prevalence bisa mencapai dua kali lipatnya. orang lain. Pasien mengatakan tidak pernah
Data organisasi kesehatan dunia menyebutkan minum alkohol, narkoba namun Pasien pernah
bahwa pada tahun 2020, depresi akan merokok. Pasien tidak memilki riwayat
menjadi beban global penyakit kedua di dunia hipertensi namun memiliki diabetes melitus
setelah penyakit jantung iskemik.6 yang baru diketahui saat berobat ke dokter
Dari hasil meta analisis yang telah spesialis penyakit dalam 2 bulan yang lalu dan
dilakukan oleh Knol et al, 2006 didapatkan sekarang masih menjalani pengobatan.
bahwa 37 % gangguan depresi atau gejala Usia pasien pada masa kanak-kanak
depresi dapat menjadi salah satu faktor resiko tidak diketahui. Usia saat remaja tidak
terjadinya diabetes melitus tipe 2.7,8 diketahui. Riwayat pendidikan terakhir SD,
Gangguan depresi dapat mengakibatkan riwayat pernikahan menikah sekali dan
peningkatan glukosa darah, hal ini akibat dari mempunyai 5 orang anak laki-laki dan 1 anak
pengaktivasian sistem hipotalamus-hipofisis perempuan. Riwayat kehidupan keluarga
yang mengaktivasi hormon kortisol yang pada pasien merupakan anak keenam dari 12
akhirnya menyebabkan peningkatan proses bersaudara. Pada kehidupan keluarga pasien
glukoneogenesis.9 Selain itu, depresi sekarang pasien memiliki enam orang anak,
merupakan salah satu komplikasi yang dapat anak kedua pasien seorang perempuan
terjadi pada orang diabetes melitus.10 menghilang pada tahun 2000 hingga sekarang.
Anak kelima pasien sudah meninggal pada
Kasus usia 6 tahun karena penyakit jantung. Anak
Pasien Tn. Tz, 63 tahun, berpenampilan keempat pasien pernah menggunakan
sesuai dengan usianya, cara berpakaian rapi narkoba pada tahun 2013 sudah selesai
dan perawatan diri baik. Datang ke poliklinik mengalami rehabilitasi. Pada tahun 2013 akhir
RS jiwa Lampung dengan keluhan susah tidur istri pasien meninggal dunia.
ini sudah dirasakan Pasien sejak 2,5 bulan Pada status mental didapatkan:
sebelum datang ke RS jiwa. Pasien penampilan pasien sesuai usia, pakaian rapi,
mengatakan bahwa awalnya masih dapat kuku terpotong rapi, sikap kooperatif, kontak
tidur, namun terbangun saat malam hari dan mata dengan pemeriksa baik, normoakif,
tidak dapat tidur lagi. Hal ini terjadi karena pembicaraan spontan, lancar, intonasi sedang
pada malam hari pasien selalu memikirkan volume cukup kualitas dan kuantitsa baik,
istri pasien yang sudah meninggal 1 tahun artikulasi jelas. Mood hipothymia, afek
yang lalu. terbatas, appropriate, serasi, empati dapat
Selain itu, pasien juga merasa kurang dirasakan. Proses pikir yaitu bentu pikir
bersemangat untuk beraktivitas karena pasien realistik, produktivitas spontan, kontinuitas
merasa lemas, mudah lelah, tidak berenergi relevant, koheren, hedaya berbahasa tidak
dan pasien merasa kesal terhadap diri sendiri ada. Isi pikiran waham tidak ada, halusinasi
karena tidak bisa melakukan aktivitas seperti tidak ada, ilusi tidak ada. Daya kosentrasi,
biasa, pasien merasa bahwa hidupnya sudah daya ingat dan orientasi baik, abstraksi baik,
tidak seperti dulu. Dahulu pasien merupakan penilaian terhadap realita baik dan tilikan
orang yang aktif bersosialisasi dengan derajat tiga.
lingkungan namun sekarang pasien sudah Pasien ditatalaksana dengan
menarik diri dari lingkungan kerena kurang psikofarmaka yaitu fluoxentin 20 mg 1x tab
percaya diri dan malas beraktivitas. Pasien pagi hari, dan lorazepam 2mg 1x tab malam
juga mengalami penurunan nafsu makan sejak hari. Psikoterapi suportif dan psikoterapi
istrinya meninggal dan kepercayaan diri edukasi dilakukan pad pasien dan keluarga
pasien berkurang ditunjukan dengan sikap pasien.
pesimis pasien terhadap penyakitnya yang
membuat pasien akan cepat menyusul Pembahasan
istrinya. Pasien menyangkal bahwa pasien Berdasarkan anamnesis dan
kehilangan kosentrasi dan pelupa. pemeriksaan status mental yang telah
Pasien mengatakan tidak pernah dilakukan didapatkan bahwa pasien
mendengar suara-suara yang membisikan mengalami sulit tidur, hilang minat dan
pasien yang tidak dapat didengar orang lain, aktivitas berkurang, merasa mudah lelah dan
atau melihat sesuatu yang tidak dapat dilihat energi berkurang, kurang percaya diri,
Advance Complication of Diabetes. J 20. Lin EHB, Rutter CM, Katon W, Heckbert
Diabetes Care. 2010; 33(2):1-6. SR, Ciechanowski P, et al. Depression
11. World Health Organization. The ICD-10 and Advance Complication of Diabetes. J
Classification of Mental and Behavioural Diabetes Care. 2010; 33(2):264-9.
Disorders; 2010. 21. Departemen Kesehatan RI.
12. Kuboki T, Hashizume M. Clinical Pharmaceutical Care untuk Penderita
Diagnosis and Treatment of Mild Gangguan Depresif. Jakarta: Bakti
depression. J MAJ. 2011; 52(2):76-80 Husada Inst. 2007. hlm. 4-22.
13. Dowrick C, Dunn G, Dalgard OS, Page H, 22. Gelenverg AJ, Freeman MP, Markowitz
Lehtinen V, Oliver MM, dkk. Probelm JC, Rosenbaum JF. Practice Guideline for
Solving Treatment and Group The Treatment of Patients with Major
Psychoeducation for Depression: Depressive Disorder. Edisi ke-3. J
Multicentre Randomised Controlled American Psychiartic Association. 2010;
Trial. J BMJ. 2000; 321:1-6. 15-21
14. Maramis WS Catatan Ilmu Kedokteran 23. Maslim R. Panduan Praktis Penggunaan
Jiwa. Surabaya: Universitas Airlangga; Klinis Obat Psikotropika Edisi Ketiga.
2009. hlm. 45-49. Jakarta: Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika
15. American Psychiatric Association. Atma Jaya; 2007. hlm. 67.
Diagnosis dan Statistical Manual of 24. Mitchell J, Trangle M, Degnan B, Gabert
Mental disorders (DSM V TM). T, Haight B, et al. Health Care Guideline
Washington DC: APA; 2013. Adult depression in Primary Care. J
16. Hensley PL, Clayton PL. Bereavement- Clinical System Improvement inst. 2013;
related Depression. J Psychiartic Time. 25-30.
2008. 25. Furukawa TA, Steiner D, Young LT,
17. Juruena MF. Clinical Research and Kinoshita Y. Antidepressants Plus
Treatment Approaches to Affective Benzodiazepines for Major Depression. J
Disorders. J Charles Univ. 2012; 192-222 Cochrane Collaboration. 2009; 34(1):25-
18. Rippetoe Kligore. Practical Programming 48
for Strength Training. United States of 26. Barbui C, Cipriani A, Vikram P. Efficacy
America: The Aasgard Company; 2006. of Antidepressant and Benzodiazepines
hlm. 198. in minor Depression: Systematic Review
19. Neal, Michael J. Depresi dalam At a and Meta-analysis. J British Psychiartic.
Glance Farmakologi Medis. edisi 4. 2011; 198:11-6.
Jakarta: Erlangga; 2008. hlm. 56. 27. Tursi MF, Bares CV, Camacho FR, Tofoli
SM, Juruena MF. Effectiveness of
Psychoeducation for Depression: a
Systematic Review. J Psychiartic. 2013;
47(11):1019-31.