PENDAHULUAN
Setelah perang dunia II, kebutuhan psikoterapi semakin berkembang cepat.
dari konsep psikoanalitik merupakan prestasi penting dalam sejarah psikiatri. Brief
popularitas yang luas, sebagian karena tekanan yang besar pada perawatan kesehatan
profesional untuk mengendalikan biaya pengobatan. Hal ini lebih mudah untuk
hasil psikoterapi jangka panjang. Terapi jangka pendek telah menjadi subyek dari
banyak penelitian, dan hasilnya adalah efektif. Metode jangka pendek lainnya
termasuk terapi interpersonal dan terapi kognitif-perilaku (Kaplan & Sadock, 2015).
(10 sampai 12 sesi) yang didasarkan pada teori psikoanalisis dan psikodinamik.
Terapi
ini diterapkan untuk pasien dengan: depresi, cemas, dan gangguan stres pasca trauma.
1
2
Dokter residen yang sedang mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis I Bidang
Kesehatan Jiwa FK UNUD/ RSUP Sanglah
Terdapat beberapa metode, masing-masing memiliki teknik pengobatan sendiri dan
kriteria khusus untuk memilih pasien, namun masing-masing tidak jauh berbeda.
berdasarkan jangka waktu dari terapi. Waktu yang terbatas membuat terapi memiliki
karakteristik yang unik, dalam tujuan, seleksi pasien dan teknik terapi (Kaplan &
Sadock, 2015).
pasien. Melalui fokus pada konflik sentral (dimana poinnya adalah yang paling
mendesak dari kehidupan pasien saat ini). Karena konflik ini adalah kritis dalam
seluruh pertumbuhan dan perkembangan pasien. Sering fokus ini dapat diidentifikasi
sebagai bentuk dari hubungan, termasuk harapan, fantasi, dan bentuk asumsi dari
hubungan yang signifikan dari seseorang dimasa kanak. Beberapa studi empiris,
menyebutkan bentuk ini sebagai inti konflik hubungan (Luborsky and chisthop 1990)
menguntungkan. Sebuah momen dalam hidup pasien ketika terbuka untuk berubah
karena intensitas dan akutnya konflik saat ini. Karena durasinya yang pendek,
2
psikoterapi psikodinamik singkat sesungguhnya lebih berat dari psikoterapi jangka
panjang terhadap kemampuan pasien untuk berlatih dan memadankan apa yang
diperoleh dalam kegiatan terapeutik dan menerapkannya pada beberapa masalah yang
dan jangka panjang adalah pasien harus memiliki kemampuan untuk berlatih dan
bekerja melalui banyak konflik pada satu pola masalah yang dimilikinya yang
SEJARAH
Pada tahun 1946, Franz Alexander dan Thomas French mengidentifikasi karakteristik
memanipulasi transferensi, dan menggunakan uji coba interpretasi dalam cara yang
emosional korektif yang mampu memperbaiki peristiwa traumatik di masa lalu dan
meyakinkan pasien tentang cara berpikir, merasakan, dan berperilaku yang baru
tersebut dan akhirnya teknik ini diterapkan untuk orang-orang yang tidak hanya
berada dalam krisis, tetapi yang mengalami berbagai macam gangguan emosi. Sejak
3
itu, psikoterapi telah banyak dipengaruhi oleh klinisi seperti David Malan di Inggris,
1. Alert: terapis harus waspada, aktif dan penuh perhatian kepada pasien dan proses
wawancara.
pasien
8. Expectan: melihat kedepan proses terapi dan keberhasilan sebagai sesuatu yang
Terapis harus memiliki (1) personal quality (mindfulness, concern pada yang lain,
intelligent, struktur kepribadian tidak kaku, sens of self, intuitive, thoughtfull, open
mind, kreatif dan dapat berbagi), (2) interpersonal quality (mau mendengar,
responding, memiliki empaty, memiliki kapasitas untuk menjalin relasi) dan (3)
terlatih. Seorang terapis harus terlatih karena sangat penting untuk menyalurkan
4
pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan dalam memberi terapi serta harus
mampu berpikir dan berbuat dalam kerangka waktu yang singkat yang bermanfaat
untuk pasiennya.
KRITERIA PEMILIHAN
1. Pasien
kemampuan untuk mengatasi stress internal dan external, yang ditandai dengan:
Memiliki setidaknya satu hubungan yang sangat bermakna dengan orang lain
sepanjang hidupnya sehingga akan memiliki relasi objek yang lebih baik
Kemampuan yang baik untuk mentoleransi perasaan yang sulit dan dapat
Meskipun tidak ada sakit berat bukan merupakan kriteria, beberapa kriteria
seleksi mengeksklusi pasien dengan patologi serius. Pasien dengan depresi berat atau
episode psikosis, pasien yang cenderung untuk acting out patologinya (seperti
penyalahgunaan zat, perilaku bunuh diri) adalah pasien tidak tepat untuk terapi
dengan waktu terbatas, yang mana tidak dapat menyediakan dukungan yang mungkin
5
dibutuhkan. Demikian pula halnya dengan mekanisme pertahanan proyeksi, splitting,
dan denial akan sulit membentuk terapeutik alliance dalam waktu singkat, yang
dibutuhkan dalam psikoterapi singkat. Keterbatasan ini berarti bahwa pasien dengan
gangguan kepribadian ambang, narsistik, dan paranoid mungkin hasilnya kurang baik
Identifikasi fokus konflik adalah sine qua non dan bagian yang paling penting
dari evaluasi psikoterapi psikodinamik singkat. Keluhan utama yang sangat spesifik
sangat mungkin bahwa konflik akan dapat diselesaikan dalam waktu singkat
(Hoglend and Heryerdahl 1994). Isue yang komplek dan dalam membutuhkan lebih
banyak waktu.
kecuali fokus menjadi jelas selama evaluasi. Pencetus trauma pada awal kehidupan
dan pola bersaing dari perilaku dapat menunjukkan jalan ke fokus sentral. Analisis
mimpi mungkin melaporkan bahwa mengenali pasien adalah penting dan dapat
menuju pada pembukaan fokus konflik. Ini sesuai antara konflik kehidupan saat ini
dan konflik masa kanak adalah tercapai. Semakin besar kesempatan bahwa konflik
dapat muncul dan dianalisis dalam transferensi, lebih mungkin terapi dapat mencapai
kesimpulan yang benar. Sering kali, lebih dari satu area fokus konflik mungkin dapat
diidentifikasi. Terapis harus memutuskan fokus area mana yang lebih kritis untuk
diatasi dan yang paling mudah dijangkau atau mungkin dapat dibedah dari aspek lain
6
Fokus konflik seharusnya dapat disampaikan pada pasien pada akhir dari fase
evaluasi sebagai bagian yang diusulkan di awal dari psikoterapi psiodinamik singkat.
Mann (1973) menjelaskan inti konflik sebagai penderitaan yang ditanggung oleh
pasien saat ini dan kronis adalah di bawah sadar. Penderitaan ini selalu diidentifikasi
melalui perasaan senang, sedih, marah, takut, dan bersalah dari pasien (Davanloo
1978).
Meskipun seleksi tidak pernah menjadi tugas yang mudah, beberapa pedoman
dapat membantu (table 1). Konflik yang dipilih harus aktif, yang ditandai dengan
percobaan interpretasi dari konflik akan mendatangkan emosi yang besar. Interpretasi
dalam psikoanalisis adalah pernyataan yang penuh arti dari konflik saat ini dan faktor
masa lalu yang mempengaruhi. Terapis menjelaskan kepada pasien tentang peristiwa
psikologis yang sebelumnya yang tidak dimengerti oleh pasien atau tidak berarti bagi
dengan kehilangan. Jika itu adalah kehilangan fase oedipal, terapi sering
meminjamkan dirinya dengan baik pada eksplorasi mereka. Pada psikoterapi singkat,
hanya satu area konflik yang harus dipilih dan fokus konflik harus diformulasikan
7
pada pasien tentang satu orang di masa lalu yang signifikan. Terapis seharusnya
hidup.
pola konflik
TEKNIK
8
membutuhkan kebijaksanaan dan pendidikan dari terapis. Keterampilan terapis yang
baik itu kecerdasannya, pengetahuannya, empati, dan reaksi tak sadarnya pada
ungkapan pasien untuk menangkap apa yang sedang berkecamuk dalam dunia
internal pasien saat ini, yang sebenarnya ingin keluar memasuki kesadaran, namun
dihambat oleh berbagai mekanisme pertahanan dari pasien. Apa yang ditangkap oleh
satu atau dua interpretasi trensferen dibuat dalam 10-20 sesi terapi. Dengan begitu
banyak interpretasi transferen dapat menjadi dangkal dan mungkin tidak efektif.
Pasien tidak lagi mendengar atau merasakan dampak emosional dari hubungan
Kadang, fokus harus menjadi perhatian sentral terapis. Beberapa jalan menarik
ditemukan, tapi terapis harus membiarkan mereka lewat tanpa ulasan. Menyimpan
dari pasien yang paling mendesak pada beberapa momen yang diberikan. Pada awal
tentang terjadinya perubahan yang dibuat oleh terapis. Selama fase ini, terapis perlu
meluaskan asosiasinya pada pandangan yang lebih luas dari fokus konflik.
9
Bagaimana ini harus ditangani untuk mempertahankan fokus tetap menjadi pusat
Resistensi akan muncul pada fase pertengahan, dimana impuls bawah sadar
direpresi dan dicegah agar tidak memasuki kesadaran karena hal tersebut tidak dapat
diterima bagi kesadaran karena suatu alasan. Ini memberi kesempatan untuk
interpretasi mekanisme defensif penting dengan komponen masa lalu dan saat ini.
Pada awal fase akhir, tema transference menjadi menonjol, dan ini mungkin
mengkristalisasi konflik sentral yang dibentuk dengan masa lalu dan kehidupan saat
ini. Transference adalah fenomena di dalam situasi analisis, di mana pasien (secara
tidak sadar) memindahkan cathexis yang semula ditujukan pada seseorang yang
sebagai petunjuk yang jelas bagaimana relasi pasien dengan orang-orang tertentu
yang penting di masa lalunya. Saat pasien melakukan transference, terapis seolah
berkesempatan menyaksikan suatu rekaman yang sangat segar, tentang apa yang
terjadi antara, pasien dengan orang tersebut. Apa yang dihayati oleh pasien di masa
kecilnya, akan tampil dengan sangat jelas. Terapis kemudian melakukan interpretasi
10
atas transference pasien, sehingga membuat pasien sungguh-sungguh sadar pada
Tanggapan tak sadar dari terapis tentang transference pasien akan memunculkan
perasaan-perasaan tertentu yang kuat terhadap pasien, yang mana analis sendiri tidak
muatan emosi dalam countertansference dapat bersifat positif (analis merasa sangat
simpati pada pasien, bahkan mungkin merasa bahwa dirinya jatuh cinta pada pasien)
ataupun Degative (analis merasa benci, muak, marah terhadap pasien). Terapis harus
menyadari, materi tak sadar apa yang telah tergugah dari kepribadiannya dan tingkah
laku pasien yang mana yang telah memancing bangkitnya materi tak sadar tersebut.
Psikoterapi fokus singkat pada awalnya dikembangkan pada tahun 1950 oleh tim
Michael Balint di Klinik Tavistock di London. Malan, salah seorang anggota dari tim
tersebut, melaporkan hasil terapi. Kriteria seleksi Malan untuk pengobatan termasuk
yang tampaknya tak terelakkan, menilai secara jelas psikopatologi pasien, dan
11
menentukan kapasitas pasien untuk mempertimbangkan masalah dalam hal emosi,
terapi. Malan menemukan bahwa motivasi yang tinggi selalu berkorelasi dengan hasil
yang baik.
zat, penyalahgunaan alkohol kronis, gejala obsesif kronis yang melemahkan, gejala
fobia kronis, dan tindakan destruktif atau destruktif terhadap diri sendiri yang jelas.
Dalam rutinitas Malan ini, terapis harus segera mengidentifikasi transferensi lalu
Baik pasien maupun terapis harus bersedia untuk terlibat dan menerima ketegangan
berikutnya. Terapis harus merumuskan fokus perhatian dengan jelas dan menetapkan
tanggal terminasi, dan pasien harus bekerja melalui kesedihan dan kemarahan tentang
pengakhiran.
yang masih dalam belajar mungkin sekitar 30 sesi. Malan tidak melebihi 40 sesi
12
Pasien mampu berpikir dalam hal perasaan
Memiliki motivasi tinggi
Lama Respon yang baik terhadap uji coba interpretasi
Pusat perhatian Sampai 1 tahun. Rata-rata 20 sesi
Pengakhiran Konflik internal yang ada sejak masa anak-anak
Tentukan tanggal yang pasti sejak awal terapi
- Menciptakan motivasi
- Menembus resistensi
atau
Sebuah model psikoterapi dengan tepat 12 wawancara yang berfokus pada isu sentral
yang ditentukan, dikembangkan di Boston University oleh James Mann dan rekan-
rekannya pada awal tahun 1970-an. Berbeda dengan penekanan Malan pada kriteria
13
seleksi dan penolakan yang jelas, Mann belum secara eksplisit tentang kandidat yang
Mann menekanan hal yang utama dari teorinya untuk menentukan konflik sentral
pasien yang tepat dan beralasan, pada orang muda dan krisis maturasional dengan
banyak keluhan psikologis dan somatik. Pengecualian Mann, mirip dengan kriteria
penolakan, termasuk orang dengan gangguan depresi mayor yang terganggu dengan
perjanjian pengobatan, pasien dengan psikotik akut, dan pasien yang putus asa yang
positif mendominasi pada awalnya, spesifikasi dan kepatuhan yang ketat pada
resistensi, terapis yang aktif mendukung dan mendorong pasien, dan pendidikan
mungkin ditemui termasuk independen lawan dependen, aktif lawan pasif, kesedihan
yang belum terselesaikan atau tertunda, dan harga diri yang memadai lawan yang
tidak memadai.
Tujuan Resolusi nyeri sekarang dan kronis, dan citra diri pasien
14
yang negatif
Lama 12 sesi
Davanloo)
dinamik jangka pendek meliputi hampir semua jenis psikoterapi singkat dan
pasien dengan konflik psikologis yang didominasi fase oedipal, pasien dengan
konflik non oedipal, dan pasien dengan konflik lebih dari satu fokus. Davanloo juga
menemukan teknik psikoterapi khusus untuk pasien dengan masalah neurotik berat
dan lama, khususnya mereka dengan gangguan obsesif-kompulsif dan fobia yang
melemahkan.
15
secara emosional dengan evaluator; sejarah hubungan memberi dan menerima dengan
orang penting dalam kehidupan pasien; kemampuan pasien untuk mengalami dan
mentolerir kecemasan, rasa bersalah, dan depresi; motivasi pasien untuk perubahan,
menghubungkan evaluator dengan orang di masa sekarang dan masa lalu. Malan dan
16
Terminasi Tidak ada tanggal tertentu, hanya dikatakan terapi akan
singkat
Contoh kasus:
Ana, seorang wanita berusia 60 tahun bercerai, mencari bantuan psikiater setelah
episode depresi berat yang berlangsung beberapa bulan. Episode ini, merupakan salah
satu dari beberapa episode dalam hidupnya, terutama yang berat dalam hal
kehilangan energi, minat, dan motivasi, serta dalam hal intensitas kesedihan dan
bertindak seperti keinginanya tersebut. Ana telah kehilangan banyak berat badan,
yang sudah sangat tua, sakit-sakitan, dan tergantung pada Ana, yang tidak bisa
dimaafkan karena meninggalkan Ana di panti asuhan saat berusia sekitar 5 atau 6
tahun
Setelah penilaian yang luas, formulasi dinamik masalah Ana adalah sebagai berikut:
1. Masalah hidup: episode depresi berulang diganggu oleh perasaan bersalah dan
yang umumnya dingin, tidak ramah, atau sebaliknya tidak tersedia; emosional
yang diluar kemauan dan menyakitkan jauh dari anak-anaknya, teman, dan
hubungan dekat yang lain; tidak produktif dan tidak menguntungkan kehidupan
17
2. Dinamika: hubungan Ambivalen dengan ibunya, yang menyalahkan untuk
sebagian besar tragedi hidupnya; rasa bersalah dan kebutuhan untuk hukuman
sehubungan dengan kebencian tak henti-hentinya terhadap ibunya; dan reaksi duka
patologis untuk hilangnya hubungan ideal dan lebih optimal dengan ibunya, yang
dia ingat sebelum menempatkannya di panti asuhan. Dari fokus ini ada mengalir
keyakinan melankolis dari kegagalan yang tak terelakkan dari hubungan manusia.
ibu harus menempatkan anak-anaknya di panti asuhan agar bisa bekerja dan
Selanjutnya, terapi difokuskan pada ayah Ana. Perasaan yang mendalam dari
18
kejelasan dan intensitas, sering melalui perasaan displacement pada
dari empati dan penghargaan terhadap ibunya, sekarang tanpa marah atau
kriteria berikut untuk seleksi yaitu: batasan keluhan utama (menyiratkan kemampuan
pasien untuk memilih salah satu dari berbagai masalah yang harus diberikan prioritas
utama dan keinginan pasien untuk menyelesaikan masalah dalam terapi), seseorang
yang bermakna atau memberikan dan menerima hubungan pada usia dini,
(biasanya satu set konflik psikologis yang mendasari kesulitan pasien dan berpusat
pada fokus oedipal), kontrak antara terapis dan pasien untuk bekerja pada fokus
tertentu dan perumusan harapan minimal pada hasil, dan motivasi dari baik hingga
19
Tabel 4. Sifneos: Psikoterapi provokasi kecemasan jangka pendek
Motivasi tinggi
Fleksibel
Chris, seorang pria lajang 31 tahun, meminta bantuan untuk episode depresi sedang
yang dipicu oleh putusnya hubungan dengan pacarnya, Joanna. Ia telah putus
hubungan selama sekitar 1 tahun, lelah dari etos kerja yang tidak menentu dan
ketidakstabilan emosional dan putus asa dengan rasa takutnya akan komitmen untuk
masa depan hubungan mereka. Siklus ini sangat meningkat ketakutannya pada
20
biasanya mengalami kecemasan yang semakin meningkat dan serangan panik
perasaan depresi sedang, disertai dengan keinginan bunuh diri. Setelah penilaian,
otoritas; antagonisme dan jarak emosional dengan ayahnya, saudara, dan teman
2. Dinamik: permusuhan yang sedang berlangsung dan iri hati terhadap laki-laki,
figur otoritas, dan orang-orang sukses, dan kompulsif mencari posesif objek cinta
3. Fokus patogenetik: kehilangan diluar kesadaran objek ibu yang dipicu oleh
kelahiran adik laki-lakinya ketika Chris berusia 2 tahun; kesedihan yang tidak
21
diliputi dengan perasaan yang sangat mendalam muncul dalam fase ini
Dalam memori ini, Chris melihat dirinya di pelukan ibunya di ruangan gelap.
Dia ingat jelas kesenangan intens kontak dengan kulit hangat ibunya, tekstur
pemutusan yang menyakitkan saat yang menyenangkan ini oleh ayahnya yang
ikatan intens dan eksklusif dengan ibunya setelah kelahiran adik laki-lakinya
dan untuk mengalami kembali rasa marah, tidak berdaya, dan kesepian.
Semua perasaan ini terlalu akrab dalam hidupnya sekarang ketika lembaran
masa sekarang menjadi sangat jelas bagi Chris, dan penerimaan hubungan ini
22
Pengobatan dapat dibagi menjadi empat fase utama: pertemuan pasien dan terapis,
Terapis membentuk aliansi dengan menggunakan rapport yang cepat, dan perasaan
positif terapis yang muncul dalam fase ini. Bijaksana penggunaan pertanyaan
dan berkonsentrasi pada fokus terapi. Terapis menentukan harapan minimal hasil
2. Terapi awal.
3. Luas terapi.
Luas terapi menekankan konsentrasi aktif pada konflik oedipal yang telah dipilih
transferen orang tua dengan menggunakan interpretasi yang diatur dengan benar
23
berdasarkan pada materi yang diberikan oleh pasien; pembentukan pengalaman
emosional korektif; dorongan dan dukungan dari pasien, yang menjadi cemas
selama berjuang untuk memahami konflik; belajar pola baru pemecahan masalah;
Tahap akhir dari terapi menekankan demonstrasi nyata dari perubahan perilaku
pasien di luar terapi, bukti bahwa pola perilaku adaptif digunakan, dan inisiasi
psikoterapi singkat seharusnya secara umum terbatas 10-20 sesi, satu sesi dalam satu
minggu. Kadang dalam beberapa kasus hingga 40 sesi. Terapi yang melebihi jumlah
ini seharusnya disiapkan untuk terapi jangka panjang lebih dari 40-50 sesi. Durasi
akhir dari terapi selalu dalam pemikiran pasien (dan terapis). Dalam terapi kehilangan
yang nyata dari perawatan pengalaman pasien dan juga mengalami kembali
kehilangan dari figure transfren. Kehilangan ini harus diatasi langsung dan dengan
cara yang akurat untuk transferen menjadi pengalaman yang nyata dan sentral pada
24
kehidupan pasien saat ini. Terapis mungkin waspada hanya pada kehilangan pada
terapis sebagai figure yang sebenarnya dan mungkin kehilangan kesempatan untuk
mengidentifikasi elemen transferen yang penting dari mana pasien belajar dan
mengalami secara mendalam pentingnya figure pada masa kanak. Terapis harus ingat
bahwa kehilangan figure pada masa kanak mungkin sedih, tapi dapat juga menjadi
saat itu kebijakan mereka tentang sesi yang hilang, terapis lain mungkin hanya
mengkhususkan total jumlah sesi. Beberapa klinisi senior membiarkan waktu akhir
terbuka, sekedar mengindikasikan mereka akan bertemu dalam waktu yang singkat.
obsesi) untuk memasuki perawatan dan dapat membatasi regresi dari kasus yang lebih
menyusahkan.
pada tugas untuk mendengarkan resolusi area konflik dan harapan sehat dari pasien
pada akhir dari perawatan. Karena mendengarkan resolusi ini adalah tugas yang sulit,
dengan akhir yang spesifik (tanggal dan jumlah sesi). Dengan jalan ini, fase awal,
pertengahan dan akhir jelas disebutkan untuk terapis demikian juga pasien. Fenomena
klinis yang terjadi dalam fase itu dapat diidentifikasi secara jelas. Sebagai tambahan,
25
walaupu akhir sudah dikhususkan masih ada yang membebani terapis oleh perhatian
pasien apakah sesuatu akan terjadi kemudian. Ini juga dapat membebaskan beban
kehilangan figure transferen, harapan masa kanak untuk resolusi dari luka masa lalu,
mungkin merasa bahwa pasien tidak ada batasnya. Apakah ini cukup? apakah pasien
counter transferen dari terapis seharusnya diarahkan. Labih sering ketika memilih
pasien yang sesuai, terapis merespon pada transferen lebih dari krisis terapi
kesempatan untuk interpretasi transferen yang berkaitan dengan bentuk tertentu yang
ditunjukkan pasien dalam harapan untuk tetap dengan terapis dan terapi.
Jika pasien meminta sesi tambahan, permintaan ini harus selalu didengar tapi
tidak harus disetujui. Hal ini adalah bagian dari transferen atau area fokus baru untuk
fleksibel untuk terminasi untuk pasien yang dalam kesulitan serius. Beberapa
periode dimana pasien mencoba dalam semua maknanya, harapan pasien untuk tetap
pada terapis, menyatakan perasaan pasien dan dapat bangkit. Juga pasien tahu nomor
telepon terapis dan dapat selalu menghubungi jika masalah lain muncul. Ini sangat
membantu pada periode dimana pasien mencoba keahlian dan pengetahuan baru.
26
Dengan demikian pasien tahu bahwa terapis ada dan dapat mengijinkan harapan
perbedaannya. Hal tersebut termasuk berbagi ikatan terapeutik dan interaksi dinamis
antara terapis dan pasien, penggunaan transferensi, interpretasi aktif fokus terapeutik
atau isu sentral, hubungan berulang antara orang tua dan masalah transferensi, dan
Berbeda dengan pendapat awal bahwa faktor terapeutik dalam psikoterapi adalah
dengan pemeriksa yang tidak bias, evaluasi diri pasien) menunjukkan pentingnya
teknik khusus yang digunakan. Malan meringkaskan hasilnya dalam lima gagasan
utama yaitu: (1) Kapasitas untuk pemulihan sebenarnya pada pasien tertentu jauh
lebih besar dari yang diperkirakan. (2) Jenis tertentu psikoterapi singkat yang
diterima pasien bisa mendapatkan keuntungan besar dari kerja praktis melalui konflik
inti mereka dalam transferensi. (3) Tiap pasien selanjutnya dapat dikenali melalui
proses interaksi yang dinamis, karena mereka responsif, termotivasi, dan mampu
menghadapi perasaan terganggu dan karena fokus dibatasi dapat dirumuskan untuk
mereka. (4) Semakin radikal teknik dalam hal transferensi, kedalaman interpretasi,
dan hubungan ke masa kecil, maka efek terapeutik akan menjadi lebih radikal. (5)
27
Untuk beberapa pasien yang terganggu, fokus parsial yang dipilih dengan cermat
28