Anda di halaman 1dari 25

MODUL

BRIEF PSYCHODYNAMIC PSYCHOTHERAPY1


Oleh: dr I Gusti Ayu Agung Yulianti2

Pendahuluan
Setelah perang dunia II, kebutuhan psikoterapi semakin berkembang cepat

Pertumbuhan psikoterapi pada umumnya dan psikoterapi dinamis khususnya berasal

dari konsep psikoanalitik merupakan prestasi penting dalam sejarah psikiatri. Brief

psychodynamic psychotherapy (psikoterapi psikodinamik singkat) telah memperoleh

popularitas yang luas, sebagian karena tekanan besar pada perawatan kesehatan

profesional untuk mengendalikan biaya pengobatan. Hal ini juga lebih mudah untuk

mengevaluasi efektivitas pengobatan dengan membandingkan kelompok orang yang

mendapatkan terapi jangka pendek dengan kelompok kontrol dibanding mengukur

hasil psikoterapi jangka panjang. Dengan demikian, terapi jangka pendek telah menjadi

subyek dari banyak penelitian, dan hasilnya adalah efektif. Metode jangka pendek

lainnya termasuk terapi interpersonal dan terapi kognitif-perilaku.

Psikoterapi psikodinamik singkat adalah pengobatan dengan waktu terbatas

(10 sampai 12 sesi) yang didasarkan pada teori psikoanalisis dan psikodinamik. Terapi

ini diterapkan untuk pasien dengan: depresi, cemas, dan gangguan stres pasca trauma.

Dibawakan pada Pertemuan Ilmiah Bagian/SMF Kesehatan Jiwa FK UNUD/RSUP Sanglah


Denpasar pada tanggal Mei 2017 di ruang pertemuan Bagian/SMF Kesehatan Jiwa FK
UNUD/RSUP Sanglah, dibimbing oleh dr. A.A. Sri Wahyuni,SpKJ
2 Dokter residen yang sedang mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis I Bidang

Kesehatan Jiwa FK UNUD/ RSUP Sanglah

1
Terdapat beberapa metode, masing-masing memiliki teknik pengobatan sendiri dan

kriteria khusus untuk memilih pasien namun, masing-masing tidak jauh berbeda.

Psikoterapi psikodinamik singkat langsung mengarah pada perubahan perilaku dalam fokus

area konflik. Perbedaannya dari psikoterapi psikodinamik jangka panjang berdasarkan jangka

waktu dari terapi. Waktu yang terbatas membuat terapi memiliki karakteristik yang unik, dalam

tujuan, seleksi pasien dan teknik terapi.

Psikoterapi singkat bertujuan untuk melanjutkan perkembangan pasien yang dihalangi

oleh munculnya konflik psikodinamik yang mempengaruhi kehidupan pasien. Melalui fokus

pada konflik sentral (dimana poinnya adalah yang paling mendesak dari kehidupan pasien saat

ini) dan dengan dimana konflik adalah kritis dalam kehidupan pasien, terapis berharap

membuat perubahan yang akan mempengaruhi seluruh pertumbuhan dan perkembangan

pasien. Sering fokus ini dapat diidentifikasi sebagai bentuk dari hubungan, termasuk harapan,

fantasi, dan bentuk asumsi dari hubungan yang signifikan seseorang dimasa kanak. Beberapa

studi empiris, bentuk ini disebut inti konflik hubungan (Luborsky and chisthop 1990)

Psikoterapi jangka panjang fokus pada membagi masa lalu, sedangkan psikoterapi

psikodinamik singkat sesungguhnya pada momen yang menguntungkan (Stierlin 1968) sebuah

momen dalam hidup pasien ketika ia terbuka untuk berubah karena intensitas dan akutnya

konflik saat ini. Karena singkatnya, psikoterapi psikodinamik singkat sesungguhnya lebih berat

dari psikoterapi jangka panjang pada kemampuan pasien untuk praktek dan menyamaratakan

apa yang diperoleh dalam kegiatan terapeutik dan menerapkannya pada beberapa contoh yang

terjadi setelah perawatan. Perbedaan kritis antara psikoterapi psikodinamik singkat dan jangka

panjang adalah pasien harus memiliki kemampuan untuk berlatih dan bekerja melalui banyak

2
konflik pada satu pola masalah yang dimilikinya yang diifentifikasi (distorsi defens dan

transferen).

Pada tahun 1946, Franz Alexander dan Thomas French mengidentifikasi

karakteristik dasar dari psikoterapi psikodinamik singkat. Mereka menggambarkan

pengalaman terapi yang dirancang untuk menempatkan pasien merasa nyaman, untuk

memanipulasi transferensi, dan menggunakan uji coba interpretasi dalam cara yang

fleksibel. Alexander dan French memahami psikoterapi sebagai pengalaman emosional

korektif yang mampu memperbaiki peristiwa traumatik di masa lalu dan meyakinkan

pasien tentang cara berpikir, perasaan, dan berperilaku yang baru. Pada waktu yang

sama, Eric Lindemann mendirikan jasa konsultasi di Massachusetts General Hospital

di Boston untuk orang yang mengalami krisis. Ia mengembangkan metode pengobatan

baru untuk menghadapi situasi tersebut dan akhirnya teknik ini diterapkan untuk orang-

orang yang tidak hanya berada dalam krisis, tetapi yang mengalami berbagai macam

gangguan emosi. Sejak itu, psikoterapi telah banyak dipengaruhi oleh klinisi seperti

David Malan di Inggris, Peter Sifneos di Amerika Serikat, dan Habib Davanloo di

Kanada.

JENIS - JENISNYA

Psikoterapi Fokus Singkat (Tavistock-Malan)

Psikoterapi fokus singkat pada awalnya dikembangkan pada tahun 1950 oleh tim

Michael Balint di Klinik Tavistock di London. Malan, salah seorang anggota dari tim

tersebut, melaporkan hasil terapi. Kriteria seleksi Malan untuk pengobatan termasuk

3
menghilangkan kontraindikasi absolut, menolak pasien yang memiliki bahaya tertentu

yang tampaknya tak terelakkan, menilai secara jelas psikopatologi pasien, dan

menentukan kapasitas pasien untuk mempertimbangkan masalah dalam hal emosi,

menghadapi material gangguan, menanggapi interpretasi, dan bertahan dari stres

terhadap terapi. Malan menemukan bahwa motivasi yang tinggi selalu berkorelasi

dengan hasil yang baik.

Kontraindikasi pengobatan adalah percobaan bunuh diri yang serius,

ketergantungan zat, penyalahgunaan alkohol kronis, gejala obsesif kronis yang

melemahkan, gejala fobia kronis, dan tindakan destruktif atau destruktif terhadap diri

sendiri yang jelas.

Persyaratan dan Teknik. Dalam rutinitas Malan ini, terapis harus mengidentifikasi

transferensi awal lalu menafsirkannya dan juga menginterpretasikan transferensi

negatif. Mereka kemudian harus dihubungkan transferensinya dengan hubungan pasien

kepada orang tuanya. Baik pasien dan terapis harus bersedia untuk terlibat dan

menerima ketegangan berikutnya. Terapis harus merumuskan fokus perhatian yang

jelas dan menetapkan tanggal terminasi, dan pasien harus bekerja melalui kesedihan

dan kemarahan tentang penghentian.

Seorang terapis berpengalaman seharusnya memungkinkan sekitar 20 sesi terapi; yang

masih dalam belajar mungkin sekitar 30 sesi. Malan sendiri tidak melebihi 40

wawancara dengan pasien-pasiennya.

4
Tabel 1. Malan Techniques
Tujuan Menjelaskan sifat pertahanan, kecemasan dan impuls
Menghubungkan masa sekarang, masa lalu dan transferensi
Kriteria pemilihan Pasien mampu berpikir dalam hal perasaan
Memiliki motivasi tinggi
Respon yang baik terhadap uji coba interpretasi
Lama Sampai 1 tahun. Rata-rata 20 sesi
Pusat perhatian Konflik internal yang ada sejak masa anak-anak
Pengakhiran Tentukan tanggal yang pasti sejak awal terapi

Kriteria eksklusi untuk terapi fokus singkat (Tavistock dan Malan)

1. Pasien tidak dapat melakukan kontak terapeutik

2. Terapis mengidentifikasi bahwa akan diperlukan usaha yang lama untuk:

- Menciptakan motivasi

- Menembus resistensi

- Menghadapi masalah kompleks dan mendalam

- Memecahkan transferensi yang tidak menyenangkan dan kuat, ketergantungan atau

lainnya yang dapat timbul

3. Gangguan depresi atau psikotik dapat memberat

Time-limited Psychoterapy (Boston University-Mann)

Sebuah model psikoterapi dengan tepat 12 wawancara yang berfokus pada isu sentral

yang ditentukan, dikembangkan di Boston University oleh James Mann dan rekan-

rekannya pada awal tahun 1970-an. Berbeda dengan penekanan Malan pada kriteria

5
seleksi dan penolakan yang jelas, Mann belum secara eksplisit tentang kandidat yang

tepat untuk psikoterapi terbatas waktu.

Mann menekanan hal yang utama dari teorinya untuk menentukan konflik sentral

pasien yang beralasan dan benar, pada orang muda dan krisis maturasional dengan

banyak keluhan psikologis dan somatik. Pengecualian Mann, mirip dengan kriteria

penolakan, termasuk orang dengan gangguan depresi mayor yang terganggu dengan

perjanjian pengobatan, pasien dengan psikotik akut, dan pasien yang putus asa yang

perlu mentoleransi namun tidak mampu mengadakan relasi objek.

Persyaratan dan Teknik. Persyaratan teknik Mann termasuk pembatasan ketat dalam

12 sesi, transferensi positif mendominasi pada awalnya, spesifikasi dan kepatuhan yang

ketat untuk isu sentral yang melibatkan transferensi, identifikasi positif, membuat

pemisahan peristiwa maturasional pada pasien, prospek mutlak terminasi untuk

menghindari pengembangan ketergantungan, penjelasan pengalaman sekarang dan

masa lalu dan resistensi, terapis yang aktif mendukung dan mendorong pasien, dan

pendidikan pasien melalui informasi langsung, reedukatif, dan manipulasi. Konflik

yang mungkin ditemui termasuk independen versus dependen, aktif versus pasif,

kesedihan yang belum terselesaikan atau tertunda, dan harga diri yang memadai

dibandingkan yang tidak memadai.

6
Tabel 2. Mann techniques: Time-limited Psychoterapy

Tujuan Resolusi nyeri sekarang dan kronis, dan citra diri pasien

yang negatif

Kriteria pemilihan Ego strength yang tinggi

Mampu terlibat dan melepaskan diri

Terapis dengan cepat mampu mengenali masalah inti

Lama 12 sesi

Pusat perhatian Nyeri sekarang dan yang diderita kronis

Citra diri tertentu

Terminasi Ditentukan pada awal terapi

Psikoterapi Dinamik Jangka Pendek (McGill University-Davanloo)

Seperti yang dilakukan oleh Davanloo di McGill University, psikoterapi dinamik

jangka pendek meliputi hampir semua jenis psikoterapi singkat dan intervensi krisis.

Pasien yang dirawat di Davanloo series diklasifikasikan menjadi: pasien dengan

konflik psikologis yang didominasi fase oedipal, pasien dengan konflik non oedipal,

dan pasien dengan konflik lebih dari satu fokus. Davanloo juga menemukan teknik

psikoterapi khusus untuk pasien dengan masalah neurotik berat dan lama, khususnya

mereka dengan gangguan obsesif-kompulsif dan fobia yang melemahkan.

Kriteria seleksi Davanloo menekankan evaluasi fungsi-fungsi ego dengan

kepentingan utama untuk pekerjaan psikoterapi: pembentukan fokus psikoterapi;

7
perumusan psikodinamika masalah psikologis pasien; kemampuan untuk berinteraksi

secara emosional dengan evaluator; sejarah hubungan memberi dan menerima dengan

orang penting dalam kehidupan pasien; kemampuan pasien untuk mengalami dan

mentolerir kecemasan, rasa bersalah, dan depresi; motivasi pasien untuk perubahan,

pikiran psikologis, dan kemampuan untuk menanggapi interpretasi dan untuk

menghubungkan evaluator dengan orang di masa sekarang dan masa lalu. Malan dan

Davanloo menekankan respon pasien terhadap interpretasi sebagai pilihan penting dan

kriteria prognostik.

Persyaratan dan Teknik. penekanan dari pendekatan psikoterapi Davanloo adalah

fleksibilitas (terapis harus mengadaptasi teknik pada kebutuhan pasien), kontrol,

kecenderungan regresif pasien, intervensi aktif untuk menghindari pasien

mengembangkan over dependen pada terapis, wawasan intelektual dan pengalaman

emosional pasien dalam transferensi. Pengalaman emosional ini menjadi korektif

sebagai akibat dari penafsiran

Contoh kasus:

Ana, seorang wanita berusia 60 tahun bercerai, mencari bantuan psikiater setelah

episode depresi berat yang berlangsung beberapa bulan. Episode ini, merupakan salah

satu dari beberapa episode dalam hidupnya, terutama yang berat dalam hal kehilangan

energi, minat, dan motivasi, serta dalam hal intensitas kesedihan dan keinginannya

untuk mati. Hanya keyakinan agama yang mendalam melindunginya bertindak seperti

keinginanya tersebut. Ana telah kehilangan banyak berat badan, kesulitan tidur,

8
mengalami banyak mimpi buruk, dan memiliki kesulitan berkonsentrasi. Ia diganggu

oleh perasaan kebencian yang pervasif kepada ibunya, yang sudah sangat tua, sakit-

sakitan, dan tergantung pada Ana, yang tidak bisa dimaafkan karena meninggalkan Ana

di panti asuhan saat berusia sekitar 5 atau 6 tahun

Setelah penilaian yang luas, formulasi dinamik masalah Ana adalah sebagai berikut:

1. Masalah hidup: episode depresi berulang diganggu oleh perasaan bersalah dan

menyalahkan diri sendiri; masalah dengan laki-laki, seperti memilih pasangan yang

umumnya dingin, tidak ramah, atau sebaliknya tidak tersedia; emosional yang diluar

kemauan dan menyakitkan jauh dari anak-anaknya, teman, dan hubungan dekat

yang lain; tidak produktif dan tidak menguntungkan kehidupan kerja, meskipun

hadiah intelektual yang cukup.

2. Dinamika: hubungan Ambivalen dengan ibunya, yang ia menyalahkan untuk

sebagian besar tragedi hidupnya; rasa bersalah dan kebutuhan untuk hukuman

sehubungan dengan kebencian tak henti-hentinya terhadap ibunya; dan reaksi duka

patologis untuk hilangnya hubungan ideal dan lebih optimal dengan ibunya, yang

dia ingat sebelum menempatkannya di panti asuhan. Dari fokus ini ada mengalir

keyakinan melankolis dari kegagalan yang tak terelakkan dari hubungan manusia.

3. Fokus patogenik: Duka dan ketidakmampuan untuk meratapi hilangnya ibunya

setelah ia ditempatkan di panti asuhan, dengan hadirnya kemarahan dan rasa

bersalah; kesedihan patologis untuk kehilangan ayahnya akibat alkoholisme yang

parah, penelantaran keluarga yang pertama, sebuah langkah yang menyebabkan ibu

harus menempatkan anak-anaknya di panti asuhan agar bisa bekerja dan akhirnya

9
melanjutkan perawatan mereka. Tanpa sadar, ia menyalahkan ibunya untuk

bencana keluarga, sehingga "melindungi" pandangan ideal tentang ayahnya,

kepada siapa ia terikat.

Untuk Ana, tahap awal pengobatan difokuskan pada klarifikasi dan pengalaman impuls

destruktifnya kepada ibunya, melalui dimungkinkan munculnya sedikit empati dengan

situasi kehidupan yang menyakitkan ibunya sekitar waktu ia dan adik-adiknya

ditempatkan di panti asuhan. Selanjutnya, terapi difokuskan pada ayah Ana. Perasaan

yang mendalam dari idealisasi, kecewa, marah, dan kesedihan yang dialami dengan

meningkatnya kejelasan dan intensitas, sering melalui perasaan displacement pada

transferensi dan setelah mengatasi resistensi yang cukup. Tahap terakhir dari

pengobatan diizinkan pengembangan perasaan realistis dari empati dan penghargaan

terhadap ibunya, sekarang tanpa marah atau penarikan emosional, dan kebangkitan

Ana dalam perasaan kegembiraan dan harapan, serta ambisi profesionalnya (Courtesy

OFM. Trujillo, gelar M.D.).

Psikoterapi Provokasi Kecemasan Jangka pendek (Harvard

University-Sifneos)

Peter Sifneos mengembangkan psikoterapi provokasi kecemasan jangka pendek di

Rumah Sakit Umum Massachusetts di Boston selama tahun 1950. Ia menggunakan

kriteria berikut untuk seleksi yaitu: batasan keluhan utama (menyiratkan kemampuan

pasien untuk memilih salah satu dari berbagai masalah yang harus diberikan prioritas

10
utama dan keinginan pasien untuk menyelesaikan masalah dalam terapi), seseorang

yang bermakna atau memberikan dan menerima hubungan pada anak usia dini,

kemampuan untuk berinteraksi secara fleksibel dengan pemeriksa dan untuk

mengungkapkan perasaan dengan tepat, atas rata-rata kecanggihan psikologis

(menyiratkan tidak hanya kecerdasan di atas rata-rata, tetapi juga kemampuan untuk

menanggapi interpretasi), formulasi psikodinamik tertentu (biasanya satu set konflik

psikologis yang mendasari kesulitan pasien dan berpusat pada fokus oedipal),

Tabel 3. Sifneos: Psikoterapi provokasi kecemasan jangka pendek

Tujuan Resolusi konflik odipus

Kriteria pemilihan Intelegensi diatas rata-rata

Sekurangnya satu hubungan berarti dimasa lalu

Motivasi tinggi

Keluhan utama spesifik

Mampu berinteraksi dengan pemeriksa

Mampu mengekspresikan perasaan

Fleksibel

Lamanya Rata-rata 12-16 minggu

Fokus perhatian Konflik odipus

Terminasi Tidak diberikan tanggal tertentu

11
kontrak antara terapis dan pasien untuk bekerja pada fokus tertentu dan perumusan

harapan minimal pada hasil, dan motivasi dari baik hingga sangat baik untuk

perubahan, tidak hanya untuk menghilangkan gejala.

Contoh kasus:

Chris, seorang pria lajang 31 tahun, meminta bantuan untuk episode depresi sedang

yang dipicu oleh putusnya hubungan dengan pacarnya, Joanna. Ia telah putus

hubungan selama sekitar 1 tahun, lelah dari etos kerja yang tidak menentu dan

ketidakstabilan emosional dan putus asa dengan rasa takutnya akan komitmen untuk

masa depan hubungan mereka. Siklus ini sangat meningkat ketakutannya pada

komitmen, dan kehilangan hubungan telah menjadi pola dalam kehidupan

interpersonalnya. kehidupan kerjanya terganggu dengan masalah yang sama.

Seringkali kehilangan pekerjaan karena konflik serius dan berkonfrontasi dengan

atasannya. Konflik muncul baik di lingkungan kerja maupun di rumah, Chris biasanya

mengalami kecemasan yang semakin meningkat dan serangan panik episodik. Setelah

kehilangan setiap hubungan, Chris biasanya dihadapkan pada perasaan depresi sedang,

disertai dengan keinginan bunuh diri. Setelah penilaian, dinamik hologram untuk Chris

adalah sebagai berikut:

1. Masalah kehidupan: episode kecemasan dan depresi berulang; masalah pekerjaan;

hubungan interpersonal yang tidak stabil; konflik dengan figur otoritas;

antagonisme dan jarak emosional dengan ayahnya, saudara, dan teman laki-laki;

dan ketakutan keintiman heteroseksual dan komitmen.

12
2. Kekuatan dinamis: permusuhan yang sedang berlangsung dan iri hati terhadap laki-

laki, figur otoritas, dan orang-orang sukses, dan kompulsif mencari posesif objek

cinta perempuan dengan ketidakmampuan serius untuk mempertimbangkan,

memenuhi, atau mentolerir kebutuhan independen mereka.

3. Fokus patogenetik : kehilangan diluar kesadaran objek ibu yang dipicu oleh

kelahiran adik laki-lakinya ketika Chris berusia 2 tahun; kesedihan yang tidak

terkendali dengan kehilangan itu yang dengan dorongan kompulsif untuk

mengalami posesi objek cinta seperti anak-anak; dan permusuhan kompulsif

terhadap orang lain yang dianggap sebagai saingan.

Permintaan aktif terapis menghasilkan konfirmasi tambahan dari represi perasaan

seksual yang persisten terhadap ibunya dan adanya perasaan bermusuhan terhadap

semua rival kasih sayang ibunya. Sebuah memori diliputi dengan perasaan yang sangat

mendalam muncul dalam fase ini sebagai hasil dari penyelidikan aktif terapis. Dalam

memori ini, Chris melihat dirinya di pelukan ibunya di ruangan gelap. Dia ingat jelas

kesenangan intens kontak dengan kulit hangat ibunya, tekstur pakaiannya, dan bau

parfumnya. Selama menceritakan memori ini kepada terapis, Chris begitu tenggelam

dalam pengalaman bahwa ia tersipu intens. Dia juga menggambarkan pemutusan yang

menyakitkan saat yang menyenangkan ini oleh ayahnya yang dengan tiba-tiba

membuka pintu dan banjir cahaya yang masuk mengganggu penyerapan yang dapat

menyenangkannya. Urutan ini memberi jalan untuk pengalaman kesedihan karena

kehilangan ikatan intens dan eksklusif dengan ibunya setelah kelahiran adik laki-

lakinya dan untuk mengalami kembali rasa marah, tidak berdaya, dan kesepian. Semua

13
perasaan ini terlalu akrab dalam hidupnya sekarang ketika lembaran romantis akan

terancam atau hilang. Hubungan afektif antara pengalaman masa kecil dan masalah

keintiman di masa sekarang menjadi sangat jelas bagi Chris, dan penerimaan hubungan

ini meningkatkan kapasitasnya untuk bekerja melalui komponen penting dari

patologinya. Konflik paralel muncul dalam transferensi sebagai pasien yang membenci

"gangguan" dari terapis menyelidiki privasi fantasi utama dari materi posesifnya.

(Courtesy OFM. Trujillo, gelar M.D.)

Persyaratan dan Teknik. Pengobatan dapat dibagi menjadi empat fase utama:

pertemuan pasien-terapis, terapi awal, puncak terapi, dan bukti perubahan dan

penghentian.

1. Pertemuan pasien dan terapis.

Seorang terapis membentuk aliansi dengan menggunakan rapport cepat pasien, dan

perasaan positif, terapis yang muncul dalam fase ini. Bijaksana penggunaan

pertanyaan terbuka dan pertanyaan pilihan yang memungkinkan terapis untuk

menguraikan dan berkonsentrasi pada fokus terapi. Terapis menentukan harapan

minimal hasil terapi yang akan dicapai.

2. Terapi awal.

Dalam transferensi, perasaan terapis diklarifikasi segera setelah muncul, teknik yang

mengarah pada pembentukan aliansi terapi yang sebenarnya.

14
3. Puncak terapi.

Puncak terapi menekankan konsentrasi aktif pada konflik oedipal yang telah dipilih

sebagai fokus terapi; penggunaan berulang pertanyaan provokasi kecemasan dan

konfrontasi; menghindari masalah karakter pregenital, yang digunakan oleh pasien

secara defensif untuk menghindari kesepakatan dengan teknik provokasi kecemasan

dari terapis; menghindari semua kerugian dari transferensi neurosis; demonstrasi

berulang cara neurotik pasien atau pola perilaku maladaptif; konsentrasi pada materi

yang sarat kecemasan, bahkan sebelum mekanisme pertahanan diklarifikasi;

demonstrasi berulang transferensi dari hubungan transferen orang tua dengan

menggunakan interpretasi yang diatur dengan benar berdasarkan pada materi yang

diberikan oleh pasien; pembentukan pengalaman emosional korektif; dorongan dan

dukungan dari pasien, yang menjadi cemas selama berjuang untuk memahami

konflik; belajar pola baru pemecahan masalah; presentasi dan rekapitulasi berulang

psikodinamika pasien sampai mekanisme pertahanan yang digunakan dalam

menangani konflik oedipal dipahami.

4. Bukti perubahan dan berakhirnya psikoterapi.

Tahap akhir dari terapi menekankan demonstrasi nyata dari perubahan perilaku

pasien di luar terapi, bukti bahwa pola perilaku adaptif digunakan, dan inisiasi

pembicaraan tentang mengakhiri terapi.

15
IKTISAR DAN HASIL

Teknik dari semua psikoterapi singkat yang dijelaskan di atas menjauhkan

perbedaannya. Mereka berbagi aliansi terapeutik atau interaksi dinamis antara terapis

dan pasien, penggunaan transferensi, interpretasi aktif fokus terapeutik atau isu sentral,

hubungan berulang antara isu orang tua dan transferensi, dan terminasi dini terapi.

Bertentangan dengan gagasan yang berlaku bahwa faktor terapeutik dalam

psikoterapi adalah nonspesifik, studi terkontrol dan metode assesment lainnya

(misalnya, wawancara dengan pemeriksa yang tidak bias, evaluasi diri pasien)

menunjukkan pentingnya teknik khusus yang digunakan. Kapasitas untuk pemulihan

sebenarnya pada pasien tertentu jauh lebih besar dari yang diperkirakan. Jenis tertentu

psikoterapi singkat yang diterima pasien bisa mendapatkan keuntungan besar dari kerja

praktis melalui konflik inti mereka dalam transferensi. Tiap pasien selanjutnya dapat

dikenali melalui proses interaksi yang dinamis, karena mereka responsif, termotivasi,

dan mampu menghadapi perasaan terganggu dan karena fokus dibatasi dapat

dirumuskan untuk mereka. Semakin radikal teknik dalam hal transferensi, kedalaman

interpretasi, dan hubungan ke masa kecil, maka efek terapeutik akan menjadi lebih

radikal. Untuk beberapa pasien yang terganggu, fokus parsial yang dipilih dengan

cermat dapat menjadi terapi yang efektif.

Pemilhan Pasien

Identifikasi fokus konflik adalah sine qua non dari psikoterapi psikodinamik

singkat. Sebagi tambahan pasien harus memiliki kapasitas untuk berpikir dan

merasakan dan harus memiliki motivasi tinggi. Keluhan utama yang sangat spesifik

16
sangat mungkin bahwa konflik akan dapat diselesaikan dalam waktu singkat (Hoglend

and Heryerdahl 1994). Isue yang komplek dan dalam membutuhkan lebih banyak

waktu. Pasien yang melaporkan setidaknya satu hubungan yang sangat bermakna

dengan orang lain sepanjang hidupnya akan memiliki relasi objek yang lebih baik dan

kemampuan lebih baik untuk mentoleransi perasaan yang sulit dan dapat digerakkan

dengan psikoterapi. Respon yang baik untuk percobaan interpretasi adalah juga tanda

prognosis yang baik. Malan mengemukakan bahwa jika terapis tidak dapat membuat

kontak afektif dengan pasien, akan sulit membentuk terapeutik alliance dalam waktu

yang singkat yang tersedia untuk psikoterapi singkat.

Tabel 4. Seleksi pasien untuk brief psikoterapi psikodinamik

Pasien

Memiliki fokus konflik

Mampu berpikir dan merasa

Memiliki motivasinya tinggi

Memiliki setidaknya satu hubungan yang sangat bermakna

Memiliki respon yang baik untuk percobaan interpretasi

Terapis

Mampu untuk membuat kontak afektif dengan pasien

Mengeksklusi pasien dengan depresi berat, psikotik, atau acting out

Selalu mengeksklusi pasien dengan gangguan kepribadian ambang dan narsisitik

atau paranoid.

17
Sifneos (1972) menekankan pentingnya fokus oedipal pada sifat, biasanya berarti

mempengaruhi tema kompetitif sekitar keberhasilan, kemenangan, kehilangan, dan

menjadi lebih besar. Kadang penulis lain mengijinkan untuk rentang yang lebih luas

untuk perkembangan yang berasal dari fokus konflik. Meskipun tidak ada sakit berat

adalah bukan kriteria, beberapa kriteria seleksi mengeksklusi pasien dengan patologi

serius. Jika seseorang mengantisipasi kemungkinan depresi berat atau episode psikosis,

atau jika pasien cenderung untuk acting out patologinya (seperti penyalahgunaan zat,

perilaku bunuh diri), pasien tidak tepat untuk terapi dengan waktu terbatas, yang mana

tidak dapat menyediakan dukungan yang mungkin dibutuhkan. Hal yang sama,

proyeksi, splitting, dan denial membuat sulit membentuk terapeutik alliance dalam

waktu singkat, yang dibutuhkan dalam psikoterapi singkat. Keterbatasan ini berarti

bahwa pasien dengan gangguan kepribadian ambang, narsistik, dan paranoid tidak akan

selalu baik dalam psikoterapi psikodinamik singkat.

Selesksi fokus adalah bagian yang paling penting dari evaluasi psikoterapi

psikodinamik singkat. Kebanyakan terapis tidak akan melakukan psikoterapi

psikodinamik singkat kecuali fokus menjadi jelas selama evaluasi. Pencetus, trauma

pada awal kehidupan dan pola bersaing dari perilaku dapat menunjukkan jalan ke fokus

sentral. Kadang mimpi mungkin melaporkan bahwa mengenali pasien adalah penting

dan dapat memegang pembukaan fokus konflik. Ini sesuai antara konflik kehidupan

saat ini dan konflik masa kanak adalah tercapai. Semakin besar kesempatan bahwa

konflik dapat muncul dan dianalisis dalam transferensi, lebih mungkin terapi dapat

mencapai kesimpulan yang benar. Sering kali, lebih dari satu area fokus konflik

18
mungkin dapat diidentifikasi. Terapis memutuskan fokus area mana yang lebih kritis

untuk diatasi dan yang paling mudah dijangkau. Apakah dapat dibedah dari aspek lain

kepribadian (Ursano and Ursano 2000).

Fokus konflik seharusnya dapat disampaikan pada pasien pada akhir dari fase

evaluasi sebagai bagian dari yang diusulkan di awal dari psikoterapi psiodinamik

singkat. Mann (1973) menjelaskan inti konflik sebagai penderitaan yang ditanggung

oleh pasien saat ini dan kronis adalah di bawah sadar. Penderitaan ini selalu

diidentifikasi melalui perasaan senang, sedih, marah, takut, dan bersalah dari pasien

(Davanloo 1978). Isue sentral yang spesifik kontrak terapi dan tujuan dari perawatan

Meskipun seleksi tidak pernah menjadi tugas yang mudah, beberapa guideline

dapat membantu (table 5). Konflik yang dipilih harus aktif. Percobaan interpretasi dari

konflik yang aktif akan sering mendatangkan emosi yang besar, tanda dari area konflik

aktif. Permulaan terapis sering mengabaikan ketakutan pada keberhasilan yang dibawa

pasien, menemukannya lebih mudah untuk menonjolkan kehilangan dibandingkan

ketakutan keberhasilan Selalu memformulasikan kasus dari perspektif ketakutan

keberhasilan dapat membantu sama halnya dengan bentuk perspektif kehilangan,

dengan demikian konflik atas sukses tidak diabaikan. Psikoterapi singkat, karena

durasinya yang pendek dan selalu menjelang pemisahan cenderung menjadi

mengutamakan konflik masa lalu berhubungan dengan kehilangan. Jika itu adalah

kehilangan oedipal, lebih dari dijerat hubungan preoedipal, terapi sering meminjamkan

dirinya dengan baik pada eksplorasi mereka. Pada beberapa psikoterapi singkat, hanya

satu area konflik yang harus diputuskan. Secara umum, arti transferen sekitar pusat dari

19
satu orang, dan fokus konflik harus diformulasikan pada pasien tentang satu orang.

Interpretasi transferen harus dibatasi pada satu orang di masa lalu yang signifikan.

Terapis seharusnya menghindari menuju pada seluruh yang dipetakan. Konflik yang

menyebabkan hambatan menjadi yang utama dicari. Menyebutkang area konflik dapat

menyebabkan hambatan akan mengijinkan pasien mengalami kembalinya energi dan

aktivitas yang digunakan dalam menyelesaikan masalah hidup.

Tabel 5. Identifikasi fokus konflik pada psikoterapi psikodinamikm singkat

Identifikasi konflik

Eksplorasi pencetus, trauma pada awal kehidupan, perilaku kompetitif untuk

pola konflik

Temukan area dari hambatan

Waspada pada konflik tentang keberhasilan sama halnya tentang kehilangan.

Pilih satu fokus konflik

Pilih konflik yang aktif pada kehidupan pasien

Buat percobaan interpretasi pada konflik. (Percobaan interpretasi sering

menimbulkan respon afektif).

Pilih konflik berhubungan dengan satu figure transferen.

Teknik

Semua teknik yang digunakan pada psikoterapi psikodinamik digunakan dalam

terapi singkat: analisis pertahanan, interpretasi transfern, dan rekonstruksi (table 6).

20
Mimpi juga dapat digunakan pada pasien yang piawai dalam jalan fokus. Interpretasi

transferen, seperti biasanya membutuhkan kebijaksanaan dan pendidikan dari pasien

dan seharusnya pada dasarnya pasien dapat mengerti. Keterampilan terapis yang

meningkat membedakan bahasa yang digunakan untuk memformulasikan transferen

pada dirinya. Biasanya satu atau dua interpretasi trensferen dibuat dalam 10-20 sesi

terapi. Dengan begitu banyak tehknik interpretasi transferen dapat menjadi dangkal dan

mungkin tidak efektif (Hoglend 1993). Pasien tidak lagi mendengar atau merasakan

dampak emosional dari hubungan dimasa lalu dalam saat ini.

Sangat penting untuk keberhasilan terapi adalah penggunaan sedikit pengabaian.

Beberapa area ketertarikan psikoterapi tampak dalam rangkaian terapi singkat. Kadang,

fokus harus menjadi perhatian sentral terapis. Beberapa jalan menarik ditemukan, tapi

terapis harus membiarkan mereka lewat tanpa ulasan.

Menyimpan dalam ingatan fase perawatan dapat membantu mengidentifikasi perasaan

tertentu dari pasien yang paling mendesak pada beberapa momen yang diberikan. Pada

awal perawatan, pasien biasanya mengalami gelombang harapan yang tidak realistis

tentang terjadinya perubahan yang dibuat oleh terapis. Selama fase ini, terapis perlu

membuat beberapa ulasan. Seringkali pada pertengahan fase perawatan, pasien

meluaskan asosiasinya pada pandangan yang lebih luas dari fokus konflik. Bagaimana

ini harus ditangani untuk mempertahankan fokus tetap menjadi pusat dimana terapi

singkat tetap merupakan terapi singkat. Resisten juga akan muncul pada fase tengah,

memberi kesempatan untuk interpretasi mekanisme defensif penting dengan komponen

masa lalu dan saat ini. Pada akhir fase pertengahan dan awal fase akhir, tema transferen

21
menjadi menonjol, dan ini mungkin dapat diinterpretasi langsung, supportif, cara

empati yang akan mengkristalisasi konflik sentral yang dibentuk dengan masa lalu dan

kehidupan saat ini.

DURASI PERAWATAN DAN TERMINASI

Ada banyak perjanjian dalam literature psikoterapi singkat bahwa psikoterapi

singkat seharusnya secara umum terbatas 10-20 sesi, satu sesi dalam satu minggu.

Kadang dalam beberapa kasus hingga 40 sesi. Terapi yang melebihi jumlah ini

seharusnya disiapkan untuk terapi jangka panjang lebih dari 40-50 sesi. Durasi

perawatan sangat berhubungan dengan penanganan fokus. Ketika perawatan

melampaui 20 sesi, terapis mungkin menemukan dirinya bercabang pada analisis

karakter yang luas dan kehilangan fokus (table 7)

Tabel 7. Durasi, teknik, fitur psikoterapi psikodinamik singkat

Durasi

10-20 sesi

Teknik

- Analisis fokus pertahanan, interpretasi transferen, dan rekonstruksi

Sedikit mengabaikan

- Terminasi sangat penting, tanggal akhir perawatan dan jumlah sesi secara umum

ditentukan ketika perawatan dimulai.

22
Terminasi psikoterapi singkat sangat penting. Karena terapi sangat singkat, akhir

dari terapi selalu dalam pemikiran pasien (dan terapis). Dalam terapi kehilangan yang

nyata dari perawatan pengalaman pasien dan juga mengalami kembali kehilangan dari

figure transfren. Kehilangan ini harus diatasi langsung dan dengan cara yang akurat

untuk transferen menjadi pengalaman yang nyata dan sentral pada kehidupan pasien

saat ini. Terapis yang berpengalaman mungkin waspada hanya pada kehilangan pada

terapis sebagai figure yang sebenarnya dan mungkin kehilangan kesempatan untuk

mengidentifikasi elemen transferen yang penting dari mana pasien belajar dan

mengalami secara mendalam pentingnya figure pada masa kanak. Terapis harus ingat

bahwa kehilangan figure pada masa kanak mungkin sedih, tapi dapat juga menjadi

perasaan yang menakjubkan sebagai kebebasan untuk tumbuh dan pengalaman pilihan

dan harapan yang telah lama diabaikan dan dihambat.

Terapis berbeda pada bagaimana waktu mengakhiri seharusnya pilihan yang

spesifik ketika perawatan dimulai. Beberapa mengkususkan dan menjelaskan pada saat

itu kebijakan mereka tentang sesi yang hilang, Yang lain hanya mengkhususkan total

jumlah sesi. Beberapa klinisi senior membiarkan waktu akhir terbuka, sekedar

mengindikasikan mereka akan bertemu dalam waktu yang singkat. Mengatur waktu

dapat mengurangi pasien yang ketakutan akan ketergantungan (seperti obsesi) untuk

memasuki perawatan dan dapat membatasi regresi dari kasus yang lebih menyusahkan.

Secara umum, mengkhususkan tanggal akhir membebaskan permulaan terapis pada

tugas untuk mendengarkan resolusi area konflik dan harapan sehat pasien pada akhir

dari perawatan. Karena mendengarkan resolusi ini adalah tugas yang sulit, sering kali

23
membantu untuk mempelajari psikoterapi singkat dengan supervisor dengan akhir yang

spesifik (tanggal dan jumlah sesi). Dengan jalan ini, fase awal, pertengahan dan akhir

jelas disebutkan untuk terapis demikian juga pasien. Fenomena klinis yang terjadi

dalam fase itu dapat diidentifikasi secara jelas. Sebagai tambahan, walaupu akhir sudah

dikhususkan membawa stress pada terapis oleh perhatian pasien apakah sesuatu akan

terjadi kemudian Ini juga dapat membebaskan kelebihan beban terapis dari

kekhawatiran pada perawatan yang tanpa akhir.

Terminasi selalu memerlukan berhadapan dengan pengalaman pasien dari

kehilangan figure transferen, harapan masa kanak untuk resolusi dari luka masa lalu,

dan terapis yang sesungguhnya. Tidak sebagaimana biasanya, terapis pemula mungkin

merasa bahwa pasien tidak ada batasnya. Apakah ini cukup? apakah pasien

menginginkan lebih? haruskah saya melanjutkannya?. Realitas situasi pasien versus

counter transferen dari terapis seharusnya diarahkan. Labih sering dari tidak ketika

memilih pasien yang sesuai, terapis merespon pada transferen lebih dari krisis terapi

berkelanjutkan yang diperlukan. Sering akhir sesi perawatan menyediakan kesempatan

untuk interpretasi transferen yang berkaitan dengan bentuk tertentu yang ditunjukkan

pasien dalam harapan untuk tetap dengan terapis dan terapi.

Jika pasien meminta sesi tambahan, permintaan ini harus selalu didengar tapi tidak

harus disetujui. Yang mana ini adalah bagian dari transferen atau area fokus baru untuk

dikerjakan dan harus diarahkan.Tentunya terapis seharusnya tidak menggunakan

beberapa ideal untuk terminasi dari tidak menyetujui pasien dalam kesulitan serius.

Beberapa guideline membantu: terapis jarang mendengarkan pemahaman pada semua

24
makna periode dimana pasien mencoba dalam semua maknanya, harapan pasien untuk

tetap pada terapis, menyatakan perasaan pasien dan dapat bangkit. Juga pasien tahu

nomor telepon terapis dan dapat selalu menghubungi jika masalah lain tampak. Ini

sangat membantu periode dimana pasien mencoba keahlian dan ilmu baru. meskipun

jika terapi baru dijalankan. Seperti berhenti dalam terapi, yang pasien tahu tentang

bahwa terapis ada dapat mengijinkan harapan pasien untuk menjadi sehat.

25

Anda mungkin juga menyukai