self injury antara lain:
1. Menggores, menggaruk atau mencubit yang dapat menimbulkan tanda pada kulit
dan menyebabkan kulit berdarah
2. Membanting atau memukulkan objek ke diri sendiri sehingga menimbulkan luka
memar atau berdarah
3. Mencabik-cabik kulit
4. Mengukir kata-kata atau bentuk-bentuk tertentu di permukaan kulit
5. Menyuluti atau membakar kulit dengan rokok, api ataupun air panas
6. Menarik rambut secara paksa dengan jumlah yang banyak.
Menurut Kanan dan Finger (2005: 3) bentuk-bentuk self injury yang bisa
dilakukan yaitu:
D. Penyebab Self-Injury
Dikutip dari laman Dokter Sehat, sebenarnya tidak ada satu penyebab tunggal
atau sederhana yang menyebabkan penderita self injury melukai diri sendiri. Secara
umum, penyebab self injury adalah:
1. Tidak mampu mengatasi masalah dengan baik
1
Destiana Maidah, Self Injury Pada Mahasiswa, 2013, Skripsi : Universitas Negeri Semarang, hlm 10-
13
Nonsuicidal self-injury (tidak melukai diri sendiri secara fisik) biasanya
adalah hasil dari ketidakmampuan untuk mengatasi masalah dengan cara yang
sehat, namun dengan rasa sakit psikologis.
2. Kesulitan mengendalikan emosi
Seseorang sulit mengatur waktu, mengekspresikan atau memahami emosi.
Campuran emosi yang memicu bahaya self injury itu kompleks. Misalnya,
mungkin ada perasaan tidak berharga, kesepian, panik, marah, bersalah,
penolakan, kebencian terhadap diri sendiri atau kebingungan seksualitas.
4
http://etd.repository.ugm.ac.id/, Tri Permatasari, EMPATHIC LOVE THERAPY UNTUK
MENURUNKAN PIKIRAN DAN PERILAKU SELF INJURY, 2017, Jurnal Universitas Gadjah Mada